PENULIS
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah Tabarokallah. Atas rahmat dan karunia Nya, serta solawat
dan salam untuk junjungan nabi besar Muhammad salallahualaihiwasalam yang melalui
beliau segala pedoman hidup telah diajarkan. Semoga kita bisa mampu menjadi insan yang
selalu bersyukur dalam kondisi apapun. Tak terlepas dengan kondisi saat ini, beban hidup
yang dirasakan semakin banyak dengan beragamnya persoalan-persoalan yang datang baik
dari luar maupun dari dalam diri sendiri, sehingga semakin mudah menjadikan seseorang
menderita stres.
Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan atau
suatu perubahan dalam kehidupannya. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran
yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat. Situasi
tersebut akan memicu respon tubuh, baik secara fisik maupun mental. Respon tubuh
terhadap stres secara fisik dapat berupa nafas dan detak jantung menjadi lebih cepa, otot
menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat. Respon mental akibat stres dapat berupa;
mudah gusar, suasana hati yang mudah berubah, merasa kesepian, bahkan hilang kendali.
Berdasarkan fenomena serta dampak stres tersebut penulis ingin berbagi informasi dan
pengalaman tentang bagaimana cara efektif dalam mengendalikan stres secara sehat.
Melalui buku panduan manajemen stres bagi keluarga ini, diharapkan dapat dijadikan acuan
bagi keluarga khusunya dalam mengelola stres yang dialami. Sehingga dapat meminimalisir
dan mencegah dampak-dampak stres yang tidak diharapkan.
Penulis juga mengucapkan terimakasi kepada direktur Poltekkes Kemenkes Jambi serta
jajarannya, PPNI wilayah Jambi, dan IPKJI wilayah Jambi yang terlibat baik langsung maupun
tidak langsung sampai dengan tercetaknya buku ini
Penulis,
2
1. DEFINISI
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif
untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena
tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki
kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
Bagaimana kita bisa mengenali stres yang terjadi pada diri. Berikut gejala stres yang bisa
kita identifikasi:
NO GEJALA YA TIDAK
1 SAKIT KEPALA
4 MUDAH TAKUT
6 TANGAN GEMETAR
7 PENCERNAAN TERGANGGU
3
NO GEJALA YA TIDAK
20 MUDAH LELAH
Setelah berhasil diidentifikasi, maka kita bisa menyimpulkan masalah kesehatan jiwa
yang dialami :
Bila ada 5 sampai 7 jawaban YA pada pernyataan nomor 1 – 20 (gejala neurosis)
mengindikasikan adanya masalah psikologis (ANSIETAS – DEPRESI)
Bila jawaban YA pada pernyataan nomor 21 mengindikisikan adanya penggunaan zat
psikoaktif
Satu jawaban YA dari nomor 22 – 24 (gejala psikotik) mengindikasikan adanya
masalah serius dan perlu penanganan lebih lanjut
4
3. KARAKTERISTIK STRES PADA KELUARGA
Tabel 1.1
Risiko masalah psikososial
NO FAKTOR RISIKO
1 Kehilangan anggota keluarga, atau orng yang dicintai
2 Kehilangan pekerjaan
3 Kehilangan harta benda
4 Kehilangan anggota tubuh
5 Penyakit fisik kronis: hipertensi, TBC, DM, Jantung , Ginjal,
Rhematik
6 Hamil dan postpartum
Tabel 1.2
Tanda Gejala masalah psikososial Ansietas
Tabel 1.2
Tanda Gejala masalah psikososial Depresi
NO GEJALA PSIKOLOGIS GEJALA FISIK
1 Mood sedih, murung, Gangguan pola tidur
menangis
2 Semangat turun/ hilang Gangguan pola makan
3 Energi berkurang/ hilang Nyeri diabgian tertentu
4 Mudah lelah Gatal dibagian tertentu
5 Konsentrasi turun Lesu
6 Pesimis, rasa bersalah lemah
5
b. Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah kelainan perilaku yang disebabkan oleh rusaknya fungsi jiwa
( ingatan, pikiran, penilaian/persepsi, komunikasi, aktivitas, motivasi, belajar)
sehingga menyebabkan adanya hambatan dalam melakukan fungsi sosial
(interaksi/bergaul).Penyebab gangguan jiwa adalah ketidakmampuan seseorang
beradaptasi dngan masalah . Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja dan
dimana saja. Perilaku yang menunjukkan seseorang mengalami gangguan jiwa adalah
sangat beragam (lihat tabel 2).
Tabel 2
Perilaku yang menunjukkan tanda gangguan jiwa
NO CIRI PERILAKU
1 Sedih berkepanjangan dalam waktu lama
2 Kemampuan melakukan kegiatan sehari – hari (kebersihan, makan,
minum, aktivitas) berkurang
3 Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun (malas)
4 Marah tanpa sebab
5 Bicara tertawa sendiri
6 Mengamuk
7 Menyendiri
8 Tidak mau bergaul
9 Tidak memperhatikan penampilan/ kebersihan diri
10 Mengatakan atau mencoba bunuh diri
6
4. MANAJEMEN STRES PADA KELUARGA
BEING POSTIVE
SPIRITUAL POSITIF
FISIK RILEKS
EMOSI POSITIF
PIKIRAN POSITIF
PERILAKU POSITIF
RELASI POSITIF
7
1. LATIHAN MEMBANGUN SPIRITUAL POSITIF
8
2. LATIHAN MENJAGA FISIK RILEKS
9
RELAKSASI OTOT PROGRESIF
2
Pipi digembung : Tarik nafas dalam, gembungkan
mulut, tahan, tiup pelan-pelan sampai pipi kembali
seperti semula. Ulangi sampai empat kali. Evaluasi
manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4 kali per
hari.
3
Mencucu : Tarik nafas dalam, tahan sambil mulut
mencucu, keluarkan nafas pelan-pelan, dan mulut
kembali seperti semula, ulangi sampai empat kali.
Evaluasi manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4
kali per hari.
10
4
LATIHAN TENGKUK
5
LATIHAN BAHU
6
LATIHAN TANGAN
11
7
LATIHAN TANGAN
Evaluasi
manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4 kali per hari.
8
LATIHAN DADA
Evaluasi
manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4 kali
per hari
9
LATIHAN OTOT PUNGGUNG
12
10
LATIHAN OTOT PERUT
11
LATIHAN OTOT BOKONG
Evaluasi
manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4 kali per hari
12
LATIHAN OTOT KAKI
13
12
Telapak kaki menjauh dari badan :
Evaluasi manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4 kali per hari
14
3. LATIHAN MENJAGA EMOSI POSITIF
15
LAKUKAN KEGIATAN YANG BISA
MEMBUAT BAHAGIA
16
3. LATIHAN MENJAGA PIKIRAN POSITIF
17
4. LATIHAN MENJAGA PERILAKU POSITIF
18
5. LATIHAN MENJAGA RELASI POSITIF
MEMBANGUN HUBUNGAN
DENGAN BANYAK ORANG
BELAJAR MENJADI
PENDENGAR YG BAIK
19
PANDUAN MEMBANTU ANNGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA
BIMBING MELAKUKAN
LATIHAN MENGHARDIK
20
BIMBING UNTUK
MINUM OBAT
21
YANG BISA DILAKUKAN KELUARGA DIRUMAH
BIMBING
MELAKUKAN
TARIK NAFAS
DALAM
MINUM OBAT
BIMBING LATIHAN
MENGUNGKAPKAN
PERASAAN SAAT KESAL
MEMINTA DAN
MENOLAK DG BAIK
22
3. JIKA MUNCUL GEJALA HARGA DIRI RENDAH
MENYATAKAN DIRI
TIDAK BERGUNA,
TIDAK BERHARGA
23
4. JIKA MUNCUL GEJALA ISOLASI SOSIAL
24
5. JIKA MUNCUL GEJALA DEFISIT PERAWATAN DIRI
25
26