PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para pemakai eksternal. Adanya perbedaan karakteristik antara bisnis yang
berlandaskan pada syariah dengan bisnis konvensional menyebabkan ikatan akuntan Indonesia
(IAI) mengeluarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keungan bank syari’ah
(KDPPLKBS) pada tahun 2002. KDPPLKBS selanjutnya di sempurnakan pada tahun 2007
menjadi kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syari’ah (KDPPLKS).
Penyempurnaan KDPPLKS terhadap KDPPLKBS di lakukan untuk memperluas cakupannya
sehingga tidak hanya untuk transaksi syari’ah pada bank syari’ah, melainkan juga pada jenis
institusi bisnis lain, baik yang berupa entitas syari’ah maupun entitas konvensional yang
bertransaksi dengan skema syari’ah. Berdasarkan pengantar yang disampaikan oleh Dewan
standar Akuntansi Keuangan dalam Exposure Draf KDPPLKS dengan KDPLKBS (2002).
Sistematika KDPPLKBS (2002) hanya menyajikan kerangka dasar yang berbeda dari KDPPLK
(2004) dan jika diatur secara khusus diasumsikan kerangka dasar yang ada dalam KDPPLK
(1994) dianggap juga berlaku dalam bank syari’ah.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan Akuntansi Bank Syariah Dan Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah
1) Tujuan Akuntansi Bank Syariah
Akuntansi keuangan terutama berkaitan dengan penyediaan informasi untuk membantu para
pemakai di dalam pengambilan keputusan. Mereka yang berurusan dengan bank-bank Islam
mempunyai kepedulian untuk mematuhi dan mencari ridho Allah di dalam urusan keuangan
dan urusan lain mereka.
Tujuan akuntansi keuangan bank syariah adalah :
a) Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang berasal
dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan prinsip
syariah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebijakan, dan kepatuhan
terhadap nilai-nilai bisnis Islami;
b) Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai laporan dalam
pengambilan keputusan; dan tujuan akuntansi dan laporan keuangan bank syariah
c) Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan
usaha.
2) Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah
Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Akan tetapi,
perlu disadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank karena secara
umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu
dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan, walaupun demikian,
dalam beberapa hal bank perlu menyediakan informasi yang mempunyai pengaruh keuangan
masa depan. Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:gan bank syariah
a) Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan.
Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional. Pihak-pihak yang
berkepentingan antara lain :
Shahibul maal / pemilik dana
Kreditur
Pembayar zakat, infaq dan shadaqah
Pemegang saham
Otoritas pengawasan
Bank Indonesia
Pemerintah
Lembaga penjamin simpanan; dan
Masyarakat
b) Menilai prospek arus kas.
Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat mendukung
investor / pemilik dana, kreditur dan pihak-pihak lain dalam memperkirakan jumlah, saat
dan ketidakpastian dalam penerimaan kas dimasa depan atas deviden, bagi hasil, dan hasil
dari penjualan, pelunasan (redemption), dan jatuh tempo dari surat berharga atau
pinjaman. Prospek penerimaan kas tersebut sangat tergantung dari kemampuan bank
untuk menghasilkan kas guna memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan
operasional, reinvestasi dalam operasi, serta pembayaran deviden. Presepsi investor
pemilik dana dan kreditur dipengaruhi oleh harapan mereka atas tingkat bagi hasil dan
risiko dari dana yang mereka tanamkan. Investor pemilik dana dan kreditur akan
memaksimalkan pengembalian dana yang telah mereka tanamkan dan akan melakukan
penyesuaian terhadap risiko yang mereka presepsikan atas perusahaan yang
bersangkutan. tujuan akuntansi dan laporan keuangan bank syariah
c) Informasi atas sumber daya ekonomi.
Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumberdaya ekonomis bank
(economic resources), kewajiban bank untuk mengalihkan sumber daya tersebut kepada
entitis lain atau pemilik sama, serta kemungkinan terjadinya transaksi, dan peristiwa yang
dapat mempengaruhi perubahan sumber daya ekonomi tersebut.riah
d) Kepatuhan bank terhadap prinsip syariah.
Laporan keuangan memberikan informasi mengenai kepatuhan bank terhadap prinsip
syariah, serta informasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah
dan bagaimana pendapatan tersebut diperoleh serta penggunaannya;
e) Laporan keuangan memberikan informasi
Untuk \ membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap amanah
dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak,
dan informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan
pemilikdana investasi terikat; dan,yariah
f) Pemenuhan fungsi sosial
Laporan keuangan memberikan informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank,
termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat.
Aktiv
= Kewajiban + Dana Syarkih Temporer + Modal
a
Unsur dalam laporan laba rugi akuntansi umum diperoleh persamaan akuntansi atas laporan
laba/rugi sebagai berikut :
(x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx x.xxx.xxx
(x.xxx) (x.xxx)
x.xxx.xxx x.xxx.xxx
3. Laporan Arus Kas
( Nama Bank )
Laporan Arus Kas
Pada tahun yang terakhir ( tahun ) dengan ( tahun lalu )
xxx ( tahun ) xxxx( tahun )
Uraian Catatan
Unit Moneter Unit Moneter
Arus kas dari operasi
Pendapatan netto x.xxx.xxx --
Penyesuaian terhadap pendapatan -- --
netto
Kas netto dari kegiatan -- --
operasional
Depresiasi x.xxx.xxx --
Provisi rekening ragu-ragu x.xxx.xxx --
Provisi untuk zakat xx.xxx --
Provisi untuk pajak -- --
Zakat yang dibayarkan (xxx.xxx) --
Pajak yang dibayarkan -- --
Keuntungan dari rekening
investasi tidak terbatas xxx.xxx --
Keuntungan dari penjualan aktiva
tetap --
Depresiasi dari aktiva yang --
disewakan --
x. xxx.xxx
Provisi untuk penurunan nilai
investasi pada surat-surat --
berharga --
Piutang ragu-ragu --
Pembelian aktiva tetap --
Arus kas netto dari operasi (x.xxx) --
Arus dari kegiatan investasi (xxx.xxx)
Penjualan real estate yang xx.xxx.xxx --
disewakan
Pembelian real estate yang --
disewakan --
Penjualan real estate --
Investasi pada surat-surat -- --
berharga
Kenaikan pada investasi xx.xxx.xxx --
mudharabah --
Penjualan persediaan --
Penjualan istishna’ (x.xxx.xxx) --
Kenaikan netto pada piutang --
Arus kas netto dari kegiatan x.xxx.xxx
investasi x.xxx.xxx --
Arus kas dari kegiatan keuangan
Kenaikan netto pada rekening (x.xxx.xxx)
investasi tidak terbatas
Kenaiakn netto pada rekening x.xxx.xxx --
koran
Deviden yang dibayarkan --
Kenaikan pada saldo kredit dan --
biaya-biaya (penurunan) pada xxx.xxx --
biaya yang dikeluarkan
(accrud expenses) x.xxx.xxx
Kenaikan pada saham minoritas x.xxx.xxx
Penurunan pada aktiva lain xxx.xxx --
Penurunan arus kas dari kegiatan
pembiayaan
--
Kenaikan/penurunan uang kas (xxx.xxx) --
dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal xxx.xxx
tahun xx.xxx.xxx
Kas dan setara kas pada akhir --
tahun xx.xxx.xxx
--
xx.xxx.xxx --
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
4. Laporan Perubahan Modal atau Laporan Laba Ditahan
( Nama Bank )
Laporan perubahan Modal
Untuk tahun yang terakhir ( tahun ) dengan ( tahun yang lalu )
Cadangan
Unit
Modal Disetor Unit
Uraian Moneter Laba Ditahan Total
Unit Moneter Moneter yang
Umum
sah
Saldo per tahun xxx.xxx.xxx -- -- -- xxx.xxx.xxx
Emisi ( ) saham -- --
Pendapatan netto x x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Keuntungan xx.xxx xxx.xxx (x.xxx.xxx) --
dibagikan
Transfer ke
cadangan xxx.xxx.xxx xxx.xxx xxx.xxx x.xxx.xxx
x.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Neraca per ( tahun ) (x.xxx.xxx) x.xxx.xxx
Pendapatan netto xxx.xxx xxx.xxx x.xxx.xxx --
Keuntungan xxx.xxx.xxx x.xxx.xxx x.xxx.xxx x.xxx.xxx --
dibagikan
Transfer ke xxx.xxx.xxx
cadangan
Saldo per tahun
5. Laporan Sumber-sumber dan penggunaan Dana Zakat, Infak dan Shadaqah
(Nama Bank)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak dan Shadaqah
Untuk tahun yang terakhir dengan tahun lalu
xxxx ( tahun ) xxxx ( tahun )
Uraian Catatatan
Unit Moneter Unit Moneter
Sumber-sumber zakat dan sumbangan
Zakat jatuh tempo dari bank x.xxx.xxx --
Zakat jatuh tempo dari para pemilik xxx.xxx --
rekening
Sumbangan xxx.xxx --
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan S., Wiroso dan Muhammad Yusuf. 2006. Akuntansi Perbankan Syariah.
Jakarta: LPFE Usakti.