MANAJEMEN RESIKO
DI SUSUN
OLEH:
KELAS : D
AKUNTANSI
Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa atas kasih dan
sayang Nya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada saya sehingga
mampu meyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini ditulis sebagai tugas Ujuan
Tengah Semester untuk mata kuliah Manajeman Resiko dengan materi “Asuransi dan Prinsip
Dasar Asuransi”
Saya meyadari, dalam penulisan makalah ini masih ada kemukinan kekurangan-
kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusunan. Untuk itu, masukan yang bersifat
membangun akan sangat membantu penyusunan untuk semakin mengurangi kekuragannya
Ucapan terima kasih tidak lupa saya haturkan kepada dosen mata kuliah ini dan untuk
teman-teman yang telah membantu saya, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1. Pengertian Asunransi...................................................................................................5
2.2. Fungsi dan Tujuan Asuransi........................................................................................6
2.3. Jenis-Jenis Asuransi.....................................................................................................7
2.4. Prinsip Dasar Asuransi................................................................................................8
2.5. Terjadinya dan Berakhirnya Asuransi.........................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Asuransi
Asuransi memiliki beberapa tujuan, antara lain yaitu:
1. Sebagai pemberi jaminan kepada nasabah agar terlindung dari risiko-risiko yang
akan diderita jika terjadi kejadian yang tidak terduga.
2. Asuransi juga dapat meningkatkan efisiensi terhadap suatu hal, nasabah tidak perlu
melakukan berbagai upaya pengamanan dan pengawasan karena akan banyak
menghabiskan waktu dan tenaga.
3. Sebagai pemerataan biaya, maksudnya adalah nasabah hanya akan mengeluarkan
biaya tertentu dan tidak perlu membayar kerugian yang diderita karena perusahaan
asuransi yang akan menanggungnya. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi
nasabah karena jumlah kerugian yang diderita jumlahnya tidak tentu.
4. Sebagai tabungan nasabah. Hal ini dikarenakan jumlah yang akan diterima sudah
pasti akan jauh lebih besar daripada jumlah premi yang dibayarkan. Namun
sayangnya tujuan ini hanya berlaku untuk asuransi jiwa saja.
1. Asuransi Kerugian
Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan), kepentingan
keungan (pecuniary), tanggung jawab hokum (liability), dan asuransi diri (kecelakaan
atau kesehatan.
2. Asuransi Jiwa
Pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara orang-orang yang
menghindarkan atau minimal mengurangi resiko yang diakibatkan oleh resiko
kematian (yang pasti terjadi tetapi tidak pasti kapan terjadinya), resiko hari tua (yang
pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan terjadinya, tetapi tidak pasti berapa
lama) dan resiko kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetpi tidak mustahil terjadi).
3. Asuransi Sosial
Asuransi Sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah
berdasarkan undang-undang. Maksud dan tujuan asuransi social adalah menyediakan
jaminan dasar bagi masyrakat dan tidak bertujuan untuk mendapat keuntungan
komersial.
2.4. Prinsip Dasar Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable
interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation dan contribution.
1. Insurable interest
Insirable Interest adalah hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu
hubungan keuangan antara penanggung dan orang yang diasuransikan, lalu diakui
secara hukum. Jadi, dapat dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang
diasuransikan apabila seseorang menderita kerugian keuangan seandainya terjadi
musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut.
Kepentingan keuangan ini memungkinkan seseorang mengasuransikan harta
benda atau kepentingannya. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan
dan terbukti bahwa orang tersebut tidak memiliki kepentingan keuangan atas
obyeknya, maka orang tersebut tidak berhak menerima ganti rugi.
2. Utmost Good Faith
Utmost Good Faith adalah suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan
lengkap, semua fakta yang material mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik
diminta maupun tidak. Artinya si penanggung harus dengan jujur menerangkan
dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat dan kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau
kepentingan yang dipertanggungkan.
Intinya bahwa apabila seseorang berkewajiban memberitahukan sejelas-
jelasnya dan dengan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan
obyek yang diasuransikan. Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin
maupun yang dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas
serta teliti.
3. Proximate Cause
Proximate Cause adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian
kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang diawali
dan secara aktif oleh sumber yang baru dan independen. Jadi apabila kepentingan
yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama dicari
sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa
tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut.
Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien
adalah: "Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang
tidak terputus.
4. Indemnity
Indemnity adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).
5. Subrogation
Subrogation adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung
setelah klaim dibayar. Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti
rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan
kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah
menimbulkan kerugian pada tertanggung".
6. Contribution
Contribution adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-
sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk
ikut memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama
pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang
diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.
Perjanjian asuransi yang telah terjadi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta
yang disebut polis (pasal 255 KUHD). Polis ini merupakan satu-satunya alat bukti
tertulis untuk membuktikan bahwa asuransi telah terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Asuransi merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu tindakan, sistem,
atau bisnis yang dimana bertujuan sebagai perlindungan finansial (atau ganti rugi secara
finansial) dalam cakupan jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya sehingga
mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga, seperti
kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana hal ini melibatkan pembayaran premi
secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai gantinya polis yang akan menjamin
perlindungan tersebut.
Fungsi dan Tujuan Asuransi
Pengalihan Risiko
Penghimpunan Dana
Penyeimbangan Premi
Tujuan Asuransi
Sebagai pemberi
Asuransi juga dapat meningkatkan efisiensi
Sebagai pemerataan biaya
Sebagai tabungan nasabah
Insurable interest
Utmost Good Faith
Proximate Cause
Indemnity
Subrogation
Contribution
Terjadinya Asuransi, Perjanjian asuransi yang dibuat oleh tertanggung dan penanggung itu
terjadi dan mengikat kedua pihak, dari sudut pandang ilmu hukum terdapat 2 (dua) teori
Teori tawar-menawar (bargaining thoery)dan Teori penerimaan (acceptance theory).
Berakhirnya Asuransi karena terjadi evenemen, jangka waktu berakhir, asuransi gugur, dan
asuransi dibatalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Di akses Pada:
http://askrida.com/pengertian-pelaku-dan-prinsip-asuransi.html#.X75imcgzbIW
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/27/makalah-tentang-asuransi/
http://www.mag.co.id/tujuan-asuransi/
http://nunite.blogspot.com/2013/03/pengetahuan-dasar-tentang-asuransi.html