Polutan
kimiawi Suatu zat bisa dianggap
polutan jika memenuhi
Berdasarkan Polutan
senyawa Biologi syarat:
Jumlahnya melebihi jumlah
Polutan Fisik normal (baku mutu)
Jenis
Polutan Berada pada tempat yang
Polutan padat tidak semestinya
Berada pada waktu yang
Berdasarkan
Polutan cair
tidak tepat
sifat
Polutan gas
Kegiatan industri
Letusan gunung
berapi
Cerobong PLTU
Kebakaran
hutan
Kendaraan
Klasifikasi
Pencemar Udara
Polutan Udara
SO2
Karbon Monoksida (CO)
Tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa & mudah terbakar
Berasal dari:
Pembakaran bahan bakar
fosil yang bereaksi dengan
udara (2 C + O2 → 2 CO)
Proses industri
Emisi dari laut, vegetasi dan
tanah
Dampak:
Apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut
peredaran darah dan akan menghalangi masuknya
oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.
Afinitas CO terhadap Hb = 210 x daripada afinitas
O2 terhadap Hb. Reaksi ini mengakibatkan
berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan
O2 kepada jaringan-jaringan tubuh. CO = silent killer
Pada material, dampak pencemaran udara oleh
CO adalah menghitamnya benda-benda pada
daerah yang telah tercemar oleh CO.
Karbon DIOKSIDA (CO2)
Tidak berwarna, sedikit berbau
tajam, tidak reaktif, sedikit
bersifat asam
Dampak:
Dapat menyebabkan iritasi
pada sistem pernafasan
SO2 di udara merupakan salah
satu penyebab terjadinya hujan
asam
Adanya gas ini pada
konsentrasi tinggi dapat
membunuh jaringan pada daun
Nitrogen Oksida (NOx)
Secara visual sulit diamati karena gas
tersebut tidak bewarna dan tidak berbau
Sebagian besar terdiri atas nitrit oksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2)
Sumber: dari aktivitas bakteri,
pembakaran arang, minyak, gas, dan
bensin
Dampak:
Dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan pembengkakan paru
Ikut berkontribusi dalam terjadinya
hujan asam akibat reaksi di atmosfer
Jika bereaksi dengan hidrokarbon di
atmosfer dapat menyebabkan smog
fotokimia
Dapat menimbulkan bintik-bintik
pada permukaan daun
HIDROKARBON (HC)
Dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom
karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan.
Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara
(industri plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan
karet).
HC merupakan polutan primer karena dilepas ke udara ambien secara
langsung.
Dampak:
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan
akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic
hidrocarbon (PAH), apabila masuk dalam paru-paru akan menimbulkan
luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2mengahsilkan PAN (Peroxy
Acetyl Nitrates). Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut
foto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman.
CHLORO FLUORO CARBON (CFC)
Tidak berbau, tidak berasa,
tidak mudah bereaksi, dan
tidak berbahaya secara
langsung
Sumber: parfum yang
berwujud aerosol, Air
Conditioner (AC), bahkan
beberapa lemari es model
lama menggunakan gas CFC.
Dampak:
Jika gas CFC beraksi dengan
lapisan ozon (O3) pada
stratosfer, maka akan
terbentuk lubang yang kita
kenal sebagai lubang ozon
TOTAL SUSPENDED SOLID (TSP)
Partikulat dapat berupa asap, debu dan uap yang
dapat tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama.
Partikulat terdiri dari beberapa jenis berdasarkan
distribusi partikelnya, antara lain: PM2.5; PM10; PM100
Sumber: dari debu tanah kering yang terbawa oleh
angin, proses vulkanis yang berasal dari letusan
gunung berapi, uap air laut, dari pembakaran yang
tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung
senyawa karbon murni atau bercampur dengan gas-
gas organik.
Dampak:
Dapat mereduksi jarak penglihatan (visibilitas)
Menyerang sistem pernapasan
Partikulat di dalam atmosfer dapat mempengaruhi
pembentukan awan, hujan dan salju
Partikulat yang mengandung magnesium oksida dan
jatuh pada tanah pertanian juga menghasilkan
pertumbuhan tanaman yang buruk.
CARA MENGATASI
PENCEMARAN UDARA
TERIMA KASIH