Anda di halaman 1dari 34

PEMANFAATAN LIMBAH HEMISELULOSA

(XILAN DAN FURFURAL DARI LIMBAH PERTANIAN)

By : Asben A. Dr
Limbah :
1. Buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik
2. Unwanted or unusable materials
3. Substansi atau massa yang terikut dalam
berproduksi pada lokasi sebelum (on
farm) ataupun pada lokasi pabrik pengolahan
(off farm) yang masih dapat ditingkatkan nilai
ekonomisnya. – by product
Lignoselulosa

- Selulosa : homopolisakarida berantai lurus dengan monomer


penyusunnya D-glukosa (ß 1-4 glikosida)
-Hemiselulosa : heteropolisakarida yang disusun oleh kelompok
pentosan, heksosan dan senyawa lain
Pentosan – xilan → dihidrolisis –xilosa
Xilosa dengan perlakuan asam akan mengalami dehidrasi dan
membentuk furfural
- Lignin : polimer bukan karbohidrat yang terdiri atas
fenilpropana sebagai penyusunnya
Selulosa :

Selulosa, konstituen utama dari dinding sel tanaman,


homopolisakarida yang disusun seluruhnya oleh D-
glukosa dengan ikatan β-1-4-glukosidik pada suatu
derajat polimerisasi di atas 10.000 atau lebih
Hemiselulosa :

Hemiselulosa didefenisikan sebagai polisakarida pada dinding sel


tanaman yang larut dalam alkali serta menyatu dengan selulosa.
Komponen utama struktur hemiselulosa adalah unit D-glukosa, D-
galaktosa, D-manosa, D-xylosa dan L-arabinosa yang terbentuk secara
bersama dalam kombinasi yang berbeda dan ikatan glikosidik
bermacam-macam
Lignin :
Bahan aromatik, bersifat amorpous yang mengandung
fenol, methoxyl, hydroxyl dan kelompok penyusun lainnya
Produk lignoselulosa :
Selulosa : etanol, pulp, kertas , mikrokristalin dll
Hemislulosa : Xilan, Xilosa/Xilitol, Furfural dll
Lignin : Fenol, perekat, bahan aditif untuk
bahan bakar cair, sealer dll
Limbah Hasil Pertanian yang mengandung Hemiselulosa

Tongkol Jagung
Ampas umbi
Sekam padi
Bekatul
Bagas tebu
Kulit biji kapas
Ampas sagu
Tandan kosong kelapa sawit
dsb
Xilan

- Komponen utama yang terkandung dari tanaman


hemiselulosa diantaranya batang kapas, tongkol jagung
dan batang (bagas) tebu
→ batang tebu yang paling banyak xilooligosakaridanya

-Merupakan polimer dari xilosa yang berikatan ß-1,4-xilo


piranosa dengan jumlah monomer 150 -200 unit
-Rantai xilan bercabang dan struktur tidak berbentuk kristal
sehingga lebih mudah dimasuki pelarut dibanding selulosa
Kegunaan

-Substrat untuk sumber karbon mikroba penghasil xilanase


→Xilanse, enzim yang menghidrolisis xilan menjadi xilosa
-Aplikasi xilosa : xilitol, etanol, asam-asam organik (butanol,
aseton, asam asetat, asam laktat), protein sel tunggal
xilosa dalam bentuk kristal → gula rendah kalori penganti
sukrosa

Xilan sebagai bahan baku industri dapat menghasilkan


Furfural yang berfungsi sebagai : pelarut dalam industri,
pengawet, desinfektan , pelarut dalam industri minyak dll.
- Xilan umumnya terdapat sebagai penyusun pada hemiselulosa

- Hemiselulosa mudah dihidrolisis oleh asam menjadi


komponen-komponen : D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa,
D-xilosa, L arabinosa, dan sejumlah kecil L ramnosa, di
samping jadi asam D-glukuronat, asam 4-O-metil-D-glukuronat,
dan D-galaktoronat.

- Kebanyak hemiselulosa mempunyai derajat


polimerasisasi hanya 200
Hemiselulosa :
-Tanaman Angiospermae terdiri dari komponen glukomanan
(2-5%), xilan (15-30%) dan sejumlah kecil asam galaktorunat
→ rantai pendek heteropolisakarida terdiri heksosa
dan pentosa

Komponen-komponen monomer hemiselulosa dibagi dalam


beberapa tipe :
1. Glukomanan : penyusunnya D-glukopiranosa dan ß-D-mano
piranosa
2. Arabinogalaktan : penyusunnya ß-D –galaktopiranosa dan
L-arabinosa
3. Xilan: monomer penyusunnya ß-Dxilapiranosa
Ekstraksi Xilan , 2 tahap :
1. Delignifikasi dan
2. Ekstraksi

Delignifikasi

Metode delignifikasi (penyediaan holoselulosa)


dua metode umum yang digunakan dalam penyediaan
Holoselulosa :
1. Klorinasi; termasuk ekstraksi bergantian dengan alkohol
panas organik (ASTM standart D 1104-56)
2. Delignifikasi dengan larutan klorit yang diasamkan
Umumnya delignifikasi dilakukan dengan
Natrium Hipoklorit (NaOCl) karena pelarut
tersebut mengandung ion-ion hipoklorit yang
mampu memecah eter dalam struktur lignin
sehingga terdegradasi dalam bentuk senyawa
keton
Delignifikasi yang ideal :
-Penghilangan total lignin tanpa merusak dari selulosa dan
hemiselulosa -→ sulit karena jarang terjadi pemisahan
sempurna
Ekstraksi
Esktraksi dilakukan dengan pelarut Natrium hidroksida (NaOH),
Amonium hidroksi (NH4OH) dan kalium hidroksida (KOH)
→ Xylan akan terlarut

NaOH yang terbaik karena dapat menghasilkan xilan yang


relatif bersih dari pengotor, warna lebih putih, mudah larut
dalam air, tetapi proses ekstraksi tidak maksimal
Purifikasi

-Tahapan untuk mendapatkan xilan yang murni dan homogen


-Purifikasi xilan : dialisis, kromatografi kolom dan pengendapan
-Metode pengendapan merupakan metoda yang paling banyak
digunakan karena relatif sederhana dan menghasilkan xilan
yang lebih murni.
-Xilan yang terlarut dalam alkali dapat diendapkan dengan asam
(HCL 6 N) --> sentrifuse, buang pengotor pada filtrat
- Endapan xilan dapat didispersikan kembali dalam etanol
Rumus bangun

a. Xilosa

a. Xilan
Kadar xilan pada beberapa Limbah hasil pertanian

Limbah /bahan Kadar Xilan(%)


Tongkol Jagung 31.94*
Ampas umbi garut 6.86*
Onggok 0.40*
Sekam 29.91*
Bekatul 10.25*
Bagas tebu 9.60**
Kulit biji kapas 10. 2**

Sumber : * Agustina (2002)


** Richana (2006)
FURFURAL

Furfural (C5H4O2) :
-Produk antara dari pengolahan bahan berlignoselulosa,
produk-produk samping pertanian dan limbah pertanian,
yang digunakan industri kimia untuk membuat produk
kimia khusus (furfuril alkohol dan senyawa turunannya)
-Anggota terpenting komponen heterosiklik dari furan ,
ditandai dengan cicin tak jenuh rangkap dari empat karbon
dan satu atom oksigen
-Aldehid dengan gugus-CHO pada posisi 2 atau α, dan
diperoleh dari pentosan bahan lignoselulosa.
Kegunaan (Suharto (2006) :
1. Sebagai bahan kimia (chemical intermediate)
bahan antara terpenting digunakan untuk pembuatan
berbagai produk industri seperti : pirol, pirolidin,
piridin dan piperidin, lisin asam amino, metil furan dan
metil hidrolfuran, asam levulini, furfural alkohol
(→ produksi nilon, obat-obatan, plastik)
2. Pelarut selektifdalam pemurnian minyak
3. Pembuatan resin
Resin tipe fenol aldehid (fenol furfural)
Fenol furfural – zat pengkilap
4. Agensia penghilang warna pada kayu damar
5. Pelarut aktif dalam pembuatan Resinoul-Bonded Grinding
Wheel
Resin pelarut dan agensia pembasah dalam industri
pembuatan roda pengasah dan lapisan rem
6. Ekstraktan butedeine
Medium destilasi ekstraktif dalam salah satu proses utama
pembuatan butadiene.
7. Dapat juga sebagai nematisida ( De jong dan Marcotullio,
2010)
Struktur furan dan turunannya (dalam Suharto, 2006)
4/20/2019
Rumus Bangun Furfural

Pembuatan furfural :
-Furfural merupakan senyawa yang diturunkan dari pentosan
di dalam serat pada jaringan tumbuhan.
-Sumber umum yang digunakan : tongkol jagung, bagas tebu,
residu pulp dan kertas, sekam padi dan gandum, jerami,
bambu, biji kapas, dan kayu (kayu lunak dan keras)
- Kebanyak diperoleh dari tongkol jagung dan bagas tebu
Dua tahap dibutuhkan untuk membuat furfural dari xilan,
Yaitu : Hidrolisis dan
Hidratasi yang dikatalis oleh asam
(Fengel dan Wegener, 1995)

Glukosa merupakan produk samping yang diperoleh pada


hidrolisis,disamping asetat dan asam formiat dalam jumlah
terbatas.

Sifat Furfural :
--Cairan tidak berwarna
--Memiliki bau aromatik yang harum
--Bila kontak dengan udara akan menjadi coklat tua atau hitam
--Furfural industri berwarna kuning cerah hingga coklat
--Furfural dengan titik didih 161.7oC (1 atm), senyawa kurang
larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter dan benzen
--Berat molekul relatif pada suhu 20oC adalah 96.086 g/mol
dengsitas 1.155-1.161 g/ml
- Termasuk mudah terbakar dan bersifat karsinogenik
Reaksi pembuatan Furfural
4 metode pembuatan furfural (Mc Ketta dan Cunningham
(1992) ;

1. Proses Quaker Oats


2. Proses Petrole Chimie
3. Proses Rosenlew
4. Proces Escher Wyss

Proses Quaker Oats :


- lebih potensial karena produk samping sedikit
- tingkat konsumsi steam tidak terlalu tinggi
Metode Quaker Oats

-Menggunakan asam sulfat sebagai katalisator


-Larutan asam diresapkan ke dalam bahan (sekam padi,
tongkol jagung, ampas tebu, atau bahan lainnya)
-Digunakan reaktor yang lapisi bahan tahan asam
-Steam bertekanan tinggi digunakan pada kondisi
operasi mencapai 153oC dan 4.2 kg/cm2 gauge.
-Sesudah suhu dan tekanan tercapai, valve dibuka
kemudian uap dilewatkan dengan sistem WHB
(waste heat boiler) diumpankan ke stripping untuk dipisah
menjadi 2 bahagian
-Lapisan atas kaya akan furfural masuk dekanter untuk
memisahkan fase berat dan ringan
-Fase berat didistilasi untuk memperoleh produk
dengan kemurnian tinggi
-Proses ini produk sampingnya sedikit.
Beberapa faktor penting yang berpengaruh
terhadap pembuatan furfural adalah:
1) Konsentrasi katalisator,
2) Suhu reaksi,
3) Waktu reaksi,
4) Kecepatan pengadukan,
5) Pengaruh rasio larutan dengan padatan,
6) Pengaruh kehalusan bahan.
Pembuatan Furfuran dari biomasa bagas tebu dan tempurun kelapa
(Coniwati et al, 2016)
Lanjutan
Lanjutan
TERIMA KASIH
Literatur :

Fengel and Weneger. 1995. Kayu: kKmia, Ultrastruktur,


reaksi-reaksi. Sastrohamidjojo, H (penterjemah).
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu:. Sastrohamidjojo, H
(penterjemah). Jilid II. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Suharto. 2006. Laporan akhir Kumulatif Program Penelitian
dan Pengembangan IPTEK. Riset Kompotitif LIPI. Tahun
Anggaran 2006. Yogyakarta
Coniwati, P., G. Siska , E. Hanadayani. 2016. Pembuatan Furfural
dari Biomasa Ampas Tebu dan Tempurung Kelapa. Jurnal
teknik kimia No. 2 Vol 22.
Agustina.2002.
Richana. 2006.
De Jong dan Marcotullio, 2010)
Mc Ketta dan Cunningham .1992.
Jurnal-jurnal terkait lainnya
DLL

Anda mungkin juga menyukai