Anda di halaman 1dari 7

TUGAS IV

BIOETIKA DAN PROFESI GIZI


DOSEN PENGAMPU : Meylina Djafar MCN, MBA

NAMA : FATIMA RIMA ANDINI


NIM : 042021018

A. Peran dan Fungsi Ahli Gizi Sesuai KMK 342 di Puskesmas (Pengalaman Bekerja)
Saat ini saya bekerja sebagai nutrisionis di salah satu pusat kesehatan masyarakat di daerah
Serang Banten, tupoksi peran dan fungsi nutrisionis di puskesmas dalam membantu pemerintah
melaksanakan upaya- upaya perbaikan gizi masyarakat. Program-program upaya perbaikan gizi
masyarakat yang menjadi standar pelayanan minimal gizi di Puskesmas kurang lebih ada 19 Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dengan 13 Indikator Capai Kerja, SPM tersebut meliputi program-program
pada daur kehidupan dari remaja, sampai lansia (kegiatan posyandu, pemantauan ibu hamil kek,
pelacakan dan pemantauan gizi buruk, pemberian tablet Fe, aksi pencegahan stunting, pelayanan gizi
lansia, pelayanan gizi remaja pemberian suplementasi gizi Fe).
Salah satu pengalamam kerja saya dalam upaya perbaikan gizi masyarakat adalah dalam
pengentasan stunting di wilayah kerja puskesmas yang saya tempati sekarang ini. Sebagai program
nasional pengentasan dan pencegahan stunting melalui 8 Aksi Terintegrasi dari Pusat hingga Desa,
yaitu dimana saya melaksanakan Aksi #1 Identifikasi sebaran stunting yaitu dengan pendataan validasi
pemantauan status gizi yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali yaitu bulan Februari dan Agustus
pendataan dan melakukan validasi antropometri sasaran balita di wilayah kerja saya sehingga
didapatkan angka hasil prevalensi stunting tingkat kecamatan. Selanjutkan saya melaksanan Aksi #2
Menyusun rencana kegiatan untuk integrasi intervensi, penyusunan ini melalui kegaitan musyawarah
pertemuan lintas sektoral dan lintas program untuk membuat rancangan kegiatan selama satu tahun
berjalan program dalam pengentasan dan pencegahan stunting, Aksi #3 saya dan tim puskesmas
melakukan rembug stunting atau kegiatan lintas sektoral dengan masing-masing bidang OPD dalam
merumuskan perencanaan program dari jenis hingga pembiayaan. Aksi #4 Setelah tadi membuat
kegiatan rembug stunting dan diperoleh jenis-jenis program dan kesepakatannya di SK-kan Bersama
pemangku kebijakan desa dan kecamatan. Masuk ke Aksi #5 yaitu pembinaan Kader Pembangun
Manusia KPM yaitu dalam pembinaan Pos Gizi melakukan intervensi sensitive selama 3 bulan kepada
balita-balita gizi buruk dan juga yang mengalami stunting, dengan melakukan kegiatan rutin setipa
minggu adanya edukasi gizi penyuluhan, kegiatan masak makanan bergizi bersama anatara orang tua
dan balita-balita serta ibu kader, setalah masak bersama langsung makan bersama untuk meningkatkan
motivasi dan nafsu makan anak untuk mau makan sembari edukasi gizi dan stimulus bermain bersama
teman-teman yang lainnya, sehingga di Aksi 6 sampai 7 melakukan pelaporan menejemen data hasil
report intervensi gizi (pemberian PMT sesuai gizi seimbang, penyuluhan edukasi gizi, suplementasi
gizi) sehingga di Aksi 8 melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan untuk mengetahui keberhasilan
kegiatan dan untuk bahan acuan evaluasi program lanjutan untuk tahun berikutnya.

B. Resume KMK KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/342/2020


Resume KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/342/2020 TENTANG STANDAR PROFESI
NUTRISIONIS yang terdiri dari standar kompetensi dan kode etik profesi, dengan maksud dan tujuan
untuk tersedianya standar minimal kompetensi Nutrisionis sebagai acuan kewenangan dalam
melaksanakan tugas pelayanan gizi dan pengembangan profesi gizi di Indonesia.
Sistematika Standar Kompetensi Nutritionis (Area Kompetensi, Kompetensi Inti, Komponen
Kompetensi, Kemamapuan yang diharapkan pada akhir pembelajaran, daftar untuk pencapaian
kompetensinya adalah daftar pokok bahasan, daftar pokok masalah, daftar pokok keterampilan). Daftar
pokok bahasan memuat pokok bahasan untuk mencapai 7 area kompetensi, daftar masalah berisi tentang
masalah yang akan dihadapi nutritionis, daftar keterampilan pada setiap kompetensi telah ditentukan
tingkat keterampilan yang diharapkan.

Standar Kompetensi Nutritionis :


A. Area kompetensi disusun dengan urutan sebagai berikut:
1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu gizi, pangan, bioetika, humaniora, dan Kesehatan masyarakat
6. Keterampilan gizi masyarakat, food service dan clinical nutrition
7. Pengelolaan masalah gizi dan pemberdayaan masyarakat

B. Komponen kompetensi
1. Area profesionalitas yang luhur (berketuhanan, bermoral, beretika)
2. Area mawas diri dan pengembangan diri(mempraktekkan belajar sepanjang hayat,
mengembangkan informasi)
3. Area komunikasi efektif(komunikasi dengan klien, mitra kerja dan masyarakat)
4. Area pegelolaan informasi9menilai informasi dan pengetahuan)
5. Area landasan ilmiah ilmu gizi, biomedik, pangan, humaniora,dan Kesehatan masyarakat
(menerapkan ilmu gizi, untuk menganalisa situasi pangan)
6. Area keterampilan gizi masyarakat, penyelanggaraan makan dan clinical
nutrition(melaksanakan asuhan gizi individu, kelompok masyarakat)
7. Area pengelolaan masalah gizi dan pemberdayaan masyarakat(mampu mengelola masalah gizi)
C. Penjabaran kompetensi
1. Profesionalitas yang luhur: mampu melaksanakan pelayanan gizi yang professional berdasarkan
sesuai dengan prinsip ketuhanan. Bermoral, beretika dan disiplin, sabar dan taat hukum,
berwawasan sosial budaya, berperilaku professional,
2. Mawas diri dan pengembangan diri: mawas diri dan pengembangan diri, mempraktikan belajar
sepanjang hayat.
3. Komunikasi efektif(komunikasi dengan klien, mitra kerja dan masyarakat)
4. Pengenalan informasi( menggunakan teknologi untuk mengakses informasi, memafaatkan
informasi, diseminasi informasi dan menggunkakan informasi untuk mencari literasi)
5. Landasan ilmiah ilmu gizi, pangan, biomedik, humaniora dan Kesehatan masyarakat(Analisa
situasi pangan, menerapkan ilmu biomedik, mengembangkan program kegiatan)
6. Keterampilan gizi masyarakat, penyelanggaraan makan dan clinical nutrition(melaksanakan
asuhan gizi individu, masyarakat, mengelola system penyelanggaran makan.
7. Pengelolaan Masalah Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat (mengelola masalah gizi,
melaksanakan surveilans gizi, memberdakayan kolaborasi dengan masyarakat untuk
meningkatakan derajat Kesehatan masyarakat)

Daftar Pokok Bahasan, Masalah dan Keterampilan Nutrisionis:


A. DAFTAR POKOK BAHASAN
1. Area kompetensi : profesionalitas yang luhur
2. Area kompetensi : mawas diri dan pengembangan diri
a. Prinsip pembelajaran orang dewasa
b. Dasar-dasar keterampilan belajar sepanjang hayat
c. Problem based learning
d. Problem solving
e. Penelitian bidang gizi dan pangan
3. Area kompetensi : komunikasi efektif
a. Menggunakan bahasa yang baik dan benar serta mudah di mengerti
b. Prinsip komunikasi dalam peayanan kesehatan
c. Berbagai elemen komunikasi efektif
d. Komunikasi lintas budaya dan keberagaman
4. Area kompetensi : pengelolaan informasi (mengakses dan mengelola teknologi informasi
bidang gizi masyarakat.
a. Teknik keterampilan dasar pengelolaan akses teknologi informasi
b. Metode riset dan aplikasi statistik
c. Teknik mengisian RM terkait asesmen s.d monev.
d. Teknik diseminasi infomasi dalam bidang gizi
5. Area kompetensi : landasan Ilmiah Ilmu Gizi, Pangan, Biomedik, Humaniora, dan Kesmas.
6. Area kompetensi : kerampilan gizi masyarakat, penyelenggraan makanan (food servis) dan
Clinical Nutrition.
7. Area kompetensi : pengelolaan masalah gizi dan pemberdayaan masyarakat.
B. DAFTAR MASALAH
Seorang nutrisionis dalam menjalankan praktik asuhan gizinya dimulai dari hasil
skrinning gizi pasien. Masalah gizi tersebut diperoleh dari data pasien dengan hasil beresiko
malnutrisi atau tidak beresiko malnutrisi. Maka seorang nutrisionis akan melakukan asesmen
atau kajian lebih lanjut yang kemudian akan menetukkan masalah gizinya. Menentukkan
intervensi gizi yang akan dilakukan dalam rangka penyelesaikan penyebab masalah serta akan
memonitoring dan evaluasi untuk melihat keberhasilan dari intervensi gizi tersebut, dengan
penuh memperhatikan kondisi pasien secara keseluruhan dan komprehensif serta menjunjung
tinggi profesionalisme dan etika profesi di atas kepentingan pribadi.
Adapun daftar masalah bagi seorang nutrisionis yang kompeten dalam penanganan
permasalahan gizi klien.
1. Masalah pada gizi di masyarakat, penyelenggaraan makanan (food service) , dan clinical
nutrition yang berisi daftar masalah, tanda dan gejala.
2. Masalah yang terkait dengan profesinya sebagai nutrisionis, misalnya masalah etika profesi,
disiplin, hukum, percaya diri dsb.

DAFTAR MASALAH GIZI MASYARAKAT

No Ruang Lingkup Daftar Masalah

1. Asupan
- Usia a. Tidak suka buah dan sayur
sekolah b. Lebih suka makanan junk food
c. Suka makanan dengan warna mencolok
d. Suka makanan ciki-cikian dan yang manis-manis
e. Food Picky (Pilih-pilih makanan)

a. Bentuk makanan berbeda dengan orang dewasa,


- Lansia biasanya tekstur lebih lunak

a. Tidak suka buah dan sayur, kurang serat


b. Suka makanan junk food
- Remaja
2. Klinis
- Usia a. Stunting pada Anak Sekolah
sekolah b. Kekurangan Berat badan
c. Kekurangan iodium
d. Obesitas pada anak

e. Penderita Gondok
- Lansia
f. Hilang lemak subkutan
g. Kurang energi protein
h. Fungsi gigi geligi kurang
- Remaja

i. Obesitas pada ramaja


j. Kekurangan anemi/zat besi
k. Kekurangan energi protein
3. Lingkungan
- Usia a. Ikut serta dalam pemantauan penimbangan berat
sekolah badan anak sekolah
b. Edukasi/penyuluhan tentang makanan jajanan
c. Memberikan edukasi tentang peranan gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari

a. Ikut serta pematauan asupan lansia dengan


- Lansia
kecukupan energi protein
b. Melibatkan peran serta keluarga dalam
penyediaan makanan dirumah

a. Penyuluhan/edukasi makanan gizi seimbang


- Remaja b. Pemberian tablet tambah darah pada remaja
c. Pemilihan bahan makanan cukup energi protein
pada remaja

DAFTAR MASALAH PENYELANGGARAAN MAKAN

No Ruang Lingkup Daftar Masalah

1. - Usia sekolah a. Menu kurang variative


b. Kurang makan sayur dan buah
c. Suka makanan junkfood
d. Bentuk makanan pada anak sekolah
banyak gorengan
e. Tidak tersedianya makanan
dirumah pada kelompok usia
tertentu karena factor ekonomi
f. Higene sanitasi makanan kurang
g. Senang makan ciki-cikian

- Lansia a. Tidak tersedianya cukup dana


untuk membeli makanan/daya beli
rendah
b. Tidak suka sayur dan buah karena
penyajiannya tidak sesuai dengan
fungsi gigi geligi lansia
c. Senang konsumsi ikan asin yang
asupan nutrisinya kurang
d. Kurang terlibatnya keluarga dalam
penyediaan makanan bagi lansia

a. Kurang buah dan sayur


b. Senang makanan gorengan
- Remaja c. Kurang makan makanan tinggi zat
besi/fe
d. Senang makanan tinggi natrium

DAFTAR MASALAH CLINICAL NUTRITION

No Ruang Lingkup Daftar Masalah

1. Asupan
- Usia sekolah a. Kegemukan/obesitas
b. Anemia defisiensi zat besi
c. Pucat
d. Diare
e. Vomitus

- Lansia
a. Kekurangan gizi/malnutrisi
b. Hilang lemak subkutan
c. Fungsi gigi geligi kurang
d. Berkurangnya fungsi saluran cerna
e. anoreksia

- Remaja
a. Obesitas/kegemukan
b. Bulimia
c. Anemia

C. DAFTAR KETERAMPILAN
Keterampilan sebagai lulusan tenaga gizi dalam melaksanakan tugasnya maka harus
menguasai pengetahuan dan sikap dalam bidang gizi masyarakat, penyelenggaraan makanan
(food service) , dan gizi klinik. Dengan demikian seorang tenaga gizi mampu melakukan
penanganan masalah gizi dan kesehatan di masyarakat.
Pada setiap keterampilan ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai di akhir
pendidikan seorang tenaga gizi dengan menggunakan piramid miller (knows, knows how,
shows, does).
1. Tingkat kemampuan (knows); mengetahui dan menjelaskan
2. Tingkat kemampaun (know how) ; pernah melihat atau didemontrasikan
3. Tingkat kemampuan (shows) ; terampil melakukan atau terampil menerapkan di
bawah supervisi
4. Tingkat kemampuan (does) ; terampil melakukan secara mandiri
Daftar Keterampilan Nutrisionis Bidang Gizi Masyarakat

1. Skrining gizi;
- Mampu secara mandiri, pemeriksaan kelompok masyarkat yang
mempunyai resiko masalah gizi dan kesehatan
- Mampu secara mandiri, Mengevaluasi hasil skrining masalah gizi
2. Asesmen gizi dan pengkajian masalah gizi indvidu, kelompok dan
masyarakat;
- Mampu secara mandiri, pengumpulan dan penilaian data
antropometri, riw.gizi dan makanan, riw. Personal, mengidentifikasi
masalah gizi (PES), serta mampu mengumpulkan informasi masalah
gizi (data primer atau sekunder terkait antropometri gizi, konsumsi
pangan dan sosial budaya)
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, pengumpulan data dan
penilaian hasil pemeriksaan biokimia dan fisik/klinis terkait masalah
gizi
- Mampu secra terampil di bawah supervisi, pengumpulan informasi
tentang ketersediaan program, SDM dan sarana dan kesehatan di
wilayah sasaran sesuai masalah gizi
3. Penetapkan masalah gizi dan faktor penyebab pada individu;
- Mampu secara mandiri, penentuan masalah gizi, penyebab, tanda
gejala dalam penulisan format PES (problem, etiologi, symptom)
4. Pemberian intervensi gizi pada kelompok dan masyarkat;
- Mampu secara mandiri, penetapan tujuan terukur dan implementasi
intervensi gizi seperti pemberina makanan dan zat gizi pada
kelompok rentan gizi
- Mampu secara terampil dibawah supervisi, dalam penetapan target
dan waktu serta koordinasi dan kolaborasi termasuk pengiriman
rujukan gizi apabia dibutuhkan
5. Konseing gizi;
- Mampu secara mandiri, menyusun rencana, persiapan, pelaksanaan,
mengevaluasi hasil dan tindak lanjut dari kegiatan konseling gizi
6. Edukasi gizi;
- Mampu secara mandiri, menyusun rencana, persiapan, pelaksanaan,
mengevaluasi hasil dan tindak lanjut dari kegiatan edukasi gizi
7. Pelatihan gizi;
- Mampu secara mandiri, melaksanakan pelatihan gizi pada kelonpok
dan masyarkat dalan menyusun recana, persiapan, pelaksanaan,
mengevaluasi hasil dan tindak lanjut dari kegiatan pelatihan
8. Materi dan metode promosi gizi dan kesehatan;
- Mampu secara mandiri, penetapkan materi, kelompok sasaran,
bahan dan cara serta penyebarluasan informasi gizi dan kesehatan
- Mampu terampil di bawah supervisi; penetapan dan evaluasi tingkat
keberhasilan dari kegiatan promosi gizi dan kesehatan
9. Surveilans;
- Mampu secara mandiri, pengumpulan, pengolahan dan analisis data
sesuai indikator masalah gizi
- Mampu secara terampil dibawah supervisi, penetapkan
kecenderungan dan besaran masalah dan melakukan penyebaran
informasi masalah gizi dan kesehatan kelompok dan masyarakat
untuk tindakan efektif
10. Penelitian berbasis masyarakat;
- Mampu secara mandiri, pengumpulan data, indentifikasi masalah,
pengolahan dan analisis data gizi masyarakat
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, penetapan informasi
dan penetuan prioritas masalah, serta penyusunan rekomendasi hasil
penelitian
11. Monitoring gizi;
- Mampu secara terampil dibawah supervisi, dalam penilaian
pemahaman dan penerimaan terhadap intervensi gizi pada individu,
kelompok dan masyarakat. Serta dalam penialain kesesuaian dan
evaluasi dari pelaksanaan kegiatan
12. Evaluasi gizi;
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, dalam penetapan hasil
perbandingan data monitoring dengan tujuan intervensi, serta
mampu mengevaluasi dna pengelolaan dampak intervensi gizi pada
individu,kelompok dan masyarakat
13. Pendokumentasian (pencacatan dan pelaporan);
- Mampu secara mandiri, dalam pencatatan dan pelaporan melalui
cetak dan ektronik pada lembar asuhan gizi serta pelaporan hasil
intervensi program
14. Pendidikan tinggi bidang kesehatan dan gizi;
- Mampu secara mandiri, dalam pengkajian hasil belajar, strategi
pembelajaran serta pengembangan dan penilaian hasil belajar dan
pemilihan sumber belajar
15. Pola konsumsi pangan;
- Mampu secara mandiri; menilai dan mengevaluasi pola konsumsi
pangan individu, kelompok dan masyarakat
16. Penelitian gizi;
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, dalam penelitian terkat
ilmiah dan terapan gizi.
Daftar Keterampilan Nutrisionis Bidang Penyenggaraan Makanan (Food
Service)

Mampu secara mandiri dalam;


1. Penyusunan standar BM
2. Perencanaan menu
3. Perencanaan kebutuhan bahan makanan dan minuman
4. Perencanaan kebutuhan anggaran belanja BM
5. Pengadaan BM
6. Penerimaan BM;
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, dalam mempersiapkan
ruang penerimaan sesuai dengan standar.
7. Penyimpanan BM
8. Persiapan BM
9. Pengolahan atau produksi makanan;
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, dalam penilaian
produktivitas tenaga kerja pengolahan misal ketepatan waktu masak
10. Distribusi, transportasi dan penyajian makanan
11. Pengembangan atau modifikasi resep
12. Pengelolaan biaya makan;
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, dalam identifikasi
penggunaan overhead dalam PM
13. Sarana fisik atau peralatan;
14. Higiene dan sanitasi makanan dan minuman;
15. Keselamatan kerja;
16. Keamanan pangan;
17. Pengawasan mutu makanan/ HACCP;
18. Pemasaran produk makanan;
19. Evaluasi PM;
20. Perbaikan mutu pelayanan gizi dan kepuasan klien dalam pelayanan dan
kepuasan klien dalam pelayanan dan praktik kegizian;
21. Pengelolaan SDM, keuangan, sarana fisik dan materi secara terpadu;
22. Pendidikan tinggi bidang kesehatan dan gizi;
23. Praktik profesional nutrisionis;
24. Sistem ketahanan pangan;
25. Penelitian gizi;
Daftar Keterampilan Nutrisionis Bidang Gizi Klinik

1. Pengukuran antropometri;
2. Penentukan status gizi;
3. Pembacaan hasil laboratorium dan interprestasi hasil laboratorium;
4. Penilaian fisik klinis;
5. Riwayat makanan dan atau zat gizi;
6. Analisis pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi;
7. Pengetahuan, keyakinan dan perilaku;
8. Mengkaji akses terhadap makanan;
9. Mengumpulan data riwayat klien, meliputi;
- Riw. Personal
- Riw. Medis pasien atau keluarga atau klien
- Riw. Sosial dan ekonomi
10. Menentukkan diagnosa gizi berdasarkan data asesmen; dilakukan dan di
dokumentasikan dalam bentuk format (PES)
11. Intervensi gizi;
12. Monitoring gizi;
13. Evaluasi gizi;
14. Pendokumentasian;
15. Penelitian gizi;

Tulis pengalaman

Anda mungkin juga menyukai