A. Peran dan Fungsi Ahli Gizi Sesuai KMK 342 di Puskesmas (Pengalaman Bekerja)
Saat ini saya bekerja sebagai nutrisionis di salah satu pusat kesehatan masyarakat di daerah
Serang Banten, tupoksi peran dan fungsi nutrisionis di puskesmas dalam membantu pemerintah
melaksanakan upaya- upaya perbaikan gizi masyarakat. Program-program upaya perbaikan gizi
masyarakat yang menjadi standar pelayanan minimal gizi di Puskesmas kurang lebih ada 19 Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dengan 13 Indikator Capai Kerja, SPM tersebut meliputi program-program
pada daur kehidupan dari remaja, sampai lansia (kegiatan posyandu, pemantauan ibu hamil kek,
pelacakan dan pemantauan gizi buruk, pemberian tablet Fe, aksi pencegahan stunting, pelayanan gizi
lansia, pelayanan gizi remaja pemberian suplementasi gizi Fe).
Salah satu pengalamam kerja saya dalam upaya perbaikan gizi masyarakat adalah dalam
pengentasan stunting di wilayah kerja puskesmas yang saya tempati sekarang ini. Sebagai program
nasional pengentasan dan pencegahan stunting melalui 8 Aksi Terintegrasi dari Pusat hingga Desa,
yaitu dimana saya melaksanakan Aksi #1 Identifikasi sebaran stunting yaitu dengan pendataan validasi
pemantauan status gizi yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali yaitu bulan Februari dan Agustus
pendataan dan melakukan validasi antropometri sasaran balita di wilayah kerja saya sehingga
didapatkan angka hasil prevalensi stunting tingkat kecamatan. Selanjutkan saya melaksanan Aksi #2
Menyusun rencana kegiatan untuk integrasi intervensi, penyusunan ini melalui kegaitan musyawarah
pertemuan lintas sektoral dan lintas program untuk membuat rancangan kegiatan selama satu tahun
berjalan program dalam pengentasan dan pencegahan stunting, Aksi #3 saya dan tim puskesmas
melakukan rembug stunting atau kegiatan lintas sektoral dengan masing-masing bidang OPD dalam
merumuskan perencanaan program dari jenis hingga pembiayaan. Aksi #4 Setelah tadi membuat
kegiatan rembug stunting dan diperoleh jenis-jenis program dan kesepakatannya di SK-kan Bersama
pemangku kebijakan desa dan kecamatan. Masuk ke Aksi #5 yaitu pembinaan Kader Pembangun
Manusia KPM yaitu dalam pembinaan Pos Gizi melakukan intervensi sensitive selama 3 bulan kepada
balita-balita gizi buruk dan juga yang mengalami stunting, dengan melakukan kegiatan rutin setipa
minggu adanya edukasi gizi penyuluhan, kegiatan masak makanan bergizi bersama anatara orang tua
dan balita-balita serta ibu kader, setalah masak bersama langsung makan bersama untuk meningkatkan
motivasi dan nafsu makan anak untuk mau makan sembari edukasi gizi dan stimulus bermain bersama
teman-teman yang lainnya, sehingga di Aksi 6 sampai 7 melakukan pelaporan menejemen data hasil
report intervensi gizi (pemberian PMT sesuai gizi seimbang, penyuluhan edukasi gizi, suplementasi
gizi) sehingga di Aksi 8 melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan untuk mengetahui keberhasilan
kegiatan dan untuk bahan acuan evaluasi program lanjutan untuk tahun berikutnya.
B. Komponen kompetensi
1. Area profesionalitas yang luhur (berketuhanan, bermoral, beretika)
2. Area mawas diri dan pengembangan diri(mempraktekkan belajar sepanjang hayat,
mengembangkan informasi)
3. Area komunikasi efektif(komunikasi dengan klien, mitra kerja dan masyarakat)
4. Area pegelolaan informasi9menilai informasi dan pengetahuan)
5. Area landasan ilmiah ilmu gizi, biomedik, pangan, humaniora,dan Kesehatan masyarakat
(menerapkan ilmu gizi, untuk menganalisa situasi pangan)
6. Area keterampilan gizi masyarakat, penyelanggaraan makan dan clinical
nutrition(melaksanakan asuhan gizi individu, kelompok masyarakat)
7. Area pengelolaan masalah gizi dan pemberdayaan masyarakat(mampu mengelola masalah gizi)
C. Penjabaran kompetensi
1. Profesionalitas yang luhur: mampu melaksanakan pelayanan gizi yang professional berdasarkan
sesuai dengan prinsip ketuhanan. Bermoral, beretika dan disiplin, sabar dan taat hukum,
berwawasan sosial budaya, berperilaku professional,
2. Mawas diri dan pengembangan diri: mawas diri dan pengembangan diri, mempraktikan belajar
sepanjang hayat.
3. Komunikasi efektif(komunikasi dengan klien, mitra kerja dan masyarakat)
4. Pengenalan informasi( menggunakan teknologi untuk mengakses informasi, memafaatkan
informasi, diseminasi informasi dan menggunkakan informasi untuk mencari literasi)
5. Landasan ilmiah ilmu gizi, pangan, biomedik, humaniora dan Kesehatan masyarakat(Analisa
situasi pangan, menerapkan ilmu biomedik, mengembangkan program kegiatan)
6. Keterampilan gizi masyarakat, penyelanggaraan makan dan clinical nutrition(melaksanakan
asuhan gizi individu, masyarakat, mengelola system penyelanggaran makan.
7. Pengelolaan Masalah Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat (mengelola masalah gizi,
melaksanakan surveilans gizi, memberdakayan kolaborasi dengan masyarakat untuk
meningkatakan derajat Kesehatan masyarakat)
1. Asupan
- Usia a. Tidak suka buah dan sayur
sekolah b. Lebih suka makanan junk food
c. Suka makanan dengan warna mencolok
d. Suka makanan ciki-cikian dan yang manis-manis
e. Food Picky (Pilih-pilih makanan)
e. Penderita Gondok
- Lansia
f. Hilang lemak subkutan
g. Kurang energi protein
h. Fungsi gigi geligi kurang
- Remaja
1. Asupan
- Usia sekolah a. Kegemukan/obesitas
b. Anemia defisiensi zat besi
c. Pucat
d. Diare
e. Vomitus
- Lansia
a. Kekurangan gizi/malnutrisi
b. Hilang lemak subkutan
c. Fungsi gigi geligi kurang
d. Berkurangnya fungsi saluran cerna
e. anoreksia
- Remaja
a. Obesitas/kegemukan
b. Bulimia
c. Anemia
C. DAFTAR KETERAMPILAN
Keterampilan sebagai lulusan tenaga gizi dalam melaksanakan tugasnya maka harus
menguasai pengetahuan dan sikap dalam bidang gizi masyarakat, penyelenggaraan makanan
(food service) , dan gizi klinik. Dengan demikian seorang tenaga gizi mampu melakukan
penanganan masalah gizi dan kesehatan di masyarakat.
Pada setiap keterampilan ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai di akhir
pendidikan seorang tenaga gizi dengan menggunakan piramid miller (knows, knows how,
shows, does).
1. Tingkat kemampuan (knows); mengetahui dan menjelaskan
2. Tingkat kemampaun (know how) ; pernah melihat atau didemontrasikan
3. Tingkat kemampuan (shows) ; terampil melakukan atau terampil menerapkan di
bawah supervisi
4. Tingkat kemampuan (does) ; terampil melakukan secara mandiri
Daftar Keterampilan Nutrisionis Bidang Gizi Masyarakat
1. Skrining gizi;
- Mampu secara mandiri, pemeriksaan kelompok masyarkat yang
mempunyai resiko masalah gizi dan kesehatan
- Mampu secara mandiri, Mengevaluasi hasil skrining masalah gizi
2. Asesmen gizi dan pengkajian masalah gizi indvidu, kelompok dan
masyarakat;
- Mampu secara mandiri, pengumpulan dan penilaian data
antropometri, riw.gizi dan makanan, riw. Personal, mengidentifikasi
masalah gizi (PES), serta mampu mengumpulkan informasi masalah
gizi (data primer atau sekunder terkait antropometri gizi, konsumsi
pangan dan sosial budaya)
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, pengumpulan data dan
penilaian hasil pemeriksaan biokimia dan fisik/klinis terkait masalah
gizi
- Mampu secra terampil di bawah supervisi, pengumpulan informasi
tentang ketersediaan program, SDM dan sarana dan kesehatan di
wilayah sasaran sesuai masalah gizi
3. Penetapkan masalah gizi dan faktor penyebab pada individu;
- Mampu secara mandiri, penentuan masalah gizi, penyebab, tanda
gejala dalam penulisan format PES (problem, etiologi, symptom)
4. Pemberian intervensi gizi pada kelompok dan masyarkat;
- Mampu secara mandiri, penetapan tujuan terukur dan implementasi
intervensi gizi seperti pemberina makanan dan zat gizi pada
kelompok rentan gizi
- Mampu secara terampil dibawah supervisi, dalam penetapan target
dan waktu serta koordinasi dan kolaborasi termasuk pengiriman
rujukan gizi apabia dibutuhkan
5. Konseing gizi;
- Mampu secara mandiri, menyusun rencana, persiapan, pelaksanaan,
mengevaluasi hasil dan tindak lanjut dari kegiatan konseling gizi
6. Edukasi gizi;
- Mampu secara mandiri, menyusun rencana, persiapan, pelaksanaan,
mengevaluasi hasil dan tindak lanjut dari kegiatan edukasi gizi
7. Pelatihan gizi;
- Mampu secara mandiri, melaksanakan pelatihan gizi pada kelonpok
dan masyarkat dalan menyusun recana, persiapan, pelaksanaan,
mengevaluasi hasil dan tindak lanjut dari kegiatan pelatihan
8. Materi dan metode promosi gizi dan kesehatan;
- Mampu secara mandiri, penetapkan materi, kelompok sasaran,
bahan dan cara serta penyebarluasan informasi gizi dan kesehatan
- Mampu terampil di bawah supervisi; penetapan dan evaluasi tingkat
keberhasilan dari kegiatan promosi gizi dan kesehatan
9. Surveilans;
- Mampu secara mandiri, pengumpulan, pengolahan dan analisis data
sesuai indikator masalah gizi
- Mampu secara terampil dibawah supervisi, penetapkan
kecenderungan dan besaran masalah dan melakukan penyebaran
informasi masalah gizi dan kesehatan kelompok dan masyarakat
untuk tindakan efektif
10. Penelitian berbasis masyarakat;
- Mampu secara mandiri, pengumpulan data, indentifikasi masalah,
pengolahan dan analisis data gizi masyarakat
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, penetapan informasi
dan penetuan prioritas masalah, serta penyusunan rekomendasi hasil
penelitian
11. Monitoring gizi;
- Mampu secara terampil dibawah supervisi, dalam penilaian
pemahaman dan penerimaan terhadap intervensi gizi pada individu,
kelompok dan masyarakat. Serta dalam penialain kesesuaian dan
evaluasi dari pelaksanaan kegiatan
12. Evaluasi gizi;
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, dalam penetapan hasil
perbandingan data monitoring dengan tujuan intervensi, serta
mampu mengevaluasi dna pengelolaan dampak intervensi gizi pada
individu,kelompok dan masyarakat
13. Pendokumentasian (pencacatan dan pelaporan);
- Mampu secara mandiri, dalam pencatatan dan pelaporan melalui
cetak dan ektronik pada lembar asuhan gizi serta pelaporan hasil
intervensi program
14. Pendidikan tinggi bidang kesehatan dan gizi;
- Mampu secara mandiri, dalam pengkajian hasil belajar, strategi
pembelajaran serta pengembangan dan penilaian hasil belajar dan
pemilihan sumber belajar
15. Pola konsumsi pangan;
- Mampu secara mandiri; menilai dan mengevaluasi pola konsumsi
pangan individu, kelompok dan masyarakat
16. Penelitian gizi;
- Mampu secara terampil di bawah supervisi, dalam penelitian terkat
ilmiah dan terapan gizi.
Daftar Keterampilan Nutrisionis Bidang Penyenggaraan Makanan (Food
Service)
1. Pengukuran antropometri;
2. Penentukan status gizi;
3. Pembacaan hasil laboratorium dan interprestasi hasil laboratorium;
4. Penilaian fisik klinis;
5. Riwayat makanan dan atau zat gizi;
6. Analisis pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi;
7. Pengetahuan, keyakinan dan perilaku;
8. Mengkaji akses terhadap makanan;
9. Mengumpulan data riwayat klien, meliputi;
- Riw. Personal
- Riw. Medis pasien atau keluarga atau klien
- Riw. Sosial dan ekonomi
10. Menentukkan diagnosa gizi berdasarkan data asesmen; dilakukan dan di
dokumentasikan dalam bentuk format (PES)
11. Intervensi gizi;
12. Monitoring gizi;
13. Evaluasi gizi;
14. Pendokumentasian;
15. Penelitian gizi;
Tulis pengalaman