Pengertian Pemeriksaan Tulang Belakang adalah Pemeriksaan yang dilakukan secara
komprehensif yang digunakan untuk menentukan adanya suatu penyakit/kelainan dan Tanda-tanda HNP (Hernia Nukleus Pulposus)
Indikasi 1. Klien dengan nyeri tulang belakang
2. Klien dengan cedera tulang belakang 3. Klien dengan deformitas tulang belakang
Tujuan 1. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Pemeriksaan Tulang
Belakang 2. Mahasiswa mengetahui kelainan Tulang Belakang Petugas Perawat
Pengkajian Kaji persiapan klien dan riwayat Penyakit
Persiapan pasien Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
Persiapan alat Meja alat berisi :
1. Alat tulis 2. APD 20
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur 3. Lepaskan pakaian klien 4. Atur posisi penderita 5. Pemeriksaan fisik secara umum (inspeksi, palpasi, move ) 6. Pemeriksaan khusus (Tes Lasegue / Straight Leg Raising (SLR) test) a. Penderita berbaring telentang dengan satu tungkai lurus diatas pembaringan meja periksa dan satu tungkai diangkat keatas (bila mampu) b. Pemeriksa mengangkat satu tungkai secara bergantian kanan dan kiri hingga mencapai sudut 45-60 derajat. c. Perhatikan adakah rasa nyeri dari penderita (Bila terasa nyeri menunjukkan adanya tanda test lasegue /SLR positif ) d. Hentikan mengangkat tungkai saat merasa nyeri e. Tulis hasilnya (Bila tes Lasegue positip maka hampir dapat dikatakan HNP positip. Bila tungkai kanan diangkat terasa sakit maka disebut tes Lasegue kanan positip berarti lesi HNP di kanan. Sebaliknya bila tes Lasegue kiri yang positip maka lesi HNP ada di sisi kiri pula)
7. Pemeriksaan khusus (tes Braggard)
a. Penderita berbaring telentang dengan satu tungkai lurus diatas pembaringan meja periksa dan satu tungkai diangkat keatas (bila mampu) b. Pemeriksa mengangkat satu tungkai secara bergantian kanan dan kiri hingga mencapai sudut 45-60 derajat. ketika tungkai diangkat maka telapak kaki pasien di dorong kuat (dorsofleksi maksimal), maka akan terasa nyeri sepanjang tungkai. c. Perhatikan adakah rasa nyeri dari penderita(Bila terasa nyeri menunjukkan adanya tanda test Braggard positif ) d. Hentikan mengangkat tungkai saat merasa nyeri e. Tulis hasilnya 8. Pemeriksaan khusus (tes Siccard) a. Penderita berbaring telentang dengan satu tungkai lurus diatas pembaringan meja periksa dan satu tungkai diangkat keatas (bila mampu) b. Pemeriksa mengangkat satu tungkai secara bergantian kanan dan kiri hingga mencapai sudut 45-60 derajat. ketika tungkai diangkat maka ibu jari di dorong maksimal (dorsofleksi maksimal) dan akan terasa nyeri sepanjang tungkai. c. Perhatikan adakah rasa nyeri dari penderita(Bila terasa nyeri menunjukkan adanya tanda test Siccard positif ) d. Hentikan mengangkat tungkai saat merasa nyeri e. Tulis hasilnya 9. Catat hasil secara keseluruhan 10. Rapikan pasien 11. Bereskan alat 12. Cuci tangan 21
Referensi 1. Ann Butler Maher, Susan Warner Salmond, Teresa Pellino.1995.
Orthopedic Nursing (3rd Edition) 2. Chairuddin Rasjad. 2011. Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi. Jakarta 3. Garrett, WE, et al. American Board of Orthopaedic Surgery Practice of the Orthopaedic Surgeon: Part-II, Certification Examination. The Journal of Bone and Joint Surgery (American) 4. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI. 1995 Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta 5. Soeharso Diedit oleh Soepranjono dan Hendrowardoyo. 1982. Ilmu Bedah Orthopedi,Yayasan Essentia Medica 6. The arthritis research compaign.2005.Clinical assessment of the musculoskeletal system. New york. 7. Zairin Noor Helmi. 2013. Buku Saku Kedaruratan Di bidang Orthopedi. Salemba Medika . Jakarta
CATATAN Pemeriksaan lain
1. Tes Patrick dan contra Patrick 2. Valsalva 3. Tes Naffziger