Anda di halaman 1dari 38

STUDI LITERATUR

STRUKTUR BAJA

OLEH

NAMA : MERYANA A. LINOME

NIM : 1906090001

KELAS :A

DOSEN : MARIANUS BAHANTWELU,S.T., M.T

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Baja merupakan salah satu material yang cukup efektif digunakan arsitek dalam
membangun bangunan. Bagaimana dalam material baja terdapat kekuatan, daya
tahan, presisi, keindahan dan kelenturan memberi parameter yang lebih luas
untuk bereksplorasi dan mengembangkan ide untuk konstruksi bangunan,
Selain lentur dan memiliki nilai estetika, baja juga tahan terhadap api sehingga
dapat mengurangi resiko kerusakan yang disebabkan oleh api. Baja juga dapat
didaur ulang atau digunakan kembali komponen-komponennya.
Salah satu bentuk penggunaan baja dalam bangunan adalah penggunaan
konstruksi baja. konstruksi baja ialah menggunakan baja sebagai pondasi.
Konstruksi ini dapat digunakan untuk bangunan dengan dimensi besar karena
kuat dan kokoh. Selain itu penggunaan material baja dapat menekan waktu
pengerjaan yang juga berpengaruh pada estimasi biaya pembangunan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan struktur baja dalam bangunan?
2. Apa saja jenis-jenis profil baja?
3. Apa saja jenis-jenis sambungan baja?
4. Bagaimana penggunaan material baja di struktur bawah, struktur tengah dan
struktur atas?
C. Tujuan
1. Mengetahui penggunaan struktur baja dalam bangunan
2. Mengetahui jenis-jenis profil baja
3. Mengetahui jenis-jenis sambungan baja
4. Mengetahui penggunaan material baja di struktur bawah, struktur tengah dan
struktur atas.
D. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah dengan
metode studi literatur, literature yang digunakan berupa materi-materi yang telah
diberikan dalam pembelajaran mata kuliah teknologi bahan, selanjutnya
dikembangkan dengan literatur non fisik seperti artikel-artikel yang sumber
lengkapnya dicantumkan pada bagian daftar pustaka.
BAB II

ISI

A. Struktur Baja
1. Sambungan
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi
dengan menggunakan suatu cara tertentu. Sambungan diperlukan karena di
dalam sebuah konstruksi terdisi dari beberapa bagian-bagian yang terpisah
dan perlu dihubungkan satu sama lainnya, selain itu dimensi profil yang
tersedia terbatas sehingga memerlukan sambungan, juga dapat disebabkan
macam bentuk konstuksi yang akan dibuat. Dalam struktur baja, jenis-jenis
sambungan antara lain:
- Sambungan Paku Keling
Paku keling dibuat dari baja batangan dan memiliki bentuk silinder dengan
kepala di salah satu ujungnya. Baja paku keling adalah baja karbon
sedang dengan identifikasi ASTM A502 Mutu I (Fv = 28 ksi) (1190 MPa)
dan Mutu 2 (Fy = 38 ksi) (260 MPa), serta kekuatan leleh minimum yang
ditetapkan didasarkan pada bahan baja batangan. Pembuatan dan
pemasangan paku keling menimbulkan perubahan sifat mekanis.
Proses pemasamgan paku keling antara lain:
 Paku keling dipanasi hingga warnanya menjadi merah muda
 Paku keling dimasukkan ke dalam lubang
 Kepala paku keling ditekan sambil mendesak ujung lainnya sehingga
terbentuk kepala lain yang bulat (Selama proses ini, tangkai (shank)
paku keling mengisi lubang (tempat paku dimasukkan) secara penuh
atau hampir penuh, sehingga menghasilkan gaya jepit (klem))
Adapun jenis sambungan paku keeling memiliki kelebihan sebagai berikut:
 Lebih kaku dibandingkan baut
 Pemasangannya bersifat permanen
 Berat lebih ringan dibandingkan baut
Sementara itu, kekurangan dari sambungan ini adalah:
 Pekerjaan lebih susah dibandingkan dengan baut maupun las
 Waktu pengerjaan lebih lama
dibandingkan dengan baut dan las
 Membutuhkan peralatan khusus
harga lebih mahal dibanding alat sambung
baut maupun las
 Sukar dilepas atau
permanen

- Sambungan Baut
Sambungan baut terdiri dari beberapa jenis yakni:

Baut kekuatan tinggi Baut kekuatan tinggi dikencangkan (tightened) untuk


menimbulkan tegangan tarik yang ditetapkan pada baut sehingga terjadi gaya jepit
(klem/clamping force) pada sambungan. Oleh karena itu, pemindahan beban kerja yang
sesungguhnya pada sambungan terjadi akibat adanya gesekan (friksi) pada potongan
yang disambung. Sambungan dengan baut kekuatan tinggi dapat direncanakan sebagai
tipe geser (friction type), bila daya tahan gelincir (slip) yang tinggi dikehendaki; atau
sebagai tipe tumpu (bearing type), bila daya tahan gelincir yang tinggi tidak dibutuhkan.

Baut Hitam ibuat dari baja karbon rendah yang diidentifikasi sebagai ASTM
A307, dan merupakan jenis baut yang paling murah. Namun, baut ini belum tentu
menghasilkan sambungan yang paling murah karena banyaknya jumlah baut yang
dibutuhkan pada suatu sambungan. Pemakaiannya terutama pada struktur yang ringan,
batang sekunder atau pengaku, anjungan (platform), gording, rusuk dinding, rangka
batang yang kecil dan lain-lain yang bebannya kecil dan bersifat statis. Baut ini juga
dipakai sebagai alat penyambung sementara pada sambungan yang menggunakan
baut kekuatan tinggi, paku keling, atau las. Baut hitam (yang tidak dihaluskan) kadang-
kadang disebut baut biasa, mesin, atau kasar, serta kepala dan murnya dapat
berbentuk bujur sangkar.[
Baut SekrupDibuat dengan mesin dari bahan berbentuk segienam dengan
toleransi yang lebih kecil (sekitar 5'0 inci.) bila dibandingkan baut hitam. Jenis baut ini
terutama digunakan bila sambungan memerlukan baut yang pas dengan lubang yang
dibor, seperti pada bagian konstruksi paku keling yang terletak sedemikian rupa hingga
penembakan paku keling yang baik sulit dilakukan. Kadang-kadang baut ini bermanfaat
dalam mensejajarkan peralatan mesin dan batang struktural yang posisinya harus
akurat. Saat itu baut sekrup jarang sekali digunakan pada sambungan struktural,
karena baut kekuatan tinggi lebih baik dan lebih murah.
Baut Bersirip (Ribbed Bolt)Baut ini terbuat dari baja paku keling biasa, dan
berkepala bundar dengan tonjolan sirip-sirip yang sejajar tangkainya. Baut bersirip telah
lama dipakai sebagai alternatif dari paku keling. Diameter yang sesungguhnya pada
baut bersirip dengan ukuran tertentu sedikit lebih besar dari lubang tempat baut
tersebut. Dalam pemasangan baut bersirip, baut memotong tepi keliling lubang
sehingga diperoleh cengkraman yang relatif erat. Jenis baut ini terutama bermanfaat
pada sambungan tumpu (bearing) dan pada sambungan yang mengalami tegangan
berganti (bolak-balik).
Tegangan-tegangan yang dizinkan dlam menghitunga kekuatan baut antara lain

Tegangan geser yang diizinkan


𝜏̅ = 0.60 𝜎

Tegangan tarik yang diizinkan


𝜏̅ = 0.70 𝜎
Tegangan tumpu yang diizinkan
𝜏̅ = 1.50 𝜎 → 𝑠 ≥ 2𝑑

Kekuatan Baut terhadap gaya geser


1
𝑁 = 𝜋. 𝑑 . 𝜏̅
4

Kekuatan baut terhadap gaya tumpu


𝑁 = 𝑡. 𝑑. 𝜎

Kekuatan baut yang diizinkan adalah nilai paling kecil antara


𝑵𝒈𝒔 dan 𝑵𝒕𝒑

Jumlah baut
𝑷
𝒏=
𝑵𝒃𝒂𝒖𝒕

Kelebihan sambungan baut antara lain


 Pengerjaannya mudah (dibor)
 Harga relatif murah jika dibandingkan dengan paku keeling
 Tidak membutuhkan keahlian khusus
 Mudah dilepas
Sementara itu, kekurangannnya antara lain
 Gampang rusak
 Kurang kaku dibandingkan dengan sambungan las maupun paku,
 Membutuhkan perawatan terus menerus
 Mudah berkarat

- Sambungan Las

Proses pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan


menggunakan energi panas. Sambungan las mempunyai tingkat
kerapatan yang baik serta mempunyai kekuatan sambungan yang
memadai. Sambungan las ini juga mempunyai tingkat efisiensi kekuatan
sambungan yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan sambungan
yang lainnya. Di samping itu segi operasional pengerjaan sambungan
konstruksi las lebih sederhana dan relatif murah.

Proses pengelasan dengan las resistansi listrik untuk penyambungan


pelat-pelat tipis yang biasa digunakan terdiri dari 2 jenis yakni :
Ø Las Titik (Spot Welding)
Pengelasan dengan las titik ini hasil pengelasannya membentuk seperti
titik. Elektroda penekan terbuat dari batang tembaga yang dialiri arus
listrik yakni, elektroda atas dan bawah. Elektroda sebelah bawah sebagai
penumpu plat dalam keadaan diam dan elektroda atas bergerak menekan
pelat yang akan disambung. Agar pelat yang akan disambung tidak
sampai bolong sewaktu proses terjadinya pencairan maka kedua ujung
elektroda diberi air pendingin.

Ø Las Resistansi Rol (Rolled Resistance Welding)

Proses pengelasan resistansi tumpang ini dasarnya sama dengan las


resistansi titik, tetapi dalam pengelasan tumpang ini kedua batang
elektroda diganti dengan roda yang dapat berputar sesuai dengan
alur/garis pengelasanyang dikehendaki

Jenis-jenis Sambungan Las


Jenis sambungan tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran dan profil batang yang
bertemu di sambungan, jenis pembebanan, besarnya luas sambungan yang tersedia
untuk pengelasan, dan biaya relatif dari berbagai jenis las. Sambungan las terdiri dari
lima jenis dasar dengan berbagai macam variasi dan kombinasi yang banyak
jumlahnya. Kelima jenis dasar ini adalah sambungan sebidang (butt), lewatan (lap),
tegak (T), sudut, dan sisi.
 Sambungan Sebidang

Sambungan sebidang dipakai terutama untuk menyambung ujung-ujung plat


datar dengan ketebalan yang sama atau hampir sarna. Keuntungan utama jenis
sambungan ini ialah menghilangkan eksentrisitas yang timbul pada sambungan
lewatan tunggal). Bila digunakan bersama dengan las tumpul penetrasi
sempurna (full penetration groove weld), sambungan sebidang menghasilkan
ukuran sambungan minimum dan biasanya lebih estetis dari pada sambungan
bersusun. Kerugian utamanya ialah ujung yang akan disambung biasanya harus
disiapkan secara khusus (diratakan atau dimiringkan) dan dipertemukan secara
hati-hati sebelum dilas. Hanya sedikit penyesuaian dapat dilakukan, dan
potongan yang akan disambung harus diperinci dan dibuat secara teliti.
Akibatnya, kebanyakan sambungan sebidang dibuat di bengkel yang dapat
mengontrol proses pengelasan dengan akurat.

 Sambungan Lewatan
Sambungan lewatan merupakan jenis yang paling umum. Sambungan ini
mempunyai dua keuntungan utama:
− Mudah disesuaikan. Potongan yang akan disambung tidak memerlukan
ketepatan dalam pembuatannya bila dibanding dengan jenis sambungan
lain. Potongan tersebut dapat digeser untuk mengakomodasi kesalahan
kecil dalam pembuatan atau untuk penyesuaian panjang.
− Mudah disambung. Tepi potongan yang akan disambung tidak
memerlukan persiapan khusus dan biasanya dipotong dengan nyala (api)
atau geseran. Sambungan lewatan menggunakan las sudut sehingga
sesuai baik untuk pengelasan di bengkel maupun di lapangan. Potongan
yang akan disambung dalam banyak hal hanya dijepit (diklem) tanpa
menggunakan alat pemegang khusus. Kadang-kadang potongan-
potongan diletakkan ke posisinya dengan beberapa baut pemasangan
yang dapat ditinggalkan atau dibuka kembali setelah dilas.
− Keuntungan lain sambungan lewatan adalah mudah digunakan untuk
menyambung plat yang tebalnya berlainan.

 Sambungan Tegak

Jenis sambungan ini dipakai untuk membuat penampang bentukan (built-up)


seperti profil T, profil 1, gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan atau penguat
samping (bearing stiffener), penggantung, konsol (bracket). Umumnya potongan
yang disambung membentuk sudut tegak lurus . Jenis sambungan ini terutama
bermanfaat dalam pembuatan penampang yang dibentuk dari plat datar yang
disambung dengan las sudut maupun las tumpul.
4) Sambungan Sudut

Sambungan sudut dipakai terutama untuk membuat penampang berbentuk boks


segi empat seperti yang digunakan untuk kolom dan balok yang memikul momen
puntir yang besar.
 Sambungan Sisi

Sambungan sisi umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk
menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau untuk
mempertahankan kesejajaran (alignment) awal.

Kelebihan sambungan las:


 Pekerjaan mudah
 Sambungan sangkat kaku
 Harga lebih murah
 Secara keseluruhan berat struktur lebih ringan
Kekurangan sambungan las:
 Sambungan sukar dilepas
 Dibutuhkan keahlian tenaga las yang baik
 Dibutuhkan alat yang khusus
 Dibutuhkan ketentuan ukuran panjang dan lebar
2. Jenis Profil dan bentangan.
Baja profil (structural steel) merupakan kategori baja yang digunakan dalam
suatu kosntruksi dengan berbagai jenis dan bentuk yang sesuai dengan standar.
Setiap bentuk profil memiliki sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda
dengan bentuk yang lain sehingga pengunaanya harus disesuaikan dengan
kegunaan dan fungsi pada suatu konstruksi.
Profil-profil yang diproduksi pabrik baja baik dala negri maupun luar negri sudah
dilengkapi dengan data teknis dalam bentuk tabel. Bentuk-bentuk profil baha
anatara lain:
- Profil Siku
Sama kaki, Tidak sama kaki dengan panjang 6 meter.
Profil ini dinyatakan dengan tanda L dengan tiga buah bilangan yang
menunjukkan tinggi, lebar dan tebal profil dalam satuan mm. Baja profil
siku ini dibuat dengan panjang normal 6 meter setiap batang. Terdapat
dua jenis baja profil siku yaitu baja siku sama kaki dan baja siku tidak
sama kaki. Baja profil siku (angle) biasa dipakai untuk bracing, member
pada truss, balok, batang rangka kuda-kuda dan struktur-struk ringan
yang lain.
- Profil I
INP, IWF, HB dengan panjang 12 meter
Baja profil (Wide Flange) merupakan salah satu jenis profil baja struktural
yang sering digunakan dalam suatu konstruksi baja. Baja wide flang
termasuk salah satu baja yang memiliki kekuatan kekuatan tarik dan tekan
yang sangat tinggi sehingga mampu menahan jenis beban aksial dengan
cukup baik. Bahkan, baja profil jenis ini memiliki kepadatan yang cukup
tinggi sehingga tidak akan terlalu berat dalam kapasitas muat beban tetapi
memberikan bentuk struktur bahan atau konstruksi yang digunakan
menjad i lebih efisien.

Sistem konstruksi dari baja wide flange terdiri dari kombinasi struktur dan
elemen yang cukup rumit. Dengan kombinasi rumit tersebut, sangat
membantu dalam mendistribusikan beban sehingga menjadi lebih efektif
dan aman dari gaya yang diterima yang kemudian akan disalurkan
menuju pondasi. Baja Wide Flange biasa digunakan sebagai : tiang
pancang, kolom, balok, bottom and top chord member pada truss,
kantilever dll. Baja profil wide flange memiliki beberapa nama atau istilah
yang biasa digunakan dalam penyebutan baja wide flange seperti H-
Beam, Profil H, IWF, Profil I dan HWF.
- Profil U
Baja Profil U (UNP) merupakan salah satu jenis profil baja yang
digunakan dalam konstruksi. Baja profil U biasanya digunakan dalam
anak balok, struktur tangga, sebagai balok penutup dudukan atap serta
bisa juga digunakan untuk bracing dalam konstruksi jembatan baja atau
bangunan baja berat. Penggunaan baja profil U hampir serupa dengan
Baja Wide Flange, akan tetapi jarang sekali digunakan untuk kolom
karena relatif akan lebih mudah mengalami tekukan. Tetapi bisa pula
dipakai untuk kolom dengan dua buah profil baja yang dijadikan satu
dengan menggunakan pelat kopel.
- Profil C
Baja Profil C (CNP) merupakan salah satu jenis profil baja yang biasa
digunakan dalam suatu konstruksi. Baja profil C biasanya digunakan
dalam konstruksi baja ringan seperti rangka atap rumah, garasi, teras,
bangunan semi permanen dan lain sebagainya. Dilihat dari sisi
kegunaannya baja profil C memiliki sifat mekanik dan bentuk yang paling
tepat dalam penggunaan struktur rangka baja ringan, karena terdapat
banyak koneksi antara batang satu dengan batang yang lain.
- Profil Bulat
- Profil T
Baja profil T merupakan balok struktural dengan bentuk penampang
seperti huruf "T". Baja profil T sering digunakan untuk fabrikasi umum.
Profil baja T ini tidak banyak digunakan dalam sebuah sistem struktural
baja, biasanya digunakan sebagai batang pekerjaan rangka batang, kuda-
kuda dalam struktur sambungan las, balok kantilever (kanopi) dan balok
lantai.

- Pipa
Stell pipe adalah sejenis pipa yang berbahan dasar baja , fungsi dari profil
baja ini adalah bracking (Horizontal dan Vertikal ) , Secondary beam (yang
biasa ada di rangka atap) , kolom arstektural , support arsitektural
(biasanya ekposed ). Istilah lain yang di gunakan untuk profil baja ini
adalah Pipa Baja , Pipa Hitam , Pipa Galvanis , Pipa Seamles , Pipa
Wrlded dan stell tube
- Profil Persegi (square hollow)
Profil baja ini memiliki fungsi untuk komponen - komponen rangka
arsitektural (Ceiling , partisi gipsum dan lain sebagai nya) , rangka dan
support ornamen non struktural Baja ini juga memilik istilah lainnya
seperti Besi Hollow , dan Profil Hollow
B. Penggunaan struktur baja dalam bangunan

Keuntungan bangunan dari konstruksi baja

Teknologi memungkinkan untuk menciptakan struktur yang andal, tahan lama


dan menarik sesegera mungkin. Baja ringan – adalah pemimpin di segmen
fasilitas prefabrikasi. Bangunan yang terbuat dari struktur logam ringan
memenuhi semua standar bangunan, dan persyaratan umum.

Bangunan konstruksi baja memiliki kerangka, dibangun dari kolom vertikal,


struktur rangka dan panel berengsel. Kolom dipasang dalam langkah 6 – 12 m.
Tujuan dari elemen rangka adalah untuk mengambil tekanan mekanis dari berat
lapisan, berat balok derek dan peralatan penanganan lainnya. Panel sandwich
bertindak sebagai sistem pagar dan melakukan insulasi panas dan fungsi
pelindung. Dengan demikian, panel dinding dan atap digunakan.

Bantalan balok kerangka bangunan yang dibangun dengan cepat terbuat dari
lembaran baja yang mudah digulung.

Kolom dibuat dari profil-I. Profil persegi memiliki penampang melintang yang
besar. Unsur-unsur kompleks saluran, sudut dan lembaran baja dengan
pertanian bentuk penampang yang lebih kecil. Semua elemen struktur logam
dicat. Pada titik koneksi di masa depan, lubang khusus dibuat.

Dilansir dari eticon.co.id, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam desain
struktur baja antara lain:
- Material Baja
Menurut aturan SNI 1729:2015 standar kualitas baja struktur yang
digunakan adalah mengikuti standar ASTM (American Society for Testing
and Materials). Umumnya material baja struktural yang digunakan adalah
BJ 37.
- DImensi Batang

Untuk mendapatkan dimensi batang yang akurat perlu dilakukan desain


pendahuluan untuk menentukan ukuran batang. Perhitungan ketingguan
atap untuk analisis harus memungkinkan untuk:
a. Jarak dari bagian atas pondasi ke tingkat lantai jadi
b. Tinggi internal yang jelas
c. Kedalaman haunch
d. Setengah kedalaman rafter (jika analisi didasarkan pada garis tengah)

- Rafter dan Haunch


Rafter dan kolom external biasanya dipilij dari tabulasi perkiraan dimensi
karena efek beban yang doominanan adalah disebabkan oleh tekukan
daripada beban aksial.
- Eaves Haunch
Eaves Haunch diperlukan untuk menambah ketahanan lentur di daerah
tertinggi, dan memberi kedalaman yang memadai di tampilan rafter/kolom
untuk mencapai sambungan yang efisien.
- Apex Haunch
Apex haunch dibuat untuk mencapai sambungan yang efisien antara
batang rafter.
- Base Plate dan Pondasi
Pelat dasar dan pondasi umumnya dianalisis sebagai sambungan yang
disematkan di dasar kolom.
- Posisi kekangan kolom dan rafter
Posisi kekangan biasanya diperlukan untuk mengarah ke bawah dari
rafter di dekat puncak untuk menahan flens dalam kasus bekerjanya
beban angin.
1. Struktur bawah
a. Pondasi
pondasi biasanya bertujuan untuk menerima beban dari aras dan
menyalurkannya ke dasar bangunan atau tanah yang padat. Untuk
bangunan dengan struktur baja, pada bagian pondasi disediaan
sambungan untuk kolom baja yang harus dipersiapkan, dudukan ini biasa
disebut pedestal. Pedestal ini berupa rangka baja yang terbuat dari beton
yang menjadi satu dengan sloof yang sudah diberi angkur-angkur baut
yang nantinya akan mengikatkan kolom baja dengan struktur bagian
bawah (sloof / pondasi)
2. Struktur tengah
a. Kolom dan balok rangka baja
Kolom dan balok adalah struktur pembentuk yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya sehingga menjadi satu kesatuan konstruksi yang
saling mengikat satu dengan yang lainnya, kolom kolom atau tiang akan
disatukan oleh balok balok rangka yang akan membuat kokoh bangunan.
Dan hubungan kolom dan balok baja ini akan disatukan oleh sambungan
sambungan yang bisa menggunakan las atau sambungan baut.
Penggunaan balok baja dalam pembangunan dinding dapat meningkatkan
volume tempat yang berguna. Dan ini positif tercermin dalam
pemasangan kabel listrik, pipa dan pemanas.

Karena bentuknya yang rasional, bagian balok baja sangat ekonomis.


Pada saat sabuk atau rak balok bekerja, di mana kekuatan longitudinal
kompresi atau tegangan muncul.Dalam balok gabungan, pelat beton
bertulang terlibat dalam pekerjaan bersama dengan sabuk terkompresi;
Belt membentang – terbuat dari profil baja. Gaya melintang dalam balok
terus menerus dirasakan oleh dinding di mana tekanan tangensial muncul;
Dalam balok kisi dari gaya transversal di kawat gigi dan berdiri ada gaya
aksial ketegangan dan kompresi.

Di gedung-gedung bertingkat, dalam banyak kasus, balok baja dengan


sabuk paralel digunakan. Mereka dapat memiliki bentuk lain. Dalam
batas-batas tertentu, semakin tinggi sinar, semakin ekonomis, karena
daerah sabuk menurun dengan meningkatnya tinggi balok. Di atas batas
ini, biaya elemen dinding atau grid melebihi penghematan yang diperoleh
dari pengurangan ukuran bagian belt. Dalam balok baja komposit,
pekerjaan gabungan dari dua bahan dengan kekuatan yang berbeda dan
sifat elastis dan plastis yang berbeda memerlukan pengadopsian ukuran
struktural yang tepat dengan mempertimbangkan teknologi manufaktur.

Batasan defleksi

Defleksi balok f biasanya dinyatakan dalam fraksi-freksinya rentang l


(Gambar 2). Saat menghitung defleksi harus ditetapkan terlebih dahulu,
ketika beban (total waktu atau hanya) harus disimpan nilai set relatif
defleksi f / l, yang berada di kisaran dari 1/200 ke 1/800 dari waktu
membatasi defleksi beban biasanya sebesar f / l = 1/300, dan dari total
muatan f / l = 1/500. Pada f / l = 1/800, balok memiliki kekakuan yang
sangat tinggi dan dengan demikian tinggi yang besar dan biaya tinggi dan
hanya dapat direkomendasikan dalam kasus-kasus khusus.
Balok baja ringan untuk langit-langit
Balok langit-langit digunakan untuk menopang atap. Ketika menggunakan
balok baja ringan, beban total pada pondasi secara signifikan lebih rendah
daripada balok kayu. Untuk mendistribusikan berat atap secara merata,
lebih sedikit balok baja yang dibutuhkan daripada balok kayu. Atap, yang
dipasang pada balok baja, memperoleh kekakuan dan stabilitas yang luar
biasa. Balok baja juga memungkinkan untuk menghemat volume
bangunan, karena menempati ruang kurang dari pohon.
b. Lantai

Lantai untuk struktur rangka baja biasanya untuk lantai 2 dan lantai
berikutnya, banyak pilihan struktur untuk lantai rangka baja ini yang bisa di
terapkan, tinggal kita akan memilih struktur / system yang mana, secara
kekuatan pastinya memiliki standar kekuatan yang sudah diperhitungkan,
dimana setiap M2 luas lantai mampu menahan 250 kg/M2 untuk
bangunan rumah tinggal dan bangunan umum seperti masjid, mall dll
setiap M2 mampu menahan 400 kg/M2.

3. Struktur atas
Struktur atas berupa atap berbahan baja terbagi atas 2 yakni atap baja
konvensional dan atap baja ringan. Pemasangan konstruksi rangka atap
baja ringan dapat diaplikasikan pada bentang hingga 12 m. Pada
bangunan dengan bentang kuda-kuda yang besar, tidak
direkomendasikan menggunakan rangka atap baja ringan. Berbeda
dengan baja konvensional weld mild steel atau yang lebih dikenal dengan
sebutan profil WF (Wide Flange) dan besi siku yang bisa digunakan untuk
bentang kuda-kuda yang besar.
Rangka atap baja ringan berbentuk truss, yaitu terdiri dari banyak batang
untuk mendukung beban. Berbeda dengan baja konvensional, pada
konstruksi atap baja konvensional berbentuk monoframe, yaitu terdiri dari
sedikit batang untuk mendukung beban. Jika baja ringan dibentuk setelah
dingin (cold-formed), baja konvensional dibentuk pada keadaan
temperatur yang sangat tinggi sehingga memiliki kekuatan yang tinggi dan
berat yang besar.

1. Jarak pemasangan antar kuda-kuda baja ringan ditentukan oleh jenis


penutup atap, bentang kuda-kuda dan beban-beban lain yang berada
di atas atap. Semakin berat beban yang ditopang oleh kuda-kuda
maka jaraknya pun semakin pendek. Selain dapat memperpendek
jarak hal yang dapat juga dilakukan adalah dengan mengganti material
dengan yang memiliki ketebalan lebih besar maupun yang memiliki
ukuran profil yang lebih luas.

Baja ringan memiliki banyak profil, dikarenakan setiap profil memiliki


kekuatan dan fungsi yang berbeda. Profil yang sering digunakan
adalah profil C, profil UK dan profil A untuk reng. Profil C dan UK
memiliki tipe-tipe dengan ketebalan antara 0,55–1 mm. Untuk profil A
untuk reng dengan ketebalan 0,45-0,55 mm sebagai tumpuan penutup
atap.

Antar elemen baja ringan disambung dengan menggunakan baut


mekanik sendiri (selft drilling screw) dengan spesifikasi sebagai berikut
:

1. Kuat ketahanan korosi minimum : Kelas 2 (minimum corrosion


rating).
2. Ukuran baut untuk struktur utama adalah tipe 12-14x20 dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Diameter ulir : 5,5 mm
 Jumlah ulir tiap inchi : 14 TPI
 Panjang : 20 mm
 Ukuran kepala baut (screw) : 5/16” (8 mm hex. socket)
 Material : AISI 1022 Heat Treated Carbin Steel
 Kuat geser rata-rata : 8,8 kN
 Kuat tarik minimum : 15,3 kN
 Kuat torsi minimum : 13,2 kNm
3. Ukuran baut untuk reng adalah tipe 10-16x16, dengan ketentuan
sebagai berikut :

 Diameter ulir : 4,87 mm


 Jumlah ulir tiap inchi : 16 TPI
 Panjang : 16 mm
 Ukuran kepala baut (screw) : 5/16” (8 mm hex. socket)
 Material : AISI 1022 Heat Treated Carbin Steel
 Kuat geser rata-rata : 6,8 kN
 Kuat tarik minimum : 11,9 kN
 Kuat torsi minimum : 8,4 kNm

Pemasangan baut harus berdasarkan gambar kerja. Alat yang digunakan


adalah bor listrik minimum 560 watt dengan kemampuan putar alat
minimal 2000 rpm. Profil-profil baja ringan yang tipis mengharuskan untuk
menghindari kerusakan pada saat pemasangan baut ataupun pada saat
masa layan. Berikut tata cara pemasangan baut pada struktur baja ringan:

 Jarak antara baut paling tepi dengan batang yang disambung


minimal dua kali diameter baut
 Jarak antar baut minimal tiga kali diameter baut.
 Alat yang digunakan untuk pemasangan baut harus memiliki
kecepatan 200 rpm - 250 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang
dan alat harus dihentikan ketika baut sudah tertancap penuh
(kencang).
 Baut tidak boleh dipasang pada titik berat batang, melainkan
dipasang di bagian tepi dengan posisi diusahakan simetris dan
membagi sama besar pad sudut-sudut pertemuan antar batang.
Setiap material pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula pada
material baja ringan. Berikut beberapa kelebihan rangka atap baja ringan
jika dibandingkan dengan material lainya :

 Struktur bawahnya tidak menopang beban yang begitu berat


dari struktur rangka. Karena material baja ringan memiliki
bobot yang ringan.
 Baja ringan hampir tidak ada nilai muai maupun susut akibat
perubahan cuaca.
 Kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness) yang tinggi.
 Anti rayap, tidak membusuk, dan tahan terhadap karat
jangka panjang.
 Pemasangan relatif mudah dan cepat apalagi jika cuaca
kurang mendukung, tetap bisa diminimalisir kerugiannya.
 Tidak memerlukan proses finishing.
 Memiliki umur yang lebih lama atau structural life time tinggi
bila dibandingkan dengan bahan yang lain.
 Mudah membuat berbagai model atap.
 Mutu material tidak berubah/tidak melapuk walau usia lanjut.
 Tidak mudah terbakar.
 Mudah dalam fabrikasi dan produksi dalam jumlah besar.
 Material dapat didaur ulang dan ramah lingkungan.

Keunggulan rangka atap baja ringan di atas dapat dicapai tentunya


dengan pelaksanaan pekerjaan yang profesional yang ditangani
oleh orang-orang yang berpengalaman di bidangnya, sehingga
struktur baja ringan yang dihasilkan memiliki kualitas yang terjamin.
Karena dalam pemasangannya berbeda dengan rangka kayu. Jika
rangka kayu setelah terpasang masih bisa ditambah beban lain,
pada rangka atap baja ringan setiap penambahan beban baru
harus diiringi dengan perkuatan baru pula. Jika tidak struktur
rangka bisa ambruk atau minimal melengkung. Oleh karena itu
pemasangan rangka atap baja ringan membutuhkan perhitungan
yang seksama yang dilakukan oleh orang yang profesional.

Sementara kekurangan dari material ini meliputi :

 Jika diexpose akan kurang menarik untuk di lihat.


 Tidak terjual bebas di toko-toko bangunan, sehingga
harus memesan langsung ke supplier rangka atap baja
ringan.
 Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu untuk
dibentuk.
 Mudah terjadi korosi pada bagian yang tergores, sehingga
saat pemasangan memerlukan perhatian yang lebih.
 Karena batang baja ringan tipis maka mudah mengalami
tekuk lokal dan batang mudah rusak akibat dari
pemasangan baut yang salah.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam pengunaannya pada bangunan, baja memiliki banyak kelebihan yang


menguntungkan. Strukturnya yang lebih ringan, dimensi bahan yang bervariasi
menghasilkan banyak variasi pada hasil bangunan yang mungkin diciptakan.

Namun bahan ini masih memiliki kekurangan, seperti sifat konduktornya pada listrik,
kekurangan lainnya adalah jika digunakan untuk struktur lantai dua atau lebih, beban
yang dipikul tidak boleh terlalu berat. Untuk itu, pengenalan terhadap struktur dan sifat
material sangat penting untuk merancang bangunan berbahan baja, guna
menghasilkan bangunan yang kokoh dan layak huni/pakai.
DAFTAR PUSTAKA

https://pp-presisi.co.id/manfaat-dan-kelebihan-konstruksi-baja-untuk-bangunan

https://kpssteel.com/besi-baja/mengapa-baja-dibutuhkan-dalam-konstruksi-bangunan/

https://rahdathidayat12.blogspot.com/2017/06/makalah-sambungan-pada-konstruksi-
baja.html

http://jhoeco.blogspot.com/2010/11/macam-macam-alat-sambung-baja.html

https://www.etsworlds.id/2018/08/jenis-dan-bentuk-baja-profil-structural.html

https://nikifour.co.id/jenis-baja-profile-dan-penggunaan-sesuai-karakteristiknya/

https://www.etsworlds.id/2018/08/jenis-dan-bentuk-baja-profil-structural.html

https://panellantaiaac.com/konstruksi-bangunan-struktur-baja/

https://eticon.co.id/desain-struktur-baja-bagian-1/

https://economy.okezone.com/read/2013/08/01/471/846183/rangka-baja-ringan-bisa-
juga-buat-lantai-lho

Anda mungkin juga menyukai