Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NURUL ISLAMIAH

NIM : 11194761920318

KELAS : 5C FARMASI

RESEUMAN MATERI PERTEMUAN 14

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI KLINIK

 Charles J.P. Siregar, 2005, Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan, Penerbit
Buku Kedokteran; Jakarta.

Farmasi klinik dapat didefinisikan sebagai suatu keahlian profesional dalam bidang
kesehatan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan keamanan, kerasionalan dan
ketepatan penggunaan terapi obat oleh penderita melalui penerapan pengetahuan dan fungsi
terspesialisasi dari apoteker dalam pelayanan penderita. Pelayanan farmasi klinik terdiri atas
beberapa golongan sesuai karakteristik pelayanan, yaitu:

1. Golongan pelayanan farmasi klinik yang merupakan program RS menyeluruh

2. Golongan pelayanan farmasi klinik yang didasarkan pada komunikasi langsung


dengan penderita

3. Golongan pelayanan farmasi klinik formal dan terstruktur

4. Golongan pelayanan farmasi klinik subspesialistik

Dalam pengembangan pelayanan farmasi klinik di rumah sakit, berbagai tahapan


perlu dilalui seperti di bawah ini:

1. Mengembangkan filosofi farmasi klinik

2. Pengertian tentang pelayanan farmasi klinik dalam proses penggunaan obat.

3. Perencanaan strategis

4. Mengases kebutuhan pelayanan farmasi klinik.

5. Mengevaluasi sumber

6. Mengembangkan rencana
7. Memperoleh penerimaan program

8. Penyiapan apoteker

 Standar pelayanan farmasi di Rumah Sakit berdasarkan PMK No.58 Tahun 2014
Pelayanan farmasi klinik :
a. P e n g k a j i a n d a n p e l a y a n a n   r e s e p
b. Penelusuran riwayat penggunaan obat
c. Rekonsiliasi obat dan Dispensing sediaan steril
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
e. Konseling dan Visite
f. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
h. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
i. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)

 ESCP, 1983, The Clinical  Pharmacist: education document, Barcelona

Menurut ESCP, farmasi klinik merupakan pelayanan yang diberikan oleh apoteker di RS,
apotek, perawatan di rumah, klinik, dan di manapun, dimana terjadi peresepan dan
penggunaan obat. Adapun tujuan secara menyeluruh aktivitas farmasi klinik adalah
meningkatkan penggunaan obat yang tepat dan rasional, dan hal ini berarti:

1. Memaksimalkan efek pengobatan yaitu penggunaan obat yang paling efektif untuk
setiap kondisi tertentu pasien.
2. Meminimalkan risiko terjadinya adverse effect, yaitu dengan cara memantau terapi
dan kepatuhan pasien terhadap terapi.
3. Meminimalkan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan oleh pasien atau pemerintah

Tujuan pelayanan kefarmasian klinik :

a) kesembuhan (cure of disease)


b) pengurangan gejala penyakit (elimination or reduction of patient’s symptoms)
c) perlambatan proses terjadinya penyakit (arresting or slowing of a disease process)
d) pencegahan penyakit atau gejala penyakit (preventing a disease or symptoms)

Anda mungkin juga menyukai