Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TAK

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II


“ROLE PLAY SIMULASI TAK SOSIALISASI”
(Fasilitator : Ns. Sasteri Yulianti, M.Kep.)

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2


 LINDAWATI (1709MK697)
 MAHESA BURMA (1709MK698)
 MARDIANA (1709MK699)
 MARIA ULFA HANDAYANI
 MUH. ISMAIL (1709MK700)
 PAHRUDIN (1709MK702)
 SENAWATI (1709MK703)
 SUDI LESTARI (1709MK704)
 SYAHRI RAFIDA (1709MK705)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
SOSIALISASI

A. Latar belakang
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan
interpersonal. Sedangkan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah
satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama bertujuan untuk memberikan
motivasi kemajuan fungsi psikolog hingga terjadi identifikasi diri yang
baru, menghilangkan rasa isolasi diri, meningkatkan kepercayaan diri serta
bertambahnya pengetahuan tentang berbagai cara pemecahan masalah
dalam kehidupan individu.
TAK ini perlu dilakukan agar para anggota kelompok (pasien)
mampu melakukan interaksi sosial, yaitu dengan cara sosialisasi yang
dapat memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal klien, yang
dapat dimulai dari saling mengenal dengan orang lain dan menciptakan
hubungan harmonis dengan orang lain. Dalam TAK juga, bisa diberikan
informasi tentang cara pemecahan masalah.
B. Landasan teori
Sosialisasi merupakan suatu upaya membantu klien untuk
berhubungan dengan orang lain, sosialisasi bisa dilakukan melalui
komunikasi dan hubungan interpersonal.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan
atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah
kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebutkan bahwa
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan atau Role Play karena dalam
proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Menurut Peter L. Berger, sosialisasi adalah proses dalam di mana
seorang anak belajar menjadi seseorang yang berpartisipasi dalam
masyarakat. Yang dipelajari dalam sosialisasi adalah peran-peran, sehingga
teori sosialisasi adalah teori mengenai peran (Role Play).
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan
sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa
sampai hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling
ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap
hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa
adanya hubungan dengan lingkungan social.
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat
secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam
berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan
rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron.
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai
dengan proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan
dewasa lanjut. Untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif,
setiap tugas perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui
dengan sukses.
Dalam TAK (terapi aktivitas kelompok) sosialisasi dibagi dalam 6
sesi, yaitu :
1. Sesi I : TAKS menyebutkan jati diri secara lengkap.
2. Sesi II : TAKS berkenalan dengan anggota kelompok.
3. Sesi III : TAKS bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
4. Sesi IV : TAKS berdiskusi tentang topik tertentu dengan anggota
kelompok.
5. Sesi V : TAKS berdiskusi tentang masalah pribadi dengan anggota
kelompok.
6. Sesi VI : TAKS bekerja sama dalam permainan sosialisasi dengan
anggota kelompok.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
 Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan
dengan orang lain dalam suatu kelompok.
2. Tujuan Khusus
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal.
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal.
 Klien dapat berlatih mematuhi peraturan.
 Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain.
 Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok.
 Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan.
 Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok
sosialisasi.
D. Waktu dan tepat
- Hari/tanggal : Rabu/20 November 2019.
- Waktu : 09.00-09.40 WIB.
- Tempat : Di Ruang Laboratorium STIKes Hamzar Lantai 3.
E. Metode
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan tanya jawab.
3. Bermain peran atau simulasi.
4. Bermain kartu dalam kelompok.
F. Media dan alat
1. Terapi recorder/laptop.
2. Kaset/lagu : “marilah kemari” (Titiek Puspa).
3. Bola tenis.
4. Buku catatan dan pulpen.
5. Jadwal kegiatan klien.
6. Flipchart/white board dan spidol.
7. Kartu Kwartet.
G. Setting
1) Klien mampu duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
3) Tempat dan denah.
4) Jumlah anggota 9 orang.
Denah Tempat Duduk

Keterangan :

: Leader

: Observer

: Fasilitator

: Pasien

H. Pembagian tugas
1. Terapis
a) Leader : Mahesa Burma
b) Observer : Sudi Lestari
c) Fasilitator :
- Lindawati
- Senawati
- Mardiana
2. Peran dan fungsi
a) Leader
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Merencanakan, mengatur, mengontrol dan mengembangkan
jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Membuka acara terapi aktivitas kelompok.
 Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok.
 Memberikan informasi.
 Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat
meyimpulkan hasil TAK pada kelompok terapi tersebut.
 Menutup acara.
b) Observer
 Mendampingi leader.
 Mengambil posisi leader jika pasif.
 Menyampaikan tata tertib TAK.
 Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan.
 Menyerahkan kembali posisi pemimpin kepada leader.
 Menjadi motivator.
c) Fasilitator
 Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien
sebagai anggota kelompok.
 Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang
ketika kegiatan kelompok berlangsung.
 Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam
melaksanakan terapi aktifitas kelompok.
I. Pasien
a) Kriteria Klien :
 Klien menarik diri yang cukup kooperatif.
 Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui
komunikasi verbal.
 Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi
dengan orang lain.
 Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak
sedang mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan
lain-lain).
 Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya.
 Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang.
b) Proses seleksi :
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
c) Jumlah klien : 4 orang.
 Muh. Ismail (Mail)
 Maria Ulfa Handayani (Ulfa)
 Syahri Rafida (Fida)
 Pahrudin (Udin)
J. Susunan pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAK sosialisasi sebagai berikut :
a. Leader : Mahesa Burma
b. Observer : Sudi Lestari
c. Fasilitator :
- Lindawati
- Senawati
- Mardiana
2. Pasein peserta TAK sebagai berikut :

No Nama Masalah keperawatan


1 Muh. Ismail
2 Maria Ulfa Handayani
3 Syahri Rafida
4 Pahrudin
K. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas :
a. Memanggil klien.
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien lain.
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin :
a. Panggil nama klien.
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan.
3. Bila klien lain ingin ikut :
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih.
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut.
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini.
SESI I
TAK SOSIALISASI : MENYEBUTKAN JATI DIRI
A. Tujuan
Klien mampu menyebutkan jati diri : nama lengkap, nama panggilan, asal
dna hobi.
B. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkungan.
C. Alat
1. Terapi recorder/laptop.
2. Kaset/lagu : “marilah kemari” (Titiek Puspa).
3. Bola tenis.
4. Buku catatan dan pulpen.
5. Jadwal kegiatan klien.
D. Metode
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan tanya jawab.
3. Bermain peran/simulasi.
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi sosial : menarik diri
b) Membuat kontrak dengan klien.
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a) Memberikan salam terapeutik : Salam dari terapis.
b) Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini.
c) Kontrak :
 Menjelaskan tujuan kegiatan.
 Menjelaskan aturan main :
 Masing-masing menyebutkan/memperkenalkan jati diri
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok,
harus minta izin pada pemimpin TAK.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatab dari awal sampai akhir.
3. Kerja :
a) Jelaskan kegiatan, yaitu lagu pada laptop akan di hidupkan serta
bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah
kiri) dan pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang
memegang bola memperkenalkan dirinya.
b) Lagu di mulai lagi dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam.
c) Pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang
memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan: salam,
nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, di mulai oleh
terapis sebagai contoh.
d) Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/
pakai.
e) Ulangi b, c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
f) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Terminasi
a) Evaluasi :
 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Rencana Tindak Lanjut :
 Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan
sehari-hari.
 Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian klien.
c) Kontrak yang akan datang :
 Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok.
F. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Kriteria Evaluasi
a) Kemampuan Verbal
Nama klien
No Aspek yang dinilai Muh. Maria Ulfa Syahri
Pahrudin
Ismail Handayani Rafida
Menyebutkan nama
1
lengkap
Menyebutkan nama
2
panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

b) Kemampuan non verbal

Nama klien
No Aspek yang dinilai Muh. Maria Ulfa Syahri
Pahrudin
Ismail Handayani Rafida
1 Kontak mata

2 Duduk tegak
Menggunakan
3 bahasa tubuh yang
sesuai
Mengikuti kegiatan
4 dari awal sampai
akhir
Jumlah
Petujuk :
 Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
 Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list (Ö)
jika ditemukan kemampuan pada klien, atau tanda (×) jika tidak
ditemukan.
 Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika 3 atau 4 klien mampu, dan jika
0,1 atau 2 klien belum mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi I
TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal,
dianjurkan memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat
jadwal).
DAFTAR PUSTAKA

Agyan Tr. 2010. Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi.


https://id.scrib.com/doc/32713247/Proposal-Terapi-Aktivitas-
Kelompok-Sosialisasi. Diunggah pada tanggal 8 Juni.

Anda mungkin juga menyukai