Anda di halaman 1dari 23

SYSTEMIC LUPUS

ERYMATHOSUS
Dyan Fitri Nugraha, S.Farm., M.Si., Apt
Pharmacy, Health Faculty
Sari Mulia University

Health Faculty, Sari Mulia University


Visi & Misi Universitas Sari Mulia
VIsi Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan
Menjadi Universitas secara profesional dan
terkemuka dalam berkesinambungan melalui
pendekatan pendidikan lintas
mengembangkan nilai profesi.
potensi kekayaan lokal 2. Meningkatkan kualitas dan
untuk menghasilkan mengembangkan penelitian
budaya dan kekayaan hayati
lulusan yang berkarakter lokal.
unggul dan berdaya 3. Meningkatkan kualitas pelayanan
dan pengabdian kepada
saing di tingkat wilayah, masyarakat melalui pendekatan
nasional, dan kerjasama lintas profesi,
4. Menjalin kemitraan yang intensif
internasional tahun 2030. untuk menunjang terwujudnya
penyelenggaraan tridharma
perguruan tinggi dan luaran yang
unggul.
Health Faculty, Sari Mulia University
Visi & Misi Fakultas Kesehatan
VIsi Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan yang


Menjadi fakultas kesehatan berkualitas dengan mengedepankan
yang unggul dalam Ilmu Interprofessional Education (IPE) untuk
menghasilkan Sumber Daya Manusia yang
Pengetahuan, Teknologi kompeten dan berdaya saing di bidang
kesehatan
dan Seni (IPTKES) dengan 2. Meningkatkan kualitas penelitian melalui
mengembangkan potensi pendekatan lintas profesi (Interprofesional
Collaboration/IPC) dengan mengembangkan
kearifan lokal untuk potensi kearifan lokal dan terpublikasi dalam
jurnal bereputasi.
menghasilkan lulusan yang 3. Menyelanggarkan kegiatan pengabdian
berkarakter, inovatif dan kepada masyarakat dengan
mengaplikasikan IPTEKS melalui
kreatif ditingkat, wilayah, pendekatan kerjasama lintas profesi
nasional dan internasional (Interprofesional Collaboration/IPC)
4. Meningkatkan produktivitas dan kualitas
tahun 2030. Tridharma Perguruan Tinggi dengan
menjalin kemitraan di tingkat wilayah,
nasional, maupun internasional

Health Faculty, Sari Mulia University


Visi & Misi Prodi Farmasi
VIsi Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan yang


Menjadi program studi berkualitas melalui pendekatan
Interprofessional Education (IPE) dengan
sarjana farmasi yang kurikulum yang inovatif untuk menghasilkan
unggul pada sarjana farmasi yang mandiri di bidang
kefarmasian
pharmaceutical care dan 2. Meningkatkan penelitian di bidang
kefarmasian yang berorientasi pada
berjiwa wirausaha pharmaceutical care melalui pendekatan
Interprofesional Collaboration (IPC) untuk
melalui pendekatan pengembangan ilmu kefarmasian
interprofessional 3. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada
masyarakat dalam pharmaceutical care
education sehingga melalui Interprofesional Collaboration (IPC)
untuk mengoptimalkan derajat kesehatan
menghasilkan lulusan dan ekonomi masyarakat
4. Menjalin kemitraan di tingkat wilayah,
yang profesional dan nasional, dan internasional untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan
mandiri pada tahun 2030 produktivitas program studi dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Health Faculty, Sari Mulia University


CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami
farmakoterapi systemic lupus
erymathosus (SLE)

Health Faculty, Sari Mulia University


OUTLINE
1.Pendahuluan
2.Faktor Penyebab SLE
3.Tata laksana SLE

Health Faculty, Sari Mulia University


Referensi
1. Perhimpunan Reumatologi Indonesia. 2011. Diagnosis
dan Pengelolaan Lupus Erimatosus Sistemik.
2. Fanouriakis A,Kostopoulou M, Alunno A, et al. Ann
Rheum Dis. 2019. Update of the EULAR
recommendations for the management of systemic
lupus erythematosus.

Health Faculty, Sari Mulia University


Systemic Lupus Erymathosus
Penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai organ
atau jaringan di dalam tubuh, ditandai dengan produksi
antibodi.

Genetik Lingkungan

Health Faculty, Sari Mulia University


Pemicu SLE

Epstein-
Sinar UV
Barr Virus

Merokok
Health Faculty, Sari Mulia University
Epstein-Barr Virus (EBV)
EBV memproduksi protein EBNA2, yang dapat menempel
pada genom, sehingga dapat menyebabkan serangkaian
penyakit autoimun (SLE, multiple sclerosis, RA, juvenile
idiopathic arthritis (JIA), inflammatory bowel disease (IBD),
celiac disease, diabetes tipe 1).

EBV menginvasi sel B, re-program sel B, dan mengambil


alih melalui penempelan EBNA2.

Health Faculty, Sari Mulia University


Gen-Genome

Health Faculty, Sari Mulia University


Apoptosis

Health Faculty, Sari Mulia University


Health Faculty, Sari Mulia University
Butterfly Rash

Health Faculty, Sari Mulia University


Sindrom Raynaud

Health Faculty, Sari Mulia University


Health Faculty, Sari Mulia University
Antibodi Antinuklear
Antibodi antinuklear adalah antibodi yang dapat
menganggap jaringan normal sebagai benda asing,
sehingga antibodi ini akan merusak jaringan tersebut

Anti-dsDNA
(doublestranded Anti-sm (smith)
DNA)

Health Faculty, Sari Mulia University


SLE Ringan
1. Secara klinis tenang
2. Tidak terdapat tanda atau gejala yang mengancam
nyawa
3. Fungsi organ normal atau stabil, yaitu: ginjal, paru,
jantung, GI, SSP, sendi, hematologi, dan kulit

Contoh SLE dengan manifestasi artritis dan kulit

Health Faculty, Sari Mulia University


SLE Sedang
1. Nefritis ringan sampai sedang (Lupus nefritis kelas I
dan II)
2. Trombositopenia (Kadar normal 150.000-
450.000/mikroliter; kadar darurat <50.000/mikroliter)
3. Serositis (peradangan jaringan serosa, yaitu jaringan
melapisi paru: pleura, jantung:perikardium, rongga
perut:peritoneum) mayor

Health Faculty, Sari Mulia University


SLE Berat
A. Jantung: endokarditis Libman-Sacks, vaskulitis arteri
koronaria, miokarditis, tamponade jantung, hipertensi
maligna.
B. Paru-paru: hipertensi pulmonal, perdarahan paru,
pneumonitis, emboli paru, infark paru, ibrosis interstisial,
shrinking lung.
C. Gastrointestinal: pankreatitis, vaskulitis mesenterika.
D. Ginjal: nefritis proliferatif dan atau membranous.
E. Kulit: vaskulitis berat, ruam difus disertai ulkus atau melepuh
(blister).
F. Neurologi: kejang, acute confusional state, koma, stroke,
mielopati transversa, mononeuritis, polineuritis, neuritis optik,
psikosis, sindroma demielinasi.
G. Hematologi: anemia hemolitik, neutropenia (leukosit
<1.000/mm3), trombositopenia < 20.000/mm3 , purpura
trombotik trombositopenia, trombosis vena atau arteri.
Health Faculty, Sari Mulia University
Klorokuin
• Menekan Toll Like Receptor (TLR) dalam mengaktivasi
sistem imun.
• Innate Immune System v Adaptive Immune System

Health Faculty, Sari Mulia University


C3/4
C3/4 merupakan bagain dari sistem pertahanan tubuh.
C3/4 juga merupakan biomarker yang menunjukkan
adanya kerusakan ginjal akibat penyakit lupus.

Health Faculty, Sari Mulia University


SLEDAI

https://qxmd.com/calculate/calculator_335/sledai-2k

Health Faculty, Sari Mulia University

Anda mungkin juga menyukai