Anda di halaman 1dari 12
PPh Pasal 21 terutang setahun: 5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000 15% x Rp109.600.000 Rp16.440,000 Rp18.940.000 PPh Pasal 21 sebulan: Rp18.940.000 + 12 = Rp1.578.333 Catatan: Penghitungan PPh Pasal 21 atasjasa medis yang diterima oleh dokter Danang dihitung sebagai penghasilan yang diterima oleh bukan pegawai yang mempunyai NPWP atas Penghasilan berkesinambungan (diuraikan dalam Contoh 5.2). Contoh 1.1.6 Pegawai Tetap dengan Gaji Mingguan Gaguk Trimanto berstatus belum menikah dan tidak memiliki tanggungan. Ia bekerja sebagai pegawai tetap di PT Teguh Gemilang, Ia menerima gaji yang dibayar mingguan Sebesar Rp!.500.000. Pada minggu pertama Agustus 2016, Gaguk menerima gajisebesar RpI.500.000 dan dalam bulan tersebut hanya menerima penghasilan berupa gaii saja Penghitungan PPh Pasal 21 adalah: Gaji sebulan: 4 x Rp1.500,000 Rp 6.000.000 Pengurangan: Biaya jabatan: 5% x Rp6,000.000 Rp_ 300.000 Penghasilan neto sebulan Rp 5.700.000 Penghasilan neto setahun: 12 x Rp5.700.000 Rp68.400.000 PTKP (TK/0): ~ untuk WP sendiri Rp54.000,000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp14.400.000 PPh Pasal 21 terutang setahun: 5% x Rp14.400.000 _Rp720.000 PPh Pasal 21 sebulan: Rp720,000 + 12 Rp 60.000 PPh Pasal 21 atas gaji/upah minggu pertama: Rp60.000 = 4 Rp 15.000 Contoh 1.1.7 Pegawai tetap dengan gaji harian Imam Rahardi tercatat sebagai pegawai tetap di PT Rejo Indonusa, Ia memperoleh gaji yang dibayar harian sebesar Rp200.000. Imam belum menikah. PT Rejo Indonusa masuk rogram BPJS Ketenagakerjaan, premi Jaminan Kecelakaan Kerja, dan premi jaminan Kematian yang dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan sebesar 1% dan 0,30% dari gaji. PT Rejo Indonusa membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji dan Imam membayar iuran pensiun Rp15,000 dan Jaminan Hari Tua sebesar 2% dari gaji Penghitungan PPh Pasal 21 adalah: Penghasilan sebulan (26 x Rp200.000) Rp 5.200.000 Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% x Rp5.200.000) Rp 52.000 Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp5.200.000) Rp __15.600 Penghasilan bruto Rp 5.267.600 Pengurangan: 1. Biaya jabatan: 5% x Rp5.267.600 Rp263.380 2. Iuran pensiun Rp 15.000 3, Turan Jaminan Hari Tua (2% x RpS.200.000) Rp104.000 Rp _ 382.380 Penghasilan neto sebulan Rp 4.885.220 Penghasilan neto setahun: 12 x Rp4.885.220 Rp58.622.640 PTKP ~ untuk WP sendiri Rp54.0 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp4.622.640 Pembulatan Rp4.622.000 PPh Pasal 21 setahun: 59% x Rp4.622.000 Rp231.100 PPh Pasal 21 sebulan: Rp231.100 + 12 Rp 19.258 PPh Pasal 21 schari: Rp19.258 + 26 Rp 740 ‘Tahapan penghitungan PPh Pasal 21 atas wang rapel yang diterima oleh pegawai tetap_ Apabila kepada pegawai tetap, di samping dibayar gaji bulanan, juga dibayar kenai gaii yang berlaku surut (rapel), misalnya 5 bulan, penghitungan PPh Pasal 21 atas ra tersebut sebagai berikut. Meenghitung kenaikan gaji sebulan, sama dengan jumlah wang rapel dibagi banyaknya bulan perolchan rapel (dalam hal ini 5 bulan). b) Hitungan 1. Menghitung PPh Pasal 21 sebulan atas gaji sebelum ditambah kenaikan Bali. Hitungan 2. Menghitung PPh Pasal 21 sebulan atas gaji setelah ditambah kenaikan sali ‘Menghitung PPh Pasal 21 atas kenaikan gajisebulan, sama dengan Hitungan 2 dikurangi Hitungan 1. Menghitung PPh Pasal 21 atas uang rapel, sama dengan jumlah bulan (dalam hal ini 5 bulan) dikalikan hasil perhitungan huruf d. a) 9 4) 2 Contoh 1.1.9 Pegawai tetap menerima uang rapel ‘Tommy Hakim, sebagaimana tersebut dalam Contoh 1.1.1, mendapatkan gaji sebulan sebesar Rp6.000.000 dan iuran pensiun yang dibayarnya sebesar Rp100.000. Pada Juni 2016, ia menerima kenaikan gaji pokok, menjadi sebesar Rp7,000,000 sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2016. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut, ‘Tommy Hakim menerima rapel sebesar Rp5.000.000 (kekurangan gaji untuk masa Januari sampai Mei 2016). Untuk menghitung PPh Pasal 21 atas uang rapel tersebut, terlebih dahulu dibitung kembali PPh Pasal 21 untuk masa Januari sampai Mei 2016 atas dasar penghasilan setelah ada kenaikan gaji Penghitungan PPh Pasal 21 sebelum kenaikan gaji: Gaji pokok sebulan Rp 6.000.000 1. Biaya jabatan (5% x Rp6.000.000) 300.000 2. Turan pensiun Rp100.000 400.000 Penghasilan neto sebulan Rp 5.600.000 Penghasilan neto setahun: 12 x Rp5,600.000 'Rp67.200,000 PTKP setahun (K/->) untuk WP sendiri Rp54,000.000 ~ tambahan WP menikah Rp 4.500.000 p58.500.000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 8.700.000 PPh Pasal 21 terutang: 5% x Rp8.700.000 Rp 435,000 PPh Pasal 21 sebulan: Rp435.000 + 12 Rp 36.250 Penghitungan PPh Pasal 21 setelah kenaikan gaj: Gaji pokok sebulan Rp 7.000.000 Pengurangan: 1. Biaya jabatan (5% x Rp7.000,000) Rp 350,000 2. Turan pensiun Rp_100.000 Rp_ 450.000 Penghasilan neto sebulan Rp 6.550.000 Penghasilan neto setahun: 12 x Rp6.550.000 Rp78.600.000 PTKP setahun (K/-): untuk WP sendiri Rp54.000.000 - tambahan WP menikah Rp 4.500.000 Rp 58.500.000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 20.100.000 PPh Pasal 21 terutang: 5% > Rp20.100.000 Rp 1.005.000 PPh Pasal 21 sebulan: Rp1.005,000 + 12 Rp 83.750 PPh Pasal 21 januari sd. Mei 2016 seharusnya adalah: 5 x Rp83.750 Rp 418.750 ‘PPh Pasal21 yang sudah dipotong Januari sd. Mei 2016:5%Rp36250 Rp _181.250 PPh Pasal 21 untuk uang rapel Rp 237.500 ‘Tahapan penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan tidak teratur berupa produksi, tantiem, gratifikasi, tunjangan hari raya atau tahun baru, bonus, premi,. penghasilan sejenis lainnya yang sifatnya tidak tetap dan pada umumnya diberi sekali dalam setahun ) Hitungan 1, Menghitung PPh Pasal 21 setahun atas penghasilan teratur (sebel ditambah bonus/jasa produksi/tunjangan hari raya. ») Hitungan 2. Menghitung PPh Pasal 21 setahun atas penghasilan teratur ditam! penghasilan tidak teratur. ©) Menghitung PPh atas penghasilan tidak teratur (bonus/jasa produksi/tunjangan raya, dan lain sebagainya), sama dengan Hitungan 2 dikurang Hitungan 1. Contoh 1.1.10 Pegawai tetap menerima bonus Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja di PT Qolbu Jaya dengan gaji sebesar Rp5.000 sebulan, Pada Juli 2016, Joko menerima bonus sebesar Rp10.000.000. Setiap bulan Joko membayar iuran pensiun ke Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan ol Menteri Keuangan sebesar Rp60.000. Penghitungan PPh Pasal 21 atas uang Bonus PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus (penghasilan setahun): Gaji setahun (12 x Rp5.000.000) Bonus Penghasilan bruto setahun Pengurangan: 1. Biaya Jabatan: 5% x Rp70,000.000 Rp3.500.000 2. Turan pensiun setahun: 12 x Rp60.000 Rp_ 720.000 ‘Rp.220.000 Penghasilan neto setahun Prk - untuk WP sendiri Penghasilan Kena Pajak PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus: 5% x Rp1.780.000 Rp 589.000 PPh Pasal 21 atas Gaji setahun Gaji setahun (12 x Rp5.000.000) Pengurangan: 1, Biaya Jabatan: 5% x Rp60,000.000 Rp 3.000.000 2. Turan pensiun setahun: 12 x Rp60.000 Rp_720.000 Rp 60.000. Rp 3.720, Penghasilan neto setahun Rp56.280.000 PTKP ~ untuk WP sendiri p54.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 2.280.000 PPh Pasal 21 atas gaji: 5% x Rp2.280.000 Rp 114.000 3. PPh Pasal 21 atas bonus PPh Pasal 21 atas bonus adalah: Rp589.000 - Rp114.000 Rp 475.000 Contoh 1.1.11 Pegawai tetap menerima Tunjangan Hari Raya Prameswari (tidak kawin dan tanpa tanggungan) bekerja di PT Prabu Kedaton dengan Ba sebesar Rp10.000.000 sebulan, Prameswari membayar iuran Pensiun sebesar 29% dari gaj, Dalam tahun berjalan, dia juga menerima ‘unjangan hari raya (THR) sebesar Rp8.000.000. Penghitungan PPh Pasal 21 atas uang (THR) 1. PPh Pasal 21 atas Gaji dan THR (penghasilan setahun) Gaji setahun (12 x Rp10,000,000) Rp120.000.000 THR Rp_ 8.000.000 Penghasilan bruto setahun Rp128.000.000 Pengurangan: 1, Biaya jabatan:5% x Rp128.000.000 = Rp6 400.000; maksimal diperbolehkan 6.000.000 2. Turan pensiun: 2% x Rp128,000.000 Rp2.560.000 Rp_ 8.560.000 Penghasilan neto setahun Rp119.440,000 PTKP untuk WP sendiri Penghasilan Kena Pajak PPh Pasal 21 atas gajidan THR 59% x Rp50.000.000 15% x Rp15.440.000 Jumlah Rp2.500.000 Rp2.316.000 Rp4.816,000 2. PPh Pasal 21 atas Gaji setahun Penghasilan bruto setahun: 12 x Rp10.000.000 Pengurangan: 1. Biaya jabatan: 5% x Rp120.000,000 ‘Rp6.000.000 2. Turan pensiun: 2% x Rp120.000.000 Rp2.400.000 Penghasilan neto setahun PTKP - untuk WP senc Penghasilan Kena Pajak Ph Pasal 21 atas gaji 5% x Rp50.000.000 Rp2.500.000 15% x Rp7.600.000 Rp1.140.000 Jumlah Rp3.640.000 3. PPh Pasal 21 atas THR PPh Pasal 21 atas THR adalah: Rp4.816.000 ~ Rp3.640,000 = Rp1.176.000 Pegawai baru mulai bekerja pada tahun berjalan Contoh 1.1.12 Pegawai tetap yang kewajiban pajak subjektifnya sebagai subjek, dalam negeri sudah ada sejak awal tahun kalender tetapi baru pada pertengahan tahun Langkah-langkah perhitungan: 1. Penghasilan Neto Sebulan ‘Terkait Gaji Sebulan 2. Penghasilan Neto Setahun = Penghasilan Neto Sebulan x Jumlah Bulan Mulai B sd, Desember 3. Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto Setahun ~ PTKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun = Tarif Pasal 17 x Penghasilan Kena Pajak 5. PPh Pasal 21 Terutang Sebulan = PPh Pasal 21 Terutang Setahun ~Jumlah Bulan. Bekerja s.d. Desember Penghasilan Bruto Sebulan - Biaya Jabatan dan k Budiyanta bekerja di PT Xiang Malam sebagai pegawai tetap sejak 1 September Budiyanta belum menikah dan tanpa tanggungan. Gaji sebulan yang diterimanya Rp15.000.000. luran pensiun yang dibayarnya setiap bulan sebesar Rp150.000, = Penghitungan PPh Pasal 21 adalah: Gaji sebulan Rp15.000.000 Pengurangan: 1, Biaya jabatan: 5% x Rp15.000.000 'Rp00.000 2. Turan pensiun Rp150.000 Rp 650.000 Penghasilan neto sebulan Rp14.350.000 Penghasilan neto setahun: 4 x Rp14.350.000 Rp57.400.000 PTKP untuk WP sendiri ‘Rp54.000.000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 3.400.000 PPh Pasal 21 setahun: 59% x Rp3.400.000 Rp170.000 PPh Pasal 21 sebulan: Rp170.000 + 4 Rp 42.500 Contoh 1.1.13 Pegawai tetap yang kewajiban pajak subjektifnya sebagai subjek pajak dalam negeri dimulai setelah permulaan tahun pajak, dan mulai bekerja pada tahun berjalan Langkah-langkah perhitungan: 1. Penghasilan Neto Sebulan = Penghasilan Bruto Sebulan ~ Biaya Jabatan dan Turan ‘Terkait Gaji Sebulan Penghasilan Neto Disetahunkan = Penghasilan Neto Sebulan x 12 Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto Setahun ~ PTKP PPh Pasal 21 Terutang Setahun = Tarif Pasal 17 x Penghasilan Kena Pajak PPh Pasal 21 Terutang Sebulan = PPh Pasal 21 Terutang Setahun + 12 David Raisita (K/3) mula bekerja pada 1 September 2016. la bekerja di Indonesia sampai dengan Agustus 2017, Selama 2016, ia menerima gaji per bulan sebesar Rp20.000,000, Perhitungan PPh Pasal 21 tahun 2016 adalah: Gaji sebulan Rp 20,000.00 Pengurangan: Biaya jabatan: 5% x Rp20,000.000 = Rp1.000.000, ‘maksimum diperkenankan Rp 500.000 Penghasilan neto sebulan Rp 19,500.00 Penghasilan neto selama 4 bulan: 4 x Rp19.500.000 Rp 78,000,000 204 PERPAJAKAN: TEOR! DAN KASUS. Penghasilan neto disetahunkan: 12/4 x Rp78.000.00 p23 PTKP (K/3) untuk WP sendiri p54.000.000 - tambahan WP kawin Rp 4.500.000 - tambahan 3 orang anak: (3 x Rp4.500.000) __Rp13.500.000 Penghasilan Kena Pajak disetahunkan PPh Pasal 21 disetahunkan: = 5% x Rp 50.000.000 ~ 15% x Rp112,000.000 Rp19.300.000 PPh Pasal 21 terutang untuk tahun 2016: 4/12 Rp19 300.000 Rp 6.433.333 PPh Pasal 21 terutang sebulan: 1/4 x Rp6.433.333 Rp1.608.333 Pegawai berhenti bekerja pada tahun berjalan Contoh 1.1.14 Pegawai tetap masih memiliki kewajiban pajak subjektif bekerja pada tahun berjalan Langkah-langkah perhitungan: Menghitung PPh Pasal 21 sebulan, sama dengan perhitungan C 1.1.1. (PPh Pasal 21 dalam kondisi normal). Hitungan 2. sebagai berikut. Penghasilan neto mulai Januari s.d. saat berhenti bekerja = Peng bruto selama jumlah bulan tersebut ~ Biaya jabatan dan juran t gaii selama jumlah bulan tersebut. b. Penghasilan kena pajak = Penghasilan neto (a) ~ PTKP setahun. PPh Pasal 21 terutang selama bulan tersebut = Tarif Pasal Penghasilan Kena Pajak (b). Hitungan 3, PPh Pasal 21 kurang atau lebih dipotong = Hitungan 2 (c) ~ (Hitu x Jumlah bulan mulai Januari sd. 1 bulin sebelum berhenti beker Hitungan 1 ‘Arip Marwanto yang berstatus belum menikah tercatat sebagai pegawai di PT Ms Utama Yogyakarta, DIY. Sejak 1 Oktober 2016, ia berhenti bekerja di perusahaan t Gaji Arip Marwanto setiap bulan sebesar Rp7.500.000 dan ia membayar iuran kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan sejumlah Rp100.000 setiap bulan, Perhitungan PPh Pasal 21 yang dipotong setiap bulan: Gaji sebulan Pengurangan: 1, Biaya jabatan: 5% x Rp7.500.000 2. Turan pensiun Penghasilan neto Penghasilan neto setahun: 12 x Rp7.025,000 PIKP untuk WP sendiri Penghasilan Kena Pajak PPh Pasal 21 terutang: 5% x Rp30.300.000 PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebulan: p1.515,000 + 12 Rp 7.500.000 Rp375.000 Rp 100.00 Rp_ 475.000 Rp 7.025.000 Rp84.300.000 'Rp54.000.000 'Rp30.300.000 Rp1.515.000 Rp 126.250 Perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang selama bekerja pada PT Mahakam Utama dalam tahun kalender 2016 (sampai dengan September 2016) dilakukan pada saat bethenti bekerja: Gaji (Januari sd. September 2016): 9 x Rp7.500.000 Rp67.500.000 Pengurangan: 1. Biaya jabatan: 5% x Rp67.500.000 Rp3.375.000 2. Turan pensiun: 9 x Rp100.000 Rp_90 Rp 4.275.000 Penghasilan neto 9 bulan Rp63.225.000 PTKP ~ untuk WP sendiri 4.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 9.225.000 PPh Pasal 21 terutang: 5% x Rp9.225.00 Rp 461.250 BB 206 nessa: teors oan nasus PPh Pasal 21 terutang untuk masa Januari sd. September 2016 Rp 461.250 PPh Pasal 21 yang sudah dipotong sampai dengan bulan Agustus 2016: 8 x Rp126.250 Rp 1.010.000 PPh Pasal 21 lebih dipotong Rp 548.750 Catatan: Kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp548.750 dikembalikan ol ‘Mahakam Utama kepada yang bersangkutan pada saat pemberian bukti pemo! PPh Pasal 21. Contoh 1.1.15 Pegawai berhenti bekerja pada tahun berjalan dan sekaligus| kewajiban pajak subjektif Lewis Oshea (K/3) mulai bekerja pada Mei 2010 dan berhenti bekerja sejak 1 Juni a meninggalkan Indonesia dan kembali ke negara asalnya (kehilangan kewajibam ssubjektif), Selama 2016, ia menerima gaji perbulan sebesar Rp15.000.000 dan di April 2016, ia menerima bonus sebesar Rp20.000.000. ‘A. Perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji adalah: Gaji sebulan Rp 15. Pengurangan: Biaya jabatan: 5% x Rp15.000.000 = Rp750.000; maksimum diperkenankan Penghasilan neto atas gaji sebulan Penghasilan neto disetahunkan: 12 x Rp14.500.000 PTKP (K/3) ~ untuk Wajib Pajak Rp54.000.000 -tambahan WP kawin Rp 4.500.000 - tambahan 3 orang anak: (3 x Rp4.500.000) __Rp13.500.000 Penghasilan Kena Pajak PPh Pasal 21 atas gaji setahun: ~ 5% x Rp50.000,000 Rp 2.500.000 ~ 15% « Rp52.000.000 Rp 7.800.000 Rp10.300.000 PPh Pasal 21 atas gai sebulan: Rp10.300.000+ 12 Rp 858.333 ‘BABS: PAK PENGHASILAN PASAL 24. 207 B, Perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus: Gaji disetahunkan: (12 x Rp15,000,000) Rp180,000.000 Bonus Rp 20,000,000 Rp200,000.000 Pengurangan: Biayajabatan:5% x p200,000.000=Rp10.000.000; maksimum diperkenankan: 12 x Rp500.000 Rp 6.000.000 Penghasilan neto atas gaji setahun dan bonus Rp194.000.000 PTKP (K/3) ~ untuk Wajib Pajak Rp54,000.000 - tambahan WP kawin Rp 4.500.000 ~ tambahan 3 orang anak: (3 x Rp4.500,000) _Rp13.500.000 Rp 72,000,000 Penghasilan Kena Pajak p122.000.000 PPh Pasal 21 atas gaji setahun dan bonus: ~ 5% x RpS0,000.000 Rp 2.500.000 = 15% x Rp72.000,000 Rp10.800.000 Rp13.300.000 C. Perhitungan PPh Pasal 21 atas Bonus: Rp13.300,000 ~ Rp10.300.000 Rp 3.000.000 D, Perhitungan kembali PPh Pasal 21 terutang pada saat pegawai yang bersangkutan berhenti dan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya: Gai selama 5 bulan: (5 x Rp15.000.000) Rp 75.000.000 Bonus Rp 20.000.000 Jumlah seluruh penghasilan selama 5 bulan Rp 95.000.000 Pengurangan: Biaya jabatan: 5% x Rp95,000,000 = Rp4.750,000; ‘maksimum diperkenankan: 5 x Rp500.000 Rp_ 2.500.000 Penghasilan neto selama 5 bulan Rp 92.500.000 Jumlah seluruh penghasilan neto disetahunkan: 12/5 x Rp92.500.000 Rp222.000.000 PTKP (K/3) untuk Wajib Pajak Rp54.000.000 - tambahan WP kawin Rp 4.500.000 - tambahan 3 orang anak: (3 x Rp4.500.000) _Rp13.500.000 Rp 72.000.000 Penghasilan Kena Pajak p150.000.000 BE 202 mre vncsn eon oan asus PPh Pasal 21 atas gaji setahun dan bonus: ~ 59% x RpS0,000.000 Rp 2.500.000 ~ 15% x Rp100.000.000 PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan 5 bulan: ‘5/12 x Rp17.500.000 PPh Pasal 21 telah dipotong sampai dengan bulan April 2016 atas gaji dan bonus: (4 Rp858.333) + Rp3.000,000 PPh Pasal 21 terutang dan harus dipotong untuk bulan Mei 2016 Rp Catatan: Cara perhitungan tersebut berlaku juga bagi pegawai yang kehilangan subjektifnya pada tahun berjalan karena meninggal dunia. Neill Mc Leary tercatat sebagai seorang pegawai tetap di sebuah perusahaan.. 2016, ia memperoleh gaji dalam mata uang asing sebesar USS2.000 sebulan. berlaku untuk bulan Januari 2016 berdasarkan keputusan Menteri Keua Rp13.000 per USS1. Neill Mc Leary berstatus menikah dengan satu anak. Perhitungan PPh Pasal 21 adalah: Gaji sebulan: Pengurangan: Biaya jabatan: 5% x Rp26,000,000 = Rp1.300,000; ‘maksimum diperkenankan Penghasilan neto sebulan 382.000 x Rp13.000 Penghasilan neto setahun: 12 x Rp25.500.000 PTKP untuk WP sendiri Penghasilan Kena Pajak PPh Pasal 21 terutang setahun = 5% x Rp50.000.000 Rp 2.500.000 - 15% x Rp200.000.000 Rp30,000.000 - 25% x Rp2.000.000 Rp 500.000 Rp33,000.000 PPh Pasal 21 bulan Januari: Rp33.000.000+ 12 Rp 2.750.000

Anda mungkin juga menyukai