Disusun oleh
Kelompok 1
NAMA NIM
1 Rifa’i Matondang 19230123P
2 Trian Maya Sari 19230092P
3 Asna Dewi 19230095P
4 Eka Susdana 19230075P
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha kuasa. Atas limpahan rahmat dan taufik-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.Semoga karya sederhana ini bermanfaat
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB 2
A. Kesimpulan .............................................................................................12
B. Saran .......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena
upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia
untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang
terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga
menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke,
hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, salah satunya dalam bidang Keperawatan
Maternitas. Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas
pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan
psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir(May & Mahlmeister, 1990).
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah “Maternitas” serta menambah wawasan para pembaca,
khususnya bagi mahasiswa/wi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.
C. Manfaat
Menambah wawasan para pembaca, khususnya bagi mahasiswa/wi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu
4
BAB II
PEMBAHASAN
7
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan karena perawat adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi
spesifik klien.
5. Konselor
o Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap kesadaran sehat
sakitnya.
o Memberikan kounseling/bimbingan kepada klien, keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan sesuai prioritas.
o Membantu mencari solusi yang tepat, mengubah perilaku hidup kearah perilaku
hidup klien yang sehat.
6. Sebagai Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.Tujuan
Perawat sebagi coordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan
klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
Merencanakan
Mengorganisasikan
Mengarahkan
Mengontrol
d. Mengkoordinasi seluruh pelayanan keperawatan maternitas
e. Mengatur SDM keperawatan yang bertugas
f. Mengembangkan sistem pelayanan keperawatan maternitas dan memberikan
informasi tentang hal yang terkait dengan pelayanan keperawatan maternitas.
7. Peneliti
Mengidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan dukungan suami terhadap
kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan.
8
Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu pada saat hamil dan melahirkan
(DepKes, 2002).
9
Membantu klien partus tanpa tabir
Secara fisiologis seorang wanita dalam masa kehidupannya selalu akan mengalami
perubahan yang bertahap sejak masa bayi, kanak-kanak, pubertas, reproduksi,
klimakterium dan akhirnya masa senium. Tiap- tiap masa mempunyai tanda khas,
sehingga bila ada penyimpangan , itu merupakan tanda patologik.
1. Bayi Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
a. Pembentukan genitalia interna telah sempurna
b. Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c. Genitalia eksterna telah terbentuk
d. Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh estrogen
yang didapat saat dalam kandungan. Pengaruh ini seperti : Epitel vagina relative
tebal dan pH vagina 5
e. 1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum
tetapi menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis)
2. Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil.
Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga
pada permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan
badannya. Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki
terutama pada tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
3. Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara
kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali
dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap
dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan
10
perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi
kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
A. Tahapan pubertas/remaja :
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
Merasa ingin bebas
Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
Ingin mencari identitas diri
Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
Timbul perasaan cinta yang mendalam
Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
Memiliki citra terhadap dirinya
Dapat mewujudkan perasaan cinta
Memiliki kemampuan berpikir abstrak
4. Reproduksi
12
Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa ini
paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas
akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
13
mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari
berkurangnya kadar estrogen dan progesteron. Perubahan yang terjadi pada masa ini
yaitu : a. Perubahan psikis Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung
pada masing- masing individu. Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang
wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik.
Perubahan yang terjadi :
Rasa khawatir : perasaan merasa tua, tidak menarik lagi, takut tidak bisa
memenuhi kebutuhan seksual suami
Rasa tertekan karena takut menjadi tua
Lebih sensitif dan emosi (marah, cemas, depresi )
Perubahan fisik,
Kulit menjadi kendor
Kulit menjadi kering dan keriput
Kulit manjadi mudah terbakar sinar matahari
Timbul pigmentasi pada kulit
Payudara mulai lembek
Vagina menjadi kering
Epitel vagina menipis
Gangguan mata
Nyeri tulang dan sendi
14
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Sesuai pemahaman kami, Keperawatan Maternitas adalah perawat yang
memberikan pelayanan dan menjaga kesehatan wanita atau ibu hamil dengan
bekerjasama dengan keluarga klien dan tim kesehatan lainnya seperti dokter, bidan, dan
perawat lainnya mulai dari masa prenatal, intranatal, postnatal, hingga masa interpartal,
yang difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan
bayi baru lahir. Peran Perawat di Masyarakat ialah sebagai Edukator, Advokat (pembela),
Change Agent (agen perubahan), Konsultan, Konselor, Koordinator, dan Peneliti.
C. Saran
Sebagai perawat profesional, perawat harus dapat menjalankan pekerjaan sesuai
dengan perannya masing-masing sehingga peran perawat tersebut dapat diterima oleh
semua kalangna baik itu di individu, masyarakat (komunitas), maupun di Rumah Sakit
tempat bekerja.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Persfektif%20%20Maternitas%206%20Maret%2008.pdf
(“Konsep dasar Asuhan Keperawatan Maternitas” diakses tanggal 22 Februari 2016).
Depkes. RI. (2002). “Pendekatan kemasyarakatan”. Jakarta: Depkes RI.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company
Ilmu Kandungan: Prof. DR Sarwono Prawiroharjo dkk
Panduan Menopause : edisi I – Ali Baziad, Bioran Affandi diterbitkan POGI dan PERMI, 2009
Alkaff Di Sidang Muktamar IDI Yoyakarta 1991
16