Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun oleh

Kelompok 1

NAMA NIM
1 Rifa’i Matondang 19230123P
2 Trian Maya Sari 19230092P
3 Asna Dewi 19230095P
4 Eka Susdana 19230075P

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha kuasa. Atas limpahan rahmat dan taufik-Nya,

penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas

mata kuliah dibina oleh Ibu Ns.Jurhamidah , S.Kep

Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena

itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini.

Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.Semoga karya sederhana ini bermanfaat

bagi kita semua.

Lubuklinggau, Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................1

BAB 2

A. Definisi Keperawatan Maternitas............................................................2

B. Falsafah Keperawatan Maternitas............................................................2

C. Peran Perawat Maternitas........................................................................3

D. Standar Etik Keperawatan Maternitas.....................................................5

E. Seksualitas dan Reproduksi Di Berbagai Usia........................................7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................12

B. Saran .......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena
upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia
untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang
terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga
menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke,
hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, salah satunya dalam bidang Keperawatan
Maternitas. Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas
pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan
psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir(May & Mahlmeister, 1990).

B.     Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah “Maternitas” serta menambah wawasan para pembaca,
khususnya bagi mahasiswa/wi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.

C.    Manfaat
Menambah wawasan para pembaca, khususnya bagi mahasiswa/wi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Maternitas


Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas
pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan
psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada
masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari
konsepsi sampai dengan enam minggu setelah melahirkan. (Shane,et.al.,1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan
pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentral pelayanan. (Reede, 1997)
Dari semua derfinisi di atas dapat kami simpulkan sesuai pemahaman kami,
Keperawatan Maternitas yaitu perawat yang memberikan pelayanan dan menjaga
kesehatan wanita atau ibu hamil dengan bekerjasama dengan keluarga klien dan tim
kesehatan lainnya seperti dokter, bidan, dan perawat lainnya mulai dari masa prenatal,
intranatal, postnatal, hingga masa interpartal, yang difokuskan kepada kebutuhan bio-
fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir.

B. Falsafah Keperawatan Maternitas


1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
a. Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
b. Menghargai klien dan keluarga
c. Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
a. Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
b. Wanita pasca persalinan beserta bayinya
5
3. Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah,
partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang, agama
dan kepercayaan
7. Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak
klien
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas
generasi penerus
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan
masyarakat.
10. yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam
menigkatkan mutu pelayanan maternitas.

C. Peran Perawat Maternitas


1. Sebagai Edukator.
a. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil, suami dan keluarganya.
b. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi
kesehatanya secara mandiri.
c. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien.
d. Merawat ibu hamil dan membawanya ke pelayanan kesehatan yang terdekat
untuk mencegah komplikasi.
e. Memberikan penyuluhan tentang cara merawat ibu hamil dan persiapan
persalinan baik bio-psiko-sosial (Machfoedz, 2005).

2. Sebagai Advokat ( pembela) Klien.


Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
meninterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi
6
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik- baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien
yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan
klien, sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk
didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien
terpenuhi dan melindungi hak-hak klien .
Hak-Hak Klien antara lain :
 Hak atas pelayanan yang sebaik- baiknya
 Hak atas informasi tentang penyakitnya
 Hak atas privacy
 Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
 Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan
3. Change Agent (Agen Perubahan).
Peran perawat sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan. Peran perawat sebagai pembeharu
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
 Kemajuan teknologi
 Perubahan lisensi-regulasi
 Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
 Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.
 Sebagai pembaru, perawat mengadakan inovasi dalam berfikir, bersikap,
bertingkah laku dan meningkatkan ketrampilan klien/keluarga agar menjadi
sehat secara fisik maupun psikis.
4. Sebagai Konsultan.
Peran perawat disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas

7
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan karena perawat adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi
spesifik klien.
5. Konselor
o Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap kesadaran sehat
sakitnya.
o Memberikan kounseling/bimbingan kepada klien, keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan sesuai prioritas.
o Membantu mencari solusi yang tepat, mengubah perilaku hidup kearah perilaku
hidup klien yang sehat.
6. Sebagai Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.Tujuan
Perawat sebagi coordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan
klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
 Merencanakan
 Mengorganisasikan
 Mengarahkan
 Mengontrol
d. Mengkoordinasi seluruh pelayanan keperawatan maternitas
e. Mengatur SDM keperawatan yang bertugas
f. Mengembangkan sistem pelayanan keperawatan maternitas dan memberikan
informasi tentang hal yang terkait dengan pelayanan keperawatan maternitas.
7. Peneliti
 Mengidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan dukungan suami terhadap
kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan.

8
 Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu pada saat hamil dan melahirkan
(DepKes, 2002).

D. Standar Etik Dalam Keperawatan Maternitas


Etika berasal dari kata Etos (Yunani) yaitu Berhubungan dengan pertimbangan
pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan. Merupakan model perilaku dan
standar yang diharapkan. Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang
mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan keperawatan.
Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas :
1. Terhadap Individu
 Wajib menghormati kepercayaan individu.
 Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
 Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
2. Terhadap Praktik Keperawatan
 Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
 Wajib memelihara standar keperawatan.
 Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
3. Terhadap Profesi
 Membantu perkembangan profesi.
 Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
 Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan
ekonomi.
4. Terhadap Profesi Lain
 Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan
negara.

Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas :


1. Masalah Etika Ringan
 Membicarakan rahasia klien
 Membentak klien yang gelisah

9
 Membantu klien partus tanpa tabir

2. Masalah Etik Kompleks


 Abortus
 Amniosintesis

E. Seksualitas dan Reproduksi Di Berbagai Usia

Secara fisiologis seorang wanita dalam masa kehidupannya selalu akan mengalami
perubahan yang bertahap sejak masa bayi, kanak-kanak, pubertas, reproduksi,
klimakterium dan akhirnya masa senium. Tiap- tiap masa mempunyai tanda khas,
sehingga bila ada penyimpangan , itu merupakan tanda patologik.
1. Bayi Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
a. Pembentukan genitalia interna telah sempurna
b. Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c. Genitalia eksterna telah terbentuk
d. Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh estrogen
yang didapat saat dalam kandungan. Pengaruh ini seperti : Epitel vagina relative
tebal dan pH vagina 5
e. 1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum
tetapi menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis)
2. Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil.
Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga
pada permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan
badannya. Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki
terutama pada tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
3. Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara
kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali
dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap
dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan

10
perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi
kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
A. Tahapan pubertas/remaja :
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
 Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
 Merasa ingin bebas
 Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
 Ingin mencari identitas diri
 Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
 Timbul perasaan cinta yang mendalam
 Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
 Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
 Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
 Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
 Memiliki citra terhadap dirinya
 Dapat mewujudkan perasaan cinta
 Memiliki kemampuan berpikir abstrak

b. Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita


1. Perubahan fisik
 Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang
ditandai dengan datangnya haid.Ovarium mulai berfungsi dengan matang
dibawah pengaruh hormone gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai
tumbuh meski belum matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen.
Korteks kelenjar suprarenal membentuk androgen yang berperan pada
pertumbuhan badan. Selain pengaruh hormone somatotropin diduga
kecepatan pertumbuhan wanita dipengaruhi juga oleh estrogen.
 Tanda-tanda sekunder
11
1. Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan
payudara mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai
tampak setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang
berubah menjadi lebih subur, gelap, kasar, keriting.
2. Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini
disebabkan karena membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah
kulit.
3. Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga
membesar dan puting susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya
kelenjar susu maka payudara semakin besar dan bulat.
 Kulit Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih
membesar. Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.
 Kelenjar lemak dan kelenjar keringat Kelenjar lemak dan keringat
menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering timbul masalah jerawat
karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya menusuk
pada saat sebelum dan sesudah haid.
4. Otot Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar
dan kuat. Akibat akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
5. Suara Suara berubah menjadi merdu.
6. Perubahan emosi Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah
menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain
itu, mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan
luar yang mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak
patuh pada orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal
dirumah.

4. Reproduksi

12
Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa ini
paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas
akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.

5. Klimakterium Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa


peralihan yang normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah
menopause. Fase klimakterium berlangsung bertahap yaitu :
a. Sebelum menopause Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum
masa menopause. Disini, fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen
mulai turun dan kadar hormon gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya
keluhan tanda-tanda menopause.
b. Selama menopause Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentangan 1-2 tahun
sebelum sampai 1 tahun sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami
keluhan memuncak.
c. Sesudah menopause Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun ssesudah menopause.
Pada saat ini kadar estrogen sudah pada titik rendah sesuai dengan keadaan senium
dan disertai dengan mulai memburuknya kondisi badan.
Perubahan yang terjadi :
a. Terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin mulai meningkat
 Organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium mengecil,
uterus mengecil, epitel vagina menipis.
 Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan lebih resisten
terhadap rangsanngan gonadotropin
 Pada usia 40 tahun lebih siklus haid mulai tidak disertai dengan ovulasi
 Terjadi perubahan kesuburan seorang wanita muali menurun pada awal
klimakterium
 Perubahan perdarahan pada premenopause
 Pasca menopause terjadi gangguan vegetatif, psikis, organis.
6. Menopause Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu
masa dimana seorang wanita mengalami perdarahan haid terakhir dan tidak pernah
mendapatkan haid lagi. Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat

13
mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari
berkurangnya kadar estrogen dan progesteron. Perubahan yang terjadi pada masa ini
yaitu : a. Perubahan psikis Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung
pada masing- masing individu. Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang
wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik.
Perubahan yang terjadi :
 Rasa khawatir : perasaan merasa tua, tidak menarik lagi, takut tidak bisa
memenuhi kebutuhan seksual suami
 Rasa tertekan karena takut menjadi tua
 Lebih sensitif dan emosi (marah, cemas, depresi )
 Perubahan fisik,
 Kulit menjadi kendor
 Kulit menjadi kering dan keriput
 Kulit manjadi mudah terbakar sinar matahari
 Timbul pigmentasi pada kulit
 Payudara mulai lembek
 Vagina menjadi kering
 Epitel vagina menipis
 Gangguan mata
 Nyeri tulang dan sendi

14
BAB III
PENUTUP

B. Kesimpulan
Sesuai pemahaman kami, Keperawatan Maternitas adalah perawat yang
memberikan pelayanan dan menjaga kesehatan wanita atau ibu hamil dengan
bekerjasama dengan keluarga klien dan tim kesehatan lainnya seperti dokter, bidan, dan
perawat lainnya mulai dari masa prenatal, intranatal, postnatal, hingga masa interpartal,
yang difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan
bayi baru lahir. Peran Perawat di Masyarakat ialah sebagai Edukator, Advokat (pembela),
Change Agent (agen perubahan), Konsultan, Konselor, Koordinator, dan Peneliti.

C. Saran
Sebagai perawat profesional, perawat harus dapat menjalankan pekerjaan sesuai
dengan perannya masing-masing sehingga peran perawat tersebut dapat diterima oleh
semua kalangna baik itu di individu, masyarakat (komunitas), maupun di Rumah Sakit
tempat bekerja.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Persfektif%20%20Maternitas%206%20Maret%2008.pdf
(“Konsep dasar Asuhan Keperawatan Maternitas” diakses tanggal 22 Februari 2016).
Depkes. RI. (2002). “Pendekatan kemasyarakatan”. Jakarta: Depkes RI.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company
Ilmu Kandungan: Prof. DR Sarwono Prawiroharjo dkk
Panduan Menopause : edisi I – Ali Baziad, Bioran Affandi diterbitkan POGI dan PERMI, 2009
Alkaff Di Sidang Muktamar IDI Yoyakarta 1991

16

Anda mungkin juga menyukai