Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa
segala sesuatu berjalan dengan normal. Kebanyakan orang menyatakan sehat jika badan
mereka terasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun menyatakan pasiennya sehat
jika hasil pemeriksaan ang didapat seluruh anggota tubuh dan alat vital dalam keadaan
normal.

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional


diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan
yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi
datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang-kadang bisa
dicegah atau dihindari. Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya
terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian
yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain.

Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain


bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat
dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan
proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi
dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosial budaya.

Sehat dan sakit erat kaitannya dengan proses makanan yang kita makan. Maka
dari itu untuk menciptakan sehat kita harus memakan makanan kaya akan gizi, protein,
zat besi dan vitamin serta mineral yang dibutuhkan dalam tubuh. Maka dari itu, kami
akan menbahas tentang masyarakat dan konsep gizi dalam masyarakat.

B. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1. Konsep masyarakat dalam sehat dan sakit
2. Konsep gizi dalam ilmu kesehatan masyarakat
3. Konsep gizi klinis dalam masyarakat

C. Rumusan Masalah
1. Pengertian masyarakat, sehat dan sakit
2. Pengertian gizi dan fungsinya
3. Penyakit kekurangan gizi
4. Kelompok rentan gizi
5. Gizi bayi dalam kesehatan masyarakat
6. Pentingnya gizi bayi
7. Makanan tambahan bayi
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP KESEHATAN DAN MASYARAKAT


a. Kesehatan, Sehat dan Sakit

Kesehatan adalah sesuatu yang sudah biasa, hanya dipikirkan bila sakit atau
ketika gangguan kesehatan menganggu aktivitas sehari-hari seseorang. Sehat berarti
kekuatan dan ketahanan, mempunyai daya tahan terhadap penyakit, mengalahkan
stres dan kelesuan. Menurut Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun social dan ekonomi.
WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik
jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Oleh para ahli kesehatan,
antropologi kesehatan di pandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian
pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama
tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditentukan oleh
budaya: hal ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak
dapat menjalankan peran normalnya secara wajar.
Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang
menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang
tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat.

b. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang dalam sebuah sistem semi tertutup atau


semi terbuka yang sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang
berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius
yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara
implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai
perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Secara abstrak,
sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat
adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Ciri-ciri masyarakat:
1. Interaksi antar warga
2. Adat istiadat, norma hukum dan aturan khas ang mengatur seluruh penduduk
waga kota atau desa
3. Satuan komunitas dalam wilayah
4. Satuan rasa identitas kuat yang mengikat semua warga

B. KONSEP GIZI DALAM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


a. Pengertian Gizi dan Fungsinya

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau
sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006: 2).

Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk
pertumbuhan dan 10 perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai
penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Fungsi Zat Gizi


1. Penghasil energi tubuh
Zat makanan yang dikonsumsi oleh sistem pencernaan tubuh yang kemudian
diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan energi. Dengan adanya energi, maka
manusia dapat untuk melakukan berbagai macam aktifitas atau kegiatan sehari-
hari. Adapaun zat-zat penghasil energi adalah lemak, karbohidrat, dan protein.
2. Pembentuk sel jaringan tubuh
Adapun zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh adalah protein, air, dan mineral.
Ketiga zat tersebut secara bersama-sama akan diolah oleh organ tubuh sampai
terbentuk sel jaringan tubuh baru khususnya sebagai pengganti jaringan yang
rusak.
3. Pengatur fungsi reaksi biokimia yang ada dalam tubuh (stimulansia)
Supaya fungsi dan reaksi biokimia yang ada dalam tubuh dapat berjalan dengan
baik dan cepat, maka tubuh memerlukan berbagai jenis zat sebagai stimulansia
dalam proses tersebut. Zat vitamin yang dapat membantu dalam proses reaksi
biokimia pada tubuh sampai berjalan dengan baik.

b. Penyakit Kekurangan Gizi

Berikut ini adalah 7 penyakit karena kekurangan gizi :


1. Marasmus
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh kekurangan protein dan
kalori. Penyakit ini banyak ditemukan pada anak-anak atau bayi berumur dibawah
satu tahun. Marasmus akan membuat tubuh menjadi lebih kurus, berat badan yang
sangat kurang dan tidak bisa beraktifitas dengan normal. 
2. Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan bila yang
disebabkan kekurangan protein akut. Penyakit ini memang mirip seperti marasmus
namun pada penderita kwashiorkor terdapat edema pada bagian kaki. Penyakit ini
memang pada awalnya dideteksi karena kekurangan protein tapi sebenarnya penyakit
ini juga disebabkan karena kekurangan vitamin dan mineral. 
3. Anemia
Anemia adalah jenis penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan balita. Anemia
disebabkan karena kekurangan vitamin B12. Penyakit ini menyebabkan tubuh
menjadi lebih lemah dan tidak bisa melakukan berbagai aktivitas. Anemia bisa terjadi
ketika sel darah merah tidak memiliki banyak oksigen sehingga menyebabkan
jaringan tubuh menjadi lebih lemah.
4. Gondok
Gondok adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan yodium. Gejala gondok
menyebabkan ciri yang sangat khas sehingga bisa menyebabkan pembengkakan pada
kelenjar tiroid. Perawatan untuk gondok bisa dilakukan sesuai dengan tingkat besar
dan kecilnya gondok. Jika gondok berukuran kecil maka perawatan dengan konsumsi
makanan yang mengandung yodium bisa dilakukan. Jika gondok berukuran besar
maka harus berikan tindakan lanjut oleh medis.
5. Beri-Beri
Beri-beri adalah jenis penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi yakni vitamin B1.
Penyakit ini akan menyerang saraf dan bisa menyebabkan berbagai penyakit
komplikasi. Perawatan dilakukan dengan menambahkan nutrisi yang mengandung
vitamim B1 atau thiamin.
6. Pellagra
Pellagra adalah penyakit yang timbul karena kekurangan vitamin B3 atau niacin.
Penyakit akibat kekurangan gizi pada balita ini, juga bisa disebabkan karena
perubahan metabolisme protein dalam tubuh. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan
perawatan yang benar, namun jika tidak diobati maka abisa menyebabkan kematian.
7. Rakhitis
Penyakit rakhitis disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan vitamin D.
Akibatnya maka tubuh tidak bisa menyerap kalsium dengan baik. Kebutuhan vitamin
D sebenarnya bisa diperoleh dari sinar matahari terutama sinar matahari pagi.
Rakhitis bisa terjadi pada anak-anak yang menyebabkan gangguan pada
perkembangan tulang. Penyakit ini membutuh perawatan sebab jika tidak diobati
dapat menyebabkan tulang menjadi melengkung dan sering patah tulang.

C. GIZI KLINIS DALAM MASYARAKAT


a. Kelompok Rentan Gizi

Yang disebut kelompok rentan gizi, adalah kelompok yang berada pada rentang usia:
1.      Bayi (0-1 tahun)
2.      Balita (1-5 tahun)
3.      Anak sekolah (6-12 tahun)
4.      Remaja (13-20 tahun)
5.      Ibu hamil dan menyusui
6.      Usia lanjut (di atas 60 tahun)

b. Gizi Bayi dalam Kesehatan Masyarakat

Nutrisi yang dianjurkan pada kelompok bayi adalah :


1. 0-6 bulan         : Hanya air susu ibu (ASI)
2. 6-9 bulan         : ASI+Makanan halus
3.  9-12 bulan       : ASI+Makanan lunak

ASI sangat dianjurkan, karena di dalamnya mengandung berbagai zat dan hormon
(leptin, antibodi, nukleotida, lemak omega, AA, DHA, kalsium, kolin, galoktolipid,
taurin, tirosin, zat besi, yodium, vitamin B6) yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta mencegah berbagai penyakit yang dapat
timbul sampai usia dewasa nanti.

Berbagai penelitian yang telah dilakukan tentang susu formula, antara lain oleh
Walker M, Core Curr, 2002, menyatakan bahwa susu formula meningkatkan resiko
tingkah laku brutal pada bayi dan meningkat ketika bayi tersebut berkembang di usia
anak dan remaja. Hal tersebut dapat terjadi karena kadar unsur Mn, MSG, asam
aspartat bebas yang tinggi pada susu formula akan menurunkan kadar serotonin dan
dopamin otak yang berfungsi merancang dan mengatur kontrol emosi.

c. Pentingnya Gizi Bayi

Saat bayi menginjak usia 6 bulan, sudah saatnya memberikan asupan nutrisi lewat
makanan padat. ASI memang masih diperlukan bayi, namun perkembangan bayi
tentu membutuhkan asupan gizi lainnya dari makanan pendamping ASI. Nutrisi
berikut ini akan membantu tumbuh kembang bayi mulai dari fisik hingga
perkembangan otaknya.  
1. Zat besi
Jenis mineral ini memainkan peran penting dalam produksi hemoglobin. Zat
besi memiliki fungsi untuk memperlancar sel darah merah yang membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi juga membantu perkembangan
keterampilan motorik dan memori otak. Pastikan si kecil mendapatkan 11
miligram zat besi yang bisa didapat dari daging sapi, ayam, ikan, telur,
alpukat, brokoli serta bayam.  
2. Zinc
Hampir sama seperti zat besi, nutrisi ini menjaga otak bayi untuk terus
berkembang dan bergerak. Zinc juga berfungsi untuk produksi sel darah putih
yang dapat melawan infeksi serta memastikan sel-sel tubuh bertumbuh dengan
baik. Jenis nutrisi ini, biasanya ada di dalam daging sapi dan daging ayam.
Biasanya makanan yang mengandung zat besi juga mengandung zinc.Kalsium
dan Vitamin D
3. Kalsium dan Vitamin D
Kalsium sangat baik untuk mengembangkan tulang kuat dan vitamin D sangat
baik untuk membantu penyerapan kalsium. ASI dan susu formula memang
telah memberikan kalsium yang dibutuhkan bayi. Namun, Anda tetap perlu
memberikan asupan kedua nutrisi ini yang bisa di dapatkan dari telur dan
ikan.  
4. Omega-3 Omega-3 memang dikenal untuk kesehatan jantung. Bagi bayi,
nutrisi ini punya fungsi lain yakni membantu perkembangan otak dan mata.
Berbagai penelitian juga mengungkapkan, omega-3 akan membantu
perkembangan kemampuan kognitif bayi. Lemak sehat ini pun, membantu
tubuh menyerap vitamin A dan E. Omega-3 bisa didapatkan dari alpukat,
salmon, tuna, minyak zaitun, dan lainnya
5. Vitamin A, B, C dan E
Keempat jenis vitamin ini dapat membantu perkembangan saraf, organ mata,
kulit hingga meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Jenis vitamin ini menjadi
paket lengkap sebagai nutrisi yang dibutuhkan bayi. Anda tak perlu ragu lagi
untuk memasukkan berbagai jenis sayuran yang terbukti memiliki kandungan
vitamin yang tinggi. Vitamin A berada di dalam wortel serta ubi. Sementara
sayuran hijau dan pisang memiliki kandungan vitamin B yang tinggi. Vitamin
C ada di dalam tomat, jeruk, stroberi hingga melon. Biji-bijian juga
dibutuhkan karena mengandung vitamin E.

d. Makanan Tambahan Bayi


Di usianya yang semakin bertambah, kebutuhan bayi akan berbagai zat
gizi tentu semakin meningkat. Ini karena ASI hanya dapat memenuhi sekitar 65-
80 persen dari total kebutuhan energi dan sangat sedikit kandungan
mikronutriennya. Itu sebabnya, pemberian ASI saja tidak mampu memenuhi
semua kebutuhan zat gizi harian bayi.

Untuk melengkapi kebutuhan gizi tersebut, bayi harus mulai diperkenalkan


dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usianya 6 bulan. Proses
pengenalan dan pemberian MPASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi juga
harus dilakukan secara bertahap. Mula-mula Anda bisa berikan makanan dalam
bentuk lumat atau lembek terlebih dahulu kepada bayi, contohnya dalam bentuk
bubur.

Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI,


komposisi bahan makanan untuk MPASI dibagi menjadi dua kelompok, meliputi:
1. MPASI lengkap, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur,
dan buah.
2. MPASI sederhana, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati, dan
sayur atau buah.

Sementara kriteria MPASI yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, yakni:
a. Padat energi, protein, serta zat gizi mikro seperti zat besi, seng, kalsium,
vitamin A, vitamin C, dan folat.
b. Tidak mengandung bumbu yang tajam, dan menggunakan gula, garam,
penyedap rasa, pewarna, maupun pengawet secukupnya saja.
c. Mudah saat dimakan dan disukai oleh anak.
Syarat MP-ASI yang baik
Menurut WHO, beberapa syarat MPASI yang baik meliputi:
1. Diberikan pada waktu yang tepat, yakni ketika pemberian ASI saja sudah
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
2. Aman, yakni MP-ASI harus disimpan dan diberikan kepada anak dengan
tangan atau perlengkapan makan yang bersih.
3. Kaya akan gizi, yakni MP-ASI mampu mencukupi kebutuhan zat gizi makro
dan mikronutrien bayi dan balita.
4. Teksturnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.

Teori 4 kuadran
Salah satu syarat MPASI yang baik yakni kaya akan gizi. Maka itu,
sebaiknya pastikan MP-ASI yang Anda berikan pada si kecil mengandung 4 hal
berikut:
 Karbohidrat, contohnya nasi, kentang, mie, roti, dan bihun
 Protein, terutama sumber hewani. Contohnya daging, ayam, ikan, dan telur
 Buah atau sayur
 Lemak, yang berasal dari minyak, santan, margarin, dan lain sebagainya
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesehatan adalah sesuatu yang sudah biasa, hanya dipikirkan bila sakit atau
ketika gangguan kesehatan menganggu aktivitas sehari-hari seseorang. Sehat berarti
kekuatan dan ketahanan, mempunyai daya tahan terhadap penyakit, mengalahkan stres
dan kelesuan.
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk
pertumbuhan dan 10 perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai
penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Yang disebut kelompok rentan gizi, adalah kelompok yang berada pada rentang
usia:
1.      Bayi (0-1 tahun)
2.      Balita (1-5 tahun)
3.      Anak sekolah (6-12 tahun)
4.      Remaja (13-20 tahun)
5.      Ibu hamil dan menyusui
6.      Usia lanjut (di atas 60 tahun)
Pentingnya gizi pada bayi untuk pembentukan otak dan pertumbuhan serta
perkembangan fisik. Bayi diatas 6 bulan, harus diberikan MP ASI untuk mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan serta menjauhkan dari berbagai penyakit kekurangan
gizi.

B. Saran
Untuk tenaga kesehatan dengan adanya makalah ini untuk
mempromosikan/mengedukasikan tentang gizi terutama dimulai dari gizi pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai