Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PENYAKIT ISPA


Ditunjukan untuk memenuhi salah satu tugas PKK KMB 1
Dosen Pengampuh : Dede Nur Aziz Muslim,S.Kep.,
Ners.,M.Kep

Oleh :
Jihan Nabila
19FK01062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
TAHUN 2019/2020
I. Identitas Klien

Nama : Tn. RJ

Umur : 53 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Bandung

Pekerjaan : Tukang Bangunan

Suku : Sunda

Pendidikan : SMP

Tanggal Masuk : 17-01-2017

Tanggal Pengkajian : 18-01-2017

Sumber Informasi : Klien dan Keluarga

II. Riwayat Kesehatan Saat Ini

a. Keluhan Utama

Nyeri perut kanan atas

b. Riwayat Keluhan Utama

Nyeri perut kanan atas dalam sejak 1 bulan yang lalu dan dirasakan memberat 1 minggu
terakhir. Nyeri terus-menerus seperti tertusuk-tusuk tembhus ke belakang. Mual (+). Klien cepat
merasa kenyang.

III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Klien memiliki Riwayat
mengkomsumsi alcohol sejak 5 tahun yang lalu ( 3-4 botol/hari ). Riwayat merokok (+). Sebelumnya
klien dirawat 4 hari di RS Bandung kemudian dirujuk di RS Lembang.

IV. Pengkajian berdasarkan Divisi Kebutuhan

1. Aktivitas-Istirahat

Klien bekerja sebagai tukang bangunan dan waktunya dihabiskan hanya untuk
menyelesaikan pekerjaannya sedangkan untuk istirahat kurang. Semenjak sakit, klien tidak dapat lagi
melakukan pekerjaannya. Waktu tidur pada malam hari mulai jam 21.00 WITA sampai jam 05.00 tapi
semenjak sakit klien sering terbangun karena nyeri perutnya.

Pemeriksaan Fisik : Tonus otot kuat. Berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. ROM penuh.
Tidak ada dispnea. Rentang perhatian baik dan klien masih dapat melakukan ADL nya sendiri,
misalnya b.a.b,b.a.k, dan makan

2. Sirkulasi

Klien tidak ada Riwayat hipertensi dan tidak ada masalah dengan jantungnya. Klien tidak
batuk. Tidak ada udema pada kaki
Pemeriksaan Fisik : TD = 110/80 mmHg, Nadi = 80x/m, P= 24x/m, tidak ada udema, tidak ada napas
pendek, tidak distensi vena jugularis. Capillary refilling kurang dari 2 detik, konjungtiva merah muda.
Sklera ikterik. Ekstermitas hangat bila disentuh

3. Emilinasi

Selama di RS klien tidak mengalami perubahan/ maslah dalam b.a.b dan b.a.k

Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan abdomen terba pembesaran hepar dan nyeri tekan pada
hipokondria ksnsn, peristaltic usus (+) 20-22/menit dengan durasi < 1 detik, ginjal dan kandung
kemih tidak terba

4. Reaksi Emosional

Klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini, karena baru kali ini klien menderita penyakit
seperti ini. Tapi klien percaya pada semua Tindakan medis dan menyerahkan semuannya pada
tuhan. Dalam menghadapi masalah, klien berusaha mencari penyelesaiannya dengan dibantu oleh
keluarga. Dan untuk biaya pengobatan klien tidak terlalu memikirkan, karena ditanggung oleh
pemeintah ( JPS)

5. Makanan- Cairan

Klien bisa mengkomsumsi makanan nasi, sayur dan lauk pauk dengan frekuensi 3 x sehari.
Klien sering mengkomsumsi makanan yang pedas dan kecut. Sejak di RS klien mnegatakan nafsu
makannya menurun. Klien hanya bisa menghabiskan 2 sendok dari 1 porsi makanan yang disajikan.
Klien merasa mual dan nyeri ulu hati tidak ada.

Pemeriksaan Fisik : TB = 155cm BB = 48kg . Perawatan kecil. Tugor kulit baik. Dasar kuku tampak
icterus. Rongga mulut : bibir, lidah, tonsil, faring dan kelenjar saliva dalam batas normal. Klien
mengeluh terasa pahit pada tenggorokannya pada saat menelan.

6. Higiene

Klien dapat melakukan ADL nya sehari-hari tiap tidak maksimal dan untuk perawatan diri
klien dibantu keluarga ( lap basah 2x sehari ).

Pemeriksaan Fisik : Badan tidak berbau, kulit bersih, rambut dan kuku tidak ada masalah/bersih.

7. Neurologis

Klien saat ini tidak merasa pusing/ sakit kepala hanya kadang-kadang apabila baru bangun
tidur. Sakit kepala (-), kesemutan (-). Tidak ada gangguan dalam penglihatan dan pendengaran.

Pemeriksaan Fisik : Sadar, pupil isokor. Bereaksi terhadapat cahaya. Genggaman tangan sama kuat.
Berbicsrs jrlsd fsn berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang.

8. Nyeri

Saata pengkajian klien merasa nyeri pada daerah perut kanan atas. Klien selalu mencari
posisi yang nyaman yaitu posisi klien menekan daerah yang nyeri, sehingga nyerinya berkurang.
Klien mengatakan nyerinya timbul terus-menerus.

Pemeriksaan Fisik : Ekspresi wajah meringis saat nyeri, kulit lembab, terdapat pembesaran hepar,
nyeri tekan (+).

9. Interaksi Sosial
Klien sudah menikah dan untuk membiyai hidup keluargannya, klien bekerja sebagai tukang
bangunan. Hubungan dengan istri dan anak-anaknya baik dan yang menjadi pengambil keputusan
adalah klien sendiri dan dibantu anak-anaknya. Klien aktif dalam kegiatan yang ada di lingkungan
tempat tinggalnya.

10. Keamanan

Klien tidak mempunyai alergi makanan dan obat-obatan serta Riwayat penyakit menukar
seksual (-), klien tidak pernah mengalami kecelakaan.

11. Penyuluhan dan Pembelajaran

Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia. Pendidikan terakhir SMP. Klien yang
kurang mendengar informasi mengenai penyebab penyakitnya dan selama di RS sering bertanya-
tanya seputar kondisinya sekarang. Klien menyerahkan semua perawatan dan pengobatan pada
dokter dan perawat. Harapan klien untuk cepat sembuh dan berkumpul Kembali Bersama keluarga
dan beraktifitas seperti semula.

12. Ventilasi

Klien tidak mengalami gangguan pada saluran pernafasan. Sesak napas (-). Dispenea (-)

Pemeriksaan Fisik : Pernapasan 24x/m. irama dan frekuensi teratur.

V. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium :

Protein total : 6,62 gr/100 ml ( 6,6 – 8,7 )

Albumin : 3,51 gr/100 ml ( 3,8 – 4,4 )

Bllirubin total : 5,44 mg/100 ml ( 0,00 – 1,00 )

Bllirubin direk : 4,16 mg/100 ml ( 0,00 – 0,30 )

SGOT : 221 U/L ( 0 - 38 )

SGPT : 107 U/L ( 0 - 41 )

Alkali Phospahate : 777 U/L ( 0 – 270 )

Ureum : 32,7 mg/100 ( 10 – 50 )

Kreatinin : 0,76 mg/100 ( 0,0 – 1,1 )

Asam Urat : 14,5 mg/100 ( 3,4 – 7,0 )

Glukosa sewaktu : 65 mg/100 ( 140 )

HbsAg : ( + ) / positif

VI. Pengobatan

B Comp 3x1

Vit C 3x1

Novalgin 1 amp/ drips/ 8 jam


VII. Klasifikasi Data

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


- klien menyatakan nyeri pada perut kanan atas - nyeri tekan pada perut kanan atas
- Klien mengatakan nyerinya terus menerus - porsi makan tidak di habiskan
- klien mengatakan nafsu makan berkurang - klien gelisah
- klien mengatan tidak sellau mengerti tentang - mual (+)
kodisi menyakit - pristaltik usus (+)
- klien sellau menekan daerah perut yang nyeri
- sklera ikterus (+)
- ekspresi wajah meringis (+)
- terdapat pembesaran gelar
- klien sellau bertanya tanya tentang kondisi
penyakitnya
- tanda-tanda vital:
TD :110/80mmhg
N : 80 x/m
P :24 x/m
S : 36 °c

VIII. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Hepatitis Nyeri b.d. Infiltrasi hati
- klien mengatakan nyeri
pada perut kanan atas Invasi virus
- klien mengatakan nyeri
nya terus menerus Kerusakan sel parenkim hati
terutama reticulum
DO: endoplasma
- nyeri tekan pada perut
kanan atas Merangsang sel mast
- klien gelisah mengeluarkan mediator
- ekspresi wajah meringis kimia
- terdapat pemesaran
hepar Nosiseptor terangsang
- klien sellau menekan
daerah yang nyeri Proses transduksi, transmisi,
modulasi, persepsi nyeri,

2. DS: Nyeri ( akut ) Perubahan nutrisi kurang dari


- klien mengatakan nafsu kebutuhan b.d. mual,muntah
makan berkurang Hepatitis
- klien mengatakan setiap
kali makan merasa mual Invasi virus

DO: Kerusakan sel parenkim hati


- porsi makan tidak di terutama reticulum
habiskan endoplasma
- mual (+)
- pristaltik usus (+) Sekresi empedu terganggu

Gangguan metabolisme

Anoreksia, mual, vomitus

Gangguan nutrisi
3. DS : Perubahan status Kesehatan kebutuhan pengobatan b.d
- klien mengatakan tidak tidak mengenal sumber
terlalu mengerti tentang Kurang informasi informasi
kondisi penyakitnya
Kesalahan interprestasi
DO :
- klien sering bertanya- Kurang pengetahuan
tanya tentang kondisi
penyakitnya
- klien gelisah

IX. Rencana Asuhan Keperawatan

NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Meminimalkan / 1. Kaji karakteristik nyeri dan - Memberikan dasar untuk
mengontrol nyeri dengan ketidaknyamanan ( lokasi, mengkaji perubahan pada
kriteria : durasi, intensitas, frekuensi ) tingkat nyeri dan mengevaluasi
- klien tampak rileks 2. Observasi TTV intervensi
- ekspresi wajah tenang 3. Ajarkan penggunaan - Mengidentifikasi tingkat nyeri
Teknik relaksasi, mis: klien dan pedoman untuk
bimbingan imajinasi, intervensi selanjutnya
visualisasi, Teknik napas - Membantu klien untuk
dalam, berikan aktivitas istirahat lebih efektif dan
senggang. memfokuskan Kembali
4. Kolaborasi pemberian perhatian, sehingga
analgetic sesuai indikasi menurunkan nyeri dan
ketidaknyamanan
- Menurukan nyeri,
meningkatkan kenyamanan
2. Kebutuhan nutrisi 1. Kaji pola makan klien - Cara menghidangkan
terpenuhi dengan 2. Beri makan dalam porsi makanan dapat mempengaruhi
kriteria: kecil dan frekuensi sering nafsu makan klien
- nafsu makan meningkat sesuai selera - Makan banyak sulit untuk
- klien mampu 3. Jelaskan manfaat mengatur bila klien anoreksia.
menghabiskan porsi makanan/nutrisi bagi klien Anoreksia juga paling buruk
makan yang diberikan dan keluarga terutama saat selama siang hari membuat
- tidak terjadi penurunan klien sakit masukan makanan sulit pada
BB yang berlebihan sore hari dan menghindari
4. Beri umpan baik positif kejenuhan serta rangsangan
saat klien mau berusaha mual muntah
menghabiskan makanannya - Meningkatkan pengetahuan
5. Penatalaksanaan klien dan keluarga tentang
pemberian multivitamin nutrisi sehingga motivasi untuk
6. Timbang berat badan tiap makanan meningkat
hari - Motivasi dan meningkatkan
semangat klien
- Asupan vitamin akan dapat
memenuhi kebutuhan vitamin
dalam tubuh dan membantu
proses penyembuhan
- Penurunan BB menunjukan
tidak adekuratnya nutrisi klien
3. Klien akan menunjukan 1. Kaji tingkat pemahaman - Mengidentifikasi kurang
pemahaman tentang proses penyakit, harapan / pengetahuan / salah informasi
proses penyakitnya prognosis, kemungkinan dan memberikan kesempatan
dengan kriteria: pilihan pengobatan untuk memberikan kesempatan
- klien dapat 2. Berikan informasi khusus untuk memberikan informasi
menghubungkan gejala tentang pencegahan / tambahan sesuai keperluan
dengan faktor penyebab penularan penyakit - kebutuhan / rekomendasi
- klien dapat 3. Jelaskan pentingnya akan bervariasi karena tipe
berpartisipasi dalam istirahat dalam rencana hepatitis ( agen penyebab ) dan
perawatan pengobatan dan perlunya situasi individu
keseimbangan beraktifitas - Tirah baring dipertahankan
4. Anjurkan perlunya selama fase akut untuk
menghindari makanan / menurunkan kebutuhan
minuman alkphol yang dapat metabolic, menghemat energi
memperberat penyakit untuk penyembuhan
- Alkohol dapat meningkatkan
iritasi hepatic dan
mempengaruhi pemulihan

X. Implementasi Keperawatan

Hari/Tgl NDX Jam Implementasi Evaluasi


Selasa, 1 11.00
18 Mei
2017

Anda mungkin juga menyukai