Anda di halaman 1dari 4

Sauce: Kansen 5SKENARIO 1

Kata Sulit
1. Kejang = gangguan aktivitas listrik di otak
2. Meningoencephalitis = peradangan pada selaput meningen dan encephalon
3. Alloanamnesis = anamnesa dari orang sekitar
4. Lumbal pungsi = satu cara pengambilan cairan serebrospinal melalui pungsi di daerah
lumbal
5. GCS = Metode penilaian kesadaran pasien yang terdiri dari 3 penilaian respon buka mata,
respon motoric dan respon verbal
6. Funduskopi = pemeriksaan bagian anterior mata
7. Tekanan intracranial = jumlah total tekanan yang mewakili volume jaringan otak, volume
darah intracranial dan saluran cairan cerebraspinal

Pertanyaan
1. mengapa pasien merasa demam dan nyeri kepala?
2. apakah yang menyebabkan pasien tersebut kejang
3. cara menghitung gcs? Bagaimana interpretasi penilaiannya?
4. terapi apa yang diberikan pada kasus diatas?
5. apa saja indikasi dan kontraindikasi pungsi lumbal?
6. bakteri apasaja yang dapat menyebabkan meningoencephalitis?
7. apa saja komplikasi yang ditimbulkan?
8. apa hubungan Riwayat kejang 3 tahun dengan kejang saat ini?
9. mengapa harus memastikan tidak adanya peningkatan tekanan intracranial sebelum
melakukan lumbal pungsi?
10. bagaimana keabsahan umrah tsb?
11. Gejala dari meningoencephalitis selain dari skneario
12. cara diagnosis meningoencephalitis?

Jawaban
1. karena infeksi bakteri (demam), nyeri kepala karena ada peningkatan intracranial
2. peradangan pada otak dan selaput meningen akan meningkatan tekanan intracranial yang
mengakibatkan tekanan struktur otak dan menghambat aliran darah yang memasok otak
Pd anak : peningkatan suhu (temp diatas 38 – 40), kenaikan metabolism basal
3. menulis nilai masing masing komponen, lalu dilakukan penjumlahan contoh :
Ketika hasil pemeriksaan eye 3, motoric 5, dan verbal 4, maka ditulis E3M5V4 = 12
Interpretasi :
Score terendah 3 score tertinggi 15, gcs 15 maka komposmentis, gcs 3 – 14 kesadaran
menurun, gcs dibawah 8 dianggap coma
4. antibiotic, corticosteroid, antikonvulsan, diuretic loop (apabila terdapat edema cerebral)
5. indikasi : kejang, coma, kaku kuduk dan tuberculosis milierd
Kontraindikasi : tekanan intracranial dan penyakit kardiopulmonal
6. haemophilus influenzae, streptococcus pneumoniae, mycobacterium tuberculosis, niesseria
meningitis, naegleria fowleri
7. neurologi : gangguan cerebrovascular, edema otak, hydrocephalus, perdarqahan otak, efusi
subdural (pd anak),
Non neurologi : septic shock dan respiratory distress syndrome dan DIC
8.
9. jika di reduksi mendadak bisa terjadi herniasis struktur otak sampai kematian
10. sah. Apabila rukun rukunnya telah dijalani semua
11. sensitivitas cahaya, kebingungan, kesulitan berfikir jernih, kepribadian berubah, kelelahan,
kantuk, masalah dengan pungsi saraf.
12. Pemeriksaan darah, Kultur darah, PCR, Pencitraan otak (MRI + ct-scan)

Hipotesis
Meningoencephalitis adalah peradangan pada selaput meningen dan ensefalon yang
disebabkan oleh bakteri , virus dan jamur. ditandai dengan sensitivitas cahaya, kebingungan,
kesulitan berfikir jernih dan kepribadian berubah. Dapat di diagnosis melalui pemeriksaan
darah, kultur darah, PCR dan pencitraan otak. Dapat ditangani dengan pemberian antibiotic,
corticosteroid, antikonvulsan, dan diuretic loop (jika ada udem cerebral). Menurut ketentuan
islam ibadah umrah dianggap sah apabila semua rukun telah dikerjakan.

Learning Objectives
L.O.1 M&M anatomi meningen dan ensefalon dan sisterna ventrikularis
1.1 makroskopik (atikah)
1.2 mikroskopik (kentsai)

L.O.2 M&M Fisiologis dari cairan cerebrospinal


2.1 Fungsi (eneng)
2.2 Sirkulasi (rania)
L.O.3 M&M meningoencephalitis
3.1 Definisi (Airin)
3.2 Etiologi (anisa)
3.3 Epidemiologi (dimel)
3.4 klasifikasi (Kinan)
3.5 patofisiologi (kentsai)
3.6 manifestasi (eneng)
3.7 diagnosis (pungsi lumbal dijelaskan, Teknik, indikasi, kontraindikasi, efeksamping, manfaat)
dimel
3.8 tatalaksana (fariedz)
3.9 komplikasi (atikaH)
3.10 prognosis (kinan)
3.11 pencegahan(fariedz)

L.O.4 M&M Rukun Umrah (airin)


L.O.5. M&M Kejang demam
5.1 Etiologi rania
5.2 Klasifikasi atikah
5.3 Patofisiologi anisa
5.4 Manifestasi klinis kinan
5.5 Diagnosis anisa
5.6 Tatalaksana rania
5.7 Komplikasi kinan
5.8 Prognosis fariedz
5.9 Epidemiologi Eneng

Anda mungkin juga menyukai