FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TP 2020
1. Beban kerja seseorang dipengaruhi oleh aspek fisik, mental dan sosial, untuk beban
kerja yang aspek fisik yaitu aktivitas kerja pada kegiatan bersifat tenis seperti proses
bongkar muat bang di gudang atau reparasi sepeda motor. Aspek mental lebih banyak
pada aktivitas tenaga kerja di kantor yang berisiko pada beban mental, dan aspek
sosial terlihat pada aktivitas kemasyarakatan untuk kemanusiaan. Kadang-kadang
terjadi beban kerja dari ketiga aspek aktivitas terakumulasi secara terpadu kelak
mempunyai penilaian tersendiri.
Menurut saya, yang paling penting adalah beban kerja sebab beban kerja seseorang
dipengaruhi oleh aspek fisik, mental, dan sosial. Ketiga hal itu, yaitu fisik, mental,
dan sosial adalah hal yang langsung berhubungan dengan kualitas kerja seorang
pekerja. Jika kapasitas kerja terpenuhi dengan baik namun beban kerja buruk maka
kapasitas kerja juga akan menurun. Begitu juga dengan lingkungan kerja yang baik
tidak akan berfungsi dengan baik apabila beban kerja yang buruk. Sebab keadaan
mental sesorang pada lingkup sosial sangatlah penting demi tercapainya keadaan fisik
yang prima.
4. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito,
1992:25). Selanjutnya menurut Sedarmayati (2001:1) lingkungan kerja merupakan
kseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
perseorangan maupun sebagai kelompok.
Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu
(Sedarmayanti, 2001:21):
a. Lingkungan Kerja Fisik, adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu:
Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai seperti
pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya.
Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya
temparatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
getaran mekanik, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil penguruh lingkungan fisik terhadap
karyawan, maka langkah pertama harus mempelajari manusia, baik
mengenal fisik dan tingkah lakunya, kemudian digunakan sebagai dasar
memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
b. Lingkungan Kerja Non Fisik, adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun
hubungan dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.
5. Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan yang
dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat maupun
pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat adanya
hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan).
1. Situasi Kerja
Pengendalian manajemen yang kurang.
Standar kerja yang minim.
Tidak memenuhi standar.
Perlengakap yang gagal atau tempat kerja yang tidak mencukupi.
2. Kesalahan Orang
Keterampilan dan pengetahuan yang minim.
Masalah fisik atau mental.
Motivasi yang minim atau salah penempatan.
Perhatian yang kurang.
4. Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga.
Akibat kontak dengan mesin atau listrik yang berbahaya.
Terjatuh.
Terhantam mesin atau material yang jatuh dan sebagainya.
1. Faktor Lingkungan
Lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan
kerja yaitu:
Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara,
pencahayaan dan penerangan ditempat kerja dan pengaturan suhu udara dari
ruang kerja.
Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja
yang dapat menjamin keselamatan.
Memenuhi penyelenggaraan ketata rumah tanggaan meliputi pengaturan
penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan
tempat dan ruangan.
4. Faktor Manusia
Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja,
mempertimbangkan batas kemampuan dan ketrampilan pekerja, meniadakan
hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja,
menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan
adanya ketidakcocokan fisik dan mental.