GLAUCOMA

Glaukoma adalah kondisi yang menyebabkan perubahan khas pada saraf optik dan bidang visual. Hal ini
ditandai dengan kelainan fungsional dan struktural pada mata dimana kerusakan saraf optik biasanya
dapat diatasi dan dihambat dengan mengurani tekanan intraocular secara memadai.

Kronis

PATOFISIOLOGI
Glaucoma primer :

1. Glaucoma sudut terbuka; kerusakan saraf optil pada POAG dapat terjadi pada kisaran yang luas
TIO, dan tingkat perkembangan sangat bervariasi, pasien mungkin menunjukan tekanan dalam
kisaran 20 sampai 30 mmhg (2,7-4,0 kPa) selama bertahun—tahun sebelum penyakit apapun
perkembangan terlihat dioptik atau bidang visual.

2. Glaucoma primer sudut tertutup; mekanisme peningkatan TIO pada PACG lebih jelas
dibandingkan dengan POAG. Di PACG adanya penyumbatan fisik dari trabecular meshwork.
Dalam banyak kasus, tunggal atau ganda dari TIO tunggi yang pada beberapa pasien dapat
melebihi 40 mmhg (5,3 kPa) dan mengakibatkan kerusakan saraf optik. TIO sangat tinggi (lebih
dari 60 mmhg) dapat menyebabkan hilangnya bidang visual secara permanen dalam hitungan
jam hingga hari. Salah satu jenis CAG yang dikenal sebagai penutupan sudut, terjadi pada pasien
penderita sudut sempit dimana iris melekat pada jaringan trabekuler dan mungkin menghasilkan
TIO yang terus meningkat dalam rentang yang lebihh mirip dengan POAG, dan perilaku klinis
miripdengan POAG, dengan individu yang berbeda dalam derajat dan kecepatan kehhilangan
penglihatan dari setiap peningkatan TIO.

ALGORITMA
Acute Angle-Closure Crisis (AACC)

Terapi obat dari AACC :

 Biasanya melibatkan pemberian satu atau lebih antiglaukoma topikal

 Obat-obatan termasuk miotik (misalnya pilocarpine), penghambat sekretori (penyekat β, agonis

α2, atau CAI topikal / sistemik), atau agonis prostaglandin.

 Agen osmotik juga sering diberikan karena obat ini menghasilkan penurunan TIO yang paling
cepat. Gliserin oral 1 sampai 2 g / kg dapat digunakan jika agen oral dapat ditoleransi; jika tidak,
manitol IV 1 sampai 2 g / kg harus digunakan