I. PENDAHULUAN
Tukak peptik (peptic ulcer disease) adalah lesi pada lambung atau duodenum
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara faktor agresif (sekresi asam lambung,
pepsin, dan infeksi bakteri Helicobacter pylori) dengan faktor defensif/ faktor pelindung
mukosa (produksi prostagladin, gastric mucus, bikarbonat, dan aliran darah mukosa)
(Berardy dan Lynda, 2005).
Tukak peptik merupakan keadaan kontinuitas mukosa lambung terputus dan
meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah
epitel disebut erosi. Walaupun seringkali dianggap juga sebagai tukak (misalnya tukak
karena stres) (Wilson dan Lindseth, 2005).
Keterangan obat:
1) Alludona Tablet
Komposisi :
Mg(OH)2 200 mg
Simethicone 20 mg
Indikasi :
untuk untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan seperti gastritis, perut
kembung, maag, dispepsia, hiatus hernia, tukak lambung dan usus duabelas jari,
kepenuhan, dan ketidaknyamanan akibat adanya kelebihan gas pada saluran
pencernaan.
Kontraindikasi :
Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap
salah satu komponen obat ini.
Efek Samping :
Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik. Berikut adalah beberapa efek
samping Aludonna D tablet yang mungkin terjadi :
- Simethicone tidak diserap oleh tubuh ke dalam aliran darah, oleh karena itu
dianggap relatif aman. Efek samping yang bisa terjadi diantaranya
berkurangnya kepadatan tinja.
- Magnesium hydroxide bisa menyebabkan diare, sedangkan Aluminium
hydroxide menyebabkan konstipasi. Kombinasi keduanya bisa meminimalisir
efek samping tersebut.
Magnesium hydroxide bisa mengganggu penyerapan asam folat dan zat besi
Dosis & Cara Mengonsumsi :
Interaksi Obat :
2) Nichomicyn Tablet
Indikasi :
Mual, gatal pada kulit, muntah, rasa gatal atau tidak nyaman pada vagina, telinga
berdengung, pusing, nyeri pada lidah, gatal pada rektal.
Kontraindikasi : hipersensitif, bayi baru lahir
Dosis obat :
- Dewasa : 3 kali sehari 1-2 tablet
- Anak-anak : 2 kali sehari 1/2 tablet.
Indikasi :
Kontraindikasi :
Dosis :
II. PEMBAHASAN
a. Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan yang diberikan dalam resep adalah Alludona tablet,
Nichomicyn tablet, dan Piosfen Kaplet. Alludona digunakan untuk mengobati
ulkus peptikus dan untuk Nichomicyin tablet digunakan untuk antibiotic
membunuh bakteri di lambung, dan Piosfen Kaplet digunakan menurunkan
panas dan meredakan nyeri.
Pasien berumur 22 tahun, maka pemberian bentuk sediaan sudah sesuai.
Berdasarkan data uraian semua obat tersebut tidak menunjukan adanya
interaksi terapeutik satu sama lainnya.
Stabilitas penyimpanan pada suhu kamar dan terhindar dari cahaya matahari.
b. Pertimbangan Klinis
Berdasarkan literatur, semua komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi
secara terapetik.
Alludona tablet diberikan untuk mengobati ulkus peptikus.
Nichomicyn tablet diberikan sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri
penyebab ulkus peptikum.
Piosfen Forte kaplet diberikan untuk menurunkan panas bila pasien demam dan
meredakan nyeri.
Jika dilihat dari resep, dosis obat tersebut masih rasional mengikuti dosis obat
tersebut.
c. Pembahasan
Pada pasien yang berumur 22 tahun ini mendapatkan obat yaitu: Alludona tablet,
Nichomicyn tablet, dan Piosfen Kaplet forte. Yang pemakaian dari setiap obat
tersebut. Alludona tablet digunakan 3 x sehari 1 tablet dikunyah yaitu sebaiknya
sebelum makan, kalau Nichomicyn 4 x sehari, kecuali dinyatakan lain sesudah
makan, Piosfen Forte digunakan kapan perlu maksimal 4 x sehari sesudah makan.
d. Konseling
Alludona tablet digunakan 3 x sehari 1 tablet dikunyah sebelum makan,
Nichomicyn tablet diminum 4 x sehari 1 tablet sesudah makan ,Piosfen Forte
Kaplet diminum kapan perlu maksimal 4 x sehari,. Untuk antibiotik harus
dihabiskan.
III. KESIMPULAN
Tukak peptik (peptic ulcer disease) adalah lesi pada lambung atau duodenum
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara faktor agresif (sekresi asam lambung,
pepsin, dan infeksi bakteri Helicobacter pylori) dengan faktor defensif/ faktor
pelindung mukosa (produksi prostagladin, gastric mucus, bikarbonat, dan aliran darah
mukosa) (Berardy dan Lynda, 2005).
Pasien juga bisa saja mengalami panas badan sehingga diberikan Piosfen forte
yang digunakan saat badan panas saja, dan pasien mungkin mengalami ulkus
peptikum yang disebabkan oleh Helicobater Pylori sehingga diberikan Nichomycin
sebagai antibiotiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim b. 2008. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia, volume 43 – 2008. Jakarta : ISFI
Berardy, R., dan Lynda, S., 2005. Peptic Unser Disease, dalam Dipiro, J.T. et al., Pharmachoteraphy a
Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, 629-648, McGraw-Hill, Medical Publishing Divission by
The McGrew-Hill Companies
Hashem, G., 2005. Drug –Drug Interactions, Faculty of Medicine. Cairo: Cairo University.
Wilson, L.M dan Lindseth, G.M. 2005. Pathophysiologi : Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, Volume 1 Edisi 6, Silvia Anderson dan lorain Carty Wilson (Editor),
diterjemahkan oleh Peter Anugrah, EGC, Jakarta