Anda di halaman 1dari 13

FARMAKOKINETIKA klinik pada pasien

dengan GANGGUAN FUNGSI HATI

KELOMPOK 1
OLEH:
ANNISA MULYANI HASIBUAN
ARMEDI AGUS
AMELLY WAHYU PUTRI
DENI WAHYU C
FATIMAH SAIDAH
Pendahuluan
 Hati
Adalah organ utama dalam metabolisme
obat, terutama obat – obat per oral. Pada
dasarnya enzim hati merubah obat menjadi
bahan yang lebih polar dan mudah larut
dalam air, sehingga mudah di ekskresi
melalui ginjal dan empedu.
 Biasanya lemak melarutkan obat,metabolisme
terjadi di hati.
 Fase 1 tipe reaksi oksidasi,hidrolisi dan

reduksi,semu pengobatannya dari cytokrom


P-450 enzim system (CYP),dengan membran
endoplasmic retikulum dalam hepar.
 Fase ll tipe reaksi glukuronid

asetat,sulfat,pengobatan dalam hati.


 Fase 1 dan ll obat dimetabolisme,lazimnya
hasil metabolisme kebanyakan larut air dan
mencendrungakan di eliminasi ke
ginjal,pengangkutan protein demikian juga
P-grycoprotein,pemisahan molekul obat aktif
ke empedu.
 Metabolisme obat dalam hati tidak sempurna

pada neoratus,dan peningkatan setelah


berumus 3-6 bulan akan stabil.
 Pada prematur > 35 minggu,metabolisme di
hati mungkin akan lebih lama masa post
partum.
 Metabolisme obat di hati akan sangat

bervariasi.
 Pada pasien yang berumur 65 tahun keatas

mungkin terjadi pengurungan clearance obat


di hati.
Ada 2 tipe penyakit di hati
1. Hepatitis
Dengan peradangan di hati,pada hati akan
mengalami pengurangan fungsi.
 Hepatitis akut biasanya obat mengalami
pengurangan metabolisme sehingga dosis
obat berubah.
 Hepatitis kronis perubahan dosis obat akan
point pada pasien,dan pengurangan fungsi
hati secara permanen.
2. Sirosis hati
PERUBAHAN PHARMAKODINAMIC
 Ada tingkat kepekaan terhadap obat
penenang dan hypnotic, seperti obat
benzodiazepin,dan harus dihindari dari
pecandu obat-obat hypnotics.

 Sebagai tambahan obat-obat diuretik akan


mengakibatkan gangguan elektrolit.
Pemberian Dosis kepada pasien
gangguan fungsi hati
 Ketika meresepkan pengobatan prinsipnya
adalah eliminasi di hati,pasien dengan
gangguan fungsi hati ini mungkin untuk
pengurangan dosis selgi mempertahankan
interval dosis.
 Pasien dengan penyakit hati yang menerima

dosis normal tetapi memperpanjang interval


dosis akan memiliki consentrasi maksimal
dan minimalnya.
 tetapi jika dosis dikuranginamun interval
dosis pendek dengan frequensi yang
normal,konsentrasi maksimal posisi tetapnya
akan rendah,dan posisi tetap minimumnya
akan tinggi pada pasien gangguan fungsi
hati.
 Metoda yang digunakan dengan mengurangi

dosis untuk pasien gangguan fungsi hati


akan tergantung pada rute pemberian dan
menentukan dosis yang tersedia.
 Metabolisme di hati resepkan dengan rumus
sebagai berikut:

ClH=LBF.(fB . Clint )
LBF +(fB.Clint)

Dimana LBF adalah darah mengalir ke hati,FB adalah


fraksi obat yang tidak terbentuk dalam darah dan
Clint intraksi clearance.
 Volume distribusi karena kebanyakan obat
tidak berikatan dengan protein,sistem
sirkulasi dan masuk ke jaringan.
 Yang tergantung pada perubahan relative

pada clearace dan volume distribusi t½


meningkat.
kesimpulan
 Berkurangnya aliran darah di hati
membutuhkan pertimbangan untuk obat
dengan ekstraksi radio hati yang
rendah,berkurangnya aliran darah di hati
akan tidak mengubah clint,ikatan protein
plasma clearance atau volume distribusi
keadaan dibawah biasanya dan akan tidak
mengubah total konsentrasi tetap.
REFERENSI
 Bauer LA. Appliedclinical
parmacokinetics.Washington.Mc Graw Hill
Medica.2008

 Barber N,Willson A.Clinical


pharmacy.china.Elsevier.2007

Anda mungkin juga menyukai