Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PROFIL LOKASI

1.1 Asal Usul atau Legenda Nagari Pianggu

Gambar 1. Peta Nagari Pianggu

Sumber: Hasil observasi google maps

Menurut Tiongkok (2004;2), Nagari Pianggu didiami oleh 2 kelompok

masyarakat yang berlainan adat. Satu diantaranya menganut aliran Koto Piliang

dan yang satunya aliran Bodi Caniago. Kelompok yang berasal dari daerah

kinari, Sirukam atau Muaro Panas, menganut dan memakai aliran koto piliang,

sedangkan kelompok kedua berasal dari daerah Panyakalan menganut aliran

adat Bodi Caniago.

Kelompok aliran Koto Piliang adalah kelompok pertama yang mendiami

daerah (Urang-urang Usoli) yang saat ini masih dapat dilihat baik dari segi harta

atau gelaran sako dan sang sako yang dimiliki oleh penghulu, pada akhirnya

1
kelompok Koto Piliang ini terpecah menjadi 2 buah suku yaitu Suku Panai dan

Suku Melayu.

Berdasarkan tinjauan dan analisis adat Nagari Pianggu, wajar Rajo berada

di Suku Panai bergelar Datuk Kayo, kemudian didukung oleh gelar sangsako

penghulunya yaitu Datuak Penghulu Dirajo. Kemudian, untuk suku Melayu di

gambarkan melalui gelaran sangsako penghulunya yaitu Datuak Panduko Kayo,

artinya Panduko (Paduka) adalah orang kedua setelah Raja (Panghulu Dirajo).

Hubungan kelompok Koto Piliang, masih diikat oleh kekuatan hukum adat

yang berbunyi orang 7 (tujuh) Niniak. Dimana ketujuh niniank adalah Suku

Panai 4 Ninik, karena ditambah satu dengan Niniak Datuak Kayo (Rajo Nagari).

Kemudian di Suku Melayu 3 niniak. Jadi, 7 orang Niniak adalah berasal dari

Suku Panai dan Suku Melayu.

Kelompok yang kedua adalah kelompok yang menganut aliran Bodi

Caniago, sebelumnya kelompok ini lebih menyukai berdiam atau tinggal di

wilayah utara dari Nagari Pianggu, kemudian kelompok ini memecah diri

menjadi 3 suku yaitu Suku supanjang, Suku Caniago dan Suku Dalimo, yang

lebih dikenal dengan sebutan orang 9 niniak yaitu 3 niniak dari suku Supanjang,

3 niniak dari Suku Caniago dan 3 niniak dari Suku Dalimo. Sedangkan untuk

batu semaian bagi 7 niniak adalah Luak Anyia.

Riwayat asal Nagari Pianggu sebuah riawayat yang selalu diwariskan

semenjak dahulu, dimana menurut cerita sejarahnya, bahwa perjalanan niniak-

niniak dahulu di dalam mencari tempat dan hutan hunian serta perladangan untuk

di taruko, mereka berangkat dari sirukam, kinari dan terus ke Sungai Durian, ke

Bukit Baris dan berhenti di Taruang-taruang atau tepatnya di Puncak Sigi

2
(Puncak Penglihatan) dari situ mereka memandang ke arah Utara, maka

tampaklah sebuah puncak paling tinggi yaitu puncak gunung Barangkek, dengan

ucapan ampianyo ngku, atau hampir lagi engku, ucapan ini disampaikan oleh

salah seorang rombongan yang dianggap tua dan renta. Ucapan ampiang-

ampiangku, ampiannyongku, selalu diucapkan menjelang sampai dan sepanjang

jalan. Hal ini diucapkan mengingat Engku yang mulai keletihan.

Setelah beberapa lama perjalanan, maka sampailah mereka di puncak

Gunung Barangkek. Mengingat haus dan lapar mulai dirasakan maka timbulah

keiinginan untuk mencari sumber air, akan tetapi airnya kecil dan tidak

mencukupi, maka berdo’alah mereka meminta kehadirat Allah SWT supaya ada

semburan air yang mengalir. Ketika itu Allah SWT memperlihatkan

kebesarannya, maka tersemburlah air dengan besar, yang mana hingga saat ini

masih dikenal dengan Air Taburo.

Kemudian untuk mengangkut air yang telah ada, dipakailah kupiangku,

menjelang mencari limeh dari upiah. Setelah beberapa saat mendiami puncak

gunung maka kedua kelompok rombongan tadi ingin mencari daerah yang layak

untuk diolah, baik dijadikan peladangan atau untuk di taruko menjadi sawah.

Kesepakatanpun terjadi, maka terjadilah perpisahan yang mana kelompok kedua

menuju ranah Dusun Tuo, dan kelompok pertama menuju Gobah. Walaupun

daerah hunian agak berjauhan, akan tetapi hubungan tetap terpelihara dengan

baik.

Setelah beberapa tahun kemudian, jumlah penduduk semakin bertambah

anak cucu semakin berkembang, perladangan dan sawah sudah digarap, maka

timbulah keinginan untuk memiliki sebuah Nagari sebagaimana didaerah-daerah

3
lain. Taratak dusunpun alah ado, basawah alah baladang ado, jalan jo labuah

lah mulai pasa, maka bermufakatlah kedua kelompok dari Dusun Tuo dengan

kelompok yang turun ke Gobah.

Dihimbaulah seluruh penduduk untuk duduk baropok bakto baiyo, untuk

musyawarah bagaimana tata cara mendirikan sebuah nagari, serta dimana ibu

nagari dipusatkan. Kesempatan mendirikan nagari sudah dapat disetujui namun

mufakat untuk pusat nagari tidak ada yang sama-sama menyetujui, karena

masing-masing kelompok ingin pusat nagari didaerahnya. Maka timbulah sesuatu

keputusan untuk meminta Titah dari Angku Nan Tuo adalah sebagai berikut:

1. Pusat Nagari harus berada dipertengahan, artinya dintara dua kelompok

2. Harus dekat dengan sumber air yang banyak

3. Lokasi harus di nan Ranah

Setelah masing-masing kelompok mencari lokasi, maka kelompok pertama

menawarkan lokasinya di daerah Pianggu saat ini, lantaran mata airnya banyak,

daerah Ranah, serta terletak dipertengahan, sedangkan kelompok kedua

menawarkan daerah Jedang sekarang, lantaran luaknya ampiang, Lurahnya Tigo.

Usulan kelompok pertama mendapat perlawanan dari kelompok kedua

yang dengan alas an Air Luaknya Anyia, Luaknya Taban (Peruntuh).

Kesepakatan tidak kunjung dapat, karena kelompok pertama yang beraliran Koto

Piliang, ingin keputusan dari langit, sedangkan kelompok kedua menginginkan

keputusan yang diambil adalah nan tersebut dari bumi, lantaran kelompok kedua

menganut aliran Bodi Caniago.

Mengingat rundingan dan mufakat tidak didapat, maka untuk mencari

jalan keluarnya diutus utusan dari kedua kelompok untuk berangkat dan

4
menemui nan tuo-tuo di daerah Kubung Tigo Baleh. Setelah kembalinya utusan

maka keputusan yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Dua kelompok yang mendiami daerah ini, maka adat yang dipakai adalah

Pisang Sikalek Kalek Hutan, Pisang Timbatu nan Bagatah, dikatokan

piliang inyo bukan, dibilang bodi caniago inyo antah.

2. Daerah ini merupakan rantau dari Kubung Tigo Baleh, maka disini

ditempatkan seorang raja, karena adat rantau barajo, dan rajo harus

harus dari kelompok yang paling Usoli, yang mancancang malatiah,

merintis dan mnaruko.

3. Sebelum nagari didirikan, rajo harus ditentukan, karena rajolah yang akan

menghukum 2 kelompok yang bertentangan untuk memperebutkan pusat

nagari, serta rajo lah yang akan mengepalai seluruh penghulu didalam

suku.

Setelah kembalinya utusan yang di kirim ke Kubung Tigo Baleh maka

berdirilah rajo dengan penghulunya, dibagilah ulayat yang ditentukan kekuasaan,

maka bermufakatlah rajo dengan penghulu terjadi di Ranah Gantiang pada saat

ini, dan disitulah biang tabuak gantiang putus, maka ditetapkanlah pusat nagari

disekitar daerah dengan nama Nagari Pianggu.

Berdasarkan riwayat yang diterima, Nama Pianggu tidak memiliki sinonim

atau persamaan kata dengan nama benda atau nama lainnya, maka kata-kata

ucapan karena sering diucapkan dan ketidak tepatan didalam mengucapkan,

dimana menurut riwayat kata sal dari Pianggu sebagai berikut:

1. Ucapan rombongan Angku-angku yang telah tua yang mengatakan

Ampiangnyo ngku.

5
2. Lamanya mendapatkan kesepakatan untuk pusat Nagari, yang artinya selalu

menunggu-nunggu.

3. Berasal dari nama sebatang pohon besar yang bernama Katapiang, terletak

disekitar Lurah Taruang yang dikenal sangat angker dan menakutkan dan

setiap orang yang lewat kearah itu, selalu merasa terganggu, yang artinya

Katapiang Pengganggu.

4. Berdasarkan Tambo Minangkabau (1956) asal usul nagari pianggu adalah

terdiri dari negeri-negeri Sembilan Koto adalah sebagai berikut:

a. Guguak Karai

b. Koto Lawas

c. Indudur

d. Pianggu

e. Suangai Jambu

f. Taruang-taruang

g. Bukit Bais

h. Sungai Durian

i. Siharo-haro

Pianggu turunnya dari Silungkang, mula-mula ke Talang Tuluih,

kemudian ke Pianggu dalamnya ada 5 buah suku, sebab nagari-nagari itu

bernama Sembilan koto, karena mempertahankan nagari Sungai Lasi dari

serangan orang Silungkang, Sungai Lasi itu kemudian berbatas dengan Solok, ke

hilir berbatas dengan Silingkang, kemudian mudiklah orang Silingkang dan

orang Padang Busuk hendak memerangi orang Sungai Lasi dan hendak

6
mengambil sawahnya, maka larilah orang Sungai Lasik e Sungai Lasi, Sungai

Jambur sekarang.

Orang-orang lari menjerit, maka Imam Nan panjang pergi mencari

mufakat kepada Rajo Nan Sati di Solok. Berkumpulah semua untuk mencari

mufakat, maka dengan hasil mufakat akan mengisi ketundukan kepada orang

silungkang itu, membayar dengan emas sebesar karambia Bakulik. Dibuatlah

emas sebesar karambia berkulit tetapi didalamnya timah saja, kemudian

diantarkan emas tanda tunduk ke Datuak Rajo Nan Sati orang Solok dan Khatib

menjalani orang Supajang itu ke Silungkang. Kemudian emas di pecah oleh

orang Silungkang, kiranya timah didalamnya.

Dengan kejadian demikian orang Silungkang dan Padang Sibusuk ke

mudik untuk memerangi Sungai Lasi. Ketika sampai ke sebelah hilir, dibunyikan

orang bedil di Bukit Kepudjan. Maka disana terganggulah orang Silungkang dan

Padang Sibusuk, hingga dinamakan tempat itu “Pengganggu” kemudian menjadi

Pianggu, karena orang Silungkang tidak dapat merampas Sungai Lasi.

1.2 Sistem Pemerintahan Nagari Pianggu

Sistem pemerintahan Nagari Pianggu dibentuk untuk menjalankan roda

pemerintahan nagari. Seiring berjalannya waktu, sistem pemerintahan nagari

terus berkembang hingga saat ini.

7
Berikut merupakan struktur organisasi Pemerintahan Nagari Pianggu:
Plt Wali Nagari

Raflidon

Sekretaris Bendahara
Raimond Ferri, Nofriyenti,
SE S.Pd

Kasi Kasi Kesra Kasi


Pemerintahan Ekbang
Ainil Fitri
Helmi Suarti Fakhruzal

Kep.
Kep. Jorong Jorong
Pianggu Cubadak
Kep. Kep. Jorong
Nifsu Jonaidi Jorong Batang
Rahmat, SE
Sungai Lasi Pamo
Sumber: Data Nagari 2018
J
Jon Hendri Zuldasman
Jo Berdasarkan struktur Pemerintahan diatas, setiap Jorong dikepalai oleh
Kepala Jorong. Kepala Jorong diangkat dan diberhentikan oleh Wali Nagari.

Pengangkatan Kepala jorong setelah terlebih dahulu dimusyawarahkan dengan

tokoh masyarakat Jorong setempat. Adapun tugas Kepala Jorong yaitu membantu

Wali Nagari dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, kemasyarakatan dan

pembangunan di wilayah kerjanya. Untuk menjalankan tugasnya, berikut fungsi

dari Kepala Jorong, yaitu:

8
a. Pelaksanaan tugas bidang pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan.

b. Pelaksanaan kegiatan peningkatan partisipasi dan swadaya gotong

royong masyarakat.

c. Pelaksanaan kegiatan ketentraman dan ketertiban.

d. Pengayoman dan pembinaan adat istiadat setempat dan pemberdayaan

masyarakat.

e. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan dalam

masyarakat.

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Wali Nagari.

1.3 Kondisi Fisik Wilayah

1.3.1 Letak Geografis Kawasan Nagari

Pianggu adalah sebuah Nagari di Kecamatan IX Koto Sungai

Lasi, Kabupaten Solok, Sumatra Barat dengan luas wilayah (berdasarkan data

kecamatan dalam angka 2017 ) 29 . Jarak tempuh dari ibukota kabupaten sekitar

77 km, dan dari Ibukota Kecamatan 29 km. Nagari Pianggu merupakan salah satu

dari Nagari yang ada di Kecamatan IX Koto Sei Lasi.

Pianggu terdiri atas 4 jorong (dusun) yaitu Jorong Sungai Lasi, Batang

Pamo, Pianggu dan Cubadak, yang mana dua Jorong terletak di pinggir jalan

lintas dan dua lainnya terletak di perbukitan.

9
Dengan batas wilayah:

 Utara : Lumindai

 Selatan : Tarung-tarung

 Barat : Sungai Jambu dan Indudua

 Timur : Silungkang dan Taratak Bancah

1.3.2 Ketinggian / topografi nagari

Nagari pianggu terletak pada ketinggian berkisar antara 100-500 M di atas

permukaan laut.

1.3.3 Hidrologi

Nagari pianggu di aliri oleh aliran sungai untuk kebutuhan memasak dan

kebutuhan sehari-hari. Selain itu, masyarakat memanfaatkan sumber air bersih

dari mata air yang tersebar di nagari pianggu. Potensi air bersih harus lebih di

optimalkan agar seluruh masyarakat terlayani oleh air bersih.

1.4 Kondisi Penduduk, Sosial, dan Ekonomi

Nagari pianggu tercatat memiliki jumlah penduduk kurang lebih 2.650

jiwa. Masyarakat Pianggu pada umumnya bermata pencarian sebagai petani.

Disamping itu juga bergerak dibidang transportasi (supir), pedagang, dan

Wiraswasta. Nagari Pianggu secara umum terbagi atas 2 wilayah, yaitu wilayah

perbukitan (pianggu dan cubadak) serta daerah lembah aliran sungai (sungai lasi

dan batang pamo). Sebagaimana masyarakat Minangkabau, masyarakat adat

Pianggu menganut 5 suku yaitu suku Supanjang, Panai, Dalimo, Caniago, dan

Malayu. Setiap suku dipimpin oleh 3 orang pangulu yang berfungsi sebagai

10
pangulu pucuak, manti dan dubalang. Ketiga orang inilah yang memakai gelar

Datuak pada masing-masing suku.

Pusat adat dan pemerintahan Nagari terletak di Jorong Pianggu, lebih

kurang 3 km dari jalan lintas sumatera (Solok-Sawahlunto) kearah bukit sebelah

barat. Di Pianggu terdapat sebuah bangunan wali nagari, Balai-balai adat.

Sungai Lasi sebagai sebuah jorong sangat dikenal dengan makanan

khasnya yaitu Pisang rebus (masyarakat menyebutnya pisang bobuih). Pisang ini

terkenal dengan warnanya yang merah serta rasanya yang manis, sehingga sering

menimbulkan pertanyaan tentang campuran saat memasak pisang tersebut.

Makanan lain cukup dikenal namun saat ini juga sudah mulai sulit ditemukan

adalah Lemang Putih (Lomang Putiah) serta kare-kare.

Alamnya yang kurang menjanjikan, memaksa masyarakat Pianggu lebih

tertarik untuk merantau. Rantau masyarakat yang terbanyak adalah Jakarta

sekitarnya, Malaysia, Pekanbaru, Jambi, Tanjung Pinang/Batam dan daerah

Sumbar lainnya. Perantau Pianggu membentuk paguyuban yang disingkat dengan

nama IKAPI (Ikatan Keluarga Pianggu). Salah seorang tokoh Pianggu yang

pernah dikenang adalah Syamsi Hasan, pelantun lagu Minang yang cukup terkenal

dimasanya.

Hasil alam Pianggu adalah beras dan buah-buahan. Jika tiba musim Durian

dan manggis, nama pianggu kembali sering disebut. Hal ini karena dua buahan

tersebut cukup terkenal pada musimnya. Durian yang masak dibatang merupakan

ciri khas enaknya durian pianggu. Selain itu daerah ini jga banyak menghasilkan

kopi, coklat, kulit manis, dan cengkeh.

11
1.5 Kondisi Sarana

1.5.1 Sarana Pendidikan

Dalam bidang pendidikan di Nagari Pianggu terdapat 4 sekolah dan SMP,

Selain itu juga terdapat sebuah MTsN yang sudah cukup tua di Sungai Lasi. yang

juga terletak di sungai lasi. Agar lebih jelas bias dilihat pada tabel:

Tabel 1. Jumlah sekolah Di Nagari Pianggu

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT

1 SDN 09 Pianggu Pianggu

SDN 10 Pianggu Sungai Lasi Kec IX Koto Sungai Lasi Kab.Solok


2

3 SDN 11 Pianggu Batang Pamo

SD N 12 Pianggu
4 Pianggu

5 MTSN 1 Solok JL. Lintas Sumatera KM 12

SMPN 1 IX Koto Sungai Jalan Sawah Tambang KM 12


6
Lasi

Sumber: Data Kecamatan 2018

1.5.2 Sarana Kesehatan

Di nagari Pianggu terdapat beberapa sarana kesehatan diantaranya,

puskesmas, posyandu dan praktek bidan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada

tabel jumlah sarana kesehatan di nagari Pianggu berikut ini:

12
Tabel 2. Jumlah Sarana Kesehatan di Nagari Pianggu

NO Jenis Sarana Kesehatan Jumlah


1 Puskesmas 1 Unit
2 Posyandu 5 Unit
3 Tempat Praktek Bidan (Poskesri) 2 Unit
Sumber: Data Kecamatan 2018

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kesehatan Di Nagari Pianggu

Jumlah petugas kesehatan Jumlah

Bidan 9 orang

Dokter 2 orang

Perawat 5 orang

Sumber: Data Kecamatan 2018

Sedangkan untuk jumlah tenaga kesehatan di nagari pianggu terdapat

bidan 9 orang, 2 orang dokter dan perawat 5 orang.

1.5.3 Sarana peribadatan

Di Nagari Pianggu terdapat sebuah mesjid tua yang bernama mesjid Raya

Babussalam Pianggu. Dalam bidang agama masyarakat Pianggu terkenal cukup

fanatik, hal ini terbukti dengan banyaknya surau-surau yang berfungsi tempat

mengaji bagi anak-anak nagari. Surau ini telah terbukti melahirkan para generasi

muda yang taat dan memahami agama. Terutama dahulu sebagai pusat kajian-

kajian tarekat (tarikek).

13
Tabel 4. Jumlah Sarana Peribadatan Di Nagari Pianggu

Jenis Sarana Peribadatan Jumlah

Jumlah Mesjid 4

Jumlah Mushalla 2

Jumlah Surau 8

Sumber : kantor KUA Kecamatan IX Koto Sungai Lasi 2017

Untuk sarana peribadatan di nagari pianggu terdapat sarana peribadatan

berupa 4 buah masjid, 2 buah mushalla dan 8 buah surau.

14
BAB II

RUMUSAN MASALAH

Guna mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi, salah satu kegiatan yang

dilakukan adalah Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa/i Universitas

Mohammmad Natsir Bukittinggi (UMN). Kegiatan yang dilakukan oleh

Mahasiswa UMN berupa program Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN tersebut

dilakukan sebagai Pemberdayaan dan Pembelajaran bagi Mahasiswa untuk terjun

langsung ke tengah-tengah Masyarakat. Perguruan tinggi mempunyai peran yang

sangat penting terhadap Kemajuan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat.

Sehingga di rancanglah program Kuliah Kerja Nyata ini untuk menjalankan

Pengabdian ke Masyarakat baik dalam Bidang Pendidikan maupun Kesehatan.

Adapun masalah yang kami temui selama melaksanakan KKN di Sungai

Lasi yaitu: permasalahan Perekonomian Masyarakat yang kurang memadai,

Pendidikan yang rendah, banyak Masyarakat yang tidak bekerja serta tidak

mengelola dan memanfaatkan lahan kosong dengan baik.

Tidak hanya itu, masalah kesehatan menjadi hal tepenting yang perlu

diperbaiki di Sungai Lasi. Diantaranya, tingkat kesadaran yang rendah akan

lingkungan yang bersih, penggunaan jamban yang masih tidak memadai,

pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu, banyaknya tanaman

obat yang tumbuh di lingkungan Jorong Sungai Lasi, menjadi satu permasalahan

bagi Masyarahat sekitar karena banyak dari mereka yang tidak mengetahui

khasiat serta cara penggunaan ataupun pengolahannya sebagai pengobatan

tradisional.

15
Dalam kegiatan ini, Mahasiswa melakukan segala tugas-tugas yang

merupakan penerapan kegiatan Akademik yang diwujudkan dalam kegiatan

langsung oleh Mahasiswa di lingkungan Masyarakat atau lembaga. Harapannya,

Mahasiswa memperoleh pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau

Profesionalisme untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan

masyarakat yang lebih baik.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan kepada Masyarakat bahwa

riwayat penyakit masyarakat Jorong Sungai Lasi adalah asam urat, hipertensi dan

diabetes serta adanya masalah gizi pada ibu hamil dan balita.

Dalam segi Pengetahuan kurangnya Pengetahuan Masyarakat terhadap

penggunaan Obat yang baik dan benar, pemanfaatan Obat Herbal dan cara

pembuatannya. Dalam setiap penyuluhan kami mendapatkan permasalahan

kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang obat-obatan, (obat bebas dan obat

bebas terbatas, cara pemakaian, cara penyimpanan dan cara mendapatkan).

Oleh karena itu, KKN di arahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia

akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi

interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh

antara Mahasiswa dan Masyarakat. Melalui KKN Mahasiswa memperoleh

pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan Masyarakat sebagai

wahana penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

16
Berdasarkan persoalan diatas, maka rumusan permasalahan dalam KKN

Tematik di Jorong Sungai Lasi dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang Gerakan Keluarga Sadar Obat

(GKSO)?

2. Bagaimana pemahaman masyarakat tentang penggunaan dan khasiat tanaman

obat?

3. Apakah masyarakat mengetahui tentang giziseimbang ibu hamil dan balita /

stunting?

4. Bagaimana pengetahuan Masyarakat tentang Swamedikasi?

5. Apakah masyarakat mengetahui tentang cara membuat dedeng Jantung Pisang?

6. Apakah masyarakat mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS)?

17
BAB III

PEMBAHASAN PROGRAM KEGIATAN KKN – TEMATIK

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Mohammad Natsir yang

diselenggarakan di Sungai Lai Nagari Pianggu Kecematan IX Koto Sungai Lasi

Kabupaten Solok Pada tanggal 2 Agustus – 3 September 2019 telah berhasil

melaksanakan beberapa program, yaitu:

3.1 Serah terima mahasiswa KKN


Gambar 2. Serah terima Mahasiswa KKN

Sumber: Hasil observasi tim KKN

Pada hari pertama tanggal 2 agustus 2019 kami memulai kegiatan serah

terima antara Ketua BP-KKN dan Bapak Rektor Universitas Mohammad Natsir

beserta Dosen Pebimbing Kepada Bapak Camat IX Koto Sungai Lasi sebagai Plt.

Wali Nagari. Kegiatan ini juga dihadiri oleh sekretaris Nagari Pianggu beserta

staff, masing-masing Kepala Jorong dan ketua pemuda Nagari Pianggu. Acara

terdiri dari kata sambutan dari bapak Rektor Dr. Muslim suardi, M.Si, Apt, Ketua

18
KKN bapak Safarudin Harefa, SH, MH, Bapak Camat dan sekretaris Nagari

Pianggu, Acara terakhir yaitu ramah tamah.

3.2 Pengabdian Masyarakat


3.2.1 Pembuatan TOGA dasa wisma jorong sungai lasi

Di Jorong Sungai Lasi banyak ditemukan berbagai jenis tanaman yang

kaya akan manfaat dan khasiat yang berpotensi sebagai obat. Namun pengetahuan

masyarakat mengenai khasiat tanaman obat yang sangat terbatas, sehingga

tanaman tersebut tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Masyarakat sebenarnya mengetahui tanaman tersebut, namun masyarakat

tidak mengetahui kalau tanaman itu dapat digunakan sebagai obat.Ketidaktahuan

masyarakat tersebut maka tanaman itu hanya sebatas tanaman liar atau hanya

dimanfaatkan sebagai makanan hewan ternak saja. Misalnya: tumbuhan bandotan

atau yang lebih dikenal masyarakat siamih, tumbuhan ini bisa dimanfaatkan

sebagai pengobatan penyakit rematik, obat bisul, mengatasi sariawan, mengatasi

luka berdarah dan lain-lain.

Sebenarnya masyarakat mengetahui bahwa tumbuhan tersebut dapat

digunakan sebagai obat tapi masyarakat tidak mengetahui cara penggunaannya.

Maka dari itu kami sebagai mahasiswa KKN Tematik I ditugaskan untuk

membertikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana

cara penggunaan, pengolahan dan pembudidayaan tanaman sebagai bentuk

pengaplikasian dari ilmu yang telah kami dapat.

19
Untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal dan memahami tentang

obat – obat herbal maka kami melakukan pembuatan TOGA di dasawisma Jorong

Sungai Lasi pada tanggal 22, 29 agustus dan 3 september 2019.

Sebelumnya lahan tersebut sudah pernah dibuat TOGA tetapi tidak

terawat dan sudah dipenuhi semak belukar. Kami mengajak masyarakat untuk

gotong royong dalam membuat TOGA mulai dari membersihkan lahan, menanam

tanaman obat dan menghias serta meberikan penamaan TOGA tersebut.

Gambar 3. Pembuatan TOGA

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.2.2 Membuat dendeng jantung pisang

Pada tanggal 14 agustus 2019 kami memberikan panduan tentang cara

membuat dendeng jantung pisang di kantor camat Sungai Lasi bersama PKK

Nagari pianggu yang dihadiri oleh ketua PKK kecamatan beserta anggota.

kemudian kegiatan ini kami laksanakan kembali pada tanggal 31 Agustus 2019

20
bersama ketua PKK Nagari dan seluruh anggota dalam rangka petemuan bulanan

yang bertempat dijorong cubadak.

Gambar 4. Pembuatan Dendeng Jantung Pisang

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.2.3 Upacara Tujuh Belas Agustus di Lapangan Sungai Lasi

Pada tanggal 17 agustus 2019 jam 09.00 wib kami mengikuti upacara

HUT RI di Lapanagan Sungai Lasi.Upacara tersebut makasiswa/i, guru, murid,

serta masyarakat ikut terlibat dan khitmat dalam mengikuti upacara hari

Kemerdekaan Republik Indonesia.

Gambar 5. Upacara Kemerdekaan RI

Sumber: Hasil observasi tim KKN

21
3.2.4 Panitia acara perlombaan 17 agustus

Setelah upacara melakukan persiapan lomba se-nagari pianggu danPada

tanggal 18 agustus 2019 menjadi panitia dalam acara memperingati HUT RI yang

dilaksanakan di area persawahan Jemter.

Setelah acara pada pukul 19.30 kami diajak ketua jorong sungai lasi untuk

berwisata ke pemandian air panas di solok.

Gambar 6. Panitia acara Tujuhbelasan

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.2.5 Hicking bersama ibu PKK Nagari Pianggu

Pada tanggal 31 agustus kami melaksanakan kegiatan Hicking dari jalan

baru Jorong Cubadak sampai di Jorong Pianggu bersama ibu PKK Nagari

Pianggu serta masyarakat dan anak-anak.

Pada saat kegiatan kami sangat senang sekali dengan keakraban bersama

ibu PKK dan warga masyarakat saling tolong menolong di dalam perjalanan serta

makan nasi bersama dan makan durian.

22
Gambar 7. Hicking bersama ibu-ibu PKK

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.2.6 Kegiatan bakar – bakar ikan dan ayam di Nagari Pianggu

Pada tanggal 01 dan 02 september 2019 kami melaksanakan acara

perpisahan dengan perangkat jorong di nagari pianggu serta warga masyarakat

nagari pianggu di posko KKN dan di lapangan balai-balai nagari pianggu. Acara

sangat meriah dan penuh suka cita mulai dari proses mencari ayam dan

memasaknya hingga makan bersama.

Gambar 8. Bakar-bakar Ayam bersama Warga

Sumber: Hasil observasi tim KKN

23
3.2.7 Posyandu di Poskesri Jorong Sungai Lasi

Pada tanggal 08 Agustus 2019 kami mengikuti kegiatan posyandu bersama

ibu kader dan petugas kesehatan puskesmas yang diadakan di Poskesri Jorong

Sungai Lasi. Membantu memberikan vitamin A dan obat cacing kepada balita dan

anak-anak.

Gambar 9. Posyandu

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.3 Penyuluhan pelayanan kesehatan

3.3.1 Penyuluhan Dagusibu dan PHBS bersama adik - adik Paskibraka

Hari Jumat pada tanggal 9 Agustus 2019 jam 09.00 wib kami melakukan

penyuluhan mengenai DaGuSiBu dan PHBS (6 langkah cuci tangan) kepada adik

– adik paskibraka di Lapangan sepakbola Sungai Lasi. Kegiatan dipimpin oleh

moderator, dan dilanjutkan dengan penyajian materi tentang dagusibu dan 6

langkah cuci tangan.Kemudian memberikan kesempatan kepada adik – adik untuk

24
bertanya mengenai materi yang disampaikan dan langsung dijawab oleh

mahasiswa.

Gambar 10. Penyuluhan Adik-adik Paskibraka

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.3.2 Survey kesehatan Masyarakat (Door to door)

Pada hari berikutnya tanggal 23 dan 26 agustus 2019 kami melakukan

survey kesehatan masyarakatt di Jorong Sungai Lasi. Kami menanyakan tentang

penyakit apa yang paling banyak diderita oleh masyarakat pianggu dan bagaimana

cara pengobatannya. Hasil yang kami dapatkan bahwa masyarakat lebih banyak

menderita penyakit Asam urat, Diabetes dan Hipertensi serta ditemukan nenek-

nenek yang berusia diatas 80 tahun keatas. Dan mereka berobat ke Bidan desa dan

mengosumsi obat-obat herbal.

25
Gambar 11. Door to Door

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.3.3 Penyuluhan tentang Dagusibu di SMPN 1 Sungai Lasi

Kegiatan hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019 jam 10.00 wib yaitu

penyuluhan tentang Dagusibu kepada murid SMPN 1 Sungai Lasi. Kegiatan

dipimpin oleh moderator, dilanjutkan dengan penyajian materi dan beberapa

pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa kepada murid – murid SMP.

Gambar 12. Penyuluhan di SMPN 1 IX Koto Sungai Lasi

Sumber: Hasil observasi tim KKN

26
3.3.4 Sosialisasi tentang Swamedikasi dan Gizi buruk pada ibu hamil dan

balita

Pada tanggal 20 dan 30 Agustus 2019 kami mengadakan sosialisasi

tentang Gerakan Keluarga Sadar Obat di aula pemuda Jorong sungai Lasi dan

Balai-balai Adat jorong pianggu. Acara dipimpin oleh moderator, dilanjutkan

dengan pemberian materi yang disampaikan oleh Dosen dan mahasisiwa yaitu

tentang Stunting (Gizi buruk pada ibu hamil dan balita) dan pembuatan sediaan

obat Herbal (Swamedikasi). Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Gambar 13. Sosialisasi Gizi Buruk dan Swamedikasi

Sumber: Hasil observasi tim KKN

3.4 Pengembalian Mahasiswa KKN

Pada tanggal 3 September 2019 Pengembalian mahasiswa KKN oleh Nagari

Pianggu kepada bapak dan ibu BP-KKN Universitas Mohammad Natsir yang

dilaksanakan di Balai – Balai Adat Jorong Pianggu.

27
Gambar 14. Pengembalian Mahasiswa KKN

Sumber: Hasil observasi tim KKN

28
BAB IV

KESIMPULAN

Kegiatan KKN Tematik II Tahun 2019 Universitas Mohammad Natsir di

Nagari Pianggu ini bertujuan untuk memberikan masukan tentang kesehatan dan

solusi kesehatan sesuai dengan program kampus dan nagari sekaligus

menerapkan ilmu yang telah diperolah selama di perkuliahan.

Berdasarkan pengalaman dilapangan yang kami dapatkan selama kegiatan

KKN, dapat kami simpulkan, yaitu:

1. Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN Tematik) yang telah terencana

dapat berjalan dengan baik. Walaupun terdapat kegiatan yang tidak

terlaksana sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dalam timeline,

namun berubah jadwal karena beberapa faktor, seperti: cuaca, tempat dan

kehadiran masyarakat.

2. Berdasarkan kegiatan Toga Ilmiah yang dilaksanakan di Dasawisma Jorong

Sungai Lasi, masih banyak tanaman obat yang tidak terawat. Banyak

masyarakat yang tidak mengetahui bahwa beberapa tanaman yang tumbuh di

lahan Dasawisma bukan termasuk tanaman obat, tetapi tanaman liar saja.

Selain dari itu, kurangnya pemahaman masyarakat akan khasiat dan cara

pengolahan tanaman obat tersebut untuk dijadikan sebagai pengobatan

tradisional.

3. Dengan adanya Dendeng Jantung Pisang (Desang) dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat di Nagari Pianggu.

29
4. Dalam kegiatan penyuluhan DAGUSIBU sangat diperlukan di Jorong Sungai

Lasi, hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui tentang bagaimana

mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang baik dan

benar.

5. Penyuluhan PHBS sangat membantu warga agar dapat menerapkan hidup

sehat dan membuang sampah di tempat yg benar agar tidak membuat aliran

sungai tidak tercemar dan dangkar serta terhindar dari penyakit.

6. Penyuluhan mengenai pengukuran status gizi juga diperlukan bagi bayi,

balita, anak-anak dan ibu hamil yang ada di Jorong Sungai Lasi. Karena

kurangnya informasi yang mereka dapat dari posyandu atau tenaga kesehatan

lainnya. Hal ini terjadi karena keterbasaan fasilitas dan tenaga kesehatan.

Sehingga, dengan adanya penyuluhan ini dapat member gambaran,

membantu, mengarahkan khususnya pada ibu hamil untuk memperhatikan

dan menjaga makanan yang dikonsumsinya selama hamil hingga anaknya

tumbuh agar terhindar dari gizi buruk.

7. Dalam kegiatan door to door masyarakat Sungai Lasi masih banyak yang

tidak mengerti cara penggunaan obat antibiotic dan membuang obat

kadaluarsa yang benar. Sehungga kegiatan ini sangat membantu warga untuk

mendapat informasi secara langsung atau face to face.

30
BAB V

SARAN

Pelaksanaan program KKN Tematik merupakan yang pertama kalinya di

Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi. Maka dari itu, dengan tujuan untuk

memberikan masukan serta partisipasi demi kemajuan dalam meningkatkan taraf

dan mutu dalam kegiatan KKN ini, kami mahasiswa KKN Tematik Universitas

Mohammad Natsir Bukittinggi memberikan beberapa saran kepada berbagai

pihak yang terkait dalam pelaksanaan KKN ini dan diharapkan dapat berguna

untuk peningkatan mutu dan kualitas semua pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Masyarakat dan Pemerintah Setempat

a. Kepada masyarakat Jorong Sungai Lasi agar selalu memelihara dan


menjaga tali silaturahmi, persaudaraan, kebersamaan, kerjasama dan

semangat gotong- royong maupun dalam melakukan suatu kegiatan.

b. Masyarakat Jorong Sungai Lasi bisa memahami dan menerapkan konsep


pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan sebagaimana yang telah

dilakukan oleh mahasiswa KKN.

c. Diharapkan agar Nagari Pianggu dapat menjadi Nagari dalam


pelaksanaan kegiatan KKN untuk periode berikutnya dan menerima

Mahasiswa/i Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi dengan berbagai

program yang akan dilaksanakan.

d. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih menjaga kebersihan


lingkungan, kesehatan diri dan keluarga agar terhindar dari penyakit, serta

terwujudnya Sungai Lasi yang bersih dan sehat.

31
e. Diharapkan kepada masyarakat terutama anak-anak TK, SD, SMP/MTS
dan SMA di lingkungan Jorong Sungai Lasi untuk dapat menerapkan cara

mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar dan bersih.

2. Pihak Akademik

a. Dalam pelaksanaan pembekalan KKN, diharapkan pihak LPM dapat


menambahkan lebih banyak pelatihan-pelatihan yang bersifat

pemberdayaan bagi masyarakat.

b. Diharapkan kepada pihak Akademik untuk selalu mendukung ide-ide


kreatif yang diusulkan mahasiswa/i KKN dalam pelaksanaan kegiatan

KKN, selama ide-ide tersebut masih berada dalam hal yang sewajarnya.

c. Diharapkan kepada pihak Akademik untuk mengunjungi dan memantau


kegiatan KKN ini secara rutin dan berkala.

3. Mahasiswa KKN periode berikutnya

a. Mahasiswa hendaknya mampu menyiapkan diri baik dari segi


mental/spritual, fisik, serta kemampuanuntuk dapat bersosialisasi dan

menyesuaikan diri dalam hidup bermasyarakat.

b. Mahasiswa hendaknya menanamkan sikap tanggung jawab, mandiri,


rendah hati, sikap saling menghargai dan menghormati, sikap

kekeluargaan dan kebersamaan, dan selalu bekerjasama dalam kelompok.

c. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang berpendidikan, maka


hendaknya para mahasiswa menyadari bahwa segala tindakan, perilaku,

dan penampilan akan selalu dipantau dan dijadikan contoh oleh

masyarakat, maka hendaknya mahasiswa dapat menjaga perilakunya agar

32
sebagai orang yang berpendidikan dapat memberikan contoh suri

tauladan yang baik bagi masyarakat.

d. Selalu menjaga nama baik almamater Universitas Mohammad Natsir


Bukittinggi.

e. Membuat program-program KKN yang sesuai dengan kemampuan


mahasiswa/i baik dari segi akademik maupun biaya serta sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan masyarakat yang ada dilokasi KKN.

f. Menanamkan sifat saling pengertian, saling membantu, saling


mendukung, saling menjaga kekompakan, saling menghargai, saling

menghormati dan menjalin komunikasi yang baik antar sesama anggota

KKN.

g. Diharapkan mahasiswa/i KKNdapat mengatur strategi bagaimana cara


mensosialisasikan program kerja yang akan dijalankan kepada

masyarakat yaitu dengan memanfaatkan dan mengatur waktu sebaik

mungkin. Dengan sosialisasi yang efektif dan efisien akan menunjang

keberhasilan program yang akan dilaksanakan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Aspan, Ruslan. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat. Jakarta: Badan


Pengawasan Obat dan Makan Republik Indonesia.

BPS.Kab.Solok. 2017. Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Dalam Angka 2017 . CV


Demy
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2012/05/obat-adalah-bahan-atau panduan
bah- an.html

http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html

http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html

http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html

http://www.yankes.kemkes.go.id/read-dagusibu--dapatkan-gunakan-simpan-
buang 1792.html

https://apotekeranda.com/gerakan-masyarakat-tanya-5-o/

https://dokumen.tips/documents/proposal-penyuluhan-dagusibu.html

https://ipahollic.wordpress.com/2014/01/04/materi-penyuluhan-phbs-cuci-tangan-
pakai-sabun/

https://ipahollic.wordpress.com/2014/01/04/materi-penyuluhan-phbs-cuci-tangan-
pakai-sabun/

https://ipahollic.wordpress.com/2014/01/04/materi-penyuluhan-phbs-cuci-tangan-
pakai-sabun/

https://puskesmasbatuputihberau.wordpress.com/promkes/info-
kesehatan/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-sekolah/

https://puskesmasbatuputihberau.wordpress.com/promkes/infokesehatan/perilaku
-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-sekolah/

Imran, (1999). Narkoba dan Remaja. Penerbit: PKBI Bandung.


Kemenenkes RI. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Mentri
Kesehatan Republik Indonesia.

34
Kemenkes RI. 2017. Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Jakarta:
Mentri Kesehatan Republik Indonesia.

Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar Obat. Pp Iai 2014.

Tim penulis. 2010. Kumpulan Makalah Pembekalan Kuliah Kerja Nyata(KKN)


UNY. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat : UNY.

Tim penulis. 2010. Panduan Kuliah Kerja Nyata Universitas negeri Yogyakarta.
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat : UNY.

35
Lampiran 1. Satuan acara penyuluhan KKN Tematik
SATUAN ACARA PENYULUHAN 1

A. Topik : DAGUSIBU

B. Judul Penyuluhan : DAGUSIBU

B. Sasaran/target : Siswa di SMPN 1 Sungai Lasi dan Guru

C. Waktu : ± 60 menit

D. Tempat : SMPN 1 Sungai Lasi

E. Hari/tanggal : Rabu / 24 Agustus 2019

F. Jam : 10.00 - 11.00 WIB

C. Tujuan instruksional umum:

Agar para pasein tersebut tahu bagaimana cara Dapatkan, Gunakan,

Simpan, dan Buang obat dengan benar. Hal ini sesuai dengan program yang

dicanangkan oleh Ikatan apoteker Indonesia (IAI) melalui gerakan keluarga sadar

obat (GKSO).

Tujuan instruksional khusus :

1. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara

Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat dengan benar.

2. Untuk menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara Dapatkan,

Gunakan, Simpan dan Buang obat dengan benar.

3. Untuk menerapkan kepada masyarakat tentang gerakan keluarga sadar

obat (GKSO).

36
D. Materi :

Materi yang akan diberikan adalah

Bagaimana cara Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat dengan benar?

E. Media :

1. Leaflet

F. Metode :

1. Penyuluhan singkat mengenai DAGUSIBU

2. Sesi tanya jawab dengan murid-murid SMPN 1 Sungai Lasi

G. Setting tempat

Penyuluh

Mahasiswa
UMN

Pelatih

Anggota
paskibrarar
arara(sasaran
)
H. Pembagian Tugas

Moderator : Nuraina

Penyaji : Utritus Warheza

Lidya Riyani Mulda

Dokumentasi : Anang sumbari

Fasilitator : Dede Jasrianto

I. Kegiatan

37
No Kegiatan Penyuluh Audiens/Sasaran Waktu

1 Pendahuluan  Memperkenalkan Mendengarkan 15menit

diri

 Menyampaikan

tujuan penyuluhan

2 Kegiatan Inti  Menjelaskan  Mendengar 35


 Menjelaskan  Menjawab  Bertanya menit
mengenai pertanyaan

pengertian

DAGUSIBU

 Menjabarkan

bagaimana

DAGUSIBU itu

dilaksanakan

 Sesi Tanya

jawab dengan

Sasaran

3 Penutup  Mengucapkan  Mendengarkan. 10

 Ucapan terima  Ucapan terima menit

kasih kasih

 Do’a bersama

38
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian

Dagusibu obat merupakan kependekan dari, Dapatkan, Gunakan,Simpan,

dan Buang obat dengan benar. Hal ini sesuai dengan program yang dicanangkan

oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) melalui gerakan keluarga sadar obat

(GKSO).

Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) merupakan upaya meningkatkan

kesadaran masyarakat dan sekaligus mencerdaskan masyarakat dalam berperilaku

sehat, khususnya terkait dengan obat. Secara nasional gerakan ini merupakan yang

pertama kali dilakukan oleh profesi apoteker di Indonesia walaupun sebenarnya

upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang obat telah banyak dilakukan

baik secara individu oleh apoteker maupun secara kelompok bahkan secara resmi

oleh institusi terkait.

Dengan demikian gerakan ini merupakan akumulasi dinamika profesi

apoteker yang menyadari pentingnya melakukan gerakan secara nasional untuk

mempercepat tercapainya kondisi masyarakat yang sadar dan selanjutnya menjadi

cerdas serta mampu secara mandiri melakukan perilaku sehat dan bertanggung

jawab, khususnya terkait dengan obat.

2. Alasan

Adanya gerakan keluarga sadar obat (GKSO) dengan

sosialisasinya dagusibu, dikarenakan adanya fakta-fakta sebagai berikut:

a. Obat merupakan sarana atau komoditi kesehatan yang dapat memberikan

manfaat apabila cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan

cara membuangnya dilakukan dengan benar.

39
b. Masyarakat banyak yang belum memahami masalah terkait obat tersebut.

c. Semua komponen bangsa, baik organisasi masyarakat, organisasi

social, organisasi profesi, dan juga masyarakat sendiri harus

bersinergi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap obat.

3. Pelaksanaan
Dagusibu dilaksananakan sebagai berikut:
A. DA (dapatkan obat dengan benar)
1. Tempat pelayanan obat resmi adalah APOTEK
2. Konsultasi dengan APOTEKER Untuk mendapatkan obat yang: -
Aman - Bermanfaat – Berkualitas
3. Harus diperhatikan:
 Penggolongan obat
 Peringatan di kemasan dan brosus
 Kadaluarsa
4. Harus diperhatikan:
 Obat dengan resep dokter
 Harus di Apotek OBAT BEBAS TERBATAS
 Tanpa resep dokter
 Apotek dan Toko Obat Berijin OBAT BEBAS
 Tanpa resep dokter
 Apotek dan Toko Obat Berijin
5. Harus diperhatikan:
 No. 1 Awas! Obat Keras Baca aturan pakai
 No. 2 Awas! Obat Keras Hanya untuk kumur
 No. 3 Awas! Obat Keras Hanya untuk bagian luar
 P. No. 4 Awas! Obat Keras Hanya untuk dibakar
 P. No. 5 Awas! Obat Keras Tidak boleh dimakan
 P. No. 6 Awas! Obat Keras Obat Wasir Jangan ditelan
B. GU (gunakan obat dengan benar)
1. Harus diperhatikan:

40
 Sebelum penggunaan obat
 Selama peggunaan obat
 Sesudah penggunaan obat
2. Gunakan obat dengan benar
 Pastikan obat yang akan digunakan sudah betul
 Pastikan obat masih baik
 Baca peringatan dalam kemasan
 Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada hal
tertentu yang harus dilakukan terlebih dahulu
3. Harus diperhatikan :
 Sebelum penggunaan obat Obat tetes mata :
 Cuci tangan, jangan menyentuh ujung pipet
 Mata dibuka lebar, kepala didongakkan, pandangan Mata
diarahkan ke atas
 Pelupuk mata bawah ditariksampai membentuk “parit”
 Pipet didekatkan dan diteteskan pada parit tsb
 Sesudah penggunaan obat Obat tetes mata
 Mata dibiarkan terbuka bebeapa saat, tutup pelahan dan dikejap
perlahan, jangan terlalu kuat
 Pangkal hidung dijepit dengan tangan
 Bila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5 menit
4. Harus diperhatikan:
 Penggunaan obat Suppositoria
 Cuci tangan. Buka bungkusnya, atau keraskan dulu. Kalau ada
bagian yang kasar harus dihaluskan dengan tangan.
 Bila terlalu kering lembabkan
 Berbaring miring, lutut ditarik, masukkan bagian yang runcing.
Tetap berbaring beberapa menit
5. Harus diperhatikan:
 Penggunaan obat Salep mata
 Cuci tangan dan jangan menyentuh ujung tube
 Tarik pelupuk mata

41
 Oleskan tipis
 Pejamkan selama 2 menit
 Kelebihan dibersihkan dengan kasa steril
6. Harus diperhatikan :
 Penggunaan obat Tetes hidung
 Bersihkan hidung. Duduk dan dongakkan kepala kebelakang
atau berbaring dengan bantal pada bahu
 Pipet dimasukkan 1 cm, Teteskan
 Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke
lubang hidung
 Bilas ujung pipet dengan air panas dan keringkan dengan tisu
bersih. Cuci tangan dari sisa obat
7. Harus diperhatikan:
 gunaan obat Obat semprot hidung
 Bersihkan hidung tengkuk kepala sedikit ke depan
 Kocok kuat obat semprot, ujung spray dimasukkan ke dalam
salah satu lubang hidung
 Lubang hidung yang satu dan juga mulut ditutup
 Hirup udara perlahan dan semprotkan obat dengan menekan
kuat botol spray
 Ujung spray ditarik dan kepala ditekuk kedepan sampai posisi
diantara lutut
8. Harus diperhatikan:
 Resistensi Antibiotik Perubahan pada bakteri sehingga resisten
terhadap antibiotik untuk menyembuhkan infeksi yang disebabkan
oleh bakteri tersebut.
 Hanya gunakan antibiotik yang diresepkan oleh dokter
 Habiskan antibiotik walaupun sudah merasa sembuh
 Jangan menggunakan antibiotik sisa
 Jangan pernah berbagi antibiotic
 Cegah infeksi dengan secara teratur mencuci tangan,
menghindari kontak langsung dengan yang sakit, vaksinasi

42
1. SI (simpan obat dengan benar)

 Harus diperhatikan :

 Baca aturan penyimpanan obat

 Jauhkan dari jangkauan anak

 Jauhkan dari sinar matahari langsung/lembab/suhu tinggi

 Simpan dalam kemasan asli dan dengan etiket yang masih

lengkap

 Periksa tanggal kadaluarsadan kondisi obat

 Kunci tempat penyimpanan obat

2. BU (buang obat dengan benar)

 Harus diperhatikan:

 Hilangkan semua label dari wadah obat

 Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hacurkan dahulu

dan campur obat tersebut dengan tanah,atau bahan kotor

lainnya, masukkan plastik dan buang ke tempat sampah

 Untuk cairan, buang pada kloset, kecuali antibiotika yang harus

dibuang bersama wadahnya dengan menghilangkan label.

 Buang obat dengan benar Ciri-ciri obat yang rusak

1. Batas kadaluarsa dilampaui

2. Kemasan rusak

3. Obat berubah bau, rasa, warna

4. Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan

43
LEFLEAT

44
SATUAN ACARA PENYULUHAN 2

A. Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

G. Judul Penyuluhan : PHBS di sekolah dan Tanya lima ‘O’

J.Sasaran/target : Anggota Paskibra

K. Waktu : ± 60 menit

L. Tempat : Lap. Bola Sungai Lasi

M. Hari/tanggal : 09 Agustus 2019

N. Jam : 09.00 - 10.00 WIB

H. Tujuan instruksional umum:

Agar para murid-murid SMP tersebut bisa mengetahui cara mencuci

tangan yang benar beserta langkah-langkahnya. Sehingga dapat dipraktekkan

didalam kehidupan sehari-hari.

I. Tujuan instruksional khusus:

1. Memberikan pemahaman kepada para anggota Paskibra untuk bisa

memahami dan mempraktekkan langkah-langkah mencuci tangan yang

benar.

2. Menunjukkan dan memberikan contoh cara mencuci tangan yang

benar kepada Murid-murid melalui lagu.

3. Murid-murid bisa mempraktekkan secara langsung cara mencuci

tangan.

J. Materi :

Materi yang akan diberikan adalah

1. Pengertian PHBS secara singkat.

45
2. Kapan saja seharusnya kita mencuci tangan

3. Mengajarkan langkah-langkah cuci tangan.

4. Mempraktekkan cara mencuci tangan dengan lagu.

K. Media :

1. Handsrub

2. Handwash

L. Metode:

1. Penyuluhan singkat mengenai PHBS terutama cara mencuci tangan

2. Melakukan praktek 7 langkah cuci tangan secara langsung dihadapan

anggota Paskibraka.

3. Melakukan praktek 7 langkah cuci tangan yang disertai dengan lagu yang

mudah dihafal dan diingat.

M.Setting tempat

Penyulu
h

Mahasiswa
UMN
Murid
TSsmp(sa
saran)

N.Pembagian Tugas

Moderator : Nuraina

46
Penyaji : Risa Carnelis

Utritus Warheza

Erick Purwadi

Dokumentasi : Dede Jasrianto

Fasilitator : Yose Firdaus

Asmaul Husna

O. Kegiatan

No Kegiatan Penyuluh Audiens/Sasaran Waktu

1 Pendahuluan  Memperkenalkan Mendengarkan 10 menit

diri

 Menyampaikan

tujuan penyuluhan

2
Kegiatan Inti  Menjelaskan  Mendengar 40 menit

 Memberikan  Menyanyikan lagu  Mempraktekkan

penjelasan  Menyanyikan

kapan saja lagu cuci tangan

waktu mencuci dan Tanya lima

tangan ‘O’

 Mengajarkan

langakah-

langkah cuci

tangan.

 Mempraktekkan

47
langakah-

langkah cuci

tangan

 Mengajak

semua audience

untuk

mengikuti

gerakan dengan

irama lagu.

3 Penutup  Mendengarkan Mendengarkan. 10 menit

 Ucapan ucapan terima

terima kasih kasih dari Pelatih

 Do’a bersama Paskibraka

48
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian PHBS di sekolah

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh

peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,

meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan

sehat.

Indikator PHBS di sekolah adalah:

a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun

b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

d. Olahraga yang teratur dan terukur

e. Memberantas jentik nyamuk

f. Tidak merokok di sekolah.

g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.

h. Membuang sampah pada tempatnya

2. Cuci Tangan Pakai Sabun

Mengapa Kita Perlu Mencuci Tangan?

Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang sering kita lakukan dengan

tujuan untuk membersihkan kotoran yang melekat pada kulit tangan dengan

menggunakan air bersih dan sabun. Kebiasaan ini kita lakukan ketika sebelum

makan, sesudah makan, ketika selesai bermain dari luar, setelah membuang

sampah, setelah dari kamar kecil, dan kegiatan lainnya yang memerlukan cuci

tangan. Mungkin masih banyak yang mencuci tangan ala kadarnya, hanya

49
seperlunya saja tanpa menggunakan sabun. Bahkan, ketika bepergian budaya cuci

tangan digantikan oleh pemakaian hand sanitizer. Memang pemakaian hand

sanitizer ini sah-sah saja bila dalam kondisi darurat tidak ada air dan sabun,

asalkan tangan tidak terlalu kotor, namun untuk tangan yang kotor tetap lebih baik

dengan mencuci tangan dengan air dan sabun.

Air bersih yang digunakan untuk mencuci tangan ialah air bersih yang

mengalir dari kran dan sabun yang digunakan bisa sabun antiseptik atau sabun

biasa (sabun mandi baik cair maupun batangan). Perbedaan antara sabun

antiseptik dengan sabun biasa yaitu pada sabun antiseptik terdapat kandungan zat

bakteri umum seperti Triklosan. Mencuci tangan dengan air mengalir lebih baik

dibandingkan mencuci pada wadah yang sudah diisi air, dengan menggunakan air

mengalir maka akan meluruhkan kotoran-kotoran yang ada di tangan.

Mencuci tangan yang benar merupakan salah satu faktor untuk

menjaga kesehatan kita agar terhindar dari beberapa penyakit. Karena sebagian

besar kuman penyebab infeksi berasal dari tangan.

3. Penyakit yang di Cegah dengan Mencuci Tangan

a) Penyakit Diare

Penyakit diare sering dikaitkan dengan kondisi air, meskipun penanganan

kotoran manusia juga harus diperhatikan karena kuman diare berasal dari kotoran

manusia. Dengan mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun maka dapat

membersihkan kuman yang ada di tangan, terutama sebelum dan setelah makan.

b) Infeksi Saluran Pernafasan

50
Setelah bersin, batuk, membuang ingus tanpa kita sadari memegang

makanan dan kita lupa mencuci tangan sebelumnya, maka secara tidak langsung

kita akan memindahkan bakteri dan virus pada orang lain yang tanpa sadar

mereka tertular. Maka setelah bersin, batuk, dan membuang ingus kita harus

mencuci tangan.

c) Infeksi Cacing

Faktor kebersihan merupakan salah satu faktor terjadinya penyebaran

infeksi cacing ini. Salah satunya ialah kebiasaan mencuci tangan. Anak-anak

cenderung lebih banyak mengidap infeksi ini karena mereka cenderung

meletakkan dan memasukkan apapun dalam mulut mereka, termasuk makan tanpa

mencuci tangan terlebih dahulu.

d) Penyakit kulit, infeksi mata dan masih banyak lainnya

4. 7 langkah cara cuci tangan

Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai

prosedur yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan

mencuci tangan anda pakai sabun baik sebelum makan atau pun sebelum

memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh anda dan mencegah

penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel di tangan.

Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan

menggunakan sabun untuk membersihkan jari – jari, telapak dan punggung

tangan dari semua kotoran, kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit.

1. Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air

51
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan

secara lembut

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

52
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara

memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan

dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau

tisu.

53
“Tanya Lima O” merupakan 5 (lima) pertanyaan minimal yang harus

terjawab sebelum seseorang mengonsumsi obat merujuk pada kata

“obat”, yaitu:

1. Obat ini apa nama dan kandungannya?

Seseorang hendaknya mengetahui dan mengenali jenis obat apa yang akan

dikonsumsi. Diharapkan ia dapat memahami obat tersebut termasuk obat

generik atau bukan, termasuk golongan obat keras atau obat bebas, dan apa

kandungan obat tersebut. Jika obat menggunakan nama dagang, diharapkan

masyarakat memahami bahwa beberapa nama dagang yang berbeda dapat

memiliki kandungan yang sama. Sehingga masyarakat dapat memahami bahwa

khasiat obat ditentukan oleh zat berkhasiat yang dikandungnya, bukan oleh

merek dagangnya.Hal ini juga dapat meluruskan mispersepsi tentang obat

generik.

2. Obat ini apa khasiat/indikasinya?

Tujuan suatu pengobatan dengan menggunakan obat tertentu dapat

tercapai jika obat diberikan sesuai indikasi (rasional).Masyarakat atau pasien

diharapkan dapat memahami indikasi atau khasiat dari obat yang dikonsumsi.

3. Obat ini berapa dosisnya?

Efek yang dihasilkan oleh suatu obat di dalam tubuh, juga tergantung pada

dosis yang digunakan.Obat yang diberikan dengan dosis berlebih dapat

melampaui ambang batas keamanan, sedangkan dosis kurang dapat

54
menyebabkan efek terapi tidak tercapai.Masyarakat agar mengonsumsi sesuai

dosis yang dianjurkan.

4. Obat ini bagaimana cara menggunakannya?

Ada berbagai bentuk sediaan obat yang digunakan sesuai

tujuannya.Masing-masing bentuk sediaan diproduksi menggunakan bahan

tambahan tertentu yang memudahkan obat yang dikandung untuk diserap oleh

tubuh.Obat dalam digunakan melalui mulut (oral), hendaknya tidak digunakan

melalui bagian lain misalnya pada kulit. Sebaliknya, obat luar yang digunakan

tidak melalui mulut, harus digunakan sesuai cara penggunaannya. Misalnya obat

suppositoria digunakan melalui anus, tidak boleh ditelan. Obat juga hendaknya

digunakan pada durasi waktu yang sama dalam satu hari. Misalnya obat harus

digunakan 3 kali sehari, seharusnya digunakan setiap 8 jam (24 jam dibagi 3).

Hal ini untuk memastikan obat tersedia dalam darah dengan kadar yang merata

dalam satu hari. Dengan demikian efek pengobatan diharapkan dapat tercapai

sesuai tujuan.

5. Obat ini apa efek sampingnya?

Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping tertentu yang seringkali

tidak diharapkan.Ada efek samping yang dapat ditolerir, seperti mengantuk,

sehingga harus menghindari berkendara jika sedang mengonsumsi obat tersebut,

atau mengiritasi lambung, sehingga harus digunakan setelah makan saat

lambung berisi makanan.Namun ada juga efek samping yang lebih mengganggu

bahkan berbahaya, misalnya alergi dan gangguan fungsi hati atau

55
ginjal.Masyarakat hendaknya waspada terhadap efek samping obat, jika

dirasakan ada efek samping, penggunaan obat dihentikan dan segera konsultasi

dan melapor pada fasilitas kesehatan terdekat

LEFLEAT

56
Lampiran 2. Rekapan Kegiatan Jorong Sungai Lasi

% Kehadiran Mahasiswa
Keterc
NO Program Kerja Sasaran apaian Tidak
Hadir
Progra Hadir
m
1 Pembuatan dan Masyarakat 100 %
dan ibuk-
pemanfaatan apotek
ibuk Kader
hidup
2 Sosialisasi tentang Ibu hamil 100% Meri lusiana Utritus
dan balita Nelfiyanti warheza
Swamedikasi dan
Sri eka putri
Gizi buruk pada ibu Lidya riyani M
Erick purwadi
hamil dan balita
3 Gerakan kelurga Masyarakat 100% Utritus warheza Meri
jorong Erick purwadi lusiana
sadar obat
sungai lasi Nelfiyanti
(DaGuSiBu) Sri eka putri
Lidya riyani M
4 Door to door Masyarakat 100 % Utritus warheza Meri
jorong Erick purwadi lusiana
sungai lasi Nelfiyanti
Sri eka putri
Lidya riyani M
5 Posyandu dan Bayi dan 100 % Utritus warheza Erick
balita jorong purwadi
pemberian obat
sungai lasi Nelfiyanti
cacing di jemter Sri eka
putri
Lidya
riyani M
Meri
lusiana
6 Posyandu di Bayi dan 100 % Sri eka putri Utritus
balita jorong Meri lusiana warheza
Poskesri Jorong
sungai lasi Lidya riyani Erick
Sungai Lasi mulda purwadi
Nelfiyanti
Adik adik 100 % Utritus warheza Meri
Penyuluhan PHBS paskibra Erick purwadi lusiana
bersama adik - adik Nelfiyanti
Sri eka
Paskibraka putri
Lidya

57
riyani M
7 Penyuluhan tentang Adik-adik 100 % Utritus warheza Erick
beserta Lidya riyani purwadi
Dagusibu di SMPN
beberapa mulda Meri
1 Sungai Lasi orang guru lusiana
SMPN 1 Nelfiyanti
sungai lasi Sri eka
putri
8

58
Lampiran 3. Gambar Dokumentasi

Serah terima mahasiswa KKN

Pembuatan TOGA dasawisma Jorong Sungai Lasi

59
Membuat dendeng jantung pisang

Upacara Tujuh Belas Agustus di Lapangan Sungai Lasi

60
Panitia acara perlombaan 17 agustus

Hicking bersama ibu PKK Nagari Pianggu

61
Kegiatan bakar – bakar ikan dan ayam di Nagari Pianggu

Posyandu di Poskesri Jorong Sungai Lasi

62
Penyuluhan PHBS bersama Adik - Adik Paskibraka

63
Survey kesehatan Masyarakat (Door to door)

64
Penyuluhan tentang Dagusibu di SMPN 1 Sungai Lasi

Sosialisasi tentang Swamedikasi dan Gizi buruk pada ibu hamil dan balita

65
Pengembalian Mahasiswa KKN

66
Aparat pemerintahan dan tokoh-tokoh masyarakat dilokasi KKN

No Nama Jabatan

1 RAFLIDON Plt. WALI NAGARI

2 RAIMOND FERRI SEKRETARIS NAGARI

3 RONI ARBES KETUA BPN

4 SAMSUARDI WAKIL BPN

5 HERMAYENTI SEKRETARIS BPN

6 HAFSIRAN ANGGOTA

7 AKMAL JAMAIN ANGGOTA

8 JON HENDRI KEPALA JORONG SUNGAI LASI

9 RAIMOND FERRI KETUA KELOMPOK TANI

10 NURHASMI SEKRETARIS KEL. TANI

11 SALIDAR BUNDO KANDUANG

67

Anda mungkin juga menyukai