PROFIL LOKASI
masyarakat yang berlainan adat. Satu diantaranya menganut aliran Koto Piliang
dan yang satunya aliran Bodi Caniago. Kelompok yang berasal dari daerah
kinari, Sirukam atau Muaro Panas, menganut dan memakai aliran koto piliang,
daerah (Urang-urang Usoli) yang saat ini masih dapat dilihat baik dari segi harta
atau gelaran sako dan sang sako yang dimiliki oleh penghulu, pada akhirnya
1
kelompok Koto Piliang ini terpecah menjadi 2 buah suku yaitu Suku Panai dan
Suku Melayu.
Berdasarkan tinjauan dan analisis adat Nagari Pianggu, wajar Rajo berada
di Suku Panai bergelar Datuk Kayo, kemudian didukung oleh gelar sangsako
artinya Panduko (Paduka) adalah orang kedua setelah Raja (Panghulu Dirajo).
Hubungan kelompok Koto Piliang, masih diikat oleh kekuatan hukum adat
yang berbunyi orang 7 (tujuh) Niniak. Dimana ketujuh niniank adalah Suku
Panai 4 Ninik, karena ditambah satu dengan Niniak Datuak Kayo (Rajo Nagari).
Kemudian di Suku Melayu 3 niniak. Jadi, 7 orang Niniak adalah berasal dari
wilayah utara dari Nagari Pianggu, kemudian kelompok ini memecah diri
menjadi 3 suku yaitu Suku supanjang, Suku Caniago dan Suku Dalimo, yang
lebih dikenal dengan sebutan orang 9 niniak yaitu 3 niniak dari suku Supanjang,
3 niniak dari Suku Caniago dan 3 niniak dari Suku Dalimo. Sedangkan untuk
niniak dahulu di dalam mencari tempat dan hutan hunian serta perladangan untuk
di taruko, mereka berangkat dari sirukam, kinari dan terus ke Sungai Durian, ke
2
(Puncak Penglihatan) dari situ mereka memandang ke arah Utara, maka
tampaklah sebuah puncak paling tinggi yaitu puncak gunung Barangkek, dengan
ucapan ampianyo ngku, atau hampir lagi engku, ucapan ini disampaikan oleh
salah seorang rombongan yang dianggap tua dan renta. Ucapan ampiang-
Gunung Barangkek. Mengingat haus dan lapar mulai dirasakan maka timbulah
keiinginan untuk mencari sumber air, akan tetapi airnya kecil dan tidak
mencukupi, maka berdo’alah mereka meminta kehadirat Allah SWT supaya ada
kebesarannya, maka tersemburlah air dengan besar, yang mana hingga saat ini
menjelang mencari limeh dari upiah. Setelah beberapa saat mendiami puncak
gunung maka kedua kelompok rombongan tadi ingin mencari daerah yang layak
untuk diolah, baik dijadikan peladangan atau untuk di taruko menjadi sawah.
menuju ranah Dusun Tuo, dan kelompok pertama menuju Gobah. Walaupun
daerah hunian agak berjauhan, akan tetapi hubungan tetap terpelihara dengan
baik.
anak cucu semakin berkembang, perladangan dan sawah sudah digarap, maka
3
lain. Taratak dusunpun alah ado, basawah alah baladang ado, jalan jo labuah
lah mulai pasa, maka bermufakatlah kedua kelompok dari Dusun Tuo dengan
musyawarah bagaimana tata cara mendirikan sebuah nagari, serta dimana ibu
mufakat untuk pusat nagari tidak ada yang sama-sama menyetujui, karena
keputusan untuk meminta Titah dari Angku Nan Tuo adalah sebagai berikut:
menawarkan lokasinya di daerah Pianggu saat ini, lantaran mata airnya banyak,
Kesepakatan tidak kunjung dapat, karena kelompok pertama yang beraliran Koto
keputusan yang diambil adalah nan tersebut dari bumi, lantaran kelompok kedua
jalan keluarnya diutus utusan dari kedua kelompok untuk berangkat dan
4
menemui nan tuo-tuo di daerah Kubung Tigo Baleh. Setelah kembalinya utusan
1. Dua kelompok yang mendiami daerah ini, maka adat yang dipakai adalah
2. Daerah ini merupakan rantau dari Kubung Tigo Baleh, maka disini
ditempatkan seorang raja, karena adat rantau barajo, dan rajo harus
3. Sebelum nagari didirikan, rajo harus ditentukan, karena rajolah yang akan
nagari, serta rajo lah yang akan mengepalai seluruh penghulu didalam
suku.
maka bermufakatlah rajo dengan penghulu terjadi di Ranah Gantiang pada saat
ini, dan disitulah biang tabuak gantiang putus, maka ditetapkanlah pusat nagari
atau persamaan kata dengan nama benda atau nama lainnya, maka kata-kata
Ampiangnyo ngku.
5
2. Lamanya mendapatkan kesepakatan untuk pusat Nagari, yang artinya selalu
menunggu-nunggu.
3. Berasal dari nama sebatang pohon besar yang bernama Katapiang, terletak
disekitar Lurah Taruang yang dikenal sangat angker dan menakutkan dan
setiap orang yang lewat kearah itu, selalu merasa terganggu, yang artinya
Katapiang Pengganggu.
a. Guguak Karai
b. Koto Lawas
c. Indudur
d. Pianggu
e. Suangai Jambu
f. Taruang-taruang
g. Bukit Bais
h. Sungai Durian
i. Siharo-haro
serangan orang Silungkang, Sungai Lasi itu kemudian berbatas dengan Solok, ke
orang Padang Busuk hendak memerangi orang Sungai Lasi dan hendak
6
mengambil sawahnya, maka larilah orang Sungai Lasik e Sungai Lasi, Sungai
Jambur sekarang.
mufakat kepada Rajo Nan Sati di Solok. Berkumpulah semua untuk mencari
mufakat, maka dengan hasil mufakat akan mengisi ketundukan kepada orang
diantarkan emas tanda tunduk ke Datuak Rajo Nan Sati orang Solok dan Khatib
mudik untuk memerangi Sungai Lasi. Ketika sampai ke sebelah hilir, dibunyikan
orang bedil di Bukit Kepudjan. Maka disana terganggulah orang Silungkang dan
7
Berikut merupakan struktur organisasi Pemerintahan Nagari Pianggu:
Plt Wali Nagari
Raflidon
Sekretaris Bendahara
Raimond Ferri, Nofriyenti,
SE S.Pd
Kep.
Kep. Jorong Jorong
Pianggu Cubadak
Kep. Kep. Jorong
Nifsu Jonaidi Jorong Batang
Rahmat, SE
Sungai Lasi Pamo
Sumber: Data Nagari 2018
J
Jon Hendri Zuldasman
Jo Berdasarkan struktur Pemerintahan diatas, setiap Jorong dikepalai oleh
Kepala Jorong. Kepala Jorong diangkat dan diberhentikan oleh Wali Nagari.
tokoh masyarakat Jorong setempat. Adapun tugas Kepala Jorong yaitu membantu
8
a. Pelaksanaan tugas bidang pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan.
royong masyarakat.
masyarakat.
masyarakat.
Lasi, Kabupaten Solok, Sumatra Barat dengan luas wilayah (berdasarkan data
kecamatan dalam angka 2017 ) 29 . Jarak tempuh dari ibukota kabupaten sekitar
77 km, dan dari Ibukota Kecamatan 29 km. Nagari Pianggu merupakan salah satu
Pianggu terdiri atas 4 jorong (dusun) yaitu Jorong Sungai Lasi, Batang
Pamo, Pianggu dan Cubadak, yang mana dua Jorong terletak di pinggir jalan
9
Dengan batas wilayah:
Utara : Lumindai
Selatan : Tarung-tarung
permukaan laut.
1.3.3 Hidrologi
Nagari pianggu di aliri oleh aliran sungai untuk kebutuhan memasak dan
dari mata air yang tersebar di nagari pianggu. Potensi air bersih harus lebih di
Wiraswasta. Nagari Pianggu secara umum terbagi atas 2 wilayah, yaitu wilayah
perbukitan (pianggu dan cubadak) serta daerah lembah aliran sungai (sungai lasi
Pianggu menganut 5 suku yaitu suku Supanjang, Panai, Dalimo, Caniago, dan
Malayu. Setiap suku dipimpin oleh 3 orang pangulu yang berfungsi sebagai
10
pangulu pucuak, manti dan dubalang. Ketiga orang inilah yang memakai gelar
khasnya yaitu Pisang rebus (masyarakat menyebutnya pisang bobuih). Pisang ini
terkenal dengan warnanya yang merah serta rasanya yang manis, sehingga sering
Makanan lain cukup dikenal namun saat ini juga sudah mulai sulit ditemukan
nama IKAPI (Ikatan Keluarga Pianggu). Salah seorang tokoh Pianggu yang
pernah dikenang adalah Syamsi Hasan, pelantun lagu Minang yang cukup terkenal
dimasanya.
Hasil alam Pianggu adalah beras dan buah-buahan. Jika tiba musim Durian
dan manggis, nama pianggu kembali sering disebut. Hal ini karena dua buahan
tersebut cukup terkenal pada musimnya. Durian yang masak dibatang merupakan
ciri khas enaknya durian pianggu. Selain itu daerah ini jga banyak menghasilkan
11
1.5 Kondisi Sarana
Selain itu juga terdapat sebuah MTsN yang sudah cukup tua di Sungai Lasi. yang
juga terletak di sungai lasi. Agar lebih jelas bias dilihat pada tabel:
SD N 12 Pianggu
4 Pianggu
puskesmas, posyandu dan praktek bidan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
12
Tabel 2. Jumlah Sarana Kesehatan di Nagari Pianggu
Bidan 9 orang
Dokter 2 orang
Perawat 5 orang
Di Nagari Pianggu terdapat sebuah mesjid tua yang bernama mesjid Raya
fanatik, hal ini terbukti dengan banyaknya surau-surau yang berfungsi tempat
mengaji bagi anak-anak nagari. Surau ini telah terbukti melahirkan para generasi
muda yang taat dan memahami agama. Terutama dahulu sebagai pusat kajian-
13
Tabel 4. Jumlah Sarana Peribadatan Di Nagari Pianggu
Jumlah Mesjid 4
Jumlah Mushalla 2
Jumlah Surau 8
14
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Guna mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi, salah satu kegiatan yang
Mahasiswa UMN berupa program Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN tersebut
Pendidikan yang rendah, banyak Masyarakat yang tidak bekerja serta tidak
Tidak hanya itu, masalah kesehatan menjadi hal tepenting yang perlu
pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu, banyaknya tanaman
obat yang tumbuh di lingkungan Jorong Sungai Lasi, menjadi satu permasalahan
bagi Masyarahat sekitar karena banyak dari mereka yang tidak mengetahui
tradisional.
15
Dalam kegiatan ini, Mahasiswa melakukan segala tugas-tugas yang
riwayat penyakit masyarakat Jorong Sungai Lasi adalah asam urat, hipertensi dan
diabetes serta adanya masalah gizi pada ibu hamil dan balita.
penggunaan Obat yang baik dan benar, pemanfaatan Obat Herbal dan cara
Oleh karena itu, KKN di arahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia
interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh
16
Berdasarkan persoalan diatas, maka rumusan permasalahan dalam KKN
(GKSO)?
obat?
stunting?
(PHBS)?
17
BAB III
Pada hari pertama tanggal 2 agustus 2019 kami memulai kegiatan serah
terima antara Ketua BP-KKN dan Bapak Rektor Universitas Mohammad Natsir
beserta Dosen Pebimbing Kepada Bapak Camat IX Koto Sungai Lasi sebagai Plt.
Wali Nagari. Kegiatan ini juga dihadiri oleh sekretaris Nagari Pianggu beserta
staff, masing-masing Kepala Jorong dan ketua pemuda Nagari Pianggu. Acara
terdiri dari kata sambutan dari bapak Rektor Dr. Muslim suardi, M.Si, Apt, Ketua
18
KKN bapak Safarudin Harefa, SH, MH, Bapak Camat dan sekretaris Nagari
kaya akan manfaat dan khasiat yang berpotensi sebagai obat. Namun pengetahuan
masyarakat tersebut maka tanaman itu hanya sebatas tanaman liar atau hanya
atau yang lebih dikenal masyarakat siamih, tumbuhan ini bisa dimanfaatkan
Maka dari itu kami sebagai mahasiswa KKN Tematik I ditugaskan untuk
19
Untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal dan memahami tentang
obat – obat herbal maka kami melakukan pembuatan TOGA di dasawisma Jorong
terawat dan sudah dipenuhi semak belukar. Kami mengajak masyarakat untuk
gotong royong dalam membuat TOGA mulai dari membersihkan lahan, menanam
membuat dendeng jantung pisang di kantor camat Sungai Lasi bersama PKK
Nagari pianggu yang dihadiri oleh ketua PKK kecamatan beserta anggota.
kemudian kegiatan ini kami laksanakan kembali pada tanggal 31 Agustus 2019
20
bersama ketua PKK Nagari dan seluruh anggota dalam rangka petemuan bulanan
Pada tanggal 17 agustus 2019 jam 09.00 wib kami mengikuti upacara
serta masyarakat ikut terlibat dan khitmat dalam mengikuti upacara hari
21
3.2.4 Panitia acara perlombaan 17 agustus
tanggal 18 agustus 2019 menjadi panitia dalam acara memperingati HUT RI yang
Setelah acara pada pukul 19.30 kami diajak ketua jorong sungai lasi untuk
baru Jorong Cubadak sampai di Jorong Pianggu bersama ibu PKK Nagari
Pada saat kegiatan kami sangat senang sekali dengan keakraban bersama
ibu PKK dan warga masyarakat saling tolong menolong di dalam perjalanan serta
22
Gambar 7. Hicking bersama ibu-ibu PKK
nagari pianggu di posko KKN dan di lapangan balai-balai nagari pianggu. Acara
sangat meriah dan penuh suka cita mulai dari proses mencari ayam dan
23
3.2.7 Posyandu di Poskesri Jorong Sungai Lasi
ibu kader dan petugas kesehatan puskesmas yang diadakan di Poskesri Jorong
Sungai Lasi. Membantu memberikan vitamin A dan obat cacing kepada balita dan
anak-anak.
Gambar 9. Posyandu
Hari Jumat pada tanggal 9 Agustus 2019 jam 09.00 wib kami melakukan
penyuluhan mengenai DaGuSiBu dan PHBS (6 langkah cuci tangan) kepada adik
24
bertanya mengenai materi yang disampaikan dan langsung dijawab oleh
mahasiswa.
penyakit apa yang paling banyak diderita oleh masyarakat pianggu dan bagaimana
cara pengobatannya. Hasil yang kami dapatkan bahwa masyarakat lebih banyak
menderita penyakit Asam urat, Diabetes dan Hipertensi serta ditemukan nenek-
nenek yang berusia diatas 80 tahun keatas. Dan mereka berobat ke Bidan desa dan
25
Gambar 11. Door to Door
Kegiatan hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019 jam 10.00 wib yaitu
26
3.3.4 Sosialisasi tentang Swamedikasi dan Gizi buruk pada ibu hamil dan
balita
tentang Gerakan Keluarga Sadar Obat di aula pemuda Jorong sungai Lasi dan
dengan pemberian materi yang disampaikan oleh Dosen dan mahasisiwa yaitu
tentang Stunting (Gizi buruk pada ibu hamil dan balita) dan pembuatan sediaan
Pianggu kepada bapak dan ibu BP-KKN Universitas Mohammad Natsir yang
27
Gambar 14. Pengembalian Mahasiswa KKN
28
BAB IV
KESIMPULAN
Nagari Pianggu ini bertujuan untuk memberikan masukan tentang kesehatan dan
1. Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN Tematik) yang telah terencana
namun berubah jadwal karena beberapa faktor, seperti: cuaca, tempat dan
kehadiran masyarakat.
Sungai Lasi, masih banyak tanaman obat yang tidak terawat. Banyak
lahan Dasawisma bukan termasuk tanaman obat, tetapi tanaman liar saja.
Selain dari itu, kurangnya pemahaman masyarakat akan khasiat dan cara
tradisional.
29
4. Dalam kegiatan penyuluhan DAGUSIBU sangat diperlukan di Jorong Sungai
benar.
sehat dan membuang sampah di tempat yg benar agar tidak membuat aliran
balita, anak-anak dan ibu hamil yang ada di Jorong Sungai Lasi. Karena
kurangnya informasi yang mereka dapat dari posyandu atau tenaga kesehatan
lainnya. Hal ini terjadi karena keterbasaan fasilitas dan tenaga kesehatan.
7. Dalam kegiatan door to door masyarakat Sungai Lasi masih banyak yang
kadaluarsa yang benar. Sehungga kegiatan ini sangat membantu warga untuk
30
BAB V
SARAN
Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi. Maka dari itu, dengan tujuan untuk
dan mutu dalam kegiatan KKN ini, kami mahasiswa KKN Tematik Universitas
pihak yang terkait dalam pelaksanaan KKN ini dan diharapkan dapat berguna
untuk peningkatan mutu dan kualitas semua pihak, antara lain sebagai berikut:
31
e. Diharapkan kepada masyarakat terutama anak-anak TK, SD, SMP/MTS
dan SMA di lingkungan Jorong Sungai Lasi untuk dapat menerapkan cara
2. Pihak Akademik
KKN, selama ide-ide tersebut masih berada dalam hal yang sewajarnya.
32
sebagai orang yang berpendidikan dapat memberikan contoh suri
KKN.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html
http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html
http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-dagusibu--dapatkan-gunakan-simpan-
buang 1792.html
https://apotekeranda.com/gerakan-masyarakat-tanya-5-o/
https://dokumen.tips/documents/proposal-penyuluhan-dagusibu.html
https://ipahollic.wordpress.com/2014/01/04/materi-penyuluhan-phbs-cuci-tangan-
pakai-sabun/
https://ipahollic.wordpress.com/2014/01/04/materi-penyuluhan-phbs-cuci-tangan-
pakai-sabun/
https://ipahollic.wordpress.com/2014/01/04/materi-penyuluhan-phbs-cuci-tangan-
pakai-sabun/
https://puskesmasbatuputihberau.wordpress.com/promkes/info-
kesehatan/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-sekolah/
https://puskesmasbatuputihberau.wordpress.com/promkes/infokesehatan/perilaku
-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-sekolah/
34
Kemenkes RI. 2017. Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Jakarta:
Mentri Kesehatan Republik Indonesia.
Tim penulis. 2010. Panduan Kuliah Kerja Nyata Universitas negeri Yogyakarta.
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat : UNY.
35
Lampiran 1. Satuan acara penyuluhan KKN Tematik
SATUAN ACARA PENYULUHAN 1
A. Topik : DAGUSIBU
C. Waktu : ± 60 menit
Simpan, dan Buang obat dengan benar. Hal ini sesuai dengan program yang
dicanangkan oleh Ikatan apoteker Indonesia (IAI) melalui gerakan keluarga sadar
obat (GKSO).
obat (GKSO).
36
D. Materi :
Bagaimana cara Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat dengan benar?
E. Media :
1. Leaflet
F. Metode :
G. Setting tempat
Penyuluh
Mahasiswa
UMN
Pelatih
Anggota
paskibrarar
arara(sasaran
)
H. Pembagian Tugas
Moderator : Nuraina
I. Kegiatan
37
No Kegiatan Penyuluh Audiens/Sasaran Waktu
diri
Menyampaikan
tujuan penyuluhan
pengertian
DAGUSIBU
Menjabarkan
bagaimana
DAGUSIBU itu
dilaksanakan
Sesi Tanya
jawab dengan
Sasaran
kasih kasih
Do’a bersama
38
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
dan Buang obat dengan benar. Hal ini sesuai dengan program yang dicanangkan
oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) melalui gerakan keluarga sadar obat
(GKSO).
sehat, khususnya terkait dengan obat. Secara nasional gerakan ini merupakan yang
baik secara individu oleh apoteker maupun secara kelompok bahkan secara resmi
cerdas serta mampu secara mandiri melakukan perilaku sehat dan bertanggung
2. Alasan
39
b. Masyarakat banyak yang belum memahami masalah terkait obat tersebut.
3. Pelaksanaan
Dagusibu dilaksananakan sebagai berikut:
A. DA (dapatkan obat dengan benar)
1. Tempat pelayanan obat resmi adalah APOTEK
2. Konsultasi dengan APOTEKER Untuk mendapatkan obat yang: -
Aman - Bermanfaat – Berkualitas
3. Harus diperhatikan:
Penggolongan obat
Peringatan di kemasan dan brosus
Kadaluarsa
4. Harus diperhatikan:
Obat dengan resep dokter
Harus di Apotek OBAT BEBAS TERBATAS
Tanpa resep dokter
Apotek dan Toko Obat Berijin OBAT BEBAS
Tanpa resep dokter
Apotek dan Toko Obat Berijin
5. Harus diperhatikan:
No. 1 Awas! Obat Keras Baca aturan pakai
No. 2 Awas! Obat Keras Hanya untuk kumur
No. 3 Awas! Obat Keras Hanya untuk bagian luar
P. No. 4 Awas! Obat Keras Hanya untuk dibakar
P. No. 5 Awas! Obat Keras Tidak boleh dimakan
P. No. 6 Awas! Obat Keras Obat Wasir Jangan ditelan
B. GU (gunakan obat dengan benar)
1. Harus diperhatikan:
40
Sebelum penggunaan obat
Selama peggunaan obat
Sesudah penggunaan obat
2. Gunakan obat dengan benar
Pastikan obat yang akan digunakan sudah betul
Pastikan obat masih baik
Baca peringatan dalam kemasan
Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada hal
tertentu yang harus dilakukan terlebih dahulu
3. Harus diperhatikan :
Sebelum penggunaan obat Obat tetes mata :
Cuci tangan, jangan menyentuh ujung pipet
Mata dibuka lebar, kepala didongakkan, pandangan Mata
diarahkan ke atas
Pelupuk mata bawah ditariksampai membentuk “parit”
Pipet didekatkan dan diteteskan pada parit tsb
Sesudah penggunaan obat Obat tetes mata
Mata dibiarkan terbuka bebeapa saat, tutup pelahan dan dikejap
perlahan, jangan terlalu kuat
Pangkal hidung dijepit dengan tangan
Bila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5 menit
4. Harus diperhatikan:
Penggunaan obat Suppositoria
Cuci tangan. Buka bungkusnya, atau keraskan dulu. Kalau ada
bagian yang kasar harus dihaluskan dengan tangan.
Bila terlalu kering lembabkan
Berbaring miring, lutut ditarik, masukkan bagian yang runcing.
Tetap berbaring beberapa menit
5. Harus diperhatikan:
Penggunaan obat Salep mata
Cuci tangan dan jangan menyentuh ujung tube
Tarik pelupuk mata
41
Oleskan tipis
Pejamkan selama 2 menit
Kelebihan dibersihkan dengan kasa steril
6. Harus diperhatikan :
Penggunaan obat Tetes hidung
Bersihkan hidung. Duduk dan dongakkan kepala kebelakang
atau berbaring dengan bantal pada bahu
Pipet dimasukkan 1 cm, Teteskan
Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke
lubang hidung
Bilas ujung pipet dengan air panas dan keringkan dengan tisu
bersih. Cuci tangan dari sisa obat
7. Harus diperhatikan:
gunaan obat Obat semprot hidung
Bersihkan hidung tengkuk kepala sedikit ke depan
Kocok kuat obat semprot, ujung spray dimasukkan ke dalam
salah satu lubang hidung
Lubang hidung yang satu dan juga mulut ditutup
Hirup udara perlahan dan semprotkan obat dengan menekan
kuat botol spray
Ujung spray ditarik dan kepala ditekuk kedepan sampai posisi
diantara lutut
8. Harus diperhatikan:
Resistensi Antibiotik Perubahan pada bakteri sehingga resisten
terhadap antibiotik untuk menyembuhkan infeksi yang disebabkan
oleh bakteri tersebut.
Hanya gunakan antibiotik yang diresepkan oleh dokter
Habiskan antibiotik walaupun sudah merasa sembuh
Jangan menggunakan antibiotik sisa
Jangan pernah berbagi antibiotic
Cegah infeksi dengan secara teratur mencuci tangan,
menghindari kontak langsung dengan yang sakit, vaksinasi
42
1. SI (simpan obat dengan benar)
Harus diperhatikan :
lengkap
Harus diperhatikan:
2. Kemasan rusak
4. Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan
43
LEFLEAT
44
SATUAN ACARA PENYULUHAN 2
K. Waktu : ± 60 menit
benar.
tangan.
J. Materi :
45
2. Kapan saja seharusnya kita mencuci tangan
K. Media :
1. Handsrub
2. Handwash
L. Metode:
anggota Paskibraka.
3. Melakukan praktek 7 langkah cuci tangan yang disertai dengan lagu yang
M.Setting tempat
Penyulu
h
Mahasiswa
UMN
Murid
TSsmp(sa
saran)
N.Pembagian Tugas
Moderator : Nuraina
46
Penyaji : Risa Carnelis
Utritus Warheza
Erick Purwadi
Asmaul Husna
O. Kegiatan
diri
Menyampaikan
tujuan penyuluhan
2
Kegiatan Inti Menjelaskan Mendengar 40 menit
penjelasan Menyanyikan
tangan ‘O’
Mengajarkan
langakah-
langkah cuci
tangan.
Mempraktekkan
47
langakah-
langkah cuci
tangan
Mengajak
semua audience
untuk
mengikuti
gerakan dengan
irama lagu.
48
MATERI PENYULUHAN
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sehat.
tujuan untuk membersihkan kotoran yang melekat pada kulit tangan dengan
menggunakan air bersih dan sabun. Kebiasaan ini kita lakukan ketika sebelum
makan, sesudah makan, ketika selesai bermain dari luar, setelah membuang
sampah, setelah dari kamar kecil, dan kegiatan lainnya yang memerlukan cuci
tangan. Mungkin masih banyak yang mencuci tangan ala kadarnya, hanya
49
seperlunya saja tanpa menggunakan sabun. Bahkan, ketika bepergian budaya cuci
sanitizer ini sah-sah saja bila dalam kondisi darurat tidak ada air dan sabun,
asalkan tangan tidak terlalu kotor, namun untuk tangan yang kotor tetap lebih baik
Air bersih yang digunakan untuk mencuci tangan ialah air bersih yang
mengalir dari kran dan sabun yang digunakan bisa sabun antiseptik atau sabun
biasa (sabun mandi baik cair maupun batangan). Perbedaan antara sabun
antiseptik dengan sabun biasa yaitu pada sabun antiseptik terdapat kandungan zat
bakteri umum seperti Triklosan. Mencuci tangan dengan air mengalir lebih baik
dibandingkan mencuci pada wadah yang sudah diisi air, dengan menggunakan air
menjaga kesehatan kita agar terhindar dari beberapa penyakit. Karena sebagian
a) Penyakit Diare
kotoran manusia juga harus diperhatikan karena kuman diare berasal dari kotoran
manusia. Dengan mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun maka dapat
membersihkan kuman yang ada di tangan, terutama sebelum dan setelah makan.
50
Setelah bersin, batuk, membuang ingus tanpa kita sadari memegang
makanan dan kita lupa mencuci tangan sebelumnya, maka secara tidak langsung
kita akan memindahkan bakteri dan virus pada orang lain yang tanpa sadar
mereka tertular. Maka setelah bersin, batuk, dan membuang ingus kita harus
mencuci tangan.
c) Infeksi Cacing
infeksi cacing ini. Salah satunya ialah kebiasaan mencuci tangan. Anak-anak
meletakkan dan memasukkan apapun dalam mulut mereka, termasuk makan tanpa
mencuci tangan anda pakai sabun baik sebelum makan atau pun sebelum
tangan dari semua kotoran, kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit.
1. Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
51
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut
52
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu.
53
“Tanya Lima O” merupakan 5 (lima) pertanyaan minimal yang harus
“obat”, yaitu:
Seseorang hendaknya mengetahui dan mengenali jenis obat apa yang akan
generik atau bukan, termasuk golongan obat keras atau obat bebas, dan apa
khasiat obat ditentukan oleh zat berkhasiat yang dikandungnya, bukan oleh
generik.
diharapkan dapat memahami indikasi atau khasiat dari obat yang dikonsumsi.
Efek yang dihasilkan oleh suatu obat di dalam tubuh, juga tergantung pada
54
menyebabkan efek terapi tidak tercapai.Masyarakat agar mengonsumsi sesuai
tambahan tertentu yang memudahkan obat yang dikandung untuk diserap oleh
melalui bagian lain misalnya pada kulit. Sebaliknya, obat luar yang digunakan
tidak melalui mulut, harus digunakan sesuai cara penggunaannya. Misalnya obat
suppositoria digunakan melalui anus, tidak boleh ditelan. Obat juga hendaknya
digunakan pada durasi waktu yang sama dalam satu hari. Misalnya obat harus
digunakan 3 kali sehari, seharusnya digunakan setiap 8 jam (24 jam dibagi 3).
Hal ini untuk memastikan obat tersedia dalam darah dengan kadar yang merata
dalam satu hari. Dengan demikian efek pengobatan diharapkan dapat tercapai
sesuai tujuan.
lambung berisi makanan.Namun ada juga efek samping yang lebih mengganggu
55
ginjal.Masyarakat hendaknya waspada terhadap efek samping obat, jika
dirasakan ada efek samping, penggunaan obat dihentikan dan segera konsultasi
LEFLEAT
56
Lampiran 2. Rekapan Kegiatan Jorong Sungai Lasi
% Kehadiran Mahasiswa
Keterc
NO Program Kerja Sasaran apaian Tidak
Hadir
Progra Hadir
m
1 Pembuatan dan Masyarakat 100 %
dan ibuk-
pemanfaatan apotek
ibuk Kader
hidup
2 Sosialisasi tentang Ibu hamil 100% Meri lusiana Utritus
dan balita Nelfiyanti warheza
Swamedikasi dan
Sri eka putri
Gizi buruk pada ibu Lidya riyani M
Erick purwadi
hamil dan balita
3 Gerakan kelurga Masyarakat 100% Utritus warheza Meri
jorong Erick purwadi lusiana
sadar obat
sungai lasi Nelfiyanti
(DaGuSiBu) Sri eka putri
Lidya riyani M
4 Door to door Masyarakat 100 % Utritus warheza Meri
jorong Erick purwadi lusiana
sungai lasi Nelfiyanti
Sri eka putri
Lidya riyani M
5 Posyandu dan Bayi dan 100 % Utritus warheza Erick
balita jorong purwadi
pemberian obat
sungai lasi Nelfiyanti
cacing di jemter Sri eka
putri
Lidya
riyani M
Meri
lusiana
6 Posyandu di Bayi dan 100 % Sri eka putri Utritus
balita jorong Meri lusiana warheza
Poskesri Jorong
sungai lasi Lidya riyani Erick
Sungai Lasi mulda purwadi
Nelfiyanti
Adik adik 100 % Utritus warheza Meri
Penyuluhan PHBS paskibra Erick purwadi lusiana
bersama adik - adik Nelfiyanti
Sri eka
Paskibraka putri
Lidya
57
riyani M
7 Penyuluhan tentang Adik-adik 100 % Utritus warheza Erick
beserta Lidya riyani purwadi
Dagusibu di SMPN
beberapa mulda Meri
1 Sungai Lasi orang guru lusiana
SMPN 1 Nelfiyanti
sungai lasi Sri eka
putri
8
58
Lampiran 3. Gambar Dokumentasi
59
Membuat dendeng jantung pisang
60
Panitia acara perlombaan 17 agustus
61
Kegiatan bakar – bakar ikan dan ayam di Nagari Pianggu
62
Penyuluhan PHBS bersama Adik - Adik Paskibraka
63
Survey kesehatan Masyarakat (Door to door)
64
Penyuluhan tentang Dagusibu di SMPN 1 Sungai Lasi
Sosialisasi tentang Swamedikasi dan Gizi buruk pada ibu hamil dan balita
65
Pengembalian Mahasiswa KKN
66
Aparat pemerintahan dan tokoh-tokoh masyarakat dilokasi KKN
No Nama Jabatan
6 HAFSIRAN ANGGOTA
67