Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

FUNGSI INVESTASI

1. STRUKTUR ORGANISASI FUNGSI INVESTASI.


Struktur fungsi investasi tergantung dari ukuran besar kecilnya perusahaan asuransi.
Perusahaan yang besar dapat mempunyai tenaga khusus untuk administrasikan tiap-
tiap jenis investasi, tetapi bagi perusahaan yang kecil kegiatan tiap-tiap jenis
investasi dapat dilakukan seseorang. Perusahaan asuransi dapat menggunakan
tenaga konsultan investasi independen untuk menangani fungsi investasinya.

Pengurus Komisi Investasi

Dir Utama

Dir Investasi

Obligasi Saham Hipotik Real Estate

2. ASSET MANAGEMENT

 Tidak dibenarkan adanya pembukuan yang menyatu antara bisnis dan investasi.

 Orang yang membawahi Lini Usaha terhadap jenis-jenis investasi yang ditangani
disebut Asset Manager.

 Tugas Aset Manager tidak hanya memonitor investasi saja tetapi memonitor seluruh
kekayaan dan kewajiban dari jenis-jenis investasinya yang ditangani.

 Aset Manager menetapkan cara yang terbaik untuk menyelaraskan antara kekayaan
dan kewajiban, agar kekayaan yang dikelola berimbang dengan kewajibannya,
termasuk mencukupi kebutuhan likuiditas. Proses ini disebut Asset Liability
Matching –Penyelarasan antara Kekayaan dan Kewajiban.
Direktur
Investasi

Asset Manager Asset Manager Asset Manager


Asuransi Kesehatan Asuransi Perorangan Asuransi Kumpulan

Obligasi Saham Hipotik Real Estate

3. INDEPENDENT INVESTMENT COMPANIES


 Ada Perusahaan Asuransi yang besar melakukan investasi secara terpisah dari
perusahaan, sebagai Spin-Offs, yaitu yang beroperasi sebagai perusahaan yang
terpisah.
 Spin-Offs menawarkan jasa investasi kepada perorangan dan organisasi lainnya.
Didalam penyelenggaraannya mempunyai sistem pembukuan, sistem informasi, dan
sumber daya manusianya.

4. INVESTMENT POLICY
 Direksi menunjuk salah satu anggota Direksi duduk dalam Komite Investasi, untuk
membuat dan mengimplementasikan kebijaksanaan Investasi perusahaan.
 Anggota Komite Investasi terdiri dari Direktur Utama, Kepala Departemen
Keuangan, Kepala Departemen Aktuaria, Direktur Investasi, dan para Pemegang
Saham.
 Dengan adanya Eksekutif Profesional Luar melengkapi Komite Investasi sehingga
peran Komite Investasi dalam mengambil kebijaksanaan investasi lebih baik.

5. KEBIJAKAN KOMITE INVESTASI


 Mempelajari laporan keuangan, investasi perusahaan, ekonomi, posisi perusahaan di
industri, tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

 Rancangan kebijakan terdiri dari :


 Sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan melalui investasi.
 Rencana jangka pendek dan panjang.
 Hasil minimum dari jenis-jenis investasi.
 Jenis investasi yang ditetapkan untuk mencapai sasaran perusahaan.
 Jenis risiko yang dapat atau tidak dapat dijadikan investasi.
 Jumlah investasi tertentu harus mendapatkan persetujuan dari penjabat yang
lebih tinggi.

 Komite Investasi melakukan evaluasi secara berkala atas hasil program


investasinya. Pelaksanaan dan keputusan sehari-hari dilakukan oleh Direktur
Investasi dan Manajernya.

6. OPERATIONAL PLANNING
 Komite Investasi membuat kebijaksanaan strategi investasi.

 Kebijaksanaan strategi investasi dijalankan oleh bagian Investasi dalam kegiatan


operasionalnya, yang harus sesuai dengan sasaran dari investasi perusahaan.

 Penanggung jawab kegiatan operasional: (1) Direktur Investasi (2) Manajer Asset
(jika digunakan model struktur organisasi) dan (3) Portofolio Manajer.

 Direktur Investasi dan Asset Manager berkesinambungan memonitor kewajiban


perusahaan dan informasi lainnya terkait dengan kewajiban tersebut.

 Tugas dari Manajer Portofolio adalah :


 Jumlah uang yang dapat investasikan selama periode tahun buku yang akan
datang.
 Menerapkan pedoman dan tujuan yang ditetapkan oleh Komisi Investasi.

 Manajer Portofolio mendiskusikannya dengan anggota investasi lainnya, tentang


strategi investasi yang diperlukan guna mencapai tujuan investasi.

 Pada saat melakukan penempatan investasi, Manajer Portofolio


mempertimbangkan faktor-faktor:
o Rate of Return/Yield yang diharapkan dalam investasi, hasil yang diharapkan
dari sebuah investasi.
o Keamanan dari investasi.
o Diversifikasi, strategi investasi dalam menempatkan jenis-jenis investasi yang
berbeda-beda.
o Liquiditas dari investasi, investasi harus dapat dengan cepat dikonversikan
menjadi uang tunai dengan harga yang layak.
o Pajak, akan berpengaruh dalam investasi.
o Keselarasan antara Kekayaan dan Kewajiban.
o Peraturan tentang batasan investasi dari perusahaan asuransi.

Anda mungkin juga menyukai