1. Flying control to be stiff operated ,what will you checked ang repaired of these condition
ANSWER:
Apabila Flight Control sulit untuk digerakkan, maka harus diperiksa hubungan antara
control dari cockpit dengan masing-masing flight control.
Periksa ketegangan / Tension dari Flight Control Cable dan pastikan dalam keadaan baik
dan tidak ada wire yang putus.
Jika terdapat kondisi yang tidak seharusnya (lossen) maka harus dilakukan Flight Control
Rigging untuk mengkoreksi masalah tersebut.
ANSWER:
Jika pesawat pada saat terbang level terdapat kondisi satu wing lebih rendah daripada
wing sebelahnya (one wing low), maka posisi dari Aileron harus diperhatikan selain
melakukan koreksi dengan menggunakan Flaps ataupun Slat / Slot.
Posisi dari Aileron yang tidak sinkron antara Aileron di Wing kiri dan Wing kanan akan
menyebabkan terjadinya perbedaan lift antara kedua sisi wing yang menyebabkan salah
satu wing akan terangkat atau salah satu wing turun.
Maka perlu dilakukan koreksi pada bagian yang bermasalah dengan melakukan Flight
Control Rigging pada bagian Aileron.
ANSWER:
Baik nose maupun tail heavy dapat terjadi karena pendistribusian weight yang tidak
merata. Keadaan ini pada dasarnya adalah weight yang merubah posisi titik CG (terlalu
ke depan atau ke belakang)
Ketika weight terletak pada posisi dibelakang titik CG, atau berat belakang, maka
pesawat akan cenderung lebih tidak stabil dan mudah stall, keadaan demikian disebut
juga dengan tail-heavy.
Adapun, saat weight terletak pada posisi lebih depan dari CG, atau berat depan, maka
pesawat akan cenderung untuk menukik kedepan dan sulit untuk dikendalikan, kondisi
tersebut disebut dengan nose-heavy.
Kondisi ini sangat merugikan, maka harus dicegah / diperbaiki dengan cara
mendistribusikan weight / load pada pesawat dengan benar dan seimbang, sehingga tidak
mempengaruhi CG pada pesawat dan menyebabkan tail/nose heavy.