Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DALAM IPA

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD


PONTIANAK TIMUR

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:
SYARIFAH FATIMAH
NIM F1081131018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017

1
2
PENGARUH METODE EKSPERIMEN DALAM IPA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD
PONTIANAK TIMUR

Syarifah Fatimah, Endang Uliyanti, Siti Halidjah


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak
Email : fathimahseggaf@gmail.com

Abstract
This recearch aims to determine how much influence the use of experimental modes on
learning Natural Science on student learning outcomes fourth grade SDN 05 Pontianak
East. The method used in this research is experimental method with pre experimental design,
with one group pre-test and post-test design. The subjects were 28 students consisting of 2
males and 8 females. Data collection tool used in the form of test questions formed multiple
choice with the number of 25 questions. The results showed the average of student learning
outcomes of 73.28. The result of hypothesis (t-test) obtained t counted 9,23 with db = 28 -1 =
27 with significant level (α) = 5% obtained ttable equal to 1,703 Because t count equal to
9,23> ttable equal to 1,703 hence hypothesis expressed accepted. This means that there are
differences in student learning outcomes before using experimental learning methods with
student learning outcomes after using the experimental method. From the calculation effect
size (ES), obtained 1.47 (high criteria). This means that the experimental method gives a
high influence on the learning outcomes of Natural Science grade IV Pontianak East
Elementary School.

Keywords: Experiment Method, Student Learning Outcomes,

Pendidikan merupakan suatu proses Satu diantara mata pelajaran tersebut


dimana pendidikan mengarahkan siswa untuk adalah bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam.
mampu mengembangkan potensi-potensi yang Dalam kurikulum IPA lebih menekankan
ada. Berdasarkan Undang-Undang No.20 siswa untuk menjadi pebelajar aktif dan
Tahun 2003, dinyatakan bahwa tujuan luwes, karena siswa SD pada umumnya
Pendidikan Nasional adalah untuk berada dalam usia yang masih senang
mengembangkan kemampuan dan membentuk bermain, senang melakukan kegiatan,
watak serta peradaban bangsa yang memiliki rasa ingin tahu yang besar (Amalia
bermartabat dalam rangka mencerdaskan Sapriati, dkk 2008:2.5). Kenyataan inilahyang
kehidupan bangsa, bertujuan untuk melahirkan pembelajaran IPA yang banyak
berkembangnya potensi peserta didik agar melibatkan siswa secara langsung.
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Berdasarkan pengertian tersebut maka
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak penyelenggaraan pendidikan bertujuan Untuk
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, mewujudkan cita-cita besar tersebut perlu
dan menjadi warga negara yang demokratis adanya upaya-upaya dari berbagai pihak
serta bertanggung jawab. Menurut Oemar terutama dari guru selaku tenaga profesional
Hamalik (2009:24) kurikulum menyediakan di bidang pendidikan. Usaha tersebut dapat
kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk berupa perbaikan, perubahan, pembaharuan,
mengalami proses pendidikan dan dan pengembangan dalam bidang pendidikan
pembelajaran di berbagai mata pelajaran.

3
terutama pemanfaatan teknologi dalam proses beberapa siswa yang mendapat bunga yang
pendidikan, mengingat masyarakat Indonesia sesuai.
sekarang ini dan di masa mendatang Menurut Leo Sutrisno, dkk (2008:19),
merupakan masyarakat yang berbudaya “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
teknologi. usaha manusia untuk memahami alam
Sekolah merupakan suatu lembaga semesta melalui pengamatan yang tepat
negara yang memiliki tujuan untuk (correct) pada sasaran, serta menggunakan
menciptakan tercapainya tujuan pendidikan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan
nasional dengan tanggung jawab yang besar dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga
dan diharapkan mampu menghasilkan sumber dihasilkan kesimpulan yang betul (truth)”.
daya manusia yang berkualitas demi Berdasarkan definisi tentang IPA yang telah
kemajuan bangsa dimasa mendatang. dikemukakan tersebut, maka IPA merupakan
Tercapainya tujuan pendidikan nasional dapat ilmu pengetahuan yang mampu membantu
dilihat dari aspek pembelajaran disekolah. manusia dalam mengenal dan memahami
Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil alam semesta dengan tepat. Sebagai ilmu
jika hasil belajar siswa yang diperoleh pengetahuan, IPA meliputi proses, prosedur,
melebihi nilai kriteria ketuntasan minimal dan sikap ilmiah”.
(KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Proses pembelajaran di sekolah dasar
Berdasarkan hasil wawancara dengan memerlukan suatu metode pembelajaran yang
guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berguna sebagai cara untuk mewujudkan hasil
kelas IV, diperoleh informasi bahwa guru belajar siswa dalam pembelajaran ilmu
sudah mulai menggunakan metode yang pengetahuan alam (IPA). Salah satu satunya
membuat siswa aktif dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan metode
yaitu dengan menggunakan metode diskusi eksperimen. Metode ini memberikan
kelas yang mengaharuskan siswa untuk kesempatan kepada siswa untuk menemukan
melakukan komunikasi anatar guru ke siswa fakta berdasarkan hasil percobaan.
dan siswa ke siswa. Namun, dalam Menurut Djamarah dalam Jumanta
pelaksanaanya guru masih terpaku dengan Hamdayama (2015:125), “Metode eksperimen
materi yang ada dalam buku paket. Hal ini adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
dibuktikan dengan hasil pengamatan yang melakukan percobaan dengan mengalami
dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 05 sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses
Pontianak Timur pada tanggal 17 September belajar mengajar, dengan metode eksperimen,
2016 pada saat pelajaran Ilmu Pengetahuan siswa diberi kesempatan untuk mengalami
Alam di kelas IV A dengan materi struktur sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti
bagian bungan dan fungsinya. Guru telah suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan
menugaskan siswa di hari sebelumnya untuk atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa
mencari bunga di rumah Namun, karena siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari
hanya melihat perintah berdasarkan buku kebenaran, atau mencoba mencari suatu
paket, membuat mereka tidak terlalu paham hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan
tentang karakteristik bunga dan fungsi dari dari proses yang dialaminya itu. Sedangkan
bagian bunga yang harus diamati. Ditambah menurut Sagala (2006), Sumantri dan
lagi dengan kurang jelasnya guru dalam Pernama dalam Soli Abimanyu dan Sulo Lipo
memberi arahan kepada siswa mengenai apa La Sulo (2008:7-17), “ metode eksperimen
saja yang harus diamati. Sehingga adalah percobaan untuk membuktikan suatu
mengakibatkan proses pengamatan struktur pertanyaan atau hipotesis tertentu.
bagian bunga menjadi terhambat. Banyak Eksperimen dapat dilakukan pada suatu
siswa yang harus keluar untuk mencari bunga laboratorium atau diluar laboratorium.
yang sesuai untuk diamati. Oleh karena itu, Sedangkan metode eksperimen dalam
guru masih banyak menjelaskan karena hanya pembelajran adalah cara penyajian bahan
pelajaran yang memungkinkan siswa

4
melakukan percobaan untuk membuktikan metode eksperimen berpengaruh terhadap
sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang hasil belajar siswa, maka penulis melakukan
dipelajari. Dalam proses pembelajaran dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh
metode eksperimen siswa diberi kesempatan Penggunaan Metode Eksperimen dalam
untuk mengalami sendiri atau melakukan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
sendiri, mengikuti proses mengamati suatu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN
obyek, menganalisis, membuktikan dan 05 Pontianak Timur”.
menarik kesimpulan sendirisuatu objek,
keadaan atau proses tertentu. Peranan guru METODE PENELITIAN
dalam metode eksperimen adalah memberi Metode penelitian yang digunakan adalah
bimbingan agar eksperimen itu dilakukan metode eksperimen. Metode eksperimen
dengan teliti sehingga terjadi kekeliruan atau adalah suatu cara untuk mencari hubungan
kesalahan. sebab akibat (hubungan klausal) antara dua
Adapun langkah-langkah metode faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
eksperimen, yaitu (a) percobaan awal, dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
pembelajaran diawali dengan melakukan menyisihkan faktor-faktor lain yang
percobaan yang didemonstrasikan guru atau mengganggu (Suharsimi Arikunto 2013:9).
dengan mengamati fenomena alam. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Pre-
Demonstrasi ini menampilkan masalah- Experimental Design. Adapun Rancangan
masalah yang berkaitan dengan materi gaya bentuk Pre-Experimental Design yang
yang akan dipelajari. (b) digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest
pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat Design
guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan Sugiyono (2013: 117) menyatakan bahwa
untuk mengamati dan mencatat peristiwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
tersebut. (c) hipotesis awal, siswa dapat terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
merupuskan hipotesis sementara berdasarkan kualitas dan karakteristik tertentu yang
hasil pengamatan. (d) verifikasi, kegiatan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
untuk membuktikan kebenaran dari dugaan kemudian ditarik kesimpulannya. ”Populasi
awal yang telah dirumuskan dan dilakukan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
melalui kerja kelompok. siswa diharapkan kelas IV SDN 05 Pontianak Timur yang
merumuskan hasil percobaan dan membuat terdiri dari empat kelas yaitu kelas IV A, IV
kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan B, IV C, dan IV D. Nana Syaodih
hasilnya. Aplikasi konsep; setelah siswa Sukmadinata (2013:250) menyatakan bahwa,
merumuskan dan menemukan konsep, “Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti
hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. dan tarik kesimpulan dari padanya disebut
Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep sampel.” Dalam penelitian ini teknik
yang telah dipelajari. (e) evaluasi, merupakan pengambilan sampel yang digunakan peneliti
kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. dalam menentukan sekolah adalah teknik
Penerapan pembelajaran dengan metode Sampling Purposive. Sedangkan, teknik yang
eksperimen akan membantu siswa untuk digunakan peneliti untuk menentukan kelas
memahami konsep. Pemahaman konsep dapat eksperimen adalah teknik Simple Random
diketahui apabila siswa mampu mengutarakan Sampling. Sampel dalam penelitian ini
secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam adalah siswa kelas IV A SDN 05
kehidupannya. Dengan kata lain, siswa Pontianak Timur yang berjumlah 28
memiliki kemampuan untuk menjelaskan, siswa, terdiri dari 20 laki-laki dan 8
menyebutkan, memberikan contoh, dan
perempuan.
menerapkan konsep terkait dengan pokok
Teknik pengumpulan data pada
bahasan.
penelitian ini adalah teknik pengukuran.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan
Menurut Hadari Nawawi (2012:101), “Teknik
tersebut dan untuk membuktikan apakah
pengukuran adalah cara mengumpulkan data

5
yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui Tahap Pelaksanaan
tingkat atau derajat aspek tertentu Langkah-langkah yang dilakukan pada
dibandingkan dengan norma tertentu pula tahap pelaksanaan antara lain (1) menentukan
sebagai satuan ukur yang relevan.” Jadi, jadwal pelaksanaan penelitian yang
teknik pengukuran ini dipilih karena data yang disesuaikan dengan jadwal belajar ilmu
dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat pengetahuan alam di kelas IV Sekolah Dasar
kuantitatif yang berupa skor atau nilai hasil Negeri 05 Pontianak Timur. (2) memberikan
belajar siswa yang diperoleh melalui tes soal pre-test pada siswa kelas eksperimen. (3)
tertulis (pre-test dan post-test) berbentuk menghitung skor hasil pre-test siswa. (4)
pilihan ganda sebanyak 25 soal. melaksanakan kegiatan pembelajaran Ilmu
Instrumen penelitian berupa Rancangan Pengetahuan Alam dengan menggunakan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan soal tes metode eksperimen pada kelas eksperimen.
yang telah divalidasi oleh satu orang dosen (5) memberikan soal post-test pada siswa
PGSD FKIP Untan dan satu orang guru IPA kelas eksperimen.
SDN 05 Pontianak Timur dengan hasil
validasi bahwa instrumen yang digunakan Tahap Akhir
valid. Berdasarkan hasil uji coba soal yang Langkah-langkah yang dilakukan pada
dilakukan di SDN 11 Pontianak Timur tahap pelaksanaan antara lain (1)
diperoleh keterangan bahwa tingkat memberikan skor pada hasil tes siswa
reliabilititas soal yang disusun tergolong yaitu post-test. (2) menghitung rata-rata
sedang dengan koefisien reliabilitas sebesar hasil tes siswa pre-test dan post-test. (3)
0,41. menghitung standar deviasi hasil tes
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari siswa. (4) menguji normalitas data. (5)
tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap
melakukan pengujian t-test. (6)
pelaksanaan, dan (3) tahap akhir.
menghitung besarnya pengaruh metode
Tahap Persiapan eksperimen dengan rumus effect size. (7)
Langkah-langkah yang dilakukan pada membuat kesimpulan penelitian
tahap persiapan antara lain (1) melakukan
observasi langsung ke Sekolah Dasar Negeri
05 Pontianak Timur. (2) melakukan diskusi HASIL PENELITIAN DAN
dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan PEMBAHASAN
Alam mengenai pelaksanaan penelitian yang
akan dilaksanakan pada kelas IV. (3) Hasil Penelitian
merumuskan permasalahan dalam penelitian Sampel dalam penelitina ini adalah kelas
yang akan dilakukan. (4) menyiapkan IV A berjumlah 28 siswa, yang terdiri atas 8
instrumen penilaian berupa soal pre-test, post- perempuan dan 20 laki-laki. pada kelas
test dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran penelitian, siswa diajarkan dengan
(RPP). (5) melakukan validasi pada instrumen menggunakan metode pembelajaran
penelitian. (6) melakukan uji coba soal tes eksperimen. Teknik pengumpulan data pada
yang akan dilakukan di Sekolah Dasar Negeri penelitian ini adalah teknik pengukuran
11 Pontianak Timur. (7) menganalisis data berupa tes tertulis pre-test (sebelum diberi
hasil uji coba soal tes (untuk mengetahui perlakuan) dan post-test (setelah diberi
tingkat reliabilitas, daya pembeda, dan perlakuan) berbentuk soal pilihan ganda
kesukaran instrumen). berjumlah 25 soal. Hasil pre-test dan post-test
siswa kelas penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut:

6
Tabel 1
Hasil Pre-Test dan Post-Test Siswa

Kelas penelitian
Skor
x SD Uji Normalitas

Pre-Test 48,17 17,54 5,549

Post-Test 73,28 19,69 6,243

Uji-t 9,23

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa persentase yaitu 73,28. Hal ini menunjukkan bahwa
ketuntasan pre-test untuk kelas penelitian penggunaan metode eksperimen dalam
sebelum di beri perlakuan adalah rendah yaitu pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa
48,17. Namun setelah diberi perlakuan dengan kelas IV SDN 05 Pontianak Timur mengalami
menggubakan metode eksperimen maka kelas perubahan nilai yang lebih baik.
penelitian menunjukkan hasil yang lebih baik

Tabel 2
Nilai Lembar Kerja Kelompok

Kelas Penelitian Total


Kelompok
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 skor
1 2,5 3 2,5 2 2,5
2 2 2,75 2,25 2 2,25
3 2,75 3 3 2,75 2,875
4 2,75 2,5 3 2,5 2,687
5 3,25 3 3,25 3,25 3,187
6 2,5 2,5 2,5 1,75 2,312
Rata-rata 15,75 16,75 16,5 14,24

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa total baik saat diskusi berlangsung berdasarkan
skor LKS kelas penelitian pada kelompok 5 Tabel 2 diketahui bahwa pengerjaan LKS pada
lebih tinggi daripada kelompok lainnya. Hal ini pertemuan pertama dan keempat pada kelas
dikarenakan kelompok 5 tersebut melakukan penelitian terlihat rendah, hal ini dikarenakan
kegiatan percobaan dengan memperhatikan pada pertemuan pertama membahas materi
perintah yang ada serta melakukan komunikasi gaya mempengaruhi gerak benda dan
yang baik dengan teman sekelompoknya, pertemuan keempat membahas materi
sehingga teman kelompok tersebut berperan pengaruh gaya di dalam air, dimana materi
aktif dalam diskusi untuk mengerjakan LKS. pertemuan tersebut lebih rumit daripata materi
Sedangkan kelompok yang lainnya masih pertemuan ketiga yaitu gaya dapat mengubah
terlihat monoton didalam kelompok sehingga bentuk benda. .
masih terlihat kurang kerjasama siswa yang

7
80
73,28
70
60
50 48,17
40
30
20
10
0
Pre-Test Post-Test

Grafik 1 : Skor Rata-rata Pre-test dan Post-test Kelas Penelitian

Berdasarkan grafik 1 menunjukkan dilakukan Post-test diproleh rata-rata skor


terjadinya peningkatan hasil belajar siswa di sebesar 73,28. Hal ini terjadi karena adanya
kelas penelitian dilihat dari perbedaan skor perlakuan yang diberikan pada proses
rata-rata pre-test dan post-test. Rata-rata skor pembelajaran IPA dengan menggunakan
Pre-test sebesar 48,17, kemudian setelah metode eksperimen pada kelas IV A.

Tabel 3
Hasil Pengolahan Data Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas Penelitian
Keterangan
Pre-test Post-test

Rata-rata 48,17 73,28

Standar Deviasi 17,54 19,69

Uji Normalitas 5,549 6,243

Uji Hipitesis (uji-t) 9,23

Effect Size 1,47

8
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa Dari hasil perhitungan effect size,
rata-rata pre-test kelas penelitian adalah diperolehh ES sebesar 1,47 yang termasuk
48,17 dan rata-rata post-test kelas penelitian kriteria tinggi.
adalah 73,28. Hal ini dapat terlihat bahwa
rata-rata pre-test dan post-test kelas
penelitian yaitu dengan selisih 25,11. SIMPULAN DAN SARAN
Kemudian untuk melihat penyebaran data Simpulan
kedua kelompok dilakukan perhitungan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
standar deviasi (SD). dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 05
Hasil perhitungan standar deviasi (SD) Pontianak Timurm dan hasil perhitungan baik
pada pre-test lebih kecil yaitu 17,54 dari dari data hasil pre-test maupun post-test
pada post-test yaitu sebesar 19,69. Hal ini diketahui bahwa terdapat pengaruh metode
menunjukan bahwa data pre-test lebih eksperimen terhadap hasil belajar siswa
tersebar merata jika dibanding dengan kelas dalam pembelajaran ilmu pegetahuan Alam
data post-test. Untuk mengetahui ada di kelas IV sekolah Dasar Negeri 05
tidaknya perbedaan antara kemampuan siswa Pontianak Timur. Kesimpulan umun tersebut
sesbelum diberi perlakuan dan sesudah diberi ditarik dari masalah sebagai berikut: (1)
perlakuan maka dilakukan analisis data. Rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan
Hal pertama yang dilakukan yaitu metode eksperimen dalam pembelajaran ilmu
menguji normalitas data pre-test kelas IV A. pengetahuan alam di kelas IV Sekolah Dasar
Hasil uji normalitas data Pre-test kelas IV A Negeri 05 Pontianak Timur sebesar 48,17. (2)
diperoleh (𝑥 2 ) hitung sebesar 5,549 Setelah Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan
itu menentukan 𝑥 2 tabel dengan taraf metode eksperimen dalam pembelajaran ilmu
signifikan (𝛼)= 5 % untuk dk 3 sebesar pengetahuan alam di kelas IV Sekolah Dasar
7,815. Ini menunjukan bahwa 𝑥 2 hitung Negeri 05 Pontianak Timur sebesar 73,28. (3)
sebesar 5,548 <𝑥 2 tabel sebesar 7,815, maka Terdapat peningkatan antara rata-rata hasil
dapat disimpulkan bahwa data hasil pre-test belajar siswa sebelum menggunakan metode
berdistribusi normal. eksperimen dengan rata-rata hasil belajar
Hasil penghitungan uji normalitas data siswa setelah menggunakan metode
post-test siswa kelas IV Sekolah Dasar eksperimen yaitu sebesar 25,11 point. (4)
Negeri 05 Pontianak Timur diperoleh Chi Berdasarkan perhitungan menggunakan
Kuadrat (𝑥 2 ) hitung sebesar 6,243. Setelah rumus effect size dimana harga ES = 1, 47
termasuk kategori tinggi. Jadi dapat
itu menentukan 𝑥 2 tabel dengan taraf
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan (𝛼)= 5 % untuk dk 3 sebesar
penggunaan metode eksperimen terhadap
7,815. Ini menunjukan bahwa 𝑥 2 hitung
hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu
sebesar 6,243 <𝑥 2 tabel sebesar 7,815, maka
pengetahuan alam di kelas IV Sekolah Dasar
dapat disimpulkan bahwa data hasil post-test Negeri 05 Pontianak Timur sebesar 1,47 dan
berdistribusi normal.
termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t
dengan menggunakan uji t (polled varian)
Saran
pada data pre-test dan post-test kelas
diperoleh thitung sebesar 9,23 dengan db = 28 Berdasarkan hasil penelitian yang telah
-1= 27 dengan taraf signifikan (𝛼)= 5 % dilakukan maka disarankan kepada peneliti
diperoleh ttabel sebesar 1,703 Karena thitung lain yang akan menggunakan metode
sebesar 9,23 > ttabel sebesar 1,703 dapat eksperimen sangat baik digunakan dalam
disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya pembelajaran ilmu pengetahuan alam karena
metode eksperimen berpengaruh terhadap dapat memberikan pengalaman secara
hasil belajar ilmu pengetahuan alam kelas IV langsung kepada siswa mengenai materi
Sekolah Dasar Negeri 05 Pontianak Timur. pelajaran yang akan diajarkan dan dapat
membantu siswa untuk menyesuaikan suatu

9
kejadian/peristiwa di dalam kehidupan Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur
sehari-hari. Dan untuk penggunaan metode Penelitian Suatu Pendekatan
eksperimen ini sebaiknya pada awal kegiatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
pembelajaran siswa diberi pemahaman Tim Penerbit. 2012. Undang-Undang R.I.
mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
dan diberi penjelasan mengenai apa yang Sisdiknas. Bandung: Citra Umbara.
dimaksud dengan metode eksperimen
sehingga siswa dapat mengefisienkan waktu Oemar Hamalik. 2013. Kurikulum dan
dalam melakukan kegiatan eksperimen Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
(percobaan). Jumanta Handayama. 2015. Model dan
Metode Pembelajaran Kreatif dan
DAFTAR RUJUKAN Berkarakter. Jakarta:Ghalia
Amalia Sapriati. 2008. Pembelajaran IPA di Indonesia.
SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Soli Abimanyu. Dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Hadari Nawawi. 2012. Metode Penelitian
Jendral Pendidikan Tinggi
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Departemen Pendidikan Nasional
Mada University Press Leo Sutrisno, Hery Kresnadi, dan Kartono.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2013. Metode 2008. Pengembangan
Penelitian Pendidikan. Bandung: Pembelajaran IPA SD. Jakarta:
Rosdakarya offset. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Departemen Pendidikan Nasional
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

10

Anda mungkin juga menyukai