Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENYEHATAN UDARA- B

“Radiasi Non Pengion”

Disusun Oleh :

Raufita Heriyah (P23133117030)

Tingkat 3 D4-A Kesehatan Lingkungan

Dosen Pembimbing : Budi Pramono, SKM., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jalan Hang Jebat III Blok F No.3, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran Baru, RT.4/RW.8,
Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1220
1. Pengertian Radiasi Non Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek
ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di
sekeliling kehidupan kita. Jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang
radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi), gelombang
mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone),
sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas), cahaya tampak
(yang bisa kita lihat), dan sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari) (BATAN,
2008).
Radiasi non ionisasi adalah radiasi dengan energi yang cukup untuk
mengeluarkan elektron atau molekul tetapi energi tersebut tidak cukup untuk
membentuk /membuat formasi ion baru (Handley,1997)
Radiasi non pengion dapat didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi
yang bila melalui suatu media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi
tersebut tidak akan mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media
tersebut.
2. Jenis Radiasi Non Pengion
Radiasi ini berupa gelombang elektromagnetik seperti gelombang mikro
(microwave), sinar ultra violet, sinar infra merah & sinar laser
1. sinar ultra violet
a. Pengertian Sinar Ultra Violet
Radiasi ultraungu (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris: ultraviolet) adalah
radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari
daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil.
Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380–200 nm)
dan UV vakum (200–10 nm). Dalam pembicaraan mengenai pengaruh radiasi
UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang
sering dibagi lagi kepada UVA (380–315 nm), yang juga disebut "Gelombang
Panjang" atau "blacklight"; UVB (315–280 nm), yang juga disebut "Gelombang
Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut "Gelombang
Pendek" (Short Wave).
Istilah ultraviolet berarti "melebihi ungu" (dari bahasa Latin ultra, "melebihi"),
sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari
cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan
serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai "hampir UV". Banyak
buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam
panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.
Sinar Ultraviolet (UV) adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian
energi yang berasal dari matahari. Sinar UV dapat membakar mata, rambut,
dan kulit jika bagian tubuh tidak dilindungi, atau jika mereka terlalu banyak
terkena sinar matahari. Meskipun demikian, sinar UV sangat berguna dalam
ekosistem kita.
Sinar UV membantu tubuh kita dalam membuat vitamin D, yang memperkuat
tulang dan gigi dan membantu tubuh kita membangun kekebalan terhadap
penyakit seperti rakhitis dan kanker usus besar. Sinar UV juga digunakan
untuk mengobati psoriasis, sinar memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit.
Sinar UV telah digunakan dalam berbagai hal komersial juga, termasuk
sterilisasi dan desinfeksi. Beberapa hewan dapat melihat sinar UV, dan UV
membantu lebah untuk mengumpulkan serbuk sari dari bunga.
Radiasi ultraungu (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris: ultraviolet) adalah
radiasi elektromagnetik terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari
daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar X yang kecil.
b. Sumber radiasi UV
Ada 2 Sumber radiasi UV yaitu
• Sumber radiasi UV alam adalah matahari, tetapi karena serapan atom
oksigen
sehingga membentuk lapisan ozon, maka radiasi matahari yang sampai ke
bumi (terestrial) intensitasnya lebih rendah yang meliputi UV dengan panjang
gelombang 290 – 400 nm, sedangkan panjang gelombang yang lebih
pendek diserap oleh lapisan atmosfer. Sebagai penyerap utama radiasi UV,
lapisan gas ini berfungsi sebagai pelindung bumi dari pajanan sebagai
radiasi UV yang lebih pendek dari 340 nm. Semakin berkurangnya lapisan
ozon sebagai akibat dari pelepasan chloofluorocarbon (CFC) hasil buatan
manusia ke atmosfer akan memperkecil tingkat proteksi ozon terhadap sinar
UV dan menyebabkan tingkat kerusakan akibat pajanan radiasi UV semakin
besar (De Grujl, 2000).
• Sumber radiasi UV buatan manusia pada dasarnya terdiri dari 3
jenis yaitu
incandescent, seperti lampu halogen tungsten; lampu neon, seperti seperti
lampu intensitas tinggi yang digunakan pada industri untuk
fotopolimerisasi
dan lampu germisidal untuk sterilisali dan untuk mengelas metal; dan
lampu UV seperti excimer laser (Alatas & Lusiyanti, 2001).
Sumber : sinar matahari, kegiatan pengelasan, lampu pijar, pekerjaan laser.
c. Manfaat Sinar Ultra Violet (UV)
Seringkali kita hanya mengerti bahwa sinar matahari mengandung ultraviolet
yang berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya hanya penting bagi pembentukan
vitamin D bagi tubuh. Faktanya adalah pembentukan vitamin D mutlak
memerlukan sinar ultraviolet. Apa saja manfaat sinar matahari bagi tubuh kita,
berikut ulasannya.
• Membantu pembentukan vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang.
• Dalam dunia kesehatan digunakan sebagai seterilisator untuk alat-alat
kesehatan dan seterilisasi ruangan operasi.
• Membunuh bakteri-bakteri patogen pada air minum.
• Sumber utama vitamin D.Sinar ultraviolet ternyata membantu
mengubah kolesterol yang tersimpan di kulit menjadi vitamin D. Hanya dengan
berjemur selama 5 menit di pagi hari, tubuh kita mendapatkan 400 unit vitamin
D.
• Mengurangi kolesterol darah. Proses pembentukan vitamin D dimana
mengubah
• kolesterol di dalam darah maka akan mengurangi kadar kolesterol dalam
tubuh kita.
• Penawar infeksi dan pembunuh bakteri.
Sinar ultraviolet ternyata juga membantu membasmi virus-virus penyebab
kanker. Secara umum, sinar matahari mampu membunuh bakteri, virus, dan
jamur yang berpotensi menyebabkan TBC, peritonitis, pneumonia, dan asma
saluran pernapasan.
• Mengurangi gula darah.
Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh yang
merangsang glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan
d. Bahaya sinar Ultra Violet
• Bahaya Sinar UV Pada Kulit
Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar
matahari yaitu pigmen melanin. Kulit yang gelap menandakan kandungan
pigmen dalam jumlah banyak, begitu juga sebaliknya. Penelitian membuktikan
bahwa semakin banyak pigmen, semakin kecil kemungkinan seseorang terkena
kanker kulit karena pigmen berfungsi sebagai penangkal dampak sinar UV yang
dipancarkan matahari. Sering beraktivitas di bawah sinar matahari tanpa
pelindung kulit, akan menyebabkan kulit lebih cepat mengalami penuaan. Kulit
jadi cepat berkerut dan timbul bercak-bercak hitam yang kita kenal sebagai flek
hitam.
Sinar UV juga bisa membuat kulit tidak mulus karena menebal atau menipis.
Bisa juga muncul benjolan-benjolan kecil yang ukurannya bervariasi. Benjolan-
benjolan atau flek pada kulit bisa berkembang menjadi tumor jinak bahkan
kanker kulit. Khususnya pada orang yang banyak bekerja di bawah terik
matahari atau sering berjemur di pantai. Tidak heran bila bintik awal kanker
kulit timbul di bagian tubuh yang terbuka seperti wajah, kepala, tangan dan
bagian yang banyak terpapar sinar matahari.
Sinar Matahari tidak sepanjang hari merusak kulit, sebelum pukul 09.00 pagi
justru penting untuk tulang. Kita justru harus waspada pada pancaran sinar
yang berlansung sejak pukul 09.00 hingga 15.00, sebab disaat waktu tersebut
sinar matahari mengandung sinar UV yang dapat merusak kulit.
e. Bahaya Sinar UV Pada Mata
Paparan UV bisa berakibat:
iritasi mata (conjungtivitis fotoelektrika), mata berair/lakrimasi dan penderita
menghindari paparan cahaya. Tetapi gejala ini akan kembali normal dalam
beberapa hari. Kulit merah terbakar (erythema). Pigmen kulit dapat melindungi
dari sinar UV. Pada paparan kronis UV dapat merusak struktur kulit dan
menyebabkan kulit mengalami penuaan dini dan kanker kulit.
Pekerja yg berisiko : pekerja yang selalu terpapar sinar matahari, menggunakan
pakaian lengan pendek & celana pendek terutama bila bekerja di musim panas.
Pekerja dalam ruang dimana lampu UV digunakan untuk membunuh bakteri :
perawat, tukang daging, penjamah makanan, tukang daging, pekerja pabrik
obat & tembakau dan tukang las.
f. Pencegahan :
Memakai kaca mata anti UV
lotion sunblock
2. Sinar inframerah
a. Pengertian Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah
merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi
inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang
antara 700 nm dan 1 mm.
b. Karakteristik Inframerah
• Tidak dapat dilihat oleh mata manusia
• Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
• Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas
• Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang
berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami
kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.
• Memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi oleh cahaya
matahari.
c. Sumber Inframerah

Sinar matahari langsung mengandung 93 lumens per watt flux radian, yang
termasuk di dalamnya inframerah (47%), cahaya tampak (46%), dan cahaya
ultra violet (6%) . Sinar inframerah terdapat pada pada cahaya api, cahaya
matahari, radiator kendaraan atau pantulan jalan aspal yang terkena panas.
Saraf pada kulit kita dapat menginderai perbedaan suhu permukaan kulit,
namun kita tidak dapat merasakan sinar inframerah.
Sinar inframerah dapat digunakan untuk memanaskan makanan, misalnya
pada restauran cepat saji. Inframerah juga dapat dimanfaatkan untuk melihat
benda, yaitu dengan detektor inframerah. Setiap benda akan memantulkan
dan/atau menyerap inframerah sehingga detektor menangkap panjang
gelombang yang berbeda sesuai suhu yang dikeluarkan benda. Karena sumber
utama sinar inframerah merupakan radiasi termal ataupun radiasi panas, setiap
benda memiliki suhu panas tertentu bahkan yang kita kira tidak cukup panas
untuk meradiasikan cahaya tampak dapat mengeluarkan energi dan terlihat
pada detektor.

Semakin panas suatu benda, maka semakin banyak pula radiasi


inframerah yang dipancarkannya. Inilah yang menjadi dasar pendeteksian suhu
badan manusia dan pendeteksian sensor untuk mengidentifikasikan orang yang
terserang firus flu burung atau flu babi di bandara-bandara internasional.
Manusia pada suhu normal meradiasikan sinar inframerah cukup kuat, dengan
panjang gelombangnya sekitar 10 mikron.

a. Jenis-jenis sinar inframerah


a. Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm. Contoh aplikasi
sederhana untuk near infra red digunakan untuk pencitraan pandangan malam
seperti pada nightscoop.
b. Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm. Contoh
aplikasi sederhana untuk mid infrared ada pada sensor alarm.
c.  Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm. Contoh aplikasi
sederhana untuk far infrared adalah alat – alat kesehatan.
b. Kegunaan inframerah dalam kehidupan
 Bidang Kesehatan
a. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah
mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul
tersebut pecah maka akan terbentuk molekul tunggal yang dapat meningkatkan
cairan tubuh.
b. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah
akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani
tekanan jantung.
c. Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat,
racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat
mengurangi beban liver dan ginjal.
d. Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah,
memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.
e.  Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran
panas yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat
dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat
bermanfaat bagi dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat
membuat keputusan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain
itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk
proses penyembuhan penyakit seperti cacar.
1. Cahaya tampak
1. Pengertian
Cahaya tampak adalah satu-satunya bagian dari spektrum elektromagnetik yang dapat
dilihat oleh mata manusia. Mata manusia tidak dapat melihat radiasi dengan panjang
gelombang di luar spektrum yang terlihat ini. Cahaya tampak bisa dilihat dalam
bentuk warna yang berbeda, masing-masing warna memiliki panjang gelombang yang
berbeda. Merah memiliki panjang gelombang terpanjang dan ungu memiliki panjang
gelombang terpendek. Bila semua warna cahaya tampak bersamaan, mereka membuat
cahaya putih.

Ketika cahaya putih dikirim melalui prisma, ia terbagi menjadi warna yang berbeda
setelah melewati prisma. Warna cahaya yang berbeda ini memiliki panjang gelombang
yang berbeda.

2. Sumber cahaya tampak


Matahari adalah sumber alami untuk gelombang cahaya yang tampak dan mata kita
melihat pantulan sinar matahari ini dari benda-benda di sekitar kita. Warna benda
yang kita lihat adalah warna cahaya yang dipantulkan dari benda dan sisa semua
warna diserap. Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 400 sampai 700
nanometer (nm).
Hewan yang berbeda peka terhadap panjang gelombang yang berbeda, misalnya ular
sensitif terhadap panjang gelombang inframerah sehingga bisa mendeteksi cahaya
inframerah dan beberapa serangga dapat mendeteksi sinar ultraviolet.
3. Kelebihan Gelombang cahaya tampak
 Keuntungan utama dari cahaya tampak adalah Anda bisa melihatnya.
 Cahaya yang terlihat tidak berbahaya bagi mata kita.
2. Radiasi Sinar Laser
Sinar laser adalah emisi energi tinggi yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan,
pemotongan, pelapisan, pembuatan mesin mikro dan operasi kedokteran
Bahan yg digunakan agar menghasilkan sinar laser:
Bahan laser gas ( helium, Neon, argon, CO2, N2 +), laser kristal padat dan laser semi
konduktor
Efek pada pekerja :kerusakan retina & menyebabkan kebutaan
kelainan kulit
Batas aman radiasi :
kulit : 1,0 W/cm 2
mata : 0,001 W/cm 2 pada diameter pupil 3 mm dan 0,002 W/cm 2 pada diameter pupil
7 mm.
3. Gelombang mikro
a. Pengertian
Dalam bidang ilmu, gelombang mikro ini dikenal juga dengan nama Mikro
gelombang (Microwave) sebab frekuensinya cukup tinggi yakni di atas 3 Ghz.
Apabila gelombang super tinggi ini diserap oleh sebuah benda maka akan muncul
gejala pemanasan pada benda tersebut. Proses inilah yang terjadi pada alat
memasak bernama Microwave. Gelombang mikro yang ia gunakan berada dalam
band frekuensi ISM 2.45 GHz. Selain microwave, contoh lain perpindahan panas
ini terlihat pada alat pemanasan material dalam dunia industri.
b. Sumber Gelombang mikro
Dihasilkan dari perlambatan elektron pada medan listrik, kegunaannya untuk
gelombang radio, televisi, radar dan alat-alat industri.
radiasi microwave :
sepanjang beberapa mm semua diserap kulit
sepanjang beberapa cm sebagian diserap kulit sebagian menembus ke dalam tubuh
c. Manfaat gelombang mikro
Gelombang mikro ini banyak digunakan dalam industri sebab pemanasannya
jauh lebih merata sebab ia justru membangkitkan panas dari dalam bukan
mentransfer panas dari luar.
Selain Microwave, gelombang mikro juga digunakan pada Radio Detection and
Ranging atau RADAR. RADAR ini sendiri dimanfaatkan untuk mendeteksi dan
menetukan suatu benda dengan muatan gelombang mikro. RADAR ini bisa dipakai
melacak benda bergerak. Pantulannya sendiri berasal dari polarisasi circular,
vertical dan juga horizontal. Selain RADAR, gelombang mikro ini juga dipakai
dalam sistem navigasi atau GPS. Prinsip dasarnya kurang lebih sama dengan
RADAR.
Pemanfaatan lain gelombang mikro terlihat pada ranah telekomunikasi. Anda
pasti familiar dengan istilah WiFi. Si WiFi ini juga memanfaatkan gelombang
mikro dengan memakai banda frekuensi ISM. Sama halnya dengan fitur Bluetooth
pada perangkat elektronik Anda. Fungsinya untuk mentransfer file juga
memanfaatkan gelombang mikro. Selain kedua hal tersebut, perlu juga disebutkan
manfaat gelombang mikro dalam menunjang komunikasi antara BTS yang satu ke
BTS lainnya. Familiar dengan istilah GSM? Jaringan ini menggunakan gelombang
mikro dengan frekuensi yang berkisar di 800 MHz, 900Mhz juga 1800MHz.
d. Bahaya gelombang mikro
Efek pada tubuh : stadium permukaan : astenia bersifat reversibel bila radiasi
terhenti
stadium menengah & lanjut : neurovaskuler, gangguan kadar albumin, histamin
dalam serum darah, karsinoma Bell telephone laboratories menetapkan bahwa
untuk frekuensi 300 - 30.000 MHz tidak boleh dilampaui 10 mw/cm2, dengan
tingkat kekuatan
> 10 mw/cm2 : berbahaya
1-10 mw/cm 2 : hati-hati bisa terjadi radiasi
< 1 mw/cm 2 : aman
4. Gelombang radio
a. Pengertian
Gelombang radio merupakan sebentuk radiasi elektromagnetik (electromagnetic
radiation) yang tak terlihat.Radiasi ini memiliki panjang gelombang bervariasi dari
sekitar 1 mm hingga lebih dari 100.000 km, sehingga membuat gelombang radio
menjadi salah satu yang memiliki rentang terluas dalam spektrum
elektromagnetik.“Radio” merupakan istilah generik untuk menyebut radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih dari 1 mm dan memiliki frekuensi
di bawah 300 GHz.
b. Sumber Gelombang radio
Gelombang radio dihasilkan oleh gerakan muatan listrik, yang dapat dihasilkan dari
arus listrik atau dari gerak acak atom dan molekul.Bentuk radiasi elektromagnetik ini
sangat penting untuk komunikasi manusia, dan digunakan antara lain pada ponsel,
televisi, radio, serta radar.
Semua radiasi elektromagnetik dapat dianggap sebagai gelombang berombak melalui
medan elektromagnetik, mirip seperti riak dalam kolam. Radiasi elektromagnetik
dihasilkan ketika partikel bermuatan listrik, biasanya elektron, berubah kecepatan atau
arah gerakan. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai cara, seperti pada pemanasan atom
dan molekul, serta saat terjadi perubahan tingkat energi elektron.

Frekuensi dan panjang gelombang tergantung pada jumlah energi yang terlibat.
Frekuensi yang lebih tinggi dan panjang gelombang yang lebih pendek menunjukkan
energi yang lebih tinggi.

c. Kegunaan Gelombang Radio


Penggunaan paling dikenal gelombang radio adalah untuk mengirim foto, audio, dan
teks dalam bentuk sinyal. Gelombang panjang radio mampu ditransmisikan pada jarak
jauh dan bisa menghindari berbagai rintangan selama proses transmisi. Gelombang
radio dengan panjang gelombang kurang dari 10 meter akan diserap oleh atmosfer.
Gelombang yang lebih panjang dipantulkan kembali antara ionosfer dan tanah,
membuat gelombang radio ideal digunakan untuk transmisi di atas cakrawala.
Frekuensi terendah gelombang radio umum digunakan untuk komunikasi dengan
kapal selam karena memiliki energi yang rendah – tidak mudah dideteksi – namun
memiliki daya tembus tinggi.
Gelombang radio jenis ini dianggap memiliki kemampuan “bass” lebih, yang berarti
mampu menembus lebih jauh, terutama melalui media tebal seperti air. Agar dapat
mengirim informasi, gelombang radio harus dikodekan terlebih dahulu. Terdapat dua
metode pengkodean utama yaitu amplitude modulation (AM) dan frequency
modulation (FM). Pada metode AM, informasi dikodekan dengan memvariasikan
amplitudo atau tinggi gelombang, sedangkan metode FM melibatkan perubahan
frekuensi untuk membawa data. Gelombang radio yang telah dikodekan lantas
diterjemahkan oleh penerima untuk kemudian mereproduksi informasi yang
dibawanya, yang mungkin berupa gambar, suara, atau teks.
d. Efek Kesehatan
Terdapat kekhawatiran tentang kemungkinan efek pada kesehatan akibat paparan
gelombang radio, terutama di kisaran gelombang microwave yang digunakan pada
ponsel dan radar.
Ketika diserap jaringan tubuh, radiasi frekuensi radio dapat menyebabkan pemanasan.
Eksposur normal dianggap tidak menimbulkan masalah, tetapi berada dekat pemancar
radar yang kuat dapat berbahaya. Lensa mata sangat rentan terhadap kerusakan akibat
pemanasan. Paparan berlebih terhadap radiasi gelombang mikro juga berpotensi
menyebabkan katarak. Terdapat pula kekhawatiran tentang efek jangka panjang
penggunaan ponsel, namun studi sampai tahun 2013 belum menghasilkan kesimpulan
meyakinkan.

3. Dampak Kesehatan Dan Lingkungan Radiasi Non Pengion

4. Pemanfaatan Radiasi Non Pengion Dalam Teknologi

Daftar Pustaka
https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/R0013013_bab2.pdf

https://www.academia.edu/36607071/NON_PENGION

Anda mungkin juga menyukai