PENDAHULUAN
1
mungkin jika pendidikan agama dilakukan denganbaik, maka kehidupan
masyarakatpun akan lebih baik.
Kurikulum bertujuan pada apa yang hendak dicapai. Seperti halnya KBK
bertujuan untuk tercapainya kompetensi peserta didik dalam menangkap materi
yang disampaikan. Sama dengan kurikulum PAI yang berbasis kompetensi juga
memiliki tujuan yang sama dengan KTSP hanya saja terdapat tambahan kalau
KBK untuk berkompetensi dalam mencapai materi yang berpendidikan umum dan
orientasinya pada kecerdasan untuk berkompetisi di dunia masyarakat setelah
siswa keluar (lulus) dari dunia pendidikan.
Namun pada kurikulum PAI ada hal yang lebih pokok yang memang
diharapkan dan bukan hanya dalam target tujuan PAI tapi juga sebagai pendidikan
yang lahir dari agama Islam diharapkan dapat berkompetensi jasmani dan rohani,
artinya berkompetensi dalam hal sikap, skill, pengetahuan secara afektif, kognitif,
psikomotorik sesuai dengan ajaran agama Islam dalam aspek jasmani.
2
Landasan Agama
Landasan Filosofis
Landasan Psikologis
Landasan Sosiologis
3
BAB II
1. Pengertian Kurikulum
4
dikuasai murid dan diajarkan oleh guru untuk mencapai suatu tingkatan atau
ijazah”.
5
3. Pengertian Kurikulum 2013
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, kurikulum
memiliki dua dimensi. Dimensi yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran. Sedangkan dimensi yang kedua adalah
cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.6
Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai
keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang
digariskan dalam haluan negara.
6 UU Sisdiknas No. 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
7E.Mulyana. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.(Bandung:
Rosdakarya.2013). hlm. 164
6
B. Perbedaan dan Perubahan Kurikulum 2006 (KTSP) dan 2013 (K13)
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu),
tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen
kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan
konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural.
Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen
tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem
penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup
perubahan semua komponen kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun
1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada
tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan tak
ketinggalan juga kurikulum terbaru yang akan diterapkan di tahun ajaran
2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah
melakukan uji publik
untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata public. Kemudian
pada akhirnya di tahun 2013 akan mulai diberlakukan kurikulum ini secara
bertahap.
8
Akhmad Sudrajat, Kerangka Dasar Kurikulum 2013, dalam
http://emtha1110.blogspot.com diakses tanggal 13 Oktober 2017
7
a. Kurikulum 2006 (KTSP)
8
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan; yang
dilaksanakan melalui kegiatan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan,
ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yag relevan.10
a. Landasan Filosofis
10 Op.Cit,.UU Sisdiknas No. 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
11 Ibid,. UU Sisdiknas No. 67 Tahun 2013
9
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.12
10
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
b. Landasan Teoritis
11
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.13
c. Ladasan Yuridis
12
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam mauatan
kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap tahun pendidikan dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum.15
Tidak terlepas dengan dua kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini
tentunya antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 memiliki perbedaan. Hal
tersebut dapat terlihat dari definisi dan muatan yang ada di dalamnya.
a. Kurikulum KTSP
13
ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpdu”.
c. Pembelajaran pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV s,d VI dilaksanakan melalui pendekatan
mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.17
14
1 Pendidikan Agama 3 3 3
PENDIDIKAN
2 KEWARGANEGARAAN 2 2 2
3 BAHASA INDONESIA 5 5 5
4 MATEMATIKA 5 5 5
7 SBdP 4 4 4
8 PJOK 4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
b. Kurikulum 2013
15
a. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
NO KOMPONEN KELAS
1 AL-QUR`AN HADIST 2 2 2 2 2 2
2 AKIDAH AKHLAK 2 2 2 2 2 2
3 FIQIH 2 2 2 2 2 2
SEJARAH KEBUDAYAAN
- - 2 2 2 2
4 ISLAM
5 BAHASA ARAB 2 2 2 2 2 2
PENDIDIKAN
6 KEWARGANEGARAAN 5 5 6 5 5 5
7 BAHASA INDONESIA 8 9 10 7 7 7
8 MATEMATIKA 5 6 6 6 6 6
16
10 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL - - - 3 3 3
11 SBdP 2 2 2 3 3 3
12 PJOK 4 4 4 4 4 4
B. MUATAN LOKAL
1. BAHASA JAWA 2 2 2 2 2 2
2.
3.
Jumlah 34 36 40 43 43 43
C.PENGEMBANGAN DIRI
1. PRAMUKA
2. DRUMBAND, HADROH
3. SILAT,TARI, LUKIS
4. DHUHA,INFAK
5. B INGGRIS
6. TIK
7. BATIK
17
a. Pada kurikulum 2013 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih
dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan
Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan
dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013.Sedangkan KTSP
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun
2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui
Permendiknas No 23 Tahun 2006
b. Pada kurikulum 2013 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills
dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan , Sedangkan KTSP lebih menekan pada aspek pengetahuan.
d. Pada kurikulum 2013 jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan
jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibandingkan KTSP .
18
berdasarkan proses dan hasil.Sedangkan KTSP Penilaiannya lebih dominan
pada aspek pengetahuan.
k. Sekarang pada kurikulum 2013 diwajibkan mata pelajaran bermutan local dan
mulok menekankan pada aspek psikomotorik .19
Perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP dinilai dari aspek guru
dan sekolah :
1. terkait dengan penataan sistem perbukuan.
biasanya selama ini buku ditentukan oleh penerbit, baik menyangkut isi
maupun harga, sehingga beban berat dipikul peserta didik dan orang tua.
Menyangkut isi, karena keterbatasan wawasan dan kepekaan para penulis,
kegaduhan terhadap isi buku pun sering terjadi.
2. Penataan sistem perbukuan dalam implementasi Kurikulum 2013 dikelola oleh
Pusat Kurikulum dan Perbukuan dan substansinya diarahkan oleh tim
pengarah dan pengembang kurikulum. Tujuannya agar isi dapat dikendalikan
dan kualitas lebih baik. Selain itu, harga bisa ditekan lebih wajar .
3. penataan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) di dalam
penyiapan dan pengadaan guru.
4. penataan terhadap pola pelatihan guru.
19
Pengalaman pada pelaksanaan pelatihan instruktur nasional, guru inti, dan
guru sasaran untuk implementasi Kurikulum 2013, misalnya, banyak
pendekatan pelatihan yang harus disesuaikan, baik menyangkut materi
pelatihan maupun model dan pola pelatihan.
5. memperkuat budaya sekolah melalui pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler,
dan ekstrakurikuler, serta penguatan peran guru bimbingan dan konseling
(BK).
6. terkait dengan memperkuat NKRI. Melalui kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaanlah, peserta didik diharapkan mendapat porsi tambahan
pendidikan karakter, baik menyangkut nilai-nilai kebangsaan, keagamaan,
toleransi dan lainnya
7. memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya.
Pada Kurikulum 2013, peran bahasa Indonesia menjadi dominan, yaitu
sebagai saluran mengantarkan kandungan materi dari semua sumber
kompetensi kepada peserta didik, sehingga bahasa berkedudukan sebagai
penghela mata pelajaran-mata pelajaran lain.20
BAB III
PENUTUP
20 Ibid,. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.hlm. 30- 31
20
1. KESIMPULAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan
pengertian kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah perangkat pendidikan
yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat.
Setiap kurikulum memiliki kerangka dasar yang berbeda dan bisa memiliki
pengertian yang berbeda. Misalnya saja pada kurikulum KTSP kerangka dasar
adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Sedangkan pada kurikulum
2013 kerangka dasar memiliki pengertian sebagai landasan filosifis, sosiologis,
psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan
Struktur Kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada
tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah/Madrasah.
Struktur kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 juga berbeda. Selain itu
implementasinya di Sekolah Dasar dan di Madrasah Ibtidaiyah juga berbeda
dikarenakan Mata Pelajaran PAI di MI terurai menjadi mata pelajaran Al Qur’an
Hadis, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab. Dan
ketika mata pelajaran yang lain diajarkan dengan pendekatan tematik, mata
pelajaran PAI di SD maupun mata pelajaran PAI yag sudah terurai di MI tidak
dapat diajarkan secara tematik.
Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan
dalam sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan
lainnya terdapat perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum
itu. Antara kurikulum KBK dengan KTSP terdapat beberapa persamaan seperti,
sama-sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
dan sama-sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat. Dan juga
persamaan antara KTSP dan Kurikulum 2013, seperti, Kurikulum 2006 (KTSP)
dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD.
2. Saran
21
Dunia pendidikan terus menerus mengalami perubahan dan penegembangan
seperti halnya arus globalisasi yang terus berkembang pesat dengan adanya
teknologi dan informasi yang membuat pendidikan juga ikut berkembang ke arah
yang lebih baik demi mewujudkan cita - harapan bangsa. Penulis berharap bacaan
ini bisa dipahami dan dijadikan dasar awal kita untuk terus mengembangkan
pengetahuan dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
22
Hasibuan, Lias. 2010.Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan.Jakarta: Gaung
Persada.
23