Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PANDEMI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK PADA

MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG (UNISBA)

Disusun Oleh:
Kelompok 12
KERAJAAN TERNATE

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa virus COVID-19 menimbulkan banyak dampak
terhadap aktivitas-aktivitas di keseharian termasuk aktivitas pembelajaran yang
berada di kampus. Dapat dilihat bahwa hampir seluruh tempat pendidikan di
Indonesia menjalankan semua aktivitas pembelajarannya melalui online atau dalam
jaringan. Seperti hal nya yang telah dikemukakan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan bahwa izin kegiatan pembelajaran tatap
muka pada perguruan tinggi dan politeknik/akademik pada semester genap tahun
akademik 2020/2021 dapat dilakukan melalui metode campuran tatap muka dan
dalam jaringan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Berbagai dampak yang ditimbulkan dari pandemi merubah kehidupan seluruh
umat manusia dimuka bumi. Dampak yang ditimbulkan sangat merugikan banyak
orang. Salah satu dampak yang mempengaruhi adalah pada faktor ekonomi. Tidak
sedikit bagi orang yang mengalami putus hubungan kerja, yang bahkan berdampak
kepada kehidupannya. Sulitnya mencari pekerjaan pada masa seperti ini bukanlah
hal yang aneh lagi. Keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung menyulitkan
seorang pelajar hingga mahasiswa melaksanakan pendidikannya. Adanya bantuan
berupa subsidi yang tidak dapat terlaksanak dengan baik.
Tidak hanya berpengaruh pada faktor ekonomi, tetapi pandemi ini juga
berdampak pada faktor pendidikan. Pendidikan merupakan faktor yang penting,
untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan berprestasi. Proses
pembelajaran yang menerapkan perbedaan aturan dan tidak sama lagi dengan
proses pembelajaran yang diterapkan sebelumnya. Mengharuskan setiap pelajar
atau mahasiwa untuk lebih ekstra dalam memahami materi yang telah diajarkan
melalui online.

LANDASAN TEORI
1. Pengertian Prestasi Akademik
Dalam proses pendidikan, prestasi dibatasi pada prestasi belajar atau
prestasi akademik. Djamarah (2002) mendefinisikan prestasi akademik adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil akhir dari aktivitas belajar. Sedangkan
definisi prestasi akademik menurut Azwar (2002) adalah bukti peningkatan
atau pencapaian yang diperoleh seorang siswa sebagai pernyataan ada
tidaknya kemajuan atau keberhasilan dalam program pendidikan.
Selanjutnya, menurut Suryabrata (2006) prestasi akademik adalah hasil
belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang
mana di sekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk
angka atau simbol tertentu. Kemudian dengan angka atau simbol tersebut,
orang lain atau siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauh mana prestasi
akademik yang telah dicapai. Dengan demikian, prestasi akademik di sekolah
merupakan bentuk lain dari besarnya penguasaan bahan pelajaran yang telah
dicapai siswa, dan rapor bisa dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan
pelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa prestasi akademik adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa
dari aktivitas belajar, yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol
tertentu.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Akademik


Keberhasilan dalam proses belajar yang terjadi, dilatarbelakangi oleh
adanya sumber atau penyebab yang memengaruhi berlangsungnya proses
belajar mengajar itu sendiri. Faktor tersebut dapat berupa penghambat maupun
pendorong pencapaian prestasi. Menurut Ngalim Purwanto (2010: 107),
faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
• Faktor Internal
Faktor ini merupakan hal-hal dalam diri individu yang
mempengaruhi prestasi belajar yang dimiliki. Faktor ini dapat di
golongkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
• Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis ini mengacu pada keadaan fisik,khususnya sistem
penglihatan dan pendengaran, kedua sistem penginderaan tersebut
dianggap sebagai faktor yang paling bermanfaat di antara kelima indera
yang dimiliki manusia. Untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran
dengan baik seseorang perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan
tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah merupakan suatu penghalang yang
sangat besar bagi seseorang dalam menyelesaikan program studinya.
• Faktor Psikologis
Faktor psikologis meliputi faktor non fisik, seperti; motivasi, minat,
intelegensi, perilaku dan sikap mental.
• Faktor Eksternal
Adapun faktor-faktor lain di luar diri yang dapat mempengaruhi
prestasi yang diraih, yang di golongkan sebagai faktor eksternal, seperti
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
• Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan keluarga dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa.
Berikut ini dijelaskan faktor-faktor lingkungan keluarga tersebut:
- Sosial ekonomi keluarga.
- Pendidikan orang tua.
- Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga.
• Faktor Lingkungan Kampus
- Sarana dan prasarana
Kelengkapan fasilitas sekolah seperti OHP, kipas angin, pelantang
(microphone) akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di
kampus. Selain itu bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan
sekitar sekolah juga turut mempengaruhi proses belajar mengajar.
- Kompetensi Dosen dan Mahasiswa
Kualitas dosen dan mahasiswa sangat penting dalam meraih
prestasi. Kelengkapan sarana dan prasarana tanpa di sertai kinerja
yang baik dari para penggunanya akan sia - sia saja.
- Kurikulum dan Metode Mengajar
Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi
tersebut kepada mahasiswa. Metode pengajaran yang lebih interaktif
sangat di perlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta
mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.
• Faktor Lingkungan Masyarakat
- Sosial budaya
Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan
mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat
yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirim
anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pengajar.
- Partisipasi terhadap pendidikan
Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan
pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran)
sampai pada masyarakat bawah (kesadaran akan pentingnya
pendidikan), setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha
memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Hal ini akan
memunculkan pendidik dan peserta didik yang lebih berkualitas.

3. Pengertian Pandemi
Menurut WHO, corona virus merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
sindrom Pernafasan Akut Berat/Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa
muncul di Wuhan, China pada Desember 2019 yang kemudian diberi nama
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan
menyebabkan penyakit coronavirus disease-2019 (COVID-19). Virus ini tidak
mengenal muda atau tua, kaya atau miskin, siapapun orang yang sedang sakit
atau bahkan imun tubuh yang sedang lemah akan mudah terserang oleh virus
ini.
Di Indonesia sendiri masih banyak sekali warga yang positif terjangkit
virus COVID-19. Tidak sedikit pula, warga yang telah meninggal karena virus
ini Kurangnya pencegahan dan kesadaran ini dari setiap masyarakatnya,
menyebabkan penyebaran yang terjadi semakin tidak ter-kontrol. Rumah sakit
yang penuh dengan pasien COVID-19 tetapi tenaga medis yang tidak
sebanding dengan banyaknya pasien menyebabkan banyaknya pasien yang
tidak tertangani dengan baik.
H. Fuad Ihsan (2005:1) menjelaskan bahwa pendidikan sebagai usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai dan norma-
norma tersebut serta mewariskan kepada generasi berikutnya untuk
dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses
pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya. Tak hanya
itu, pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama
manusia (Dewey, 2003:69).
Peranan pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan, menjadikan
manusia tumbuh besar dengan kepribadian dan moral yang baik yang mampu
menjadikannya sebagai manusia yang mulia dan bermanfaat bagi
lingkungannya. Menciptakan dan membiasakan cara berpikir yang mampu
mengatasi setiap masalah sehingga menemukan titik solusi dari suatu
persoalan. Pendidikan merupakan pembekalan yang penting untuk masa
depan yang indah.

4. Pengaruh Pandemi pada Faktor Ekonomi


Eksternalitas COVID-19 ini telah melemahkan peluang mereka dalam
menghasilkan pendapatan sehari-harinya, terjadinya PHK besar-besaran pada
pekerja yang mencapai 1.943.916 orang yang terdiri dari 114.340 perusahaan.
Kejadiaan ini akan mengalami peningkatan angka yang terus meningkat
apabila pandemic ini berlangsung lama. Selain itu, dengan adanya himbauan
“stay at home” kepada masyarakat akan mengakibatkan penurunan
penghasilan masyarakat dari rutinitasnya secara signifikan, aktivitas ekonomi
menjadi sangat terbatas, serta pengaruh lain yang mengikutinya (Mas’udi dan
Winanti, 2020).
Ekonomi merupakan faktor yang terpenting dalam kehidupan
manusia. Kebutuhan ekonomi erat kaitannya dalam kehidupan sehari-sehari.
Manusia untuk memenuhi kebutuhannya seperti makan, minun, pakaian,
tempat tinggal dan lain-lain memerlukan suatu ekonomi yang kuat. Negara
dituntut untuk megatur kebijakan mengenai perekonomian Indonesia dan
dituntut untuk menjamin ekonomi masyarakat Indonesia dikarenakan faktor
ekonomi merupak faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Selain ekonomi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia, faktor
ekonomi tersebut juga merupakan faktor pendukung pembangunan Nasional
dikarenakan pertumbuhan ekonomi sebuah Negara yang baik dapat
meningkatkan sebuah pembangunan Nasional (Hanoatubun, 2020).
Pada tahun 2020 ini, COVID-19 menjadi perhatian yang sangat besar
bagi bangsa Indonesia. Banyak kerugian yang ditimbulkan dari pandemic ini
yang berdampak pada perekonomian Indonesia. Setelah mengalami peningkat
kasus yang melesat dengan kurun waktu sangat cepat, pemerintah membuat
kebijakan dalam mengatasi pandemic COVID-19, degan berlakunya PSBB
yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020. Dengan
adanya PSBB tersebut semua kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa terhenti.
Seluruh kegiatan dibidang indutri maupun perkantoran untuk sementara waktu
terpaksa berhenti untuk beroperasi. Selain itu, sector pendidikan, layanan
public, seluruh tempat beribadah, pusat perbelanjaan, rumah makan maupun
tempat pariwisata juga mengalami hal yang sama (Misno et al, 2020). Sosial
atau physical distancing ini membawa pengaruh pada penurunan aktivitas
ekonomi secara keseluruhan (Iskandar et al, 2020). Dampak pada sector
ekonomi pada masa pandemic COVID-19 di Indonesia, antara lain:
1. Terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta
pekerja di rumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja di
rumahkan dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.
2. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3%
pada Maret 2020.
3. Terjadinya punurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan I.
4. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-
year(yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas
pangan pada maret 2020.
5. Terjadinya keterbatalan penerbangan yang mengakibatkan penurunan
pendapatan di sector tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp. 207
miliar. Batalnya penerbangan tersebut sebanyak 12.703 pada 15 bandara
pada bulan januari-maret 2020.
6. Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga
mencapai 50%. Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa
pariwisata (Hanoatubun, 2020).

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Pandemi pada Faktor Ekonomi


Pada saat ini, COVID-19 menjadi perhatian yang sangat besar bagi bangsa
Indonesia karena menimbulkan berbagai macam kerugian yang yang
berdampak pada perekonomian Indonesia. Peningkat kasus terjadi secara
melesat dengan kurun waktu sangat cepat, membuat pemerintah menetapkan
kebijakan dalam mengatasi pandemic COVID-19, dengan berlakunya PSBB
yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020 yang
mengharuskan seluruh kegiatan terpaksa terhenti atau dibatasi. Kegiatan
tersebut mencakup berbagai macam bidang tanpa terkecuali.
Pandemi juga menyebabkan permintaan akan kuota melonjak tinggi
karena semua aktivitas pembelajaran di lakukan secara daring sehingga
mahasiswa diwajibkan untuk tetap terhubung dalam jaringan. Proses
pembelajaran dapat terhambat karena keterbatasan kuota akan menjadi
semakin kompleks jika orang tua kurang mengetahui kebutuhan penunjang
proses pembelajaran secara daring.
Selain itu, di masa COVID-19 ini tidak sedikit orang tua siswa
mengalami pemutusan hubungan kerja, atau kehilangan mata pencaharian
terdampak pandemi. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah
terkendala, apalagi dalam menunjang kebutuhan kuota internet pendidikan
anak belajar daring. Tidak hanya itu, sebagai mahasiswa diharuskan
membayar UKT yang membuat pengeluaran bertambah sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.

2. Pengaruh Pandemi pada Proses Pembelajaran


Adanya pandemi ini, mengharuskan seluruh masyarakat Indonesia untuk
menghabiskan waktu dan beraktivitas didalam rumah. Aktivitas yang biasanya
dilakukan secara tatap muka, namun untuk saat ini dilakukan secara tatap
layar, baik aktivitas dalam bekerja ataupun proses pembelajaran.
Pembelajaran secara daring atau online saat ini diterapkan hampir di seluruh
sekolah atau perguruan tinggi dengan upaya pencegahan COVID-19 agar
memutus rantai penyebarannya.
Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work from Home (WFH)
senbagai upaya penyelesaian segala pekerjaan di rumah yang diterapkan
kepada masyarakat. Salah satu bidang yang terdampak oleh pandemi ini
adalah pada bidang pendidikan di Indonesia karena dengan diterapkannya
pembatasan interaksi, menyebabkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan
sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah
yang dihadapi oleh mahasiswa dan dosen, seperti materi pelajaran yang belum
selesai disampaikan oleh dosen sehingga digantikan dengan pengerjaan tugas
lainnya yang memiliki rentan waktu cukup mepet.
Ketidakhadiran dosen saat pembelajaran secara tatap layar juga
mengharuskan mahasiswa untuk lebih aktif dalam pemahaman materi,
mahasiswa harus lebih aktif membaca, berdiskusi dengan teman, bahkan
bertanya langsung kepada dosen melalui aplikasi pesan instan. Terbatasnya
interaksi langsung dengan dosen menjadikan mahasiswa harus pandai
mengatur waktu dalam pengerjaan tugas yang memiliki batas waktu
pengumpulannya dan mencari sumber bahan belajar sendiri selain yang
diberikan dosen.
Miss komunikasi dosen dan mahasiswa menjadi berkurang, komunikasi
dosen dan mahasiswa sangat penting jika pembelajaran di lakukan secara
luring dengan tatap muka akan memudahkan mereka untuk saling
berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pembelajaran secara online sangat
terbatas pada ruang maya saja sehingga proses komunikasi tidak maksimal
belum lagi masalah sinyal yang dapat menghambat komunikasi dosen
dan mahasiswa.
Jaringan Internet yang tidak stabil dapat menghambat proses
pembelajaran secara daring, karena wilayah Indonesia sangat luas dan tidak
semua akses Internet bisa stabil dan mewadahi, oleh karena itu masalah sinyal
menjadi penghamabt pembelajaran secara Daring, mahasiswa di haruskah
mencari jaringan yang stabil bahkan jika jaringan tidak stabil akan sangat
mempengaruhi dan menghambat proses pembelajaran.

3. Dampak Pandemi Terhadap Prestasi Akademik pada Fakultas Ekonomi


Mahasiswa harus bisa mencari solusi terbaik guna memperkecil masalah
yang ada serta menghindari munculnya masalah baru. Seorang mahasiswa
dengan jurusan manajemen mengharuskan untuk dapat mengelola berbagai
hal yang terjadi seperti mengatur waktu, keuangan, dan kegiatan agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan mengembangkan
ide dan strategi baru pada proses pembelajaran yang nantinya dapat digunakan
ketika pandemi selesai. Seorang mahasiswa akuntansi dapat berperan lebih
spesifik di dalam pengelolaan laporan keuangan. Misalnya, dalam pembuatan
laporan pribadi terkait pengeluaran dan pemasukan selama pembelajaran
daring. Dengan membuat laporan keuangan, seseorang dapat mengetahui
apakah pengelolaan keuangannya sudah baik atau belum, sehingga nantinya
diharapkan dapat lebih mengutamakan pengeluaran yang lebih dibutuhkan
terlebih dahulu. Mahasiswa ekonomi pembangunan dapat menemukan
berbagai strategi yang cocok terkait masalah yang sedang dihadapi untuk
mendapatkan keuntungan dalam pembangunan yang berkelanjutan sehingga
dapat meminimalisir kerugian yang didapat selama pandemi secara kritis,
kreatif, dan inovatif. Berbagai dampak dapat ditimbulkan dari pandemi
terhadap prestasi akademik, baik dari segi negatif atau positif. Jika dilihat dari
dampak negatif, yaitu munculnya berbagai masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa atau dosen.
- Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara online atau daring
membuat banyak mahasiswa kesulitan memahami materi yang telah
disampaikan dosen.
- Keterbatasan kuota atau jaringan yang tidak merata di daerah tertentu
dapat menjadi penyebab timbulnya masalah proses belajar mengajar.
- Keterbatasan kemampuan dosen dan siswa dalam penggunakan
komputer, internet dan website.
- Materi yang tidak tersampaikan mengharuskan dosen untuk
menggantinya dengan berbagai tugas lainnya. Biasanya, dosen
memberikan waktu untuk penyelesaian tugas pengganti tersebut
hanya sebentar. Hal itu dilakukan dosen bukan karena ingin
membebani mahasiswa, melainkan ada deadline yang harus dikejar
oleh dosen. Hal tersebut akan membuat mahasiswa menjadi asal
dalam mengerjakan tugas yang nantinya akan berpengaruh terhadap
nilai yang diperoleh.
Dampak positif dari pandemi atas proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
- Secara tidak langsung mengharuskan mahasiswa untuk menggali materi
yang kurang dipahami tersebut secara mandiri, dengan memanfaatkan
berbagai media seperti media massa, buku, artikel atau bahkan jurnal
yang telah disarankan oleh setiap dosen mata kuliah tersebut. Hal
tersebut dapat membuat mahasiswa menjadi terbiasa untuk bisa berpikir
kritis, memiliki wawasan yang luas, dan memiliki usaha yang lebih
ekstra dalam memahami materi.
- Hal positif lainnya dari kegiatan belajar mengajar secara daring adalah
meningkatkan kemampuan baik bagi dosen maupun mahasiswa dalam
penggunaan komputer dan internet.
- Mahasiswa menjadi lebih mandiri dan diharuskan untuk bisa mencari
solusi terbaik guna memperkecil masalah yang ada serta menghindari
munculnya masalah baru (problem solve). Mahasiswa diharuskan untuk
senantiasa mengelola berbagai hal, misalnya mengatur waktu,
keuangan, dan kegiatan, guna mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan pengembangan ide dan penerapan strategi baru pada
proses pembelajaran yang nantinya dapat digunakan ketika pandemi
selesai.
- Skill yang baru dengan adanya pandemi mahasiswa dituntut untuk
mempunyai keahlian yang mewadahi agar tidak gagap teknologi saat
proses pembelajaran berlangsung
- Pengalaman lebih luas dengan adanya pandemi mahasiswa bisa belajar
dalam ruang maya tanpa batas misalnya dengan membaca banyak buku
di situs online. Mahasiswa juga bisa mengikuti webinar yang di
selenggarakan oleh lembaga lain untuk menambah pengalaman.

4. Langkah-Langkah Tindakan
a. Pendidik/Dosen/Akademisi
Sebagai seorang pendidik harus terus bertanggung jawab untuk
mengembangkan Tridarma Perguruan Tinggi agar tercapai targetnya
untuk menyampaikan tugas pengajaran, dimana mata kuliah harus selesai
dilaksanakan sesuai waktu yang sudah ditentukan. Berbagai cara dapat
dilakukan dalam menyampaikan materi secara online, misalnya melalui
pertanyaan dalam kuis yang jawabannya akan dibahas dalam forum
diskusi. Begitu juga dengan Penelitian yang akan dilakukan untuk
mencari solusi masalah yang dihadapi oleh masyarakat seperti masa
Pandemi COVID-19 agar masyarakat merasakan hasil dari penelitian
yang dilakukan oleh pihak akademisi sampai benar-benar bisa dirasakan
masyarakat manfaat dari solusi yang disampaikan oleh pihak akademisi.
b. Orang Tua
Orang tua memiliki peran yang paling berat, karena memikirkan
biaya untuk kehidupan sehari-hari serta harus menambah biaya untuk
pembelajaran berupa pulsa misalnya agar anak-anak dapat mengikuti
pembelajaran secara daring. Orang tua diharuskan untuk mampu menjadi
pendamping atau mentor perubahan bagi anak-anaknya di rumah. Orang
tua dapat menyadari bahwa beban pendidikan anak tidak bisa hanya
diserahkan kepada dosen semata. Proses pengubahan sikap dan perilaku
seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan merupakan
pembelajaran sesungguhnya.
c. Anak Didik
Pemerintah telah menerapkan kebijakan terkait kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah guna mencegah penyebaran
COVID-19. Kebijakan ini akan terus berlaku hingga dapat dipastikan
bahwa pandemi telah selesai. Perasaan jenuh mulai dirasakan oleh
mahasiswa karena banyaknya tugas yang diberikan dosen, sehingga
sebagian besar mahasiswa menunda pengerjaan tugas tersebut. Beberapa
alasan yang memungkinkan misalnya ada listrik mati, kendala jaringan
internet, kuota habis, dan sebagainya, sehingga membuat dosen pun harus
memaklumi kondisi yang ada. Hal tersebut dapat membuat mahasiswa
kurang focus untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan berjam-jam
dengan duduk didepan computer atau handponenya.
Sikap disiplin dapat dibangun oleh mahasiswa melalui hal-hal kecil
yang diterapkan di rumah guna memperbaiki sikap yang berguna untuk
kehidupan. Pola pikir yang unggul dalam menghadapi berbagai
kompleksitas dan kerumitan akan menjadi bekal yang berguna dimasa
yang akan datang.

5. Motivasi Belajar Daring Selama Pandemi


Meningkatnya motivasi belajar mahasiswa di masa pandemi berasal
dari dukungan orang tua, dimana orang tua mempengaruhi tinggi rendahnya
motivasi tersebut. Dengan adanya dukungan yang diberikan orang tua akan
mendorong mahasiswa untuk memberikan hasil yang maksimal meskipun
pembelajaran dilakukan secara daring. Karena dukungan yang diberikan
orang tua akan menjadikan anak merasa dihargai dan diperhatikan, sebab
dukungan orang tua lah yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
prestasi belajar yang baik. Selain dukungan orang tua motivasi yang berasal
dari diri sendiri juga dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa,
dimana ketika seseorang berpikir positif tentang dirinya bahwa dia mampu
untuk mencapai tujuan yang ditetapkannya. Sedangkan ketika seseorang
berpikir negatif tentang dirinya dan bersikap pesimis dalam bersaing makan
tujuannya akan sulit untuk tercapai.
Meningkatnya motivasi belajar juga harus berasal dari diri sendiri.
Sebagai seorang mahasiwa, harus memiliki keinginan untuk bisa mencapai
sesuatu yang kelak akan didapatkan dimasa depan, kepercayaan kepada diri
sendiri juga menjadi faktor pendorong mahasiswa untuk terus berperan aktif
dalam dunia pendidikan walaupun kondisi dunia Pendidikan sedang kacau
akibat Pademi ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan
bahwa pandemi memberikan berbagai dampak terhadap prestasi akademik
mahasiswa Universitas Islam Bandung (UNISBA). Dampak yang dirasakan
meliputi dampak positif dan dampak negatif baik dari segi pembelajaran maupun
dari segi ekonomi, dimana dalam pelaksanaannya kedua dampak tersebut saling
berdampingan. Dampak negatif dapat diatasi dengan memanfaatkan peluang dari
metode pembelajaran daring. Seorang mahasiswa dituntut untuk dapat
memanfaatkan peluang yang ada melalui ilmu yang telah ia dapat sesuai dengan
kemampuannya.
Berbagai tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam
metode pembelajaran daring baik itu oleh pendidik, orang tua, ataupun anak didik.
Pendidik harus senantiasa bertanggung jawab untuk menyampaikan tugas
pengajaran sesuai waktu yang telah ditentukan. Orang tua harus memikirkan biaya
yang cukup bertambah akibat pembelajaran daring ini, karena diperlukan biaya
tambahan untuk jaringan serta perangkat yang digunakan dalam metode
pembelajaran. Anak didik yang disini dikhususkan kepada mahsiswa harus
mengikuti metode pembelajaran ini agar mendapatkan berbagai manfaat yang
sangat berguna, lalu dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

FR Yamali, RN. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi. Journal


of Economics and Business Vol.2, Hal.384-388.
https://ejurnal.unbari.ac.id

H, Wan Laura. (2020). The Survival Strategy Of Smes During The Covid-19
Pandemic. Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Vol. 10 No. 1.
http://ejurnal.umri.ac.id/index.php/jae

Siahaan, M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan. Jurnal


Kajian Ilmiah No.1, Hal 1-3.
https://ejurnal.ubharajaya.ac.id
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai