BAB 3 Metopel Khoirunnia Hasibuan
BAB 3 Metopel Khoirunnia Hasibuan
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
1
yang biasanya dalam penelitian pendidikan berupa peserta didik, guru,
kepala sekolah, orang tua siswa dan semua elemen pada pendidikan
yang menghasilkan karakteristik-karakteristik atau sifat yang menjadi
perhatian peneliti.1 Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotapinang tahun pembelajaran 2018-
2019 yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah 276 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karekteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel terjadi bila populasi
besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi tersebut. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.
Apa yang diketahui dari sampel tersebut, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi, maka sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul mewakili populasi.
Pengambilan sampel adalah melalui cluster random sampling.
Teknik sampling dengan menggunakan cluster random sampling
1
Indra Jaya & Ardat, (2013), Penerapan Statistik Untuk Pendidikan, Bandung: Citapustaka Media
Perintis, h. 20
2
digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster, dengan
catatan anggota berasal dari kelompokkelompok yang mempunyai
karakteristik yang sama (homogen).2
Dari 7 kelas VIII SMP Negeri 2 Kotapinang dipilih sampel
sebanyak 1 kelas, yaitu kelas VIII 2 untuk dilakukannya eksperimen.
D. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah the pretest-
posttest control group design.3 Adapun desain penelitian pada penelitian
ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
2
Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Citapustaka Media, 2007),
hlm. 116.
3
Ibid, hlm. 105
3
Keterangan :
E. Defenisi Operasional
4
tingkat tinggi. Dengan demikian siswa tidak hanya akan belajar
bagaimana ”bertanya” yang baik dan benar, tetapi juga belajar
bagaimana pengaruh bertanya di dalam kelas. Kelancaran
bertanya (fluency) adalah merupakan jumlah pertanyaan yang
secara logis dan relevan diajukan guru kepada siswa didalam
kelas. Kelancaran bertanya ini sangat diperlukan bagi guru di
dalam proses belajar-mengajar. Pertanyaan yang disajikan guru
diarahkan dan ditunjukkan pada pelajaran yang memiliki
informasi yang relevan dengan materi pelajaran, untuk
membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah
ditetapkan.
5
matematika siswa adalah melalui tes. Instrumen tes merupakan instrumen
yang digunakan untuk mengukur kemampuan konsep matematika siswa.
Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah
penelitian.
Itulah sebabnya insrumen pengumpulan data harus ditangani secara
serius dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat. Untuk
mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang
diteliti, digunakan tes.4 Oleh karena itu sebelum soal pretest dan postest
diujikan pada siswa, terlebih dahulu soal tes telah diuji cobakan kepada
siswa di luar sampel guna menguji validitas tes, reliabilitas tes, tingkat
kesukaran tes, dan daya pembeda tes.
Dalam penelitian ini peneliti membagi sampel menjadi dua kelas
yaitu kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan metode
pembelajaran Learning Starts With a Question dan kelas kontrol adalah
kelas yang tidak menggunakan metode pembelajaran Learning Starts With
a Question lalu kedua kelas dikenakan pengukuran yang sama, kemudian
dua kelas tersebut diberi posttes untuk mengetahui hasil akhir antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
semester II, kelas VIII SMP N2 Kotapinang analisis real 1 yang berjumlah
40 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
tes. Data yang didapat dari hasil tes atau kuis sebanyak tiga kali. Hasil
tersebut dianalisis gunanya untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pemahaman konsep mahasiswa per indikator.
Data hasil belajar mahasiswa diperoleh dari tes yang diberikan
sebanyak tiga kali pertemuan. Soal yang diberikan hanya empat soal yang
mewakili dari materi yang diberikan selama proses belajar mengajar
berlangsung. Data hasil tes yang didapat dari ratarata tiga kali pertemuan
yang dilakukan setiap akhir pembelajaran baik dari kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Pada tes akhir sebanyak 5 soal uraian yang
mengacu pada indikator kemampuan pemahaman konsep mahasiswa.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta,2013), hlm. 265-266
6
Hasil jawaban mahasiswa tersebut dianalisis berdasarkan 7 indikator
kemampuan pemahaman konsep. Data yang diperoleh pada setiap
pertemuan kemudian dihitung. Dari setiap akhir pertemuan diperoleh nilai
rata-rata pada setiap pertemuan yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas kita dapat lihat perbedaan antara nilai kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Nilai kelas eksperimen selalu di atas nilai
kelas kontrol. Pada tes akhir diberikan soal uraian sebanyak 5 soal yang
mengacu pada indikator kemampuan pemahaman konsep. Hasil jawaban
mahasiswa tersebut dianalisis berdasarkan 7 indikator
7
Indikator Pemahaman Konsep Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Matematika
1. Menyatakan ulang 60 76
sebuah konsep
2. Mengklasifikasikan 62 70
Objek berdasarkan
konsep matematika
3. Memberi contoh dan 85 88
bukan contoh
4. Menyajikan konsep 66 67
dalam berbagai
representasi
5. Membangun syarat 96 107
perlu dan syarat cukup
dari suatu konsep
6. Mengembangkan dan 95 102
memanfaatkan serta
memilih prosedur
tertentu atau operasi
tertentu
7. Mengaplikasikan 72 74
sebuah konsep atau
algoritma pad
pemecahan masalah
Rata-Rata 76.57 82.85
8
Dari kisi-kisi dan indikator yang telah dibuat untuk menjamin validitas
dari sebuah soal maka selanjutnya dibuat pedoman penskoran yang sesuai dengan
indikator untuk menilai instrumen yang telah dibuat. Adapun Kriterian penskoran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor rubrik yang diadaptasi dari Cai,
Lane dan Jacabsin, yaitu:5
a) Validitas Tes.
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2 2
√ {N ∑ X −(∑ X ) }{ N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2
Keterangan :
N = Jumlah responden
5
Syifa Nurjanah, Skripsi: “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa”(Jakarta :
UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h. 35
6
Syahrum dan Salim, (2014), Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Citapustaka Media, Hal.
141.
9
b) Reliabilitas Tes
subjek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel apabila beberapa kali
pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama. Uji reliabilitas objektif tes
berikut:7
∑ σ i2
(
r 11 =
n
n−1 )( 1−
σ
i
2 )
Untuk mencari varians total digunakan rumus sebagai berikut:
2
(∑ X )
∑ X 2− N
σ 2=
i N
2
2 (∑ Y )
∑Y − N
σ 2=
t N
Keterangan:
σ
∑ i2 = Jumlah varians skor setiap item
σ2
t = Varians total
n = Jumlah soal
N = Jumlah Responden
10
No Indeks Reliabilitas Klasifikasi
1 0,80 ≤ r 11 <1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
2 0,60 ≤ r 11 <0,80 Reliabilitas Tinggi
3 0,40 ≤ r 11 <0,60 Reliabilitas Sedang
4 0,20 ≤ r 11 <¿ 0,40 Reliabilitas Rendah
5 0,00 ≤ r 11 <0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
a) Tingkat Kesukaran
B
I=
N
Keterangan:
I = Indeks Kesukaran
B = Jumlah Skor
Table 3.8
Untuk mengetahui daya beda soal (D) terlebih dahulu skor dari
siswa diurutkan dari skor tertinggi sampai skor terendah. Setelah itu
8
Indra Jaya, Statistik Penelitian Untuk Pendidikan. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis. Hal.122
11
diambil 50% skor teratas sebagai kelompok atas dan 50% skor terbawah
S A −S B
DP=
IA
Keterangan:
IA = Jumlah skor ideal salah satu kelompok butir soal yang dipilih
yaitu :
1. Wawancara (Interview)
9
Ibid, 123
12
merupakan teknik penelitian dengan menggunakan komunikasi atau
yang harus diteliti, dan bila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
lebih mendalam.
a. Wawancara Terstruktur
2. Angket (Questioner)
13
Dikutip dari Rachmatul, dijelaskan bahwa angket adalah teknik
peneliti sudah mengetahui variabel yang akan diukur dan mengetahui apa
3. Observasi
gejala alam dan jika responden yang diamati tidak terlalu besar.
a. observasi participant
14
Observasi participant adalah teknik pengumpulan data dengan observasi
dimana peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
juga apa yang sumber data lakukan. Misla sumber data bekerja ke sawah, maka
yang ditemukan menjadi lebih tajam dan akurat.Peneliti juga dapat mengetahui
b. observasi nonparticipant.
serta hidup dan tinggal dilingkungan sumber data. Maka pengumpulan data
15
2. Melakukan analisis data pos-tes yaitu uji normalitas, uji
homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Melakukan analisis data pos-tes yaitu uji hipotesis dengan
menggunakan teknik Analisis Varian dan dilanjutkan
dengan uji Tuckey
penelitian ini yaitu uji-t. Untuk itu dilakukan pengujian prasyarat analisis
1. Analisis Deskriptif
Data hasil postest hasil belajar dianalisis secara deskriftif dengan tujuan
Tabel 3.9
16
1 0 ≤ SKPK< 45 Kurang Sekali
2 45 ≤ SKPK< 65 Kurang
3 65 ≤ SKPK< 75 Cukup
4 75 ≤ SKPK< 90 Tinggi
5 90 ≤ SKPK ≤ 100 Tinggi Sekali
X́ =
∑ Xi
N
Keterangan:
∑ X i : Jumlah nilai
X́ : rata-rata skor
N: Jumlah sampel
Keterangan :
SD = Standar deviasi
10
Indra Jaya, hal.92
11
Indra Jaya, hal. 93
17
2
∑X
( ) N
= Semua skor dijumlahkan, dibagi N kemudian
dikuadratkan.
N = jumlah individu
2. Analisis Inferensial
Uji normalitas data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk
a. Buat H 0 dan H a
X́ =
∑X
n
c.
Dan
S=
√ n∑ X
n−1
2 (∑ X )
n
12
Indra Jaya, (2010), Statistik Penelitian Untuk Pendidikan, Bandung: Cita Pustaka Media
Perintis,Hal. 187
18
d. Menghitung proporsi F ( Z i ), yaitu :
Banyaknya Z 1 , Z 2 , Z 3 , … , Z n
S (Zi )=
n
dengan kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata a=0,05
dengan kriteria :
varians terbesar
F hitung =
varians terkecil
dengan :
19
v1= n1 - 1 dan n1= ukuran varians terbesar
c. Uji Hipotesis
Hipotesis 1
1. Hipotesis Pertama
Question (LSQ)
13
Sudjana. (2005), Metoda Statistika, (Bandung : Tarsito), hal. 250
20
a. Menghitung t hitung dengan rumus:
❑1 −❑2
2 2
t= S1 S 2
√ +
n1 n2
dimana s adalah standar deviasi gabungan yang dihitung dengan rumus :14
2 ( n1 −1 ) s 12 + ( n2−1 ) s 22
s=
n1+ n2−2
Keterangan:
c. Menarik kesimpulan.
14
Ibid,hal 238
21