Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KHOIUNNISA HASIBUAN

NIM : 0305183174

KELAS : PMM-1

B.STUDY : MSI

Pendahuluan : DOKTRIN KEPERCAYAAN DALAM DALM ISLAM

A. Pengertian Doktrin
Kata doktrin berasal dari bahasa inggris yaitu “doctrine”  yang berarti ajaran.
Oleh karena itu doktrin lebih dikenal dengaan dengaan ajaran-ajaran yang bersifat
absolute yang tidak boleh diganggu-gugat. Kata doktrin berarti dalil-dalil darii suatu
ajaran. Kesesuaian pengertian ini dapatt kita temukan di lapangan bahwa suatu ajaran
dalaam agama maupun yang lainya pasti mempunyai dasar atau dalil-dalil.
Pengertian yang sama juga dapatt ditemukan dalaam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yaitu “doktrin ialah ajaran atau asas suatu aliran politik, keagamaan; pendirian
segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan secara bersistem,
khususnya dalaam penyusunan kebijakan negara”. Doktrin ialah ajaran-ajaran atau
pendirian suatu agama atau aliran atau segolongan ahli yang tersusun dalam sebuah
sistem yang tidak bisa terpisahkan antara yangg satu dengan yang lainnya.1

B. Kepercayaan Dalam Islam


Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah doktrin utama dalam Islam yang tidak dapat ditawar-
tawar lagi. Ia adalah dimensi ta’abudi yang terkait dengan petunjuk dan pertolongan
Allah atas hamba-Nya. Tanpa hidayah dari Allah, akan sulit bagi siapa pun untuk dapat
mempercayai-Nya.
Terminologi iman tidak hanya sekadar kepercayaan dan pengakuan akan adanya
Allah, tetapi mencakup dimensi pengucapan dan perbuatan (tashdiq bi al-qalb wa qaul bi

1 Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Rremaja Rosdakarya, 2009), h.113-
114
al-lisan wa afal bi al-jawa-. Keyakinan atau pengakuan merupakan gerbang pertama
keimanan. Keyakinan itu adanya di hati.2

C. Wahyu
Wahyu adalah sebua perkataan yan disampaikan oleh malaikat kepada ummatnya,
Di antara para Nabi ada yang diamanatkan untuk menyampaikan wahyu atau risalah yang
dibawanya. Dengan kata lain menyampaikan wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt
merupakan salah satu pokok dari tugas Rasul.
D. Tugas Kenabian dan Hubungannya terhadap Wahyu
Di antara para Nabi ada yang diamanatkan untuk menyampaikan wahyu atau
risalah yang dibawanya. Dengan kata lain menyampaikan wahyu yang diturunkan oleh
Allah Swt merupakan salah satu pokok dari tugas Rasul3
E. Konsep Islam tentang Manusia
Pengertian manusia dalam al-Qur’an
Istilah kunci yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk pada pengertian manusia
menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan an-nas. Kata basyar disebut dalam Al-
Qur'an 27 kali. Kata basyar menunjuk pada pengertian manusia sebagai makhluk biologis
(QS Ali ‘Imrân (3): 47) tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia,
seperti makan, minum, hubungan seksual dan lain-lain.

F. Konsep Islam tentang Alam Semesta


Ada tiga teori yang menerangkan asal kejadian alam semesta yang mendukung
keberadaan Tuhan. Pertama, paham yang mengatakan bahwa alam semesta ini ada dari
yang tidak ada (creatio ex-nihilo). Ia terjadi dengan sendirinya. Kedua, paham yang
mengatakan bahwa alam semesta ini berasal dari sel (jauhar) yang merupakan inti.
Ketiga, paham yang mengatakan bahwa alam semesta itu ada yang menciptakan.

2
3 Budiono, Kamus Populer Internasional ( Surabaya: Alumni, 2005) hal.162
Teori pertama tampaknya sudah sangat tidak relevan.4 Ia dapat ditolak dengan
teori sebab-akibat (causality theory). Menurut teori kausalitas, adanya sesuatu itu
disebabkan adanya sesuatu yang lain. Dengan demikian, menurut teori ini, alam semesta
tidak terjadi dengan sendirinya tetapi melalui proses penciptaan, yang karenanya tentu
ada yang menciptakan.
Terhadap teori kedua yang mengatakan bahwa alam semesta ini berasal dari sel,
melihatnya sebagai teori yang lebih sesat daripada teori pertama. Menurutnya, sel tidak
mungkin mampu menyusun dan memperindah sesuatu seperti yang terjadi pada struktur
alam semesta. Umpamanya, aspek gender dan tata surya.

G. Konsep Islam tentang Eskatologi


Pengertiaan Eksatologi
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa, yang dimaksud dengan
“eskatologi” adalah ilmu tentang akhir riwayat/ kehidupan manusia; ilmu kematian
manusia. Dalam dunia islam kita kenal berbagai macam riwayat (al-Qur’an & hadits)
yang membicarakan tentang kehidupan setelah mati.
Adapun yang menjadi landasan dalam memotret dan mengklasifikasikan
persoalan esskatologi ini adalah berdasarkan konsep eskatologi islam secara umum.
Eskatologi islam secara sederhana diklasifikasikan menjadi dua bagian: akhir dunia dan
akhirat. Dalam kontek akhir dunia, pembahasan eskatologi islam tertuju pada konsep
mengenai kiamat. Namun sebelum kiamat ini, dikenal pula sosok eskatologi
(eschatological figures) islam, yaitu : Ya’juj dan Ma’juj, Imam mahdi, Dajjal, dan Isa.
Sedangkan dalam kontek akhirat, pembahasannya tertuju pada konsep hari kebangkitan,
konsep pengadilan, serta konsep surga dan neraka.5

DAFTAR PUSTAKA

4 Didiek Ahmad Supadie dan Sarjuni, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2011), h.157

5 Sibawai, Eskatologi Al Ghozalidan Fazlur Rahman, (Yogyakarta: Islamika, 2004 ) h.21


Abudin Nata. Metodologi studi islam. PT. Raja grafindo persada. Jakarta

Budiono, Kamus Populer Internasional ( Surabaya: Alumni, 2005).

Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Rremaja
Rosdakarya, 2009).

Didiek Ahmad Supadie dan Sarjuni, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2011).

Sibawai, Eskatologi Al Ghozalidan Fazlur Rahman, (Yogyakarta: Islamika, 2004 )

Anda mungkin juga menyukai