Anda di halaman 1dari 6

Let's get back to square one, to our question: 

jurusan mana yang seharusnya saya


ambil? Sebelum menjawab, ada baiknya kita cermati dulu bagaimana pertanyaan ini
muncul, Sobat.

Sebagian kita memang tak tahu sama sekali apa saja ragam pilihan jurusan kuliah
yang ada. Sebagian lagi sudah memiliki beberapa pilihan jurusan kuliah, namun
sedang bingung menentukan jurusan apa yang diambil. Dan, ada pula yang galau
ketika harus menentukan antara jurusan kuliah pilihan Ortu atau pilihan diri sendiri.

We are at different situations, indeed. Namun apapun latar belakang yang


menimbukan pertanyaan "Jurusan mana yang seharusnya saya ambil," tiga tips di
bawah ini bisa membantumu menemukan jawaban, Sobat.

1. Pahami Minat dan Bakat yang Dimiliki


Ketika dihadapkan pada sekian daftar jurusan kuliah yang harus dipilih, baik dari
Ortu ataupun pilihan diri sendiri, kita membutuhkan alasan yang tepat untuk
memilih. Cara memilih jurusan kuliah tentu berbeda dari cara kita memilih menu
makanan atau tema ponsel, misalnya.

Saat bosan dengan tema ponsel A, kita bisa menggantinya dengan tema B. Tapi
bagaimana dengan jurusan kuliah? Saat kita merasa salah pilih jurusan kuliah,
akankah kita berganti jurusan dengan mudah? We won't do so, of course. You knew
the answer.

Itulah sebabnya, kita perlu tahu apa minat dan bakat yang kita miliki. Pengetahuan
inilah yang dapat membantu kita menentukan jurusan kuliah. Pemahaman yang baik
akan diri sendiri inilah yang dapat membuat kita bertahan menghadapi berbagai
tantangan saat belajar tentang ilmu dan skills baru di bangku kuliah nanti.

2. Lakukan Riset Jurusan-Jurusan Kuliah yang Dipilih


Cara menentukan jurusan kuliah yang satu ini dapat membantu Sobat yang benar-
benar nge-blank ingin kuliah di jurusan apa. Yes, do your own research, Sobat
Pintar. Ketahui sebanyak-banyaknya jurusan kuliah yang ada. Pelajari masing-
masing bidang ilmunya, prospek alumninya, dan hal-hal lain yang dirasa penting
untuk diketahui.

Study and compare – sandingkan, bandingkan daftar jurusan kuliah yang ada
padamu. Learn all facts. Langkah-langkah ini bisa membantumu menjatuhkan
pilihan jurusan kuliah. Cara ini pun bisa diterapkan saat kita punya sebaris daftar
jurusan kuliah untuk dipilih, entah itu pilihan diri sendiri atau "rekomendasi" Ortu. It
may take some time, but definitely is worth the effort.

3. Konsultasi dengan Orang Dekat Berpengalaman/


Profesional di Dunia Kerja
Let's say, you don't want to do all of the homework. It's okay. Masih ada cara
menentukan jurusan kuliah yang lain, Sobat.

Diskusikan berbagai pilihan jurusan kuliah yang ada saat ini dengan ahlinya,
misalnya psikolog pendidikan. Or else, diskusi dengan seseorang yang dekat
denganmu juga dapat mengurai benang kusut di kepala, Sobat. Mereka yang
memiliki pengalaman dan kapasitas dapat memberi kita sudut pandang dan
pengetahuan baru yang fresh.

Lebih baik lagi bila kita dapat mengombinasikan dua cara memilih jurusan kuliah ini
bersamaan. Gunakan hasil riset sebagai bahan diskusi. Bukankah hasilnya akan
lebih baik?

Pahami Keuntungan dan Konsekuensi Pilihan


Photo by Debby Hudson on Unsplash

Bear in mind, nothing's perfect. Begitu juga dengan jurusan kuliah, Sobat. Bisa jadi
jurusan kuliah A sesuai dengan minatmu, tapi prospek kerjanya terbilang kurang
menarik. Atau sebaliknya, ada jurusan kuliah B yang bidang ilmunya kurang
menarik, tapi kemampuanmu cukup baik di situ.

Sebaik apapun pilihan yang kita coba ambil, tetap akan ada kekurangan di
situ. That's why, mengetahui konsekuensi dari pilihan jurusan kuliah yang diambil itu
penting. Jangan cuma dilihat sisi positif atau keuntungannya saja ya, Sobat!

Pantangan Saat Memilih Jurusan


Photo by Ferenc Horvath on Unsplash

Tak cukup dengan tiga poin penting di atas, kita juga harus memperhatikan empat
pantangan berikut ini saat memilih jurusan kuliah. Nah, kenapa tak dikombinasikan
saja dua cara memilih jurusan kuliah ini, Sobat? Yuk, ketahui dulu apa saja
pantangannya.

1. Jangan memilih jurusan kuliah hanya karena prospek masa depan

Pernahkah Sobat Pintar mendapat saran untuk memilih jurusan kuliah yang
ber'lahan basah?' Jurusan Akuntansi, Aktuaria, Bea Cukai maupun jurusan-jurusan
kuliah lain yang terkait dengan keuangan sering dianggap berprospek cerah.

Beberapa jurusan memang membekali kita dengan ilmu, kemampuan, dan


kecakapan untuk menyandang profesi tertentu – seperti akuntan, aktuaris, atau
pegawai bea cukai pada contoh diatas. Tetapi bukan berarti kemampuan pada
bidang tersebut itulah yang semata-mata membuat kita mendadak sukses dimasa
depan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan karier seseorang. Jurusan
kuliah dan prospek yang ditawarkannya tak sesederhana penambahan bilangan
bulat. Memilih jurusan kuliah yang membuat orang lain tampil mentereng takkan
serta merta membuat masa depan kita sama cerah berkilaunya.

2. Jangan terpaku pada nilai pelajaran saja

Apa mata pelajaran yang paling Sobat sukai di sekolah? Mata pelajaran apa yang
nilainya rata-rata bagus? Misalnya mata pelajaran tersebut Matematika, apakah
Sobat Pintar akan memilih kuliah di Jurusan Matematika?

No, it's not that simple. Ternyata Matematika digunakan juga di Jurusan Aktuaria
dan Statistika, misalnya. Bahkan, ada pula Jurusan Pendidikan Matematika. Pilihan
jurusan kuliahmu tidak terbatas pada Jurusan Matematika di FMIPA, Sobat!

Salah satu cara menentukan jurusan kuliah memang dengan mempertimbangkan


nilai pelajaran di sekolah. Nilai sekolah sering dijadikan acuan saat kita harus
menentukan jurusan kuliah. But it's not the only one, Sobat.

3. Jangan abaikan bakat dan minat diri

Kembali pada contoh diatas. Hanya karena nilai Matematikamu selalu sempurna,
misalnya, Sobat memilih Jurusan Pendidikan Matematika. Padahal, mahasiswa
jurusan pendidikan lebih banyak belajar tentang teori-teori mengajar daripada
mahasiswa ilmu murni Jurusan Matematika.

Nah, pertanyaannya, apakah Sobat Pintar suka mengajar? Atau, Sobat lebih suka
menyelami Matematika murni? Bagaimana dengan Matematika terapan? Dari
sekian pilihan tersebut, mana yang lebih sesuai dengan bakat dan minatmu, Sobat?

Mengenali bakat dan minat diri menjadi cara memilih jurusan kuliah yang cukup
penting. Sayangnya, seperti telah disebutkan diawal, tak setiap kita sudah
mengenali diri sendiri dengan cukup baik. Pada saat seperti inilah tes jurusan kuliah,
seperti Tes Penjurusan Aku Pintar, berperan sebagai salah satu cara memilih
jurusan kuliah yang tepat.

4. Jangan asal ikut-ikutan teman

Tahukah Sobat, 87% mahasiswa Indonesia merasa salah jurusan. Banyak diantara
mereka yang merasa salah jurusan justru pada semester-semester akhir, setelah
melewatkan dua-tiga tahun kuliah. Sayang sekali bila harus mengulang kuliah dan
menjadi mahasiswa baru lagi, bukan?

Bahkan 52% karyawan mengaku bahwa jika bisa memutar waktu, mereka akan
memilih jurusan kuliah yang berbeda. Apakah mereka dulu bingung memilih jurusan
kuliah? Atau, mereka dulu menentukan jurusan kuliah hanya dengan mengikuti
pilihan teman-temannya?

Makanya, pilih jurusan kuliahmu sendiri ya, Sobat. Tak perlu khawatir kehilangan
teman karena nantinya akan ada teman-teman baru saat kuliah

Anda mungkin juga menyukai