Sebagian kita memang tak tahu sama sekali apa saja ragam pilihan jurusan kuliah
yang ada. Sebagian lagi sudah memiliki beberapa pilihan jurusan kuliah, namun
sedang bingung menentukan jurusan apa yang diambil. Dan, ada pula yang galau
ketika harus menentukan antara jurusan kuliah pilihan Ortu atau pilihan diri sendiri.
Saat bosan dengan tema ponsel A, kita bisa menggantinya dengan tema B. Tapi
bagaimana dengan jurusan kuliah? Saat kita merasa salah pilih jurusan kuliah,
akankah kita berganti jurusan dengan mudah? We won't do so, of course. You knew
the answer.
Itulah sebabnya, kita perlu tahu apa minat dan bakat yang kita miliki. Pengetahuan
inilah yang dapat membantu kita menentukan jurusan kuliah. Pemahaman yang baik
akan diri sendiri inilah yang dapat membuat kita bertahan menghadapi berbagai
tantangan saat belajar tentang ilmu dan skills baru di bangku kuliah nanti.
Study and compare – sandingkan, bandingkan daftar jurusan kuliah yang ada
padamu. Learn all facts. Langkah-langkah ini bisa membantumu menjatuhkan
pilihan jurusan kuliah. Cara ini pun bisa diterapkan saat kita punya sebaris daftar
jurusan kuliah untuk dipilih, entah itu pilihan diri sendiri atau "rekomendasi" Ortu. It
may take some time, but definitely is worth the effort.
Diskusikan berbagai pilihan jurusan kuliah yang ada saat ini dengan ahlinya,
misalnya psikolog pendidikan. Or else, diskusi dengan seseorang yang dekat
denganmu juga dapat mengurai benang kusut di kepala, Sobat. Mereka yang
memiliki pengalaman dan kapasitas dapat memberi kita sudut pandang dan
pengetahuan baru yang fresh.
Lebih baik lagi bila kita dapat mengombinasikan dua cara memilih jurusan kuliah ini
bersamaan. Gunakan hasil riset sebagai bahan diskusi. Bukankah hasilnya akan
lebih baik?
Bear in mind, nothing's perfect. Begitu juga dengan jurusan kuliah, Sobat. Bisa jadi
jurusan kuliah A sesuai dengan minatmu, tapi prospek kerjanya terbilang kurang
menarik. Atau sebaliknya, ada jurusan kuliah B yang bidang ilmunya kurang
menarik, tapi kemampuanmu cukup baik di situ.
Sebaik apapun pilihan yang kita coba ambil, tetap akan ada kekurangan di
situ. That's why, mengetahui konsekuensi dari pilihan jurusan kuliah yang diambil itu
penting. Jangan cuma dilihat sisi positif atau keuntungannya saja ya, Sobat!
Tak cukup dengan tiga poin penting di atas, kita juga harus memperhatikan empat
pantangan berikut ini saat memilih jurusan kuliah. Nah, kenapa tak dikombinasikan
saja dua cara memilih jurusan kuliah ini, Sobat? Yuk, ketahui dulu apa saja
pantangannya.
Pernahkah Sobat Pintar mendapat saran untuk memilih jurusan kuliah yang
ber'lahan basah?' Jurusan Akuntansi, Aktuaria, Bea Cukai maupun jurusan-jurusan
kuliah lain yang terkait dengan keuangan sering dianggap berprospek cerah.
Apa mata pelajaran yang paling Sobat sukai di sekolah? Mata pelajaran apa yang
nilainya rata-rata bagus? Misalnya mata pelajaran tersebut Matematika, apakah
Sobat Pintar akan memilih kuliah di Jurusan Matematika?
No, it's not that simple. Ternyata Matematika digunakan juga di Jurusan Aktuaria
dan Statistika, misalnya. Bahkan, ada pula Jurusan Pendidikan Matematika. Pilihan
jurusan kuliahmu tidak terbatas pada Jurusan Matematika di FMIPA, Sobat!
Kembali pada contoh diatas. Hanya karena nilai Matematikamu selalu sempurna,
misalnya, Sobat memilih Jurusan Pendidikan Matematika. Padahal, mahasiswa
jurusan pendidikan lebih banyak belajar tentang teori-teori mengajar daripada
mahasiswa ilmu murni Jurusan Matematika.
Nah, pertanyaannya, apakah Sobat Pintar suka mengajar? Atau, Sobat lebih suka
menyelami Matematika murni? Bagaimana dengan Matematika terapan? Dari
sekian pilihan tersebut, mana yang lebih sesuai dengan bakat dan minatmu, Sobat?
Mengenali bakat dan minat diri menjadi cara memilih jurusan kuliah yang cukup
penting. Sayangnya, seperti telah disebutkan diawal, tak setiap kita sudah
mengenali diri sendiri dengan cukup baik. Pada saat seperti inilah tes jurusan kuliah,
seperti Tes Penjurusan Aku Pintar, berperan sebagai salah satu cara memilih
jurusan kuliah yang tepat.
Tahukah Sobat, 87% mahasiswa Indonesia merasa salah jurusan. Banyak diantara
mereka yang merasa salah jurusan justru pada semester-semester akhir, setelah
melewatkan dua-tiga tahun kuliah. Sayang sekali bila harus mengulang kuliah dan
menjadi mahasiswa baru lagi, bukan?
Bahkan 52% karyawan mengaku bahwa jika bisa memutar waktu, mereka akan
memilih jurusan kuliah yang berbeda. Apakah mereka dulu bingung memilih jurusan
kuliah? Atau, mereka dulu menentukan jurusan kuliah hanya dengan mengikuti
pilihan teman-temannya?
Makanya, pilih jurusan kuliahmu sendiri ya, Sobat. Tak perlu khawatir kehilangan
teman karena nantinya akan ada teman-teman baru saat kuliah