Anda di halaman 1dari 3

 

              Bahan Pembantu


Adalah bahan yang ditambahkan agar bahan aktif dapat dibuat menjadi bentuk tablet dan
memenuhi karakteristik yang diharapkan.
Sevara umum bahan pembantu (excipients) terbagi atas enam katagori utama:
         Bahan pengisi (diluents). Kandungan bahan aktif dalam tablet berkisar 0,05-70% dari
bobot total tablet. Jika kandungan bahan aktif cukup tinggi, mungkin diperlukan pengisi dalam
jumlah kecil atau bahkan tidak diperlukan sama sekali. Pengisi diperlukan jika kandungan zat/
bahan aktif tidak cukup untuk membuat tablet dengan ukuran yang sesuai. Selain itu pengisi juga
ditamabahkan untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dicetak atau untuk memperbaiki
aliran.
Kriteria  bahan pengisi, yaitu:
a.       Tidak bersifat tosik dan dapat memenuhi peraturan dari negara dimana produk akan dipasarkan
b.      Bersifat inert/ netral
c.       Kompatible dengan bahan aktif maupun dengan bahan pembantu lain
d.      Harus stabil secara fisik dan kimia, baik denagn bahan aktif maupun dengan bahan pembantu
lain
e.       Bebas dari kontaminasi mikroba
f.        Harus color compatible ( tidak mengganggu warna)
Beberapa bahan pengisi yang umum digunakan:
a.       Laktosa (lactose)
b.      Pati (starch)
c.       Selulosa mikrokristal (microcrystalline cellulose)
d.      Kalium fosfat dibasa dihidrat (dibasic calcium phosphate dehydrate)
e.       Kalsium fosfat dihidrat  (calcium sulfate dehydrate)
f.       Mannitol
g.      Sorbitol
h.      Sukrosa
i.        Dekstrosa
         Bahan pengikat (binders). Pengikat ditambahkan dalam formulasi tablet untuk
memberikan atau menambah daya kohesi serbuk atau untuk membebtuk ikatan granul,sehingga
jika dipadatkan akan membentuk massa yang saling melekat. Pemilihan bahan pengikat pada
dasarnya tergantung pada daya kohesi (daya ikatan) yang diinginkan untuk membentuk granul
dan bahan pengikat tersebut harus compatible dengan bahan lainnya khususnya bahan aktif.
Pengikat sebaiknya memenuhi criteria, sebagai berikut:
  Mudah larut (dalam keadaan dingin), sehingga pelarut yang diperlukan minimal
  Tidak higroskopis
  Viskositas sekecil mungkin
  Mudah membasahi campuran bahan
Penambahan bahan pengikat dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung sifat baahan aktif
dan sifat daari bahan pengikat itu sendiri.
a.       Penambahan bahan pngikat dalam bentuk larutan atau dispersi dalam air
Untuk bahan aktif yang stabil terhadap pengaruh lembab dan panas. Bahan pengikat biasanya
merupakan bahan yang mudah mengembang bila didispersikan kedalam air. Bentuk bahan
pengikat seperti ini biasanya sebagai sirup atau muchilago. Konsentrasi bahan pengikat
disesuaikan daya kohesi yang diinginkan.
b.      Penambahan bahan pengikat dalam bentuk kering. Untuk bahan aktif yang tidak
stabil terhadap pengaruh lembab dan panas. Umumnya berbentuk granul, sifat alir baik.
Umumnya digunakan untuk tablet cetak langsung. Juga dapat berfungsi sebagai pengisi,
penghancur, kadang-kadang lubrikan. Contoh: laktosa spray-dried, avicel
c.       Penambahan bahan pengikat dalam bentuk kering atau larutan. Bahan pengikat
ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic. Contoh: polyvinyl pyrolidon (PVP).
Penambahan bahan pengikat ini dapat dilakukan dalam bentuk larutan atau dalam bentuk
kedalam campuran, kemudian diaktifkan dengan penambahan pelarut. Perbedaan bahan pengikat
yang digunakan dapat memberikan pengaruh yang berbeda pada kecepatan pengeringan, lama
pengeringan, dan kelembapan pada granul. Penambahan gahan pengikat dalam bebtuk larutan
akan memberikan daya ikat yang kuat dibandingkan penambahan dalam bentuk kering,
kemudian diaktifkan dengan pelarut air atau pelarut organic. Penambahan bahan pengikat dalam
jumlah berlebihan akan menyebabkan granul yang dihasilkan terlalu keras sehingga memerlukan
tekaanan yang besar untuk pencetakannya. Selain itu pada pengayakan granul kering akan
diddapatkan serbuk halus (fines) yang besar daan sifat alir granul kurang baik.
Beberapa bahan pengikat yang umum digunakan:
a)      Gom arab (acacia)
b)      Tragakan (tragacant)
c)      Sukrosa (sucrose)
d)     Glukosa (glucose)
e)      Gelatin
f)       Pati (starch)
g)      Selulose
h)      Polyvinyl pyrolidon / PVP
i)        Polymehacrylates
j)        HPMC
k)      Hydroxypropylcellulose
l)        Ethylcellulose
m)    Pregelatinized starch

         Bahan pelicin (lubricants, glidants, antiadherents). Bahan pelicin atau pelincir yang
digunakan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam campuran sebelum atau sesudah granulasi,
untuk mengatasi masalah saat pencetakan, yaitu:
  Aliran granul yang kurang baik
  Lengketnya masa cetak pada permukaan punc dan dies
   Gesekan sisi tablet dengan dinding ruang cetak tablet
Sesuai fungsinya, bahan pelicin (pelincir) dapat dibagi menjadi:
            Lubrikan, yaitu zat yang berfungsi untuk mengurangi/mencegah gesekan antara 2 permukaan
yang relative bergerak, seperti penolakan tablet dari ruang cetakan tablet. Dan dapat membantu
aliran granul dalam hopper.
            Antiadherent, berfungsi sebagai mencegah melekatnya sebagian massa tablet pada permukaan
punch.
            Glidant, berfungsi untuk memperbaiki sifat karakteristik aliran granul dengan memperkecil
gesekan-gesekan sesama partikel.

Anda mungkin juga menyukai