Anda di halaman 1dari 4

KETERBUKAAN INDONESIA PADA ERA SOEHARTO SEBAGAI BENTUK

PERWUJUDAN TEORI DOS SANTOS

I. Latar Belakang
Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer
dan bentuk-bentuk interaksi yang lain, sehingga sepertinya batas antara negara tidak
ada. Di era globalisasi ini sepertinya sangat sulit bagi suatu negara untuk melepaskan
diri dengan negara lain. Hubungan antar negara sepertinya menjadi sebuah keharusan.
Indonesia sendiri sampai saat ini masih berada dalam era globalisasi itu sendiri.
Dalam beberapa aspek Indonesia masih sulit untuk melepaskan diri dengan negara
lain. Pada era Soekarno Indonesia harus bisa menjadi negara yang bedikari (berdiri di
atas kaki sendiri). Namun, setelah pergantian pemerintahan, era Soeharto, beliau
mengijinkan adanya kerjasama dengan negara luar, baik itu kerjasama secara social,
ekonomi, pertahanan dan keamanan, politik, pendidikan, dsb. Sebagai salah satu
contoh hubungan Indonesia dengan negara luar yaitu tergabungnya dengan komunitas
luar seperti ASEAN, PBB, dan APEC.

II. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini kelompok kita menggunakan Teori Ketergantungan Dos
Santos. Teori Dos Santos merupakan kritik dari adanya Teori Ketergantungan Frank
yang mengatakan bahwa negara terbelakang jika ingin maju maka harus memutuskan
hubungan dengan negara maju agar bisa maju, dalam hal ini berarti negara tersebut
harus mampu memajukan dan mengolah negaranya sendiri tanpa bantuan negara lain.
Tetapi, menurut Teori Dos Santos negara terbelakang pun masih tetap bisa maju jika
memiliki hubungan dengan negara maju. Dalam tulisannya yang berjudul “Structure
of Dependence”, Dos Santos mengawali penjelasannya dengan apa yang dimaksud
ketergantungan. Ketergantungan menurutnya, adalah situasi dimana kondisi internal
negara-negara terbelakang merupakan bagian dari perekonomian dunia. Dos Santos
optimis pada perkembangan negara pinggiran. Menurutnya, negara-negara pinggiran
setelah mengadakan hubungan dengan negara-negara pusat masih ada kemungkinan
untuk berkembang, meskipun dlam konteks perkembangan dalam ketergantungan.
Seperti pada kasus di Negara Indonesia, Indonesia tidak bisa lepas hubungan
dengan negara pusat untuk dalam aspek yang kita bahas kali ini adalah pertahanan
dan keamanan. Hal ini ditunjukan dengan tergabungnya Indonesia menjadi anggota
PBB. PBB merupakan suatu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh
negara di dunia. Ruang lingkup peran PBB mencakup penjaga perdamaian,
pencegahan konflik dan bantuan kemanusiaan. Selain itu, PBB juga menanganii
berbagai permasalahan mendasar seperti pembangunan berkelanjutan, lingkungan dan
perlindungan pengungsi, bantuan bencana, terorisme, perlucutan senjata dan non-
proliferasi, mempromosikan demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, pemerintahan, ekonomi dan pembangunan sosial,
kesehatan, upaya pembersihan ranjau darat, perluasan produksi pangan, dan berbagai
hal lainnya, dalam rangka mencapai tujuan dan mengkoordinasikan upaya-upaya
untuk dunia yang lebih aman untuk ini dan generasi mendatang.
Indonesia bergabung dengan PBB sejak tahun 1950. Namun pada tahun 1965
Indonesia mengundurkan diri dari anggota PBB karena PBB mengakui kedaultan
Malaysia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Setelah
pergantian kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru, Pemerintah Indonesia pada
tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk
melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-
kegiatan PBB”, dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966.
Kasus yang pernah dibawa Indonesia dalam PBB salah satunya adalah pembebasan
Irian Jaya dari cengkerama Belanda. Diplomasi antara Indonesia-Belanda sempat
mengalami kegagalan beberapa kali, tetapi telah tercapai persetujuan antara Indonesia
dengan Belanda mengenai Irian Barat di markas besar PBB di kota New York dengan
pokok-pokok kesepakatan. Untuk menjamin keamanan di Irian Barat. PBB
membentuk pasukan keamanan dengan nama United Nations Security Forces
(UNSF). Penyerahan kekuasaan Irian Barat dari PBB kepada pemerintah Indonesia
dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 1963 di Kota Baru.
Dengan bergabungnya kembali Indonesia ke PBB berarti Indonesia sudah
berupaya untuk menjadi negara maju yaitu meningkatkan keamana dan pertahanan
negara. Karena kriteria negara maju salah satunya adalah memiliki kestabilan politik
yang bagus. Salah satu kestabilan politik yaitu adanya keamanan dan pertahanan
negara yang kuat. Seperti kita ketahui, PBB merupak salah satu komunitas
internasional besar yang memiliki peran besar pula dalam menjaga perdamaian dunia
dari krisis-krisis politik, dsb. Keterlibatan Indonesia dengan PBB juga membawa
dampak positif bagi Indonesia di mata internasional. Contohnya, sepanjang tahun
2010, Indonesia senantiasa menampilakn pendekatan yang konstruktif dalam berbagai
isu global seperti perubahan iklim, krisis keuangan dan ekonomi, krisis pangan dan
energi, perlucutan senjata, dialog antar agama, demokrasi, HAM, dan kemanusiaan,
dan terorisme. Disamping itu, Indonesia juga telah meningkatkan peran dan
konstribusinya dalam menyelesaikan berbagai keamanan dan perdamaian dunia
seperti di Timur Tengah. Indonesia juga memainkan peran konstruktif dalam
penyelesaian konflik di Afghanistan melalui pendekatan yang komprehensif.
Masyarakat internasional memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap peran
penting yang selama ini Indonesia mainkan.
Jadi, Teori Dos Santos dengan masalah ini sangtalah relevan. Indonesia masih
memerlukan bantuan dalam menciptakan keamanan dan pertahanan negara. Karena
jika Indonesia melepas hubungan dengan PBB maka tindakan tersebut akan
membawa konsekuensi tidak ringan bagi Indonesia. Akibat putusnya hubungan
Indonesia dengan negara luar, dalam hal ini PBB antara lain: Indonesia akan semakin
jauh dari percaturan politik internasional dan bantuan-bantuan PBB melalui badan-
badan PBB yang sangat diperlukan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-multilateral/Pages/Perserikatan-
Bangsa-Bangsa.aspx diakses pada tanggal 22 desember 2017 jam 19:50

https://ddananta.wordpress.com/2016/03/08/teori-dependensia-menurut-pemikiran-
theotonio-dos-santos/ di akses tanggal 21 Desember 2017 jam 11:58

http://dedetzelth.blogspot.co.id/2013/11/makalah-teori-ketergantungan.html diakses
tanggal 21 Desember 2017 jam 11:30

Ruslin, Ismah Tita. 2013. Relasi Ekonomi-Politik dalam Perspektif Dependecia.


Jurnal politik profesik. Vol. 1. No. 1.

http://www.gurusejarah.com/2015/01/perjuangan-pembebasan-irian-barat.html
diakses pada tanggal 22 Desember 2017 jam 20:29

https://www.kemlu.go.id/Documents/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202010.pdf
diakses pada tanggal 21 Desember 2017 jam 11:53

Sukmayani, Ratna, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SMP/MTS kelas IX.
Jakarta: Pusat Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai