Anda di halaman 1dari 12

MACAM DAN BENTUK UKBM

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu


determinan dalam mencapai masyarakat yang sehat,
meskipun disadari bahwa peran lingkungan dan factor
perilaku merupakan determinan yang lebih besar
pengaruhnya pada kesehatan (Blum).
Mengutip konsep dari H.L. Blum, secara umum
pelayanan kesehatan terdiri dari empat upaya yaitu
pencegahan, peningkatan kesehatan, pengobatan dan
pemulihan kesehatan. Dalam kaitannya dengan
peningkatan dan kemajuan masyarakat. Pelayanan
kesehetan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang dialami atau dihadapi masyarakat agar dapat terhindar
dari kematian dini, kecacatan, bahkan rendahnya taraf
kebugaran sehingga terjaga produktivitas penduduk.
MACAM UKBM
BENTUK UKBM
1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakatkan saat ini.
Gerakan Posyandu ini telah berkembang dengan pesat secara nasional
sejak dari tahun 1982. Saat ini telah popular di lingkungan Desa dan RW
diseluruh Indonesia.
Salah satu penyebab menurunnya jumlah posyandu adalah tidak sedikit
jumlah posyandu diberbagai daerah yang semula ada sudah tidak aktif lagi.

2. Pondok Bersalin Desa (Polindes)


Pondok Bersalin Desa (Polindes) merupakan salah satu peran serta
masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan
dan kesehatan ibu dan kesehatan anak lainnya.
Kegiatan di Pondok Bersalin Desa antara lain melakukan pemeriksaan (Ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita), memberikan pertolongan
persalinan normal yang bersih dan aman, memberikan pelayanan KB,
memberikan imunisasi, penyuluhan kesehatan masyarakat terutama
kesehatan ibu dan anak, serta pelatihan dan pembinaan kepada kader dan
masyarakat.
3. Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD)
Pos Obat Desa merupakan perwujudan peran serta masyarakat
dalam pengobatan sederhana terutama penyakit yang sering terjadi
pada masyarakat setempat (Penyakit rakyat/penyakit endemik).
Dilapangan POD dapat berdiri sendiri atau menjadi salah satu
kegiatan dari UKBM yang ada. Gambaran situasi POD mirip dengan
posyandu dimana bentuk pelayanannya a.l. menyediakan obat
bebas dan obat khusus untuk keperluan beberapa Program
Kesehatan.

4. Pos Gizi (Pos Timbang)


Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli
masyarakat termasuk kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan
penurunan kecukupan gizi masyarakat yang selanjutnya dapat
menurunkan status gizi.
Dengan sasaran kegiatan yakni: 1) Bayi umur 6 – 11 bulan terutama
mereka dari keluarga miskin, 2) Anak umur 12 – 23 bulan terutama
mereka dari keluarga miskin, 3) Anak umur 24 – 59 bulan terutama
mereka dari keluarga miskin, 4) Seluruh ibu hamil dan ibu nifas
terutama yang menderita kurang gizi.
5. Pos KB Desa (RW)
Sejak periode sebelum reformasi upaya keluarga berencana
telah berkembang secara nasional hingga ketingkat
pedesaan. Sejak itu untuk menjamin kelancaran program
berupa peningkatan jumlah akseptor baru dan akseptor aktif,
ditingkat desa telah dikembangkan Pos KB Desa (PKBD) yang
biasanya dijalankan oleh kader KB atau petugas KB ditingkat
kecamatan.

6. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)


Lingkup kegiatan oleh Poskestren adalah takjauh berbeda
dengan Pos Obat Desa namun pos ini khusus ditujukan bagi
para santri dan atau masyarakat disekitar pesantren yang
seperti diketahui cukup menjamur di lingkungan perkotaan
maupun pedesaan.
7. Saka Bakti Husada (SBH)
SBH adalah wadah pengembang minat, pengetahuan dan
ketrampilan dibidang kesehatan bagi generasi muda khususnya
anggota Gerakan Pramuka untuk membaktikan dirinya kepada
masyarakat dilingkungan sekitar.
Sasarannya adalah para peserta didik antara lain: Pramuka
Penegak dan Pandega 17 – 25 tahun, Pramuka Penggalang
berusia 14-16 tahun dengan syarat khusus memiliki minat
terhadap kesehatan. Dan anggota dewasa, yakni Pamong Saka,
Instruktur Saka serta Pimpinan saka.

8. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)


Pos UKK adalah wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan
kesehatan pekerja yang diselenggarakan oleh masyarakat
pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dalam
meningkatkan produktivitas kerja. Kegiatannya antara lain
memberikan penyuluhan kesehatan, melakukan pemeriksaan
secara berkala, memberikan pelayanan kesehatan dasar, serta
menjalin kemitraan.
9. Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair)
Pokmair adalah sekelompok masyarakat yang peduli terhadap
kesehatan lingkungan teurtama dalam penggunaan air bersih
serta pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga melalui
pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan
seluruh warga.

10. Karang Taruna Husada.


Karang Taruna Husada adalah wadah kegiatan remaja dan
pemuda di tingkat RW yang besar perannya pada pembinaan
remaja dan pemuda dalam menyalurkan aspirasi dan
kreasinya. Dimasyarakat Karang Taruna banyak perannya
pada kegiatan-kegiatan sosial yang mampu mendorong
dinamika masyarakat dalam pem¬bangunan lingkungan dan
masyarakatnya termasuk pula dalam pembangunar,
kesehatan. Pada pelaksanaan kegiatan Posyandu, gerakan
kebersihan lingkungan, gotonog-royong pembasmian sarang
nyamuk dan lain-lainnya potensi Karang Taruna ini sangat
besar.
11. Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan
pemerintah terdepan yang memberikan pelayanan
langsung kepada masyarakat. Sejalan dengan
upaya pemerataan pelayan kesehatan diwilayah
terpencil dan sukar dijangkau telah dikembangkan
pelayanan melalui Puskesmas Keliling. Upaya
pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
dalam kaitan ini dipandang selaku tempat rujukan
bagi jenis pelayanan dibawahnya yakni berbagai
jenis UKBM sebagaimana tertera diatas.

BACK
1. Satuan karya bhakti husuda (SBH) merupakan
bentuk partisipasi generasi muda khususnya
pramuka dalam bidang kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa
(UKGMD), merupaka wujud peran serat
masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan
mulut.
3. Pemberantasan Penyakit Menular melalui
pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat
desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta
masyarakat dalam penangulangan penyakit
menular yang banyk di derita penduduk setempat.
4. Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL),
merupakan wujud peran serta masyarakat dalam program
menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan
pemukiman. Melalui kegiatan ini diharapkan cukupan
penyediaan air bersih dan rumah sehat menjadi semakin
tinggi.
5. Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan
wujud partisipasi masyarkat pondok pesantren dalam bidang
kesehatan. Biasanya dalam poskestren ini muncul kegiatan,
antara lain pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada
( kader kesehatan di kalangan santri), pusat informasi
kesehatan di pondok pesantren, dan upaya kesehatan
lingkungan di sekitar pesantren.
6. Karang Werda, merupakan wujud peran serta masyarakat
dalam upayakesehatan usia lanjut, misalnya pos pembina
terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu usila).

BACK
THANKYOU FOR YOUR
ATTENTION !!!!!!

Anda mungkin juga menyukai