Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 : HALUSINASI

SITI RAMLAH

BP. 1911319040

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal                   : 12 /2 / 2021

Nama klien                  : Ny.N

No. MR                :

SP ke / Pertemuan ke    : 1/1

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien : Klien tampak duduk dibangku ruang rawatan, berbicara sendiri,
marah-marah tanpa sebab, sering memiringkan atau
mengarahkan telinga kearah tertentu, karena itu klien dibawa
keluarga ke Rumah Sakit. Keluarga mengatakan bahwa klien
belum ada berobat kemanapun sebelum ini.

2. Diagnosa keperawatan : Halusinasi

3. Tujuan : Klien mampu mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan


menghardik
Tujuan khusus :
a. Klien mampu menyadari gangguan sensori persepsi halusinasinya
b. Klien mampu menjelaskan dan mempraktekkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
c. Klien mampu memasukkan latihan menghardik kedalam buku kegiatan harian

4. Tindakan :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membantu klien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi
c. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
d. Memasukkan latihan menghardik pada jadwal kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

a. Salam
“Assalamualaikum buk, perkenalkan nama saya Siti, saya perawat yang dinas di
ruangan ini. Hari ini saya dinas pagi dari pk. 07.00-14.00. Saya yang akan
merawat ibu selama ibu di rumah sakit ini. Nama ibu siapa, senangnya dipanggil
apa? Jadi ibu senangnya dipanggil Ny. N ya...?

b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Ny. N pagi ini?”. “O.. ada yang mengejek Ny. N, jadi
karena itu Ny. N menjadi kesal...”

c. Kontrak :

Topik : “Saya juga melihat, Ny. N sering bercakap-cakap dan seperti


mendengarkan suara-suara lalu marah-marah... bagaimana kalau
sekarang kita berdiskusi sebentar tentang suara-suara yang Ny. N
dengarkan tersebut”

Tempat : “Dimana enaknya kita duduk untuk berdiskusi, Ny. N? Baiklah,


Ny. N mau dibangku ini saja ya?”

Waktu : “Berapa lama Ny. N mau kita berdiskusi?” . “setengah jam?,


baiklah”.

2. Fase Kerja

“Jadi Ny. N sering mendengar suara- suara ya?”. “Oo... apa yang dikatakan suara itu
pada Ny. N?”. “Jadi suara-suara itu mengejek Ny. N terus dan mengatakan kalo Ny.
N seorang janda dan ditinggal pergi pasangan begitu?”. “Saya percaya Ny. N
mendengar suara-suara tersebut walaupun saya sendiri tidak mendengarnya”.
“Apakah Ny. N selalu mendengar suara-suara tersebut atau hanya pada waktu-waktu
tertentu?”. “Jadi Ny. N paling sering mendengar suara-suara itu pagi seperti ini sama
sore ya Ny. N”. “Terus bagaimana perasaan Ny. N saat mendengar suara-suara itu?”.
“Lalu apa yang Ny. N lakukan saat mendengar suara-suara tersebut”. “O.. Ny. N
merasa kesal, sedih hingga jadi sering marah-marah pada suara itu ya...”. “Apakah
dengan melakukan hal seperti itu suara-suara itu hilang Ny. N?”. “tidak ya...”.
“Sebenarnya yang Ny. N alami itu namanya Halusinasi, ada empat cara mengontrol
halusinasi yaitu dengan cara menghardik, meminum obat dengan benar, bercakap-
cakap dan melakukan aktifitas”. “Bagaimana kalau kita berlatih satu cara dulu,
apakah Ny. N bersedia?”. “Baiklah, saya akan mempraktekkan terlebih dahulu, Ny. N
perhatikan ya...”. “Jika suara itu muncul katakan dengan keras sambil menutup kedua
telinga seperti ini... Kamu pergi....!! saya tidak mau mendengar...!!! kamu suara
palsu...!!!”. “Nah.. sekarang coba Ny. N ulangi seperti tadi, ya... tutup kedua telinga
dengan kedua tangan Ny. N...”. Bagus sekali Ny. N...”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi subjektif :
”Bagaimana perasaan Ny. N setelah kita berdiskusi dan latihan tadi..?”
b. Evaluasi objektif :
“Bisa Ny. N peragakan lagi bagaimana cara menghardik jika suara-suara itu
datang lagi”. “ Bagus… Ny. N, sudah bisa melakukannya dengan baik”.
c. Rencana tindak lanjut :
“Jadi nanti kalau suara-suara itu datang lagi Ny. N lakukan seperti tadi ya…
supaya Ny. N terbiasa melakukan hal tersebut bagusnya Ny. N sering latihan,
berapa kali Ny. N mau latihan menghardik”. “Baiklah… dua kali sehari ya…
jam berapa saja Ny. N mau latihannya? Baiklah latihan ini dimasukkan
kedalam buku kegiatan Ny. N ya.. bila Ny. N melakukan latihan tersebut
sendiri Ny. N ceklist dikolom mandiri (M) ya.. bila Ny. N melakukan dibantu
oleh perawat Ny. N cekist dikolom yang dibantu (B) dan bila Ny. N tidak
melakukan ceklist dikolom tidak melakukan (T) ya...”
d. Kontrak selanjutnya
- Topik : “Bagaimana kalau besok saya kesini lagi Ny. N, kalau Ny.
N bersedia kita akan latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara
minum obat secara teratur?”. “Jadi Ny. N bersedia ya..?”
- Tempat : “Ny. N maunya dimana...”. ”Baiklah, dikamar Ny. N
ya..?”
- Waktu : “jam berapa... dan berapa lama Ny. N bersedia besok...
baiklah Ny. N sampai jumpa lagi besok..”

Anda mungkin juga menyukai