Oleh :
Nuramalina (0502171036)
Dosen Pembimbing :
AKUNTANSI SYARIAH
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugerah-Nya penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Kemala Dewi Lubis dan semua
pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan makalah ini hingga bisa
tersusun dengan baik.
Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari
beberapa buku dan media elektronik dengan harapan orang yang membaca dapat
memahami tentang sistem pertanggungjawaban penerimaan pendapatan.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan penerbitan makalah ini di masa mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I: Pendahuluan
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran .......................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan peraturan reformasi keuangan daerah yang ada saat ini,
informasi keuangan dapat dikumpulkan melalui sistem dan prosedur yang mau
tidak mau harus diikuti oleh pemerintah. Tuntutan terhadap terciptanya good
governance sudah menjadi kehendak sebagian besar masyarakat dalam mencapai
tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Akuntabilitas secara filosofi timbul karena
adanya kekuasaan yang berupa mandat/amanah yang diberikan kepada seseorang
unuk menjalankan tugasnya dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu dengan
menggunakan sarana pendukung yang ada.
1
Penerimaan kas daerah/pendapatan daerah menurut Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 dikelompokkan menjadi empat yakni, Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yaitu semua pendapatan yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah,
Dana Perimbangan yaitu semua pendapatan yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk
membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, Pinjaman
Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah
uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah
tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali. Sedangkan Lain-lain
Pendapatan yang Sah yaitu pendapatan yang bukan berasal dari pendapatan asli
daerah maupun dana perimbangan, seperti dana kontinjensi/penyeimbang dari
pemerintah dan dana darurat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan surat tanda setoran?
2. Apakah yang dimaksud dengan rekap penerimaan harian dan bagaimana
prosedurnya?
3. Apakah yang dimaksud dengan laporan pertanggungjawaban bendahara
penerimaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai surat tanda setoran.
2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai rekap penerimaan harian beserta
prosesnya.
3. Untuk mengetahui penjelasan mengenai laporan pertanggungjawaban
bendahara penerimaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Surat Tanda Setoran (STS) adalah surat yang digunakan untuk menyetorkan
penerimaan daerah yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan pada SKPD.
Prosedur dan Penatausahaan Penerimaan Pendapatan oleh Bendahara Penerimaan
melalui beberapa prosedur yaitu, Bendahara penerimaan SKPD menerima
pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah
dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SKP/SKR dari wajib pajak dan/atau wajib retribusi dan/atau
pihak ketiga yang berada dalam pengurusannya.
1
Cicilia Natalia Karundeng, Ventje Ilat dan Treesje Runtu, “Analisis Prosedur
Penerimaan Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (Dppkad) Kabupaten Kepulauan Sitaro”, dalam Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol.15 No.4, 2015, h. 31.
3
tertentu sebagai dasar pencatatan antara lain Surat Tanda Bukti Pembayaran, Nota
Kredit, Bukti Penerimaan Yang Sah, dan Surat Tanda Setoran. Daftar STS yang
dibuat oleh bendahara penerimaan didokumentasikan dalam Register STS.
Prosedur pembukuan dapat dikembangkan dalam 3 (tiga) prosedur, antara lain:
4
B. Rekap Penerimaan Harian.
Dalam penncatatan buku kas umum, belum menggambarkan secara total
atas penerimaan dan penyetoran dari rincian objek pendapatan maka fungsi
tersebut dilakukan oleh buku pembantu rekapitulasi penerimaan harian rincian
objek pendapatan. Pencatatan tersebut akan menghasilkan jumlah kumulatif
penerimaan dan penyetoran dari rincian objek pendapatan sehingga akan
memudahkan pembuatan laporan/pertanggungjawaban bulanan.
Penerimaan Kas adalah serangkaian proses, baik manual maupun
terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringksan transaksi
dan/atau kejadian keuangan, hingga pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan/atau Satuan Kerja Pengelolah
Keuangan Daerah (SKPKD).
1. Prosedur Penerimaan Kas
a. Fungsi Terkait
Fungsi yang terkait dalam prosedur penerimaan kas pada SKPD
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pejabat penatausahaan keuangan
SKPD (PPK-SKPD). Sedangkan, pada SKPKD dilaksanakan oleh
fungsi akuntansi pada SKPKD.
b. Dokumen yang digunakan
1) Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah), digunakan untuk
menetapkan pajak daerah atas wajib pajak yang dibuat oleh PPKAD.
2) Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD), digunakan untuk
menetapkan retribusi daerah atas wajib retribusi yang dibuat oleh
pengguna anggaran.
3) Surat Tanda Bukti Penerimaan (STBP), digunakan untuk mencatat
setiap penerimaan pembayaran dari pihak ketiga yang
diselenggarakan oleh bendahara penerimaan.S
4) Surat Tanda Setoran (STS), digunakan untuk menyetorkan
penerimaan daerah yang diselenggarakan oleh bendahara
penerimaan pada SKPD.
5
5) Bukti Transfer, merupakan dokumen atau bukti atas transfer
penerimaan daerah.
6) Nota kredit bank, dokumen atau bukti dari bank yang menunjukan
adanya transfer uang masuk ke transaksi kas.
7) Buku jurnal penerimaan kas, merupakan catatan yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan
dengan penerimaan kas.
8) Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi
akuntansi untuk mem-posting semua transaksi atau kejadian selain
kas. 2
1. Pertanggungjawaban Administratif
Bendahara penerimaan SKPD wajib mempertanggung-jawabkan
pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya secara administratif
2
https://www.coursehero.com/file/p5g5ngdm/3-Buku-rekapitulasi-penerimaan-harian-
Karena-pencatatan-dalam-buku-kas-umum/
6
kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD paling lambat pada
tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan pertanggungjawaban (LPJ)
bendahara penerimaan merupakan penggabungan dengan LPJ bendahara
penerimaan pembantu dan memuat informasi tentang rekapitulasi
penerimaan penyetoran dan saldo kas yang ada di bendahara. LPJ tersebut
dilampiri dengan:
a. Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan
berkenaan.
b. Register STS.
c. Bukti penerimaan yang sah dan lengkap.
d. Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu.
7
f. Apabila disetujui, maka Pengguna Anggaran akan menandatangani
Laporan Pertanggungjawaban (administratif) sebagai bentuk
pengesahan.
2. Pertanggungjawaban Fungsional
Bendahara penerimaan SKPD juga menyampaikan pertanggung-jawaban
secara fungsional kepada PPKD paling lambat pada tanggal 10 bulan
8
berikutnya menggunakan format LPJ yang sama dengan
pertanggungjawaban administratif. LPJ fungsional ini dilampiri dengan:
a) Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan
berkenaan
b) Register STS
c) Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
9
terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir
bulan tersebut.3
3
https://docplayer.info/33126258-Pertanggungjawaban-bendahara-penerimaan.html
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat Tanda Setoran (STS) adalah surat yang digunakan untuk
menyetorkan penerimaan daerah yang diselenggarakan oleh bendahara
penerimaan pada SKPD, bendahara penerimaan mempunyai kewajiban untuk
melakukan pemeriksaaan kesesuaian antara jumlah uang dengan jumlah yang
telah ditetapkan.
Dalam penncatatan buku kas umum, belum menggambarkan secara
total atas penerimaan dan penyetoran dari rincian objek pendapatan maka
fungsi tersebut dilakukan oleh buku pembantu rekapitulasi penerimaan
harian rincian objek pendapatan. Pencatatan tersebut akan menghasilkan
jumlah kumulatif penerimaan dan penyetoran dari rincian objek
pendapatan sehingga akan memudahkan pembuatan
laporan/pertanggungjawaban bulanan.
B. Saran
Dengan makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami
secara detail tentang Sistem Pertanggung Jawaban Penerimaan Pendapatan.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca, penulis jugak
mengharapkan kritik yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi
11
DAFTAR PUSTAKA
12