Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL A5
KOEFISIEN MUAI THERMAL

NAMA : ELOK SEPTIANA ATNES REVALDA


NPM : 18020032
GROUP : 1K2 / 1
DOSEN : YUSI S.S, S.SI, M.T

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI


TEKSTIL BANDUNG
KIMIA TEKSTIL
TAHUN AJARAN 2018
KOEFISIEN MUAI TERMAL
Oleh: Elok Septiana Atnes Revalda (18020032), Kimia Tekstil, Politeknik Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil Bandung
E-mail: septianaelok@gmailcom

Abstrak
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak hal yang terjadi
berkaitan dengan pemuaian dan pengerutan suatu benda. Misalnya, pada suatu
hari panas, kawat-kawat listrik atau kawat telepon yang bergantung pada
tiangnya akan bergantung kendur. Tetapi sebaliknya pada hari yang dingin.
Rel kereta api dibangun dengan memberikan sedikit ruang pemisah diantara
sambungan – sambungan antar relnya sehingga rel tersebut tidak akan
melengkung ketika musim panas.
Untuk menentukan koefisien muai panjang, yang pertama yaitu dengan
mengetahui terlebih dahulu panjang dan suhu awal benda yang akan diteliti
koefisiennya. Kemudian panaskan logam tersebut hingga suhu maksimum dan
amati pertambahan panjang logam tersebut. Menggunakan persamaan (4), yaitu
∆ L=Lo. α . ∆T . Untuk mengetahui nilai koefisien muai panjang benda
tersebut, dengan membuat plot grafik.
Berdasarkan praktikum ini, praktikan dapat mengetahui bahwa hasil
eksperimen tidak berbeda jauh dengan literature (Halliday,1997). Karena
ketidaktelitian dari praktikkan dapat menghasilkan nilai koefisien muai termal
yang berbeda jauh dengan literature (Halliday,1997) .Pada eksperimen
koefisien muai termal diteliti juga hubungan antara bertambahnya suhu
terhadap pertambahan panjang suatu bahan. Teori ralat juga digunakan dalam
eksperimen ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bertambah panjang,
lebar,luas, atau berubahnya volume karena adanya kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu mengakibatkan benda tersebut
mendapatkan tambahan energi  berupa kalor yang menyebabkan molekul-
molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat. Setiap zat mempunyai
kemampuan muai yang berbeda beda. Pada sambungan rel kereta api
ditemukan bahwa sambungannya tidak pas melainkan agak renggang. Dibuat
demikian bukan tanpa alasan melainkan karena rel dapat memuai, apabila
dibuat tidak renggang akan menimbulkan lengkungan pada sambungan
sehingga sangat memabahayakn bagi kereta api yang sedang melaju.
Dalam hal ini ilmu pengetahuan sangat berperan penting terutama cabang
ilmu fisika yang salah satunya mempelajari tentang pemuaian zat yang akan
di bahas dalam pembahasan ini.

1.2 TUJUAN

1. Mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen


2. Mengerti car apenulisan ilmiah
3. Dapat menggunakan percobaan koefisien muai termal untuk
menentukan konstanta muai termal
BAB II
DASAR TEORI

2.1PEMUAIAN PANJANG
Pada umumnya ukuran suatu benda akan berubah apabila suhunya berubah. Pada
benda-benda berbentuk batang, perubahan ukuran panjang sangatlah nyata,
sedangkan penambahan ukuran luas penampang dapat kita abaikan karena nilainya
yang terlalu kecil. Perubahan panjang akibat perubahan suhu dapat dirumuskan
sebagai berikut:
L=Lo ( 1+α . ∆ T ) ... (1)L=Lo+ Lo . α . ∆ T ... (2) L−Lo=Lo . α . ∆ T …(3)
∆ L=Lo. α . ∆T …(4)
Keterangan:

∆ L=Perubahan panjangLo=Panjang awalα =Koefisien muai panjang


∆ T =Perubahan suhu

2.2KOMPRESIBILITAS
Proses kompresibilitas dikarenakan tekanan dirumuskan sebagai berikut:

L=Lo ( 1−α . ∆ P ) …(5)L=Lo−Lo . α . ∆ P …(6)L−Lo=−Lo . α . ∆ P …(7)


∆ L=−Lo . α . ∆ P … (8)
Keterangan: ∆ L=Perubahan PanjangLo=Panjang awalα =Koefisien muai panjang
∆ P=Perubahantekanan

Gambar-1 Kurva ekspansi termal dan kompresibilitas


2.3PEMUAIAN LUAS
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar,
sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Seperti halnya pada
pemuaian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal koefisien
muai luas dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan
pemuaian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya
sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Untuk menentukan pemuaian luas suatu benda, dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
2 2 2 2
A=L2 … ( 9 ) A=¿ A=Lo ( 1+α ∆ T ) … ( 11 ) A=Lo [ 1+2 ( α ∆T ) + ( α ∆ T ) ] … ( 12 )
∆A
A=Ao [ 1+2 ( α ∆ T ) + ( α ∆T )2 ] …(13) =2 ( α ∆T ) +( α ∆ T )2 …(14)
Ao
∆A
=2. α . ∆ T … ( 15 )∆ A= Ao. β . ∆T …(16)
Ao
Keterangan :

∆ A=Perubahanluas Ao=Luas awal β=Koefisien muai luas


∆ T =Perubahan suhu

2.4PEMUAIAN VOLUME
Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena
menerima kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tebal. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam tiga
dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan tiga kali
koefisien muai panjang.
Berikut adalah rumus untuk menentukan pemuaian volume suatu benda:
∆V
=3. α . ∆ T … ( 17 ) ∆ V =Vo . γ . ∆ T … (18)
Vo
Keterangan:
∆ V =Perubahan volumeVo=Volume awalγ =Koefisien muai volume
∆ T =Perubahan suhu

2.5LITERATUR KOEFISIEN MUAI THERMAL

Tabel- 1 Literatur koefisien muai termal


Jenis Logam Nilai Koefisien Muai Thermal
Alumunium 0,024 × 10-3 (oC)-1
Kuningan 0,019 × 10-3 (oC)-1

BAB III
METODE EKSPERIMEN

3.1 ALAT DAN BAHAN


1. Batang aluminium
2. Batang kuningan
3. Alat koefisien muai panjang
4. Pemanas
5. Alat ukur suhu
6. Jangka sorong
7. Penggaris
8. Spidol
9. Alat tulis
3.2 SKEMA PERCOBAAN

Gambar-2 Skema Percobaan

3.3 CARA KERJA


1. Panjang awal logam Lo dan suhu awal To diukur menggunakan
penggaris dan termometer digital..
2. Logam dipanaskan hingga suhu maksimum (dilihat dari suhu
thermometer 100oC) dan logam mengalami pertambahan panjang.
r
3. Pertambahan panjang dihitung menggunakan persamaan∆ L= ∆ L
R
4. Pertambaha
n panjang
∆L dan

pertambahan suhu ∆ T diukur saat suhu maksimum.


5. Penurunan suhu dan penyusutan panjang diamati kembali.
6. Persamaan (1) digunakan untuk menentukan koefisien muai panjang
∆L
dengan cara membuat plot grafik =α ∆T
Lo

DAFTAR PUSTAKA

1. Putra, V.G.V. dan Purnomosari, E. 2015. Pengantar Eksperimen Fisika


(untuk SMA/S1). Yogyakarta. CV.Mulia Jaya.Ray, W Kenworthy.,
College Physics
2. http://nabilafirdidiary.blogspot.com/2015/06/laporan-pengamatan-
pemuaian.html

3. http://zinatadaram.blogspot.com/2017/08/laporan-praktikum-koefisien-
muai-termal.html

4. https://www.academia.edu/8960977/Laporan-praktikum-fisika-dasar-
muai-panjang-benda-padat

5. https://www.google.com/search?
q=skema+percobaan+koefisien+muai+termal&safe=strict&client=firefox-
b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiGh4Tv8vPdAhXJfC
sKHRJdAhYQ_AUIDigB&biw=1252&bih=600#imgrc=JzQxT1nvsFH-
xM:

Anda mungkin juga menyukai