• Keterbatasan Mesin : Konvensional (terbuka) Digunakan untuk kain poliester yang stabilitas
• Keterbatasan Bahan : Serat tidak tahan suhu dimensinya baik dan jumlahnya banyak.
(Poliakrilat, Poliester-Wool) Kelebihan : produktifitas dan efisiensinya tinggi
• Resiko belang kecil sehingga cocok untuk produksi masal.
• Tahan luntur dan Build-Up Property zat warna Kekurangan : investasi kecerahan hasil celup
2. Metoda Exhaust - Suhu Tinggi
• Penyerapan dan difusi zat warna sangat baik
• Tahan luntur hasil celup baik
• Proses sederhana
• Pemakaian zat pembantu tekstil lebih sedikit
Mekanisme pencelupan poliester dengan zat
warna dispersi pada pencelupan metoda exhaust
Difusi : Zat warna berdifusi dari fasa ruah larutan celup ke dekat permukaan serat. (F)
Difusi : Zat warna masuk berdifusi kedalam serat. (S – penentu laju pencelupan)
Difusi zat warna bergantung pada kerapatan struktur serat, ukuran partikel dan kelangsingan (bentuk),
zat warna, serta kondisi proses pencelupan.
Contohnya dari segi thermokimia proses difusi ini bersifat endotherm sedang proses fiksasi bersifat
eksotherm. Oleh karena itu pada pencelupan perlu dipanaskan guna memudahkan proses difusi zat
warna, sedangkan untuk fiksasi zat warnanya perlu penurunan suhu.
Skema Proses Pencelupan Exhaust
Pengaturan kondisi proses pencelupan
agar lebih singkat :
1. Menggelembungkan serat dengan cara menambahankan carrier (zat pengemban)
2. Menambahkan leveller yang mengandung carrier
3. Menggunakan zat warna dispersi yang memiliki struktur molekul yang lebih kecil dan bentuk yang
langsing dan planar
Penggunaan zat pengemban, mengelembungkan serat sehingga stuktur serat jadi longgar
untuk memudakkan proses difusi zat warna pada suhu 100 oC, sedang bila dgunakan metoda
suhu tinggi pada 130 oC maka selain seratnya lebih menggelembung juga terjadi kenaikan
energi kinetik zat warna sehingga proses difusinya lebih cepat lagi sehingga waktu celupnya
lebih singkat.
Kelebihan dan kekurangan pencelupan cara carrier adalah mudah rata dan covering
powernya tinggi, namun bila selesai pencelupan ternyata masih ada sisa zat pengemban
yang nempel pada kain maka kain hasil celupnya bau dan tahan luntur warna terhadap
pencucian, gosokan dan sinarnya relatif lebih rendah dibanding hasil celup cara HT/HP.
Dispersion of disperse dyes
Role of dispersing agent: to coat the surface of each dye particle → monomolecular layer
The overall negative charge on the surface: prevent coalescence and aggregation
Addition of dispersing agent in the dyebath → to solve problems with high T
No addition of electrolyte → aggregation coming from the interaction of salt with anionic part
Addition of sequestering agent → dispersing agent react with Ca or Mg, dye react with metals
Anionic part (head) of the surfactant