Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

 PENGUJIAN BAN
Pengujian Barium Activity Number (BAN) digunakan untuk
mengidentifikasi benang dan kain dari kapas yang telah di merser, baik yang
telah dicelup maupun yang belum dicelup secara kualitatif dan kuantitatif.
Karena, pengujian BAN menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan
apakah kain atau benang tersebut telah di merser dengan baik atau tidak. Oleh
karena itu, sudah seharusnya melakukan pengujian BAN terlebih dahulu
sebelum kain atau benang tersebut beredar dipasaran atau konsumen.

Selain itu, cara pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya reaksi
yang sempurna antara kapas dan larutan merserisasi. Dengan terbentuknya
reaksi yang sempurna dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sehingga,
dapat meminimalisir kerusakan bahan kain sebelum diproses lebih lanjut.

Dengan pengujian ini dapat memberikan hasil yang tidak selalu


memuaskan apabila terdapat serat-serat bukan kapas dan bahan
penyempurnaan permanen pada bahan yang diuji. Digunakan larutan blanko
yang berfungsi sebagai tolak ukur perhitungan penentuan angka aktivitas
barium.

 PENGUJIAN BT
Kerusakan serat secara kuantitatif dan kualitatif dilakukan antara lain
dengan menetapkan Bilangan Tembaga (BT). Sehingga dapat diketahui jenis
kerusakan dan berapa banyak kerusakan yang terjadi pada serat. Pengujian ini
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara Trotmant atau cara Clieben Dan
Geacke. Dalam pengujiannya dapat dilakukan dengan salah satu cara tersebut.

Pengujian ini bertujuan agar dapat menentukan dan menganalisa


kerusakan serat dengan cara Trotmant atau cara Clieben Dan Geacke. Selain
itu, dapat lebih mengetahui tentang kerusakan serat seluloa secara kuantitaif
dengan pengujian bilangan tembaga. Sehingga, dapat meminimalisir kerusakan
serat sebelum diproses lebih lanjut.

Terdapat perbedaan dalam menggunakan cara Trotmant atau cara


Clieben Dan Geacke. Untuk cara Trotmant menggunakan alkali kuat yang dapat
menghasilkan nilai bilangan tembaga yang lebih kecil dari seharusnya.
Sedangkan untuk cara Clieben Dan Geacke tidak menggunakan alkali kuat
sehingga dapat menghasilkan nilai bilangan tembaga yang lebih besar dari cara
Trotman.
DATA PERCOBAAN

 Pengujian BAN
Data contoh uji
Contoh uji No. 5
Titrasi blanko : 14,7 ml
Titrasi contoh uji : 12,1 ml
Titrasi pembanding : 13,2 ml
Penyelesaian :
a−b
Angka aktivitas barium = × 100 %
a−c
14,7−12,1
= × 100 %
14,7−13,2
2,6
= ×100 %
1,5
= 173,3

 Pengujian BT
 Cara Glieben dan Geacke
Data Contoh Uji
Contoh uji No.5
Titrasi blanko : 5,6 ml
Titrasi contoh uji : 4,7 ml
Berat Contoh uji : 1 gram = 1000 mg

Penyelesaian
(b−a) × N KMnO 4 × BA Contoh uji ×100
Bilangan Tembaga =
Berat contoh uji( mg)
( 5,6−4,7 ) ×0,1 ×63,5 ×100
=
1000
0,9× 0,1 ×63,5 ×100
=
1000
571,5
=
1000
= 0,5715 = 0,5

Anda mungkin juga menyukai