Disusun oleh :
Kelompok 5
Nama Anggota : Asty Fithriyyah (15020004)
Izmie Khoerunnisa (15020015)
M Ihsan Damhury (15020019)
Mila Astarina W (15020020)
Vina Anggie N (15020029)
Dosen : M.Ichwan.,AT,MS.Eng
Asisten : Eka O., S.ST., M.T
Yayu E.Y.,S.ST
Tanggal praktikum : 14 Maret 2017
BANDUNG
2016
I. Maksud dan tujuan
1.1 Maksud
1.2 Tujuan
A. Kapas
1. Gossypium Arboreum
2. Gossypium Herbareum
3. Gossypium Barbadense
4. Gossypium Hirsutum.
Zat warna direk adalah zat warna yang dapat mencelup serat
selulosa secara langsung dengan tidak memerlukan suatu senyawa
mordan. Tapi, ada beberapa jenis zat warna direk yang dapat mencelup
serat-serat protein. Congo red merupakan zat warna direk yang pertama
kali dikenal orang yang ditemukan oleh Brottiger pada tahun 1884.
Sebelum tahun 1884 serat selulosa dicelup dengan zat warna Mordana
atau Indigo dan zat warna lainnya yang sejenis. Cara pemakaian kedua
zat warna tersebut diatas, rumit dan mahal, sedangkan zat warna Direk
murah dan mudah pemakaiannya, meskipun ketahanan terhadap cucian,
sinar,alkali dan lain-lainnya bernilai kurang. Struktur kimia zat warna
direk merupakan senyawa azo yang mengandung gugusan sulfanot
sebagai gugusan pelarut. Zat warna direk, dapat merupakan senyawa
mono-azo, di-azo, tri-azo atau tetrakis-azo. Salah satu contoh struktur
kimia zat warna direk :
H H N- R
1. Zat warna direk memiliki sifat yang tidak tahan terhadapoksidasi dan
akan merusak oleh reduksi.
2. Zat warna direk memiliki gugus pelarut sulfonat sehingga mudah larut
dalam air.
3. Afinitas zat warna direk terhadap serat tekstil disebabkan adanya
ikatan hydrogen dan ikatan sekunder seperti ikatan Van der Waals.
4. Zat warna direk memiliki nilai ketahanan luntur warna terhadap
gosokan dan pencucian yang rendah
Pengolongan zat warna direk
Berdasarkan ketahanan terhadap suhu tinggi, Butterworth
menggolongkan zat warna direk menjadi:
1) Pengaruh suhu
Penyerapan zat warna direk pada suhu tinggi dalam keadaan
setimbang akan lebih sedikit bila dibandingkan penyerapan pada suhu
rendah. Kesetimbangan dalam proses pencelupan dicapai dengan cara
pemanasan sehingga dapat mempercepat terjadinya reaksi. Apabila
suhu dinaikan maka jumlah zat warna yang terserap pada waktu singkat
menjadi lebih banyak sehingga mencapai jumlah tertentu kemudian
berkurang kembali. Peristiwa tersebut akan menyebabkan terjadinya
perubahab ketuaan warna apabila pencelupan dilakukan pada
temperature mendidih kemudian larutan didiankan menjadi dingin
kembali.
2) Pengaruh pH
Zat warna direk pada umumnya digunakan pada pH netral.
Penambahan alkali lemah pada soda ash berpengaruh untuk
menghambat penyerapan sehingga diperoleh hasil pencelupan yang
rata, selain itu untuk mengurangi kesadahan air yang dipakai.
3) Pengaruh elektrolit
Pada prinsipnya penambahan garam dapur kedalam larutan
celup zat warna direk dapat memperbesar jumlah penyerapan zat warna
meskipun beraneka zat warna mempunyai kepekaan yang berbeda.
Selulosa dalam larutan alkali mempunyai muatan negative pada
permukaannya sehingga anion zat warna direk akan tertolak. Elektrolit
yang ditambahkan berfungsi untuk menghilangkan muatan negative
tersebut sehingga pada jarak yang cukup dekat molekul-molekul zat
warna akan tertarik karena gaya-gaya Van der Waals atau ikatan
hydrogen telah dapat bekerja dengan baik
Sel OH
IV. Percobaan
Proses Pencelupan
Pencucian
Pengeringan
Evaluasi
Proses Pencelupan
Proses Iring
Pencucian
Pengeringan
Resep Resep
Zat Resep iring
pencelupan pencucian
Zat warna direk 2% - -
Pembasah 1 ml/l - -
Na2CO3 2 g/l 2 g/l -
NaCl 40 g/l - -
sabun - 1 g/l -
Zat pemiksasu kationik - 3 g/l
CH3COOH - - 1 ml/l
Vlot 1 : 20 1 : 20 1 : 20
Waktu 30 menit 10 menit 15 menit
50, 60,
Suhu 60 -
70,80,90
Fungsi zat
Proses iring
10 y = 4.0496x + 2.6095
R = 0.9653
8
6 Ketuaan Warna (K/S)
4
Linear (Ketuaan
2
Warna (K/S))
0
0 1 2 3
Konsentrasi Zat Warna (%owf)
grafik kelompok 2
pengaruh NaCl terhadap k/s tanpa proses iring
8
7
6
5
nilai k/s
4
3
2 k/S
1
0
NaCl 0gr/L NaCl 10 NaCl 20 NaCl 30 NaCl 40
gr/L gr/L gr/L gr/L
variasi NaCl
grafik kelompok 3
9
8.5
8
7.5
vlot 1:10 vlot 1:20 vlot 1:30 vlot 1:40 vlot 1:50
Nilai k/s 10.119 9.893 9.542 9.325 8.68
variasi resep
Gambar Perbandingan nilai k/s
dengan variasi resep (cuci)
8.5
nilai k/s 8
7.5
6.5
vlot 1:10 vlot 1:20 vlot 1:30 vlot 1:40 vlot 1:50
Nilai k/s 8.006 7.906 7.825 7.191 7.022
variasi resep
grafik kelompok 4
15
nilai k/s
10
5
nilai k/s
0
0 10 20 30 40 50 60
waktu (menit)
12
10
8
Nilai k/s
6
4 ketuaan warna (K/S)
2
0
0 20 40 60
waktu (menit)
Grafik kelompok 5
8 6.195161
6
4
2
0
50 60 70 80 90
Suhu(oC)
Grafik kelompok 6
15
K/S
10
Iring
5
0
0.5 1.0 1.5 2.0
Konsentrasi (g/L)
Grafik Konsentrasi Na2CO3 terhadap
Ketuaan Warna dengan Proses
Pencucian
13
12
K/S
11
Cuci
10
0.5 1.0 1.5 2.0
Konsentrasi (g/L)
V. Pembahasan
Zat warna direk dapat mencelup kain kapas serta mudah larut dalam air
karena zat warna tersebut memiliki gugus azo yang dapat berikatan
hydrogen dengan kapas serta gugus sulfonat sebagai gugus pelarut dan
auksokrom yang dapat berikatan dengan serat. Selain ikatan hydrogen, zat
warna direk dengan selulosa berikatan fisika yaitu gaya van der wals karena
memiliki perbedaan keelektronegatifan tetapi ikatan ini tidak terlalu kuat.
VI. Kesimpulan