PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan apa yang disebut panas Joule.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi panas joule.
3. Menjelaskan bagaimana panas joule dapat diukur secara
eksperimen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TEORI DASAR
Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya, jika
kawat tahanan ini dimasukan dalam zat cair, maka akan terjadi perpindahan
panas dari kawat ke zat cair yang keadaannya lebih dingin.
Maka banyaknya panas yang ditimbulkan oleh aliran listrik sama
dengan jumlah panas yang dihisap oleh zat cair bersama tempatnya.
(Kalorimeter)
Panas yang ditimbulkan oleh arus listrik adalah :
Q = 0,24 . I2 . R . t …….(1)
Dimana,
Dimana,
Dari persamaan (3) kecuali dapat dihitung jumlah kalir ampere per
sekon, dapat juga dihitung tahanan dari kawat pemanas yang
dipergunakan.
A. Kesalahan utama dalam pecobaan ini, terjadi dari pengukuran kuat arus
I dan temperatur Ta – Tm .
Kesalahan dalam mengukur massa, tahanan dan waktu dapat diabaikan
terhadap kesalahan-kesalahan diatas.
Dapat ditambahkan bahwa pengukuran panas antara kalorimeter
dengan sekelilingnya selama percobaan berlangsung dapat pula
menyebabkan kesalahan-kesalahan.
Bila temperatur kalorimeter tidak begitu jauh bedanya dengan
temperatur sekelilingnya, maka pengaruh temperatur ruangan
dinytakan dalam rumus Newton sbb :
T = -K ( Tc – Tr ) t ……… (4)
Dimana,
T = Kelebihan atau kekurangan temperatur sebagai akibat pengaruh
ruan (0 C)
K = Konstanta pertukaran kalor.
Tc = Temperatur kalorimeter rata-rata (0 C).
Tr = Temperatur ruangan rata-rata (0 C).
t = selang waktu lamanya percobaan.
II. ALAT-ALAT
1. Kalorimeter dengan pengaduknya.
2. Kawat tahanan (kaat pemanas)
3. Stopwatch.
4. Termometer.
5. Amperemeter.
6. Tahanan geser.
7. Kawat penghubung.
8. Gelas ukuran.
9. Batu timbangan, neraca tehnis.
10. Penghubung arus.
11. Sumber arus.
12. Slide Regulator
Catatan :
Panas jenis termometer = 0,46 Kal / cc 0 C.
Panas jenis aluminium = 0,217 Kal / cc 0 C.
Panas jenis kuningan = 0,094 Kal / cc 0 C.
Rangkaian :
6. Menyusun rangkaian seperti diagram di bawah ini.
7. Janganlah dihubungkan dengan sumber arus sebelum mendapat
persetujuan asisten.
110 / 220 V T = Termometer
P = Pengaduk.
Variac A= Amperemeter.
Sumber DC K= Kalorimeter.
A
a T b P
Gambar Rangkaian
Percobaan sesungguhnya :
11. Mengatur tahanan muka Rm sehingga didapatkan kuat arus yang
sesuai (ditentukan asisten).
12. Memasukan kawat spiral ke dalam kalorimeter, setelah rangkaian
diperiksa oleh asisten.
13. Mengaduk kalorimeter dan tunggulah sebentar.
14. Membaca dan mencatat temperatur kalorimeter dengan seksama
sebelum ada arus listrik.
15. Mengalirkan arus listrik dan mengaduk kalorimeter setiap saat.
16. Membaca dan mencatat kuat arus serta temperatur kalorimeter
setiap setengah menit.
17. Mencatat temperatur ruang selama percobaan ini.
18. Jangan lupa mengaduk kalorimeter perlahan-lahan dan teratur
(periodik).
19. Menghentikan arus jika temperatur kalorimeter telah naik kira-kira
5 0 C.