Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL A4
HUKUM JOULE

NAMA : ELOK SEPTIANA ATNES REVALDA

NPM : 18020032

GROUP : 1K2 / 1

DOSEN : ENDAH P.S.T

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI


TEKSTIL BANDUNG
KIMIA TEKSTIL
TAHUN AJARAN 2018
HUKUM JOULE
Oleh: Elok Septiana Atnes Revalda (18020032), Kimia Tekstil, Politeknik
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung
E-mail: septianaelok@gmailcom

Abstrak

Pada eksperimen ini telah melakukan percobaan tentang Hukum Joule,


panas yang telah ditimbulkan oleh arus listrik percobaan yang mana dalam
percobaan ini bertujuan untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus
listrik.Panas yang dihasilkan (daya yang dibuang) dalam rangkaian listrik disebut
sebagai panas Joule (Joule Heat), ditemukan oleh ahli fisika dari Inggris James
Prescott Joule (1818-1889). Ahli ini meneliti konversi energi listrik ke energi
panas (juga energi mekanik ke energi panas). Hukum Joule adalah daya listrik
yang hilang sebagai kalor, akibat arus listrik yang mengalir dalam hambatan
adalah berbanding lurus dengan kuadrat arus dan hambatannya.Dan arus listrik
adalah aliran elektron pada suatu penampang dalam satuan waktu dan arahnya
berlawanan dengan arah aliran elektron itu sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada dasarnya, rangkaian listrik adalah sarana untuk menghantarkan
energi dari satu tempat ke tempat lain. Suatu partikel bermuatan bergerak di dalam
sebuah rangkaian, maka energi potensial listrik dipindahkan dari sebuah sumber
ke alat tempat energi tersebut disimpan atau dikonversi ke dalam bentuk energi
lain. Dari sudut pandang teknologi rangkaian listrik berguna karena
memungkinkan energi tanpa ada bagian - bagian yang bergerak selain partikle
yang bermuatan itu. Rangkaian listrik menjadi jantung bagi alat alat elektronik.
Panas adalah hasil yang ditranfer dari suatu benda ke benda lain karena beda
temperatur. Terkadang zat yang dialiri akan menimbulkan panas. Oleh karena itu
akan dilakukan percobaan menentukan panas yang dihasilkan oleh claorimeter
karena arus listrik karena semua alat yang menggunkan listrik pasti menghasilkan
panas sehingga ada kapasitas panas dan alat.

1.2 TUJUAN
Untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik , tara kalor
listrik
BAB II
DASAR TEORI

2.1 ARUS LISTRIK


Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya,
jika kawat tahanan ini dimasukan dalam zat cair, maka akan terjadi perpindahan
panas dari kawat ke zat cair yang keadaannya lebih dingin.Maka banyaknya panas
yang ditimbulkan oleh aliran listrik sama dengan jumlah panas yang dihisap oleh
zat cair bersama tempatnya. (Kalorimeter) Panas yang ditimbulkan oleh arus
listrik adalah :
Q=0,24. I 2 . R .t …(1)
Keterangan :
Q = Jumlah panas yang timbul (dalam kalori).
I = Kuat arus dalam ampere.
R = Tahanan dalam ohm.
T = Waktu dalam detik.
Sedangkan panas yang diterima kalorimeter beserta isinya adalah :

Q=H . ( T a−T m ) … ( 2 )
Keterangan :
H = Harga air kalorimeter dengan isinya.
Ta = Temperatur akhir kalorimeter.
Tm = Temperatur mula-mula kalorimeter.
Dari persamaan (1) dan (2) maka didapat :

H . ( T a −T m ) =0,24. I 2 . R . t … ( 3 )

Dari persamaan (3) kecuali dapat dihitung jumlah kalor ampere per sekon,
dapat juga dihitung tahanan dari kawat pemanas yang
dipergunakan.Kesalahan utama dalam pecobaan ini, terjadi dari pengukuran
kuat arus I dan temperatur Ta – Tm . Kesalahan dalam mengukur massa,
tahanan dan waktu dapat diabaikan terhadap kesalahan-kesalahan diatas.
Dapat ditambahkan bahwa pengukuran panas antara kalorimeter dengan
sekelilingnya selama percobaan berlangsung dapat pula menyebabkan
kesalahan-kesalahan. Bila temperatur kalorimeter tidak begitu jauh bedanya
dengan temperatur sekelilingnya, maka pengaruh temperatur ruangan
dinytakan dalam rumus Newton sbb :

T =−K ( T c −T r ) t … ( 4 )
Keterangan :
T = Kelebihan atau kekurangan temperatur akibat pengaruh ruang (˚C)
K = Konstanta pertukaran kalor.
Tc = Temperatur kalorimeter rata-rata (0 C).
Tr = Temperatur ruangan rata-rata (0 C).
t = selang waktu lamanya percobaan.

2.2 HAMBATAN
Hambatan dapat didefinisikan dari sebuah penghantar diantara dua titik
dengan memakaikan sebuah perbedaan potensial V diantara titik– titik tersebut,
dengan mengukur arus I dan kemudian melakukan pembagian :
V
R=
I
 Jika V dinyatakan dalam volt dan I dinyatakan dalam ampere, maka hambatan
akan dinyatakan dalam ohms ( Ω ) (Halliday, 2010).
BAB III
METODE EKSPERIMEN

3.1 ALAT DAN BAHAN


1. Kalorimeter dengan pengaduknya.
2. Kawat tahanan (kaat pemanas)
3. Stopwatch.
4. Termometer.
5. Amperemeter.
6. Tahanan geser.
7. Kawat penghubung.
8. Batu timbangan, neraca tehnis.
9. Penghubung arus.
10. Sumber arus.
11. Slide Regulator
12. Air

3.2 LANGKAH KERJA


   Menentukan nilai air kalorimeter (H)
1. Ditimbang kalorimeter kosong menggunakan neraca teknis
2. Diisi kalorimeter dengan air dan timbang kembali menggunakan
neraca teknis
3.     Kemudian ditimbang pengaduknya
4.     Diukur volume bagian termometer yang terendam air didalam
kalorimeter selama praktikum.
5.     Disusun rangkaian seperti yang telah ditentukan.
6. Diamati dan dicatat temperatur calorimeter air setiap setengah
menit selama 8 menit
7. Dicatat perubahan volt yang terjadi selama praktikum.
Percobaan sesungguhnya:
8. Diatur tahanan muka Rm hingga I= 0,64 A
9. Dimasukkan kawat spiral ke dalam kalorimeter
10. Diaduk air dalam kalorimeter menggunakan pengaduk.
11. Dibaca dan dicatat temperatur kalorimeter setiap setengah menit
sekali selama 8 menit dan sudah tersambung dengan arus listrik.
12. Kalorimeter diaduk dengan perlahan dan teratur hingga mencapai
batas waktu yang telah ditentukan.
 

Percobaan akhir (menentukan harga K)


13. Dicatat kalorimeter setiap setengah menit sekali selama 8 menit.
14. Diaduk calorimeter menggunakan pengaduk.
15. Diakhir praktikum dicatat temperatur dan volt pengulangan dan
peneraan.
16. Dilakukan pengulangan pada langkah 1 sampai 10 dengan kuat
arus yang berlainan dan pada praktikum yang terakhir tanpa arus.
17. Diukur beda tengangan antara kedua ujung tahanan A dan B untuk
setiap harga I.
18. Di ukur pula tegangan sumber arus.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://syifarifianti.blogspot.com/2014/04/hukum-joule.html
2. http://raflysiaarnoldy.blogspot.com/2011/04/praktikum-fisika-
hukum-joule.html
3. http://etoskerjadanenterpreneurship.blogspot.com/2015/11/laporan
-praktikum-fisika-hukum-joule-b-3.html

Anda mungkin juga menyukai