Disusun Oleh :
NIM : 1490119011R
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat Desa
Oenggaut untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat.
KAJIAN PUSTAKA
a) Dokter Puskesmas
b) Bidan Desa
c) Air Bersih,
d) Sanitasi
e) Gizi.
2.4 Penyakit yang Sering Muncul di Komunitas
1) Alergi Kulit (radang kulit)
Gejala : kulit timbul bercak-bercak merah dan terasa gatal
Penyebab : kosmetik, detergen, sabun mandi, perhiasan imitasi, kain
yang kasar,
pakaian pelembab dan makanan tertentu
2) Amandel
Pembengkakan pada kelenjar limfe yang berada di dinding
belakang tenggorokan,Gejala : sakit pada daerah tenggorokan pada
waktu menelan makanan, demam, menggigil, bengkak, dan timbul
bengkak dan bercak merah pada kedua belah sisi di belakang
tenggorokan
3) Anemia
Gejala : kulit, bibir, lidah, kuku dan kelopak dalam mata pucat, mudah
lelah, lesu, pusing, mudah pingsan, sesak nafas terutama setelah
berolahraga dan denyut jantung cepat
Penyebab: kurang zat besi dan vitamin B12, kehilangan darah sewaktu
melahirkan dan faktor keturunan
4) Asam Urat
Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak dan berulang dari arkritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan kristal monosodium urat yang terkumpul didalam sendi
sebagai akibat tingginya kadar asam urat didalam darah (hiperurikemia)
Gejala : nyeri sendi secara mendadak, biasanya di malam hari
kemerahan, bengkok pada sendi yang terkena asam urat
Penyebab : kadar asam urat dalam darah yang meningkat menyebabkan
penumpukan kristal asam urat didalam sendi.
5) Asma
Merupakan gangguan kesehatan yang muncul akibat terjadinya
penyempitan saluran nafas karena hiperaktifitas terhadap rangsangan
tertentu yang menyebabkan peradangan. Penyempitan ini bersifat
sementara.
Gejala : mengi (bunyi saat nafas), pilek/bersin-bersin, batuk disertai
rasa gatal ditenggorokan, sesak nafas, berkeringat dan denyut nadi
meningkat. Penyebab: radang di tenggorokan akibat debu, bahan
makanan yang menimbulkan iritasi seperti pedas, asam, manis, asin,
dingin, bergetah dan panas, udara kotor, bulu dan kotoran dari hewan
peliharaan (kucing, anjing, unggas, dll.)
6) Batuk
Reaksi otomatis tubuh dalam melindungi paru-paru akibat adanya
benda asing selain udara yang masuk.
Gejala : tenggorokan sakit terasa gatal. Adanya dahak di saluran
pernafasan
Penyebab : penyempitan saluran pernafasan, produksi dahak yang
berlebihan disaluran tenggorokan karena infeksi atau masuknya benda
asing seperti debu, asap atau cairan makanan secara tidak sengaja.
7) Diare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air
besar lebih dari 3 kali sehari
Gejala : frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari, kotoran
encer dan banyak air, sakit atau kejang perut disertai demam
Penyebab : alergi pada makanan, keracunan makanan atau minuman,
infeksi pada usus, rasa cemas atau stress berlebihan.
8) Maag/Asam Lambung Tinggi/ Perut Sering Kembung
Dispensia (maag) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut
bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas,
perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.
Gejala : rasa mual, melilit, keluar cairan asam, berat badan menurun
Penyebab : merokok, minum alkohol, stress, sering menunda makan
pada saat jam makan, kurang makan sayur dan buah serta kurang
minum air putih.
2.5 Sampah Yang Dibakar
2.5.1 Definisi
Menurut Swesty, 2007 proses pembakaran sampah adalah menggunakan
insinerator dengan suhu kisarannya mendekati suhu pembakaran sampah
terbuka dilapangan (100-700 0C).
2.5.2 Penyebab
2.7.1 Definisi
2.7.2 Penyebab
METODE
Masyarakat
Tokoh masyarakat
Aparat kelurahan / desa
b) Observasi
Norma
Nilai
Keyakinan
Struktur kekuatan
Proses penyelesaian masalah
Dinamika kelompok masyarakat
Pola komunikasi
Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
c) Kuisioner
1. IDENTITAS UMUM
1) Identitas Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. A.H
Alamat : RT 006/RW 003 Kelurahan Oenggaut
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tukang
Status responden : Menikah.
2) Identitas Anggota Keluarga
Status Status
Pendi Kewarga-
No Nama JK TTL Umur Pekerjaan dalam perkawinan Suku Agama
dikan negaraan
keluarga K BK J/D
1. Y.H P Rote,17-08- 33Thn SMA IRT Istri K Rote Kristen WNI
1984
2. R.H L Rote,11-09- 11 thn SD - Anak - Rote Kristen WNI
2009
3. N.H L Rote,24-10- 4 thn - - Anak - Rote Kristen WNI
2014
4. L.H P Rote,10-03- 1,3 - - Anak - Rote Kristen WNI
2019 thn
3) Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Garis perkawinan
11
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Keluarga Tindakan Yang Telah
(Kg) Kesehatan (BCG/Polio/ dilakukan
DPT/Campak
1. Tn. A 37 58 Sakit - Asma Bronkial Berobat Kepuskesmas
2. Ny. Y 33 46 SEHAT - - -
3. An.R 11 20 SEHAT - -
4. An.N 4 11 SEHAT LENGKAP - -
5. An. L 1,3 9 SEHAT LENGKAP
12
Riwayat penyakit keturunan :
- Tn. A mengatakan bahwa keluarganya memiliki riwayat penyakit asma. Ibu
Tn. A sudah meninggal beberapa tahun lalu karena penyakit asma dan lanjut
usia.
- Ny. Y mengatakan Bapaknya menderita penyakit Hipertensi semenjak
beberapa tahun yang lalu.
13
a. < Rp.100.000
b. Rp.100.000-Rp.500.000
c. Rp.600.000-Rp.1.000.000
d. Rp.1.000.000
4. FAKTOR LINGKUNGAN
Perumahan
1. Letak atau posisi rumah adalah:
a. Pinggir jalan
b. Dekat kali/sungai
c. Dekat fasilitas umum
2. Lainnya,sebutkan.................
3. Jenis bangunan rumah adalah:
a. Permanen
b. Semi permanen
c. Darurat
4. Luas rumah: 8X5 m2
5. Bahan lantai rumah:
a. Keramik
b. Semen
c. Tanah
d. Lain-lain, sebutkan ...................
6. Ventilasi rumah:
a. Ada
b. Tidak ada
7. Bentuk ventilasi:
a. Satu arah
b. Dua arah
c. Lainnya, sebutkan .................
14
8. Luas ventilasi: ventilasi rumah yang baik luasnya minimal 10% dari
luas lantai (yakni 5% Luas lubang tetap dan 5% luas lubang insidentil
(dapat dibuka dan ditutup)
a. < 10%
b. ≥ 10%
9. Pencahayaan pada siang hari: Jalan masuk cahaya (jendela) luasnya
sekurang-kurangnya 15% s/d 20% dari luas lantai (Kemenkes No.829
tahun 1999).
a. < 15-20%
b. ≥ 15-20%
10. Kepadatan hunian: perbandingan luas lantai dengan jumlah anggota
keluarga yang menghuni.
a. < 2,5 m2-3 m2 tiap anggota keluarga
b. ≥ 2,5 m2-3 m2 tiap anggota keluarga
WC
1. Kepemilikan jamban:
a. Milik sendiri (satu KK memakai sendiri)
b. Pemakaian bersama (dipakai lebih dari satu KK)
c. Tidak memiliki
2. Tipe jamban
a. Jongkok
b. Cemplung (leher angsa/ bucket/ trench)
c. Duduk
d. Lainnya,sebutkan............................
3. Jenis lantai jamban
a. Keramik
b. Semen
c. Tanah
d. Lainnya,sebutkan............................
4. Ketersediaan air di jamban
15
a. Cukup
b. Tidak cukup
c. Tidak tersedia
5. Kepemilikan septic tank?
a. Ada
b. Tidak ada
6. Jarak septic tank ke sumber air minum (jika menggunakan sumur
untuk air minum)
a. < 10 meter
b. ≥ 10 meter
7. Perilaku membersihkan jamban, frekuensi mebersihkan jamban
a. Seminggu sekali
b. Lebih dari sekali dalam seminggu
c. 2 minggu sekali
d. Lebih dari 2 minggu sekali
e. Lainnya, sebutkan..............
Tempat Sampah
1. Apakah Bapak/Ibu memiliki tempat pembuangan sampah?
a. Ya
b. Tidak (jika tidak lanjut ke pertanyaan No. 4)
2. Jika ya, apa jenis tempat pembuangan sampah di rumah?
a. Bak sampah dari kayu/ semen
b. Lubang sampah
c. Keranjang
d. Lainnya, ................................
3. Apakah tempat sampah tersebut memiliki penutup?
a. Ada
b. Tidak ada
4. Berapa kali seminggu sampah dibuang/ dibersihkan/ dibakar?..1x
seminggu dibakar
16
5. Bagaiman mekanisme pemusnahan dan pengolahan sampah padat
dalam rumah tangga?
a. Ditanam (landfill)
b. Dibakar (incineration)
c. Dijadikan pupuk (compossing)
d. Lainnya,sebutkan.......................................
17
f. Lainnya, sebutkan..............................................
2. Jika sumur, bagaimana keadaan fisiknya?
a. Dinding sumur a) Tembok b) Tanah
c) Lainnya.....
b. Bibir sumur a) Ada dan disemen b) Ada, tidak disemen
c) Tidak ada
c. Lantai a) Ada dan disemen b) Ada, tidak disemen
c) Tidak ada
3. Berapa kali sumur dibersihkan?
a. 1 kali sebulan
b. 2 x sebulan
c. 2 bulan sekali
d. Jarang
e. Tidak pernah
4. Kualitas air sumur:
a. Warna a) Ya b) Tidak
b. Keruh a) Ya b) Tidak
c. Berasa a) Ya b) Tidak
d. Berbau a) Ya b) Tidak
Ternak
1. Apakah memiliki hewan ternak?
a. Babi
b. Ayam
c. Bebek
d. Ikan
e. Lainnya............................
2. Apakah memiliki kandang?
a. Ya
b. Tidak
3. Dimana letak kandang?
a. Di dalam lingkungan rumah
18
b. Di luar lingkungan rumah, jelaskan .......................................
4. Berapa jarak kandang dari rumah?
a. < 5 meter
b. 5 - 9 meter
c. 10 meter
d. > 10 meter
5. Berapa kali kandang/ kolam dibersihkan?
a. Sekali seminggu
b. Lebih dari sekali dalam seminggu
c. Sebulan sekali
d. Lebih dari sekali dalam sebulan
19
5. Apakah pada saat bayi anak tersebut mendapatkan imunisasi yang
lengkap?
a. Ya
b. Tidak
6. Jika tidak, imunisasi apa saja yang pernah diperoleh? Sebutkan
BCG,DPT-HB-Hib,POLIO,CAMPAK,HEPATITIS B.
7. Apa sajakah yang menjadi makanan pokok dalam rumah tangga?
a. Nasi
b. Jagung
c. Umbi-umbian
d. Lainnya, sebutkan.................
8. Bagaimanakah pola makan atau konsumsi makanan pokok dalam rumah
tangga?
a. Makan 1 x sehari
b. Makan 2 x sehari
c. Makan 3 x sehari
d. Makan ≥ 4 x sehari
9. Apakah setiap hari keluarga mengkonsumsi sayur dan buah?
a. Ya
b. Tidak
10. Jika ya, berapa porsi buah dan sayur yang dikonsumsi anggota rumah
tangga?
a. 1 porsi buah 1 porsi sayur
b. 2 porsi buah 2 porsi sayur
c. 3 porsi buah 2 porsi sayur
d. Lainnya.
11. Dari mana sumber pangan yang dikonsumsi dalam keluarga?
a. Pasar
b. Kebun
c. Keluarga
d. Lainnya, sebutkan ..........................
20
12. Apakah setiap anggota keluarga melakukan aktivitas fisik seperti berolah
raga teratur setiap hari?
a. Ya
b. Tidak (jika tidak lanjut ke pertanyaan No. 15)
13. Jika ya, berapa lama aktivitas fisik dilakukan dalam setiap hari?
a. 20 menit
b. 30 menit
c. > 30 menit
d. Lainnya, sebutkan .................
14. Bagaimana bentuk aktivitas fisiknya? Sebutkan
15. Apakah ada anggota keluarga yang merokok?
a. Ya
b. Tidak (jika tidak lanjut ke pertanyaan No. 18)
16. Jika ya, sebutkan siapa saja yang merokok dan berapa jumlah orang
dalam keluarga yang merokok? ....................
21
6. PELAYANAN KESEHATAN
1. Apa fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi?
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Posyandu
d. Poliklinik
e. Lainnya, ...........
22
2. Apakah fasilitas kesehatan tersebut dapat dijangkau?
a. Ya
b. Tidak (jika tidak lanjut ke pertanyaan No. 4)
3. Jika ya, berapa jauh jarak rumah ke fasilitas kesehatan tersebut?
Berapa km? 1 KM
4. Apakah dalam 3 bulan terakhir da anggota keluarga yang menderita sakit?
a. Ya, sebutkan anak Demam
b. Tidak
5. Apakah pernah mendapatkan penyuluhan atau informasi kesehatan dari instansi
kesehatan misalnya Puskesmas, RS, LSM, atau lainnya?
a. Pernah
b. Belum pernah
6. Jika pernah, sebutkan penyuluhan apa sajakah yang pernah didapatkan? Tentang ASI
Eksklusif,Hipertensi,ISPA.
7. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga :
Dalam keluarga Tn. A. mengatakan biasa berkomunikasi dengan bahasa Rote dan jarang
menggunakan bahasa indonesia, dapat berkomunikasi dengan baik tidak ada hambatan
dalam berkomunikasi.
b. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) :
Dalam mengontrol perilaku anak-anaknya saat ini adalah Tn. A. dengan memberikan
nasehat bila anak-anaknya berperilaku kurang baik. yang berperan mengambil keputusan
dalam setiap masalah adalah Tn. A dan Ny. S.
c. Nilai dan norma keluarga :
Dalam keluarga Tn. A. mempunyai suatu peraturan yang ditanamkan kepada anak-
anaknya yaitu tidak bertengkar dengan anggota keluarga dan dalam menyelesaikan
masalah harus dengan musyawarah. Konflik peran jarang terjadi baik kedua orang tua
maupun anak-anaknya.
23
8. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif : Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah
tangga.
b. Fungsi sosialisasi : Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang
baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam
masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan :
Mengenal masalah kesehatan : Keluarga menyatakan bahwa saat ini Tn A menderita
asma, dan keluarga tidak tahu tentang Bagaimana merawat klien pada penderita asama,
dan kurang pengetahuan tentang tindakan dan pencegahan penyakit asma.
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan: Keluarga Tn. A mengatakan
apabila ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibelikan obat di kios terlebih dahulu,
jika tidak ada perubahan kondisi maka baru dibawah ke puskesmas.
Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit: Ny. Y selalu merawat Tn. A dengan
baik
Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yg sehat : Tn. A
bekerja sebagai tukang bangunan sehinggu mampu memodifkasi rumahnya.dan Ny. Y
biasa membersihkan rumah terlihat rapih.
Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan : keluarga biasanya pergi
berobat ke Puskesmas Apabila sakit.
d. Fungsi reproduksi : Tn. A mempunyai istri Ny. Y dan 3 orang anak. Ny.Y memakai alat
kontrasepsi suntik sampai saat ini. Siklus haid Ny.Y kurang teratur pada tiap bulannya dan
belum memasuki masa menopause.Ny.Y pernah konsultasi ke bidan di puskesmas , hal itu
karena pengaruh suntik yang menggunakan hormon disarankan menggunakan spiral tapi
merasa takut.
e. Fungsi ekonomi : Tn. A dan Ny.Y dapat mengatur keuangan dengan baik, keluarga mampu
memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan jasa kebutuhan lainnya seperti peralatan rumah
tangga yang lengkap serta transportasi.
24
9. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan panjang : Perubahan dalam kesehatan seperti Tn. A sering
merasakan sesak pada dadanya, susah untuk beristirahat dan untuk tidur di malam. Tn. A
bingung bila asmanya kambuh dan mengganggu pekerjaan untuk membiayai kelurga.
b. Kemampuan keluarga berespon thd situasi/stressor: Terhadap stressor jangka pendek
keluarga membawa Tn. A ke Puskesmas apabila obat yang di beli kios tidak dapat
mengatasi serangan asma. Biasanya keluarga mendiskusikan masalah yang dihadapi
anggota keluarga lain.
c. Strategi koping yang digunakan : Keluarga menggunakan sistem dukungan sosialnya dan
keluarga besar jika memanfaatkan pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit.
Sedangkan jika ada masalah keluarga berusaha mengkomunikasikan bersama.
d. Strategi adaptasi disfungsional : Keluarga menyelesaikan masalahnya dengan baik dan
mengatasinya agar tidak menjadi berlanjut, keluarga selalu terbuka satu sama lain.
7. PEMERIKSAAN FISIK
1.
- Kepala Benjolan (-), Benjolan (-), Benjolan (-), Benjolan (-), Benjolan (-),
lesi (-) lesi (-) lesi (-) lesi (-) lesi (-)
- Rambut Ikal, tidak Lurus, rontok Lurus, rontok Lurus, rontok Ikal, rontok
rontok sedikit sedikit sedikit sedikit
Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-),
sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-),
lendir (-), lendir (-), lendir (-), lendir (-), lendir (-),
penciuman penciuman penciuman penciuman penciuman
- Hidung baik. baik baik baik baik
Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah bersih,
nafas tidak nafas tidak nafas tidak nafas tidak nafas tidak
berbau, berbau, jumlah berbau, berbau, jumlah berbau, dan
jumlah gigi gigi lengkap jumlah gigi gigi lengkap geraham
lengkap tidak ada lengkap tidak tidak ada belakang
tidak ada sariawan. ada sariawan. sariawan. bagian atas
- Mulut
sariawan. dan bawah
gigi belum
lengkap, tidak
ada sariawan.
Kuku kurang
bersih dan
Kuku bersih kurang
pendek dan Kuku bersih Kuku bersih Kuku bersih
terawat
terawat pendek dan pendek dan pendek dan
dengan baik
dengan baik terawat dengan terawat terawat
baik dengan baik dengan baik
Bersih, turgor
baik kulit
teraba hangat
Bersih,
dan suhu
26
- Kuku turgor baik Bersih, turgor Bersih, Bersih, turgor 36oC
kulit teraba baik kulit turgor baik baik kulit
hangat dan teraba hangat kulit teraba teraba hangat
suhu 36,5oC dan suhu 36oC hangat dan dan suhu
suhu 36,4oC 36,7oC
- Kulit
2 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar tiroid kelenjar kelenjar tiroid kelenjar tiroid
tiroid tiroid
3 Payudara/ Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Thorax benjolan teraba teraba teraba teraba
berbentuk benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
simetris bentuk bentuk bentuk bentuk
tidak ada lesi simetris tidak simetris tidak simetris tidak simetris
dan lecet. ada lesi dan ada lesi dan ada lesi dan
lecet. lecet. lecet.
4 Sistem Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
pernafasan mengi, sesak vesikuler vesikuler vesikuler veikuler,
nafas, rasa frekuensi frekuensi frekuensi frekuensi 18
dada 20x/mnt tidak 20x/mnt 20x/mnt tidak x/mnt, tidak
tertekan, ada wheezing tidak ada ada wheezing ada wheezing
frekuensi dan ronchi wheezing dan dan ronchi dan ronchi
nafas 30 kl/i, ronchi
takipneau
27
atus cordis cordis tidak x/mnt, atus x/mnt, atus atus cordis
tidak terlihat terlihat, irama cordis tidak cordis tidak tidak terlihat,
irama jantung teratur. terlihat, terlihat, irama irama jantung
jantung irama jantung jantung teratur
teratur. teratur. teratur.
6 Sistem Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus
gastrointestinal normal, normal, BAB normal, BAB normal, BAB normal, BAB
BAB 1 x 1 x sehari 1 x sehari 1 x sehari 1 x sehari
sehari
7 Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
genitounaria keluhan keluhan BAK, keluhan keluhan BAK, keluhan
BAK, frek 5 frek 5 – 7 BAK, frek 5 frek 5 – 7 BAK, frek 5
– 7 x/hari x/hari – 7 x/hari x/hari – 7 x/hari
8. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya :
Harapan keluarga terhadap kesehatan yang ada yaitu agar masalah tersebut bisa diatasi
tanpa gangguan kesehatan dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dan dapat memberikan solusi yang tepat terhadap
masalah kesehatan, dan jasa dengan adanya kunjungan rumah tersebut keluarga berharap
28
Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :
1). Perumahan
dan menyewa rumah. Tipe rumah di Dusun Nembeona ada yang permanen, semi
permanen , tidak permanen. Masing-masing keadaan lantai masih ada yang dari keramik
dan semen.
2). Pendidikan
Status pendidikan di Dusun Nembeona kebanyakan masih tingkat SMA dan SMP
Kondisi keamanan dan keselamatan di RT 006 dan RW 003 masih dalam lingkup
aman, karena kondisi perumahan yang berdekatan menimbulkan interaksi sosial terjaga.
memadahi dan kurang dalam pelayanan kesehatanya, sehingga masyarakat lebih memilih
untuk pergi ke dokter, dan ada juga yang mengonsumsi obat secara bebas.
Di Dusun Nembeona untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau
29
6). System komunikasi
7). Ekonomi
yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga belum mampu memenuhi
kesehatan.
8). Rekreasi
Do :
-80% masyarakat membakar sampah di
30
pekarangan rumahnya
-60% sampah ditimbun
-60% sampah dibuang sembarangan
-50% sampah dibiarkan terbuka
2. Ds : Resiko penurunan kurangnya
- Beberapa warga mengatakan membeli derajat kesehatan pengetahuan
obat bebas di warung, karena lebih umum dan kesadaran
murah dan mudah di jangkau. masyarakat
31
Diagnosa Keperawatan I : Resiko terjadi peningkatan kasus penyakit (saluran cerna, demam
berdarah, ISPA, dll).
Nila
No Kriteria Bobot Skor Pembenaran
i
1. Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = Masalah ini jika tidak
Skala: ancaman 1 ditangani akan mengganggu
kesehatan kesehatan dan aktivitas klien
jadi diperlukan tindakan
segera.
2. Kemungkinan 1 2 1x2=2 Informasi tentang cara
masalah dapat membuang sampah dan
diubah mengelolah sampah dan
Skala: sebagian berbagai tindakan dapat
dilakukan di rumah, masalah t
dapat di atasi dengan tuntas
3. Potensial 2 1 2/3 x 1 = Masalah dapat dicegah dan
masalah untuk 0,6 klien serta keluarga berperan
dicegah. aktif untuk mencegah
Skala: cukup terjadinya masalah
TOTAL 4,6
Diagnosa Keperawatan II: Resiko penurunan derajat kesehatan umum
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah : 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Masyarakat kurang paham tdan
ancaman kesehatan menyadari efek dari
32
penggunanaan obat yang dibeli
sendiri
2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 =2 Memberikan pendidikan
masalah dapat kesehatan, kesadaran
dirubah : mudah. masyarakat untuk tidak
sembarangan membeli obat
dan mengonsumsi obat-obatan
yang dibeli sendiri
3 Potensi masalah 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Masyarakat punya kemauan
dapat dicegah : untuk hidup sehat dengan
cukup. memanfaatkan fasilitas
kesehatan
4 Menonjolnya 2 1 2/2 x1 = 1 masayarakat tahu bahwa
masalah : berat, meminum obat dari kios bisa
harus segera di menimbulkan gangguan
tangani. kesehatan
TOTAL 4,2
TOTAL 3,7
34
13. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dx. Kep Tujuan Tujuan Strategi Rencana Evaluasi
No. Sumber Tempat
Kom Umum Khusus Intervensi Kegiatan Kriteria Standar
1 Resiko terjadi Setelah Setelah Pendidikan Pendidikan Masyarakat Sampah M Wilayah
peningkatan kasus dilakukan dilakukan kesehatan kesehatan mengerti tidak ahasiswa RT 006 RW
penyakit (saluran tindakan tindakan kepada tentang tentang berserakan dan 003 Dusun
cerna, demam keperawatan keperawatan masyarakat. - Pengertian - Pengertian dimana- masyarakat Nembeona
berdarah, ISPA, dll). komunitas komunitas sampah sampah mana Desa
dalam 3x24 dalam - Jenis-jenis - Jenis-jenis Ada tempat Oneggaut,
jam, maka 13x24jam samapah samapah Kecamatan
sampah yang
tidak terjadi Tidak ada - Dampak - Dampak tertutup Rote Barat
peningkatan ada warga dari dari
Masyarakat
kasus penyakit yang sampah sampah
dapat
(saluran cerna, menderita yang yang
mengelolah
demam penyakit dibakar dibakar
sampah
berdarah, saluran - Cara - Cara
dengan baik
ISPA, dll). cerna,dema mengelolah mengelola
dan benar
m sampah h sampah
berdarah,IS yang baik yang baik
PA,dll. dan benar dan benar
-
35
keperawatan keperawatan masyarakat. - Pengertian membeli - Pengertian masyarakat Nembeona
komunitas komunitas dari obat obat di kios dari obat Desa
dalam dalam bebas yang Masyarakat bebas Oneggaut,
3x24jam, 3x24jam dijual di mengerti yang Kecamatan
maka tidak Tidak ada kios dampak dijual di Rote Barat
terjadi ada warga - Dampak buruk dari kios
penurunan yang lagi dari meminum Dampak dari
derajat membeli meminum obat meminum
kesehatan obat dikios obat yang sembarangan obat yang
dijual bebas
Warga dijual bebas
dikios bagi dikios bagi
berobat ke
kesehatan kesehatan
puskesmas
atau tempat
pelayanan
kesehatan
terdekat.
3. Resiko penurunan Setelah Setelah Pendidikan Pendidikan Lansia dapat Lansia dapat M Wilayah
derajat kesehatan dilakukan dilakukan kesehatan kesehatan mengerti mengerti ahasiswa RT 006 RW
lansia tindakan tindakan kepada tentang tentang tentang Lansia 003 Dusun
keperawatan keperawatan masyarakat. - Pengertian, - Pengertian - Pengertian Nembeona
komunitas komunitas pencegahan ,pencegah ,pencegah Desa
dalam 3x24 dalam 3x24 dan an dan an dan Oneggaut,
jam, maka jam, maka pengobatan pengobata pengobata Kecamatan
tidak terjadi lansia dapat dari n dari n dari Rote Barat
penurunan mengerti penyakit penyakit penyakit
36
derajat tentang yang yang yang
kesehatan penyakit yang diderita diderita diderita
lansia mereka derita oleh lansia oleh lansia oleh lansia
dan cara seperti seperti seperti
pencegahan hipertensi,r hipertensi, hipertensi,
dan ematik,dll rematik,dll rematik,dll
pengobatan
37
mengomsumsi obat
yang dijual bebas
yang dibeli dari kios
- lansia dapat
mengerti dan
memahami berbagai
cara pengobatan dan
pencegahan penyakit
yang diderita seperti
Hipertensi dan
Rematik.
38
15. DOKUMENTASI IMPLENTASI DAN EVALUASI
JAM
1 Jumat , Penyuluhan S:
17 Juli 2020 kesehatan Masyarakat mengatakan
12.30 WIB sudah paham tentang
dampak buruk dari
membakar sampah dan
dampak buruk dari
mengonsumsi obat yang
dibeli sendiri dari kios.
39
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 003 dan RW 006 Dusun Nembeona,
Desa Oenggaut, Kecamatan Rote Barat Kabupaten Rote Ndao menunjukan bahwa terdapat
beberapa masalah yaitu dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar dan masih,
masih banyak lansia yang tidak mengikuti posbindu, dan masih banyak masyarakat yang
mengkonsumsi obat secara bebas. Sehingga perawat komunitas membuat rencana tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan memberikan penyuluhan
kesehatan kepada masayarakat tentang dampak buruk dari membakar sampah dan dampak
buruk dari mengonsumsi obat secara bebas, dan bagi lansia yang tidak mengikuti posbindu,
setelah dilakukan penyuluhan kesehatan perawat komunitas mendapati bahwa masyarakat
mengerti dan memahami dengan baik.
40
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan taraf kesehatan
termasuk menjaga lingkungan
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat Desa Oenggaut untuk
mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat
3. Bagi Puskesmas
4. Bagi Mahasiswa
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam penerapanya pada proses
pendidikan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Alfitri. 2011. Comunity Development. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Alimul H., Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori Dan Praktek. Jakarta:
EGC.
Edelman dan Mandle. 1994. WHO.
Mubarak, W, I & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika.
Rahayu. (2012). Pemberdayaan posyandu untuk menanggulangi terjadinya gizi buruk.
Rahayu,Y.,P.,2012. Posbindu Lansia. Sumber :http://duniapintardancemerlang.blogspot.com
42