Oleh kelompok 2:
Viska Rewah
Fista Tiaramandja
Nansi Madeole
Jessica Singon
Jacklyn Ratu
Keren Makalow
Pricillya Marengki
Astin
Yulia Lalenoh
Anggy Lumanaw
Cicilia Midi
Joshua Lelet
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Tn R.R
TTL :1989-09-08
No RM : 00374684
Alamat : Siau-Biau
3. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama : Nyeri luka bakar
b. Riwayat penyakit sekarang : istri pasien mengatakan pada hari rabu klien
menaiki tiang listrik,namun klien tersengat arus litrik sehingga
mengakibatkan pasien terjatuh di atas rumah,pasien sempat tidak sadarkan
diri kurang lebih selama 5 menit.setelah kejadian berlangsung. P : nyeri luka
bakar Q :nyeri Seperti terbakar R : di daerah dada,perut ektremitas
atas,ekstermitas bawah daerah tungkai atas depan-belakang , daerah wajah S :
skala 8 dari (1 sampai 10) T: Pada saat melakukan pergerakan lebih, tampak
wajah pasien meringis, tampak pasien protektif dalam posisi menghindari
nyeri, tampak pasien gelisah dan menarik diri
c. Riwayat penyakit dahulu : Keluarga klien megatakan sebelumnya belum
pernah masuk rs dengan kasus penyakit yang dialami sekarang biasanya klien
hanya sakit demam atau flu.
d. Riwayat penyakit keluarga : Keluarga pasien mengatakan klien dalam
keluarga tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC dan HIV atau
penyakit tidak menular seperti hypertensi atau diabetes mellitus
PENGKAJIAN PRIMER
53 3
3 3
PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Sistem neurologi
Saat di kaji : Kesadaran : Delirium, GCS :E,3 V,4 M,4
b. Sistem Respirasi
Saat dikaji : RR : 24x/m , Irama nafas : Tidak teratur ,Pola nafas : Cepat dan pendek
c. Sistem Kardiovaskuler
Saat dikaji : tidak ada nyeri dada,TD : 120/83 mmHg, Nadi 80 x/m, CRT <2 detik.
d. Sistem Pencernaan
I : Tampak ada luka bakar, distensi abdomen
P : Adanya nyeri
A: Peristaltik tidak normal
Saat di kaji : ditemukan adanya penurunan metabolic sebagai akibat dari resp on
sistemik pada 24 jam pertama cedera.
e. Sistem Muskuloskeletal
Saat dikaji : adanya edema dan jaringan yang nekrosis.
f. Sistem perkemihan
Saat di kaji pasien tampak terpasang kateter dan tidak ada inkontenensia urin.
g. Sistem Integumen
Saat dikaji : Turgor kulit kering, tampak adanya krustal yang tebal, tampak warna kulit
berubah ada yang kemerahan bahkan ada yang kehitaman dan nekrosis.
h. Sistem Endokrin
Tidak ada masalah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
Leokosit 19.0 4.0-10.0 10^3/uL
Eritrosit 4.01 4.70-6.10 10^6 uL
Hemoglobin 12.0 13.0-16.5 g/ dL
Hematokrit 35.5 39.0-51.0 %
Trombosit 305 150-450 10^3 uL
MCH 29.9 27.0-35.0 Pg
MCHC 33.8 30.0-40.0 g/dL
001 Eosinofil 0 1-5 %
002 Basofil 0 0-1 %
003 Netrofil batang 2 2-8 %
004 Netrofil segmen 76 50-70 %
005 limfosit 8 20-40 %
006 monosit 14 2-8 %
MCV 88.5 80.0-100.0 fL
KIMIA KLINIK
SGOT 40 <33 U/L
SGPT 106 <43 U/L
Ureum Darah 19 10-40 Mg/dL
Creatinin Darah 0.6 0.5-1.5 Mg / dL
Gula Darah sewaktu 32 70-140 Mg/ dL
HEMOSTATIS -
PT -
@Detik 14.5 12.0-16.0 Detik
Pasien 14.2 12.5-17.0 Detik
Kontrol -
@INR 1.21 0.80-1.30 Detik
Pasien 1.17 0.80-1.30 Detik
Kontrol -
@APPT 40.2 27.0-39.0 Detik
Pasien 32.0 28.0-39.0 Detik
kontrol
TERAPI OBAT
ANALISA DATA
DO :
i. Pasien tampak meringis Hipotalamus
j. Tampak gelisah dan
menarik diri. Perangsanga nyeri
k. Pasien bersikap protektif
posisi menghindari nyeri
l. Pola Nafas cepat dan
dangkal
m. Respirasi : 24 x/m
2. DS : Pasien mengatakan nyeri pada Arus Listrik Gangguan Integritas
luka. Kulit
Kontak dengan permukaan
DO : kulit
e. Terdapat edema pada dada
Derajat kedalam : menembus Kerusakan jaringan kulit
epidermis dan dermis (grade III)
luka tampak kehitaman dan kering. Jaringan kulit hipertropi
Luas lokasi yang mengalami luka
bakar : Elastisitas kulit menurun
Kepala bagian depan 4,5%
Ekstremitas atas 18%
Tubuh bagian depan (dada)
18 %
Ekstremitas bawah :
(tungkai atas depan-
belakang )
18%
Total : daerah yang terkena
luka bakar 58,5%
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1. - Kaji Manajemen nyeri S : klien mengatakan masih sesak nafas
O: skala nyeri 8 O: RR: 24x/menit, skala nyeri 8
Setelah dilakukan latihan pernapasan
-Latihan pernapasan klien mengatakan sedikit lega dengan
O: klien merasa sedikit tenang posisi semifowler
-klien juga sudah mengetahui efek
-Atur posisi yang nyaman samping obat
O: posisi semifowler A: masalah teratasi sebagian
P:lanjutkan intervensi
-Kolaborasi untuk pemberian obat analgetik
O: klien minum obat yang diberikan