DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK 12 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
i i I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, atas berkat dan rahmatNya
makalah ini dapat dibuat dan tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih juga kami
sampaikan kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan makalah ini,
kami berharap makalah ini dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber
informasi pengetahuan bagi pembaca. Namun kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal
yang kurang berkenan dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan makalah ini lebih sempurna dan dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
i i II
DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................................ iii
BAB I........................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2. Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN KASUS........................................................................................... 2
2.1. Pengertian................................................................................................................ 2
2.2. Etiologi.................................................................................................................... 2
2.3. Tanda dan Gejala...................................................................................................... 3
2.4. Patofisiologi............................................................................................................. 3
2.5. Pemeriksaan Medis................................................................................................... 4
2.6. Pemeriksaan Penunjang............................................................................................. 4
2.7. Pendidikan Kesehatan................................................................................................ 5
BAB III ........................................................................................................................ 6
3.1. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi.......................................................................... 6
3.2. Implementasi............................................................................................................ 8
3.3 Evaluasi................................................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP....................................................................................................... 9
4.1. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
4.2. Saran....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
i i III
BAB I
PENDAHALUAN
1.2. TUJUAN
a) Mahasiswa dapat memahami penyakit trombositopenia
b) Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia
1
BAB II
TINJAUAN KASUS
2.1. PENGERTIAN
TROMBOSITOPENIA adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit
trombosit yang bersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam
darah perifer . Hal ini disebabkan karena trombosit tidak / kurang diproduksi sum-
sum tulang atau karena kerusakan trombosit pada sirkulasi darah. Trombositopenia
merupakan keadaan dimana trombosit kurang dari normal, di bawah 100.000 mm3.
Keadaan trombositopenia menyebabkan perdarahan spontan jika jumlah trombosit
kurang dari 20.000 mm3. 2.2
2.2. ETIOLOGI
Penyebab trombositopenia dapat dibagi menjadi tiga kategori:
a) Gangguan Produksi Penyebab trombositopenia antara lain bisa disebabkan karena
sumsum tulang menghasilkan sedikit trombosit. Hal ini biasa terjadi pada penderita
leukemia, anemia aplastik, pemakaian alkohol yang berlebihan, dan kelainan sumsum
tulang. Beberapa infeksi virus dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah
dengan mempengaruhi sumsum tulang, misalnya parvovirus, rubella, gondok,
varicella, hepatitis C, dan HIV.
Penyebab lainnya trombositopenia akibat gangguan produksi trombosit sumsum
tulang meliputi: toksisitas alkohol jangka panjang dari penyalahgunaan alkohol;
leukemia dan limfoma, kanker yang menyerang sumsum tulang, dan kekurangan
vitamin B12.
b) Peningkatan penghancuran trombosit
Perusakan platelet yang meningkat dapat menyebabkan trombositopenia oleh
mekanisme imunologi dan non-imunologi.
Penyebab imunologi trombositopenia dapat disebabkan oleh:
a. obat tertentu (antibiotik sulfonamide, carbamazepine, digoxin, kina, quinidine,
reaksi transfusi, dan gangguan rheumatologic (lupus eritematosus sistemik).
b. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah trombositopenia imunologi
di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang trombosit yang beredar
(autoimun). ITP biasanya kronis (lama) pada orang dewasa dan akut pada anak-
anak.
2
c. Heparin-induced trombositopenia (HIT) adalah penghancuran imunologis
trombosit oleh penggunaan heparin dan obat-obatan terkait.
d. Proses trombositopeni non-imunologi konsumtif meliputi infeksi berat atau
sepsis, irregularitas permukaan pembuluh darah (vasculitis, katup jantung
buatan), atau, jarang terjadi, koagulasi intravaskular diseminata atau DIC
(komplikasi serius dari infeksi biasa, trauma, luka bakar, atau kehamilan).
c) Absorbsi Limpa Absorbsi limpa terjadi ketika limpa membesar (misalnya, karena
sirosis hati atau beberapa jenis leukemia) dan menangkap trombosit dari sirkulasi
lebih dari biasanya. Hal ini bisa mengakibatkan trombositopenia.
2.4 PATOFISIOLOGI
Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8 – 10 hari. Oleh karena
faktor tertentu seperti Autoimun (suatu kelainan pada sistem imun yang disebabkan
oleh produksi antibody yang menyerang trombisit, sehingga jumlah trombosit
menjadi sangat rendah, selain itu trombosit yang dihasilkan mudah sekali pecah atau
lisis), maka akan terjadi kerusakan trombosit. Sehingga masa hidupnya berkurang
menjadi 1 – 3 hari atau kurang. Keadaan ini yang kemudian menimbulkan
berkurangnya trombosit dalam sirkulasi darah (TROMBOSITOPENIA)
3
2.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES DIAGNOSTIC
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah yaitu:
4
trombosit yang ditransfusikan juga akan dihancurkandan tidak akan menaikan angka
trombosit
5
BAB III
3.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
a) Resiko tinggi perdarahan berhubungan penurunan jumlah trombosit dan
terganggunya sistem pembekuan darah
Goal : pasien akan mengurangi resiko terjadinya perdarahan
Objektif : Pasien terhindar dari perdarahan, ditandai tidak adanya tanda – tanda
perdarahan, tekanan darah dalam batas normal 120/80 mmHg, trombosit dalam batas
normal 150.000-350.000 mg/dl.
Rencana Tindakan Rasional Mandiri :
1. kaji tanda-tanda vital rasional : identifikasi adanya penurunan kondisi tubuh
akibat trombositopenia
2. observasi sistem integumen rasional : identifikasi terjadinya perdarahan dalam
kulit akibat trombositopenia
3. hindari klien dari trauma karena jatuh, dan benda-benda tajam rasional :
mencegah terjadinya perdarahan akibat malfungsi sistem koagulasi darah
4. posisikan klien setiap 2 jam rasional : mencegah terjadinya perdarahan dan
inflamasi jaringan akibat penekanan tulang
5. berikan pendidikan kesehatan tentang trombositopenia rasional : agar pasien
memahami pengertian trombositopenia, etiologi, tanda dan gejala klinis,
pemeriksaan lab serta klien bisa menerima kondisi tubuhnya.
Kolaborasi :
6. awasi ketat hasil laboratorium seperti pemeriksaan trombosit dan limpa
rasional : identifikasi tingkat resiko perdarahan yang diakibatkan karena
penurunan trombosit
7. berikan infus trombosit rasional : agar kadar trombosit dalam darah normal
sehingga sistem darah normal sehingga sistem koagulasi darah berfungsi dengan
baik.
b.) Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan perdarahan intadermal,
petekhie,dan purpura.
Goal : pasien akan mempertahankan integritas kulit selama dalam perawatan
Objektif : Kerusakan integritas kulit pasein tidak meluas atau berkurang, deteksi dini
pengobatan terhadap perdarahan.
Rencana Tindakan Rasional
6
1. Catat keadaan kulit pasien seperti adanya petekhie, purpura, dan memar.
Rasional : identifikasi itegritas kulit pasien
2. Hindari penggunaan alat-alat invasive jika meningkat.
Rasional : mencegah terjadinya perdarahan
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tindakan yang mungkin dilakukan jika
terjadi perdarahan.
Rasional :Mendeteksi dini adanya perdarahan dan melaksanakan tindakan lebih
awal.Pasien dan keluarga kooperatif dalam keperawatan.
c) Nyeri berhubungan dengan kompensasi limpa terhadap penurunan trombosit
Goal : pasien akan menurunkan rasa nyeri selama perawatan
Objektif : nyeriberkurang, pasien tampak rileks
Rencana tindakan rasional :
Mandiri
1. selidiki keluhan nyeri dengan menggunakan skala nyeri
rasional : membantu mengkaji kebutuhan untuk intervensi, dapatmengindikasikan
terjadinya kompilasi
2. observasi tanda-tanda vital, perhatikan petunjuk nonverbal, misalnya tegangan
otot, dan gelisah
rasional : dapat membantu mengevaluasi pernyataan vrbal dan keefektifan
intervensi
3. berikan lingkungan yang tenang dan kurangi rangsangan penuh stress
rasional : menungkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping
4. tempatkan pada posisi nyamn dan sokong sendi, ekstremitas dengan
bantal/bantalan
rasional: dapat menurunkan ketidaknyamanan tulang / sendi
5. ubah posisi secara periodik dan berikan / bantu latihan rentang dengan lembut
rasional: memperbaiki sirkulasi jaringan
6. berikan tindakan kenyamanan seperti pijatan, kompres dingin, dan dukungan
psikologis seperti motivasi
rasional : meminimalkan kebutuhan atau meningkatkanefek obat
7. ajarkan menggunakan teknik manajemen nyeri contoh latihan relaksasi/napas
dalam, bimbingan imajinasi, visualisasi
rasional : memudahkan relaksasi,terapi farmakologis tambahan, dan
meningkatkan kemampuan koping
7
Kolaborasi :
1. Berikanobat sesuai indikasi
- Agen ansietas seperti diazepam, lorazepam
- Nalgesik seperti asetaminofen
Rasional : obat diberikan untuk meningkatkan kerja analgesik, diberikan untuk nyeri
Catatan : hindari produk mengandung aspirin karena memiliki potensi perdarahan
3.2 Implementasi
Lakukan sesuai dengan intervesi yang ditegakkan
3.3 Evaluasi
a) Menunjukan tidak adanya perdarahan
b) Menunjukan tidak adanya kerusakan pada integritas kulit, tidak terjadi perdarahan
pada kulit
c) Menunjukan adanya penurunan skala nyeri
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trombositpenia adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit
yang bersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah
perifer. Trombositopenia merupakan keadaan dimana trombosit kurang dari normal,
di bawah 100.000 mm3.
4.2 Saran
Dengan dibuatnya Makalah tentang Trombositpenia teman-teman mahasiswa
Tingkat II keperawatan dapat memahami apa itu Trombositpenia dan dapat
menjelaskan kepada orang lain yang membutuhkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
A.V Hovbrand, haematologi. 2005. Penerbit buku kedokteran EGC edisi 4: jakarta
Brunner dan Sudart, buku ajar keperawatan medikal bedah. 2002. Penerbit buku
kedokteran EGC: jakarta
Prie Sylvia dan Wilson lorraine, pathofisiologi. 2012. Penerbit buku kedokteran
EGC : jakarta
Taylor M Chyntia dan Ralph Sheila, diagnosa keperawatan dengan rencana asuhan.
2010. Pennerbit buku kedokteran EGC : jakarta
Waterbury Larry, haematologi. 2001. Penertbit buku kedokteran EGC edisi 3 : jakarta
Jurnal 1 :
file:///C:/Users/ACER.DX/AppData/Local/Temp/2132-2858-1-PB.pdf
Jurnal 2
file:///C:/Users/ACER.DX/AppData/Local/Temp/NjA1MjdhMzUyMWRhNDRmNjd
hYTg4YmQ1N2U4ZTc1N2M0MjA0MjEyNw==.pdf
10