Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH KOMUNIKASI

Nama kelompok 5:
1. Rony Syahputra (1911139)
2. Sanya febriana (1911144
4. Tuti Sri Wahyuni (1911174)
5. Yuyun Ayunda (1911194)
• Definisi Lansia

Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai


kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan
kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat
mengenai “usia kemunduran“ yaitu ada yang menetapkan 60 tahun,
65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan
65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.
• Teknik Komunikasi pada Lansia

Dalam komunikasi dengan lansia harus diperhatikan faktor fisik, psikologi, (lingkungan dalam situasi
individu harus mengaplikasikan ketrampilan komunikasi yang tepat. Disamping itu juga memerlukan
pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang tepat.
• Hambatan berkomunikasi dengan Lansia
• Proses komunikasi antara petugas kesehatan dengan klien lansia akan terganggu apabila ada sikap
agresif dan sikan nonasertif.
• 1. Agresif
Sikap agresif dalam berkomunikasi biasanya ditandai dengan prilaku-prilaku dimendominasi
a. berusaha mengontrol dan mendominasi orang Lain (lawanbicara).
b. Meremehkan orangl ain
c. Mempertahankan haknya dengan menyerang orang lain
d. Menonjolkan diri sendiri
2. Non asertif

Tanda – tanda dari Nona sertifini antaralain:

Menarik diri bila diajak berbicara


Merasa tidak sebaik orang lain(rendah diri)
Merasa tidak berdaya
• Tidak berani mengungkap kjeyakinaan
Asuhan keperawatan

Kasus
Ny. D usia 65 tahun, klien merupakan seorang janda yang ditinggalkan oleh suaminya yang
meninggal akibat penyakit jantung dan anak-anaknya pun tidak tinggal serumah dengan
ibunya dan hanya mengunjunginya 2 minggu sekali. Ny.D pernah mengalami stroke 1 tahun
yang lalu, dan saat diajak bicara Ny. D bicaranya tidak jelas, pelo, dan sulit mengekspresikan
kata secara verbal. Sebagai sisa dari penyakit stroke yang pernah di deritanya, tubuh sebelah
kiri Ny. D tidak bisa digerakan secara normal seperti sebelumnya, sehingga aktivitas sehari-
harinya terbatas. Selama di rumah, klien menghabiskan waktunya sendiri dan ia sulit diajak
berkomunikasi oleh anak anaknya dan tetangganya disekitar rumah.Pada saat dikaji pun
klien sulit diajak berkomunikasi,klien cenderung tidak pernah aktif sering teraksi dengan
lansia lain.Saat berkomunikasi pun klien merasa malu dan terkadang perkataanya tidak
dimengerti. Dan saat di tanya perasaannya saat ini klien tidak mau menggungkapkan dan ia
tidak suka jika lansia lain ikut campur dengan urusannya atau ingin tau kehidupan masa
lalunya.Dari pemeriksaan fisikTD:130/80mmHg S: 36,5°C N:76x/menit, RR:20x/menit. ..
• Pengkajian
Identitas Klien

Nama: Ny.D J
Jenis Kelamin:p erempuan
Umur: 65 tahun
Suku: jawa
Alamat: Jalan kenangan
Agama: islam
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : cerai mati
Tanggal masuk : :15 oktober2019
Tanggal Pengkajian:18desember2020
•Status kesehatan
• Keluhan utama(PQRS): Saat diajak bicara Ny.D bicaranya Tidak jelas,pelo,dan sulit Mengekspresikan secara verbal.Sebagai sisadari penyakit stoke yang
pernah dideritanya,tubuh sebelah kirinya.Dtidak bisa
• digerakan Secara normal seperti sebelumnya,sehingga aktivitas sehari-harinya terbatas.
• Riwayat kesehatan Dahulu: Ny.D pernah nengalami Stroke 1tahun yang lalu
Riwayat kesehatan Keluarga :Suami nya yang meninggal akibat Penyakit jantung
Tinjauan sistem (Jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yang terdapat pada klien)Keadaan umum:
Kesadaran : compos mentis, TD : 130/80 mmHg,
S :36,5ℂ,
N :76x/menit,
RR :20x/menit.
Saat diajak biicara ny.D bicaranya tidak Jelas,pelo,dan sulit mengekspresikan kata secara verbal.Sebagai isi dari penyakit
stroke yang pernahdi deritanya, tubuh sebelah Kiri Ny. D tidak bisa disehari-harinya terbatas sebelumnya,seperti aktivitas sehari-harinya terbatas.
Integumen :tidak dapat dikaji
Sistem Hemopoietik :tidak dapat dikaji
Kepala :rambut warna putih,rontok
Mata : konjungtiva tidak annemis, sklera tidak ikterok, dan penggunaan alat bantu penglihatan yaitu kacamata
Telinga :tidak ada pengeluaran Serumen,tidak ada penumpukan kotoran pada telinga,terjadi Penurunan pendengaran.
• Analisa Data
No Data Problem Etiologi
1. Ds:- Hambatan komunikasi Perubahan sistem saraf
Do: Ny. D pernah verbal
mengalami stroke 1 tahun
Yang lalu
Ny.D berbicaranya tidak
jelas Pelo dan sulit
mengekspresikan kata
Secara verbal
Katzindek: Gangguan
fungsional sebagian
Barthel Indek:
ketergantungan
Berkomunikasi Klien
cenderung tidak pernah aktif
berinteraksi Dengan lansia
Lain. Saat berkomunikasi
pun klien merasa Malu dan
terkadang perkataan nya
tidak di mengerti
2. Ds:-
Do : Hambatan Mobilitas fisik perubahan sistem saraf
Ny.Dpernahmengalami pusat
stroke 1 tahun yang lalu
Tubuh kiri Ny. D tidak
bisa digerakan normal,
sehingga aktivitas sehari-
hari terbatas
3. Ds:-
Do: Resiko kesepian Krisis
Klien adalah seorang situasional
janda yang ditinggalkan
suaminya meninggal
beberapa tahun Yang lalu
Klien tinggal sendiri
dirumah nya dan anak-
anaknya hanya
mengunjunginya 2
minggu sekali
Diagnosa Keperawatan
Hambatan komunikasi verbal b.d perubahan sistem saraf pusat
Hambatan mobilitas fisik b.d perubahan sistem saraf pusat
• Resiko kesepian b.d krisis situasional
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
Hambatan NOC: 1. Communication 1. Agar
komunikasi verbal Sensory Enhancement memudahkan klien
b.d perubahan Fungsional Gunakan berkomunikasi.
sistem saraf pusat hearingand vision: penerjemahjikadipe 2. Untuk
Fearselfcontrol rlukan memotivasi klien
Setelah dilakukan Dorong klien untuk agar dapat
tindakan selama berkomunikasi bersosialisasi dan
3x24 jam Klien secara perlahan. mampu
dapat berkomunikasi
berkomunikasi Gunakan kartu dengan baik.
Dengan kriteria baca,kertas,pensil,b 3. Untuk
hasil: Komunikasi ahasa tubuh, memudahkan
penerima gambar, daftar kosa komunikasi antar
interpretasi kata, computer dan dua arah
lain lain. 4. Agar klien
merasakan dihargai
dengan
kemampuannya.
2 2. Setelah diberikan Exercisetherapy: mengetahui keadaan
tindakankeperawatan ambulation normal klien
DX : diharapkanaktivitas Monitoring vital untuk melakukan
Hambatan mobilitas fisik klien meningkat signsebelum atau rencana lebih lanjut
fisik berhubungan JointMovement: sesudah latihan dan untuk membantu klien
dengan perubahan Active lihat respon pasien dalam mobilisasi
sistem saraf . Mobility level saat latihan untuk mengetahui
Selfcare :ADLs Konsultasikan dengan kemampuan klien
Transferperformance terapi fisik tentang dalam mobilisasi
Kriteria Hasil : rencana ambulasi untuk melatih klien
Klien meningkatdalam sesuai dengan agar dapatmemenuhi
aktivitas fisik kebutuhan kebutuhan adls dengan
Mengerti tujuan Bantu klien untuk mandiri.
daripeningkatanmobili menggunakan tongkat
tas saat berjalan dan
Membervalisasikanper cegah terhadap cedera
asaandalam Ajarkan pasien atau
peningkatan tenaga kesehatan lain
kekuatandan tentang teknik
kemmapuan berpindah ambulasi.
Kaji kemampuan
Setelahdilakukan -identifikasi dan efektivitas interaksi
-intervensi sesuaikan sikap diri terapeutik
DX: keperawatan selama terhadap -berikan klien
Resiko kesepian b.d 3×24 jam kondisi dan situasi kenyamananfisiksebel
kritis situasional diharapkan klien klien um berinteraksi
dapat: -Diskusikan
-klien dapat -Identifikasi perasaan kerahasiaan informasi
mengatakan respon pribadi yang bersamaklien
kesepian ditimbulkan oleh Ciptakan suasana
-klien tidak pasien yang dapat hangat dan
menunjukkan respon mengganggu.kf penerimaan dalam
kesepian komunikasi
klien tidak kesulitan Yakinkan kepada klien
dalam Berkomunikasi. bahwa kita tertarik
dengan klien secara
pribadi
Gunakan komunikasi
terbuka yang dapat
mengungkapkan diri
Kunjungi kembali
klien pada waktu yang
telah disepakati untuk
menumbuhkan
kepercayaan
KESIMPULAN

Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan


dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan
kemunduransejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai
“usia kemunduran“ yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan
70 tahun.
Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor fisik,psikologi,
(lingkungan dalam situasi individu harus mengaplikasikan ketrampilan
komunikasiyang tepat.disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh
serta memperhatikan waktu yang tepat.Penggolongan lansia menurut
Depkes dikutip dari Azis (1994)
TERIMAKASIH 😊

Anda mungkin juga menyukai