Anda di halaman 1dari 9

UAS KEMUHAMMADIYAHAN KEAISYIYAHAN

Disusun Oleh :

NAMA: Nurul Ummil Hasanah

NIM/urutan absen :1910301153/ 28

Tanggal ujian: 21 januari 2021

Prodi/semester : s1 fisioterapi/3C

Dosen Penguji : Dr. M. Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan yang berjudul : peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam mengangkat


harkat dan martabat kaum perempuan di Indonesia

Nama : Nurul Ummil Hasanah

No. urut presensi / nim : 28 / 1910301153


Semester / kelas :3/C

Program Studi : S1 Fisioterapi

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Hari / tanggal : kamis, 21 Januari 2021

Mata Ujian : Kemuhammadiyahan dan Keaisyiyahan

Yogyakarta, 21 Januari 2021

Mengetahui,

Dosen Pengampu penyusun

Dr. M. Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I Nurul Ummil Hasanah


perempuan, dan kedua melaksanakan misi
dakwah untuk memajukan umat dan
Peran Muhammadiyah dan
bangsa. Artinya, ‘Aisyiyah menjalankan
Aisyiyah dalam mengangkat harkat
misi dakwah amar ma’ruf nahi
dan martabat kaum perempuan di munkar,sebagaimana misi dakwah
Indonesia. Muhammadiyah

Kyai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah


Dahlan memahami nilai-nilai ajaran Islam
tidak hanya sebagai ritual ibadah
danpengetahuan, tetapi juga terefleksi dan
teraktualisasi dalam realitas kehidupan
umat dan masyarakat yang mencerahkan.
Aisyiyah sebagai gerakan dakwah yang
berupaya mengajak umat untuk kembali
kepada Alquran dan Sunnah dengan
pembaruan atau tajdid yang membawa pada
Di Indonesia terdapat berbagai macam kemajuan hidup seluruh umat manusia.
organisasi Islam salah satunya adalah Dalam rangka menggerakkan dakwah
organisasi Muhammadiyah. melalui pergerakan perempuan, maka
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan didirikanlah ‘Aisyiyah.
Dakwah Amar Ma’ruf nahi Munkar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-
Quran dan Sunnah. Muhammadiyah Di antara kepeloporan ‘Aisyiyah dalam
didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di peran keindonesiaan ialah ikut menjadi
Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 bagian dari penyelenggaraan Kongres
H. Organisasi Muhammadiyah ini Perempuan Pertama 22 Desember 1928.
organisasi yang lahir pada tanggal 18 Peran penting tersebut dilakukan melalui
November 1921. Dulu masyarakat berfikir Siti Hajinah dan Siti Moendjiah menjadi
bahwa Pendidikan hanya diberikan pada anggota Komite Kongres Perempuan
kaum laki-laki saja, kaum perempuan Indonesia dua di antara sembilan
hanya boleh berkelud dengan dunia dapur anggotakomite yang juga sebagai
dan tidak bisa memiliki hak yang sama narasumber pada Kongres Perempuan
seperti kaum laki-laki. Sampai akhirnya Pertama yang bersejarah tersebut. Namun
Muhammadiyah untuk membantu jauh sebelum Kongres yang bersejarah
mengangkat harkat dan martabat kaum tersebut, ‘Aisyiyah telah berkiprah dalam
perempuan dengan mendirikan organisasi usaha-usaha dakwah yang memiliki fungsi
yang bernama Aisyiyah. ‘Aisyiyah resmi atau peran mencerdaskan dan memajukan
berdiri pada 19 Mei 1917, sedangkan kehidupan perempuan bangsa Indonesia.
Muhammadiyah sebagai gerakan induknya
lahir pada 1912. Namun, embrionya • Peran Dakwah Pembaruan
(‘Aisyiyah) sudah ada pada 1914. Gerakan ‘Aisyiyah dalam menjalankan
Semangat yang melatarinya, pertama, misi dakwah dan tajdid teraktualisasi dalam
mengemban misi dakwah untuk beberapa aspek dan langkah antara lain :
meningkatkan harkat dan martabat Pertama,dakwah yang membawa
pembaruan. Sejak awal berdiri, ‘Aisyiyah
melaksanakan misi dakwah dengan dengan pendirian sekolah yang dinamakan
memperbarui (tajdid) atas paham atau alam Mu’allimin dan Mu’allimaat tahun 1918,
pikiran keislaman dari pemikiran yang yang keduanya baru saja pada 6 Desember
statis (jumud) ke pemikiran yang baru. 2018 merayakan Milad 1 Abad. Aisyiyah
Pembaruan pemikiran tersebut untuk kemudian mengembangkan pendidikan
membebaskan umat Islam khususnya dan seperti yang dilakukan Muhammadiyah,
bangsa Indonesia pada umumnya saat itu yang bagi dunia perempuan kala itu
yang berada dalam penjajahan dan termasuk hal baru.
ketertinggalan atau keterbelakangan.
Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah
Usaha-usaha Aisyiyah tersebut bersifat
dan Aisyiyah ialah sistem pendidikan
dakwah keagamaan yang mencerahkan,
modern yang memadukan agama dengan
yang mengeluarkan umat dari kegelapan
ilmu pengetahuan dan etos kemajuan. Sejak
pada cahaya kebenaran (takhrij mina-
awal, ‘Aisyiyah memandang pentingnya
dhulumati ila-nuur) sebagaimana risalah
memberikan bekal nilai-nilai dasar kepada
Nabi Muhammad.Dengan dakwah
anak-anak, termasuk yang masih berusia
pencerahan Islam menjadi agama yang
dini. Sejak 1919, ‘Aisyiyah mendirikan
berkemajuan (din al-hadlarah) serta umat
kelompok bermain atau Taman Kanak-
Islam atau bangsa menjadi golongan yang
Kanak yang disebut Fröbel..Dalam
unggul atau khayra ummah sebagaimana
perkembangan selanjutnya, TK itu menjadi
spirit Al-Quran Surat Ali Imran 104.
Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Busthanul
Dakwah pencerahan dan berkemajuan itu
Atfhal (TK-ABA). Jadi, sejak awal
termasuk dalam mengangkat martabat
berdirinya, ‘Aisyiyah mengamati
perempuan dari belenggu paham
bagaimana keadaan masyarakat, kemudian
keagamaan dan budaya yang memandang
memahami bahwa di dalam diri anak-anak
perempuan rendah dan terdiskriminasi.
mesti ditanam sedari dini nilai-nilai akhlak
‘Aisyiyah bergerak dengan komitmen pada yang baik, akidah, kemanusiaan,
nilai-nilai bahwa perempuan dan laki-laki kebersamaan, dan lain-lain. Sekarang,
memiliki potensi yang sama untuk terdapat lebih dari 20 ribu unit taman
menggerakkan dan mengembangkan kanak-kanak yang dimiliki ‘Aisyiyah.
dakwah, termasuk dalam beramal shaleh Penyelenggaan pendidikan aisyiyah dari
dalam kehidupan tanpa diskriminasi (QS Taman Kanak-Kanak sampai tingkat
Al-Nahl: 97). Program dan kegiatan- Perguruan Tinggi, salah satunya
kegiatan Aisyiyah saling melengkapi Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
dengan apa yang sudah diperankan oleh
Muhammadiyah. Aisyiyah hadir dengan
misi Islam yang membawa kemajuan bagi
perempuan Indonesia, sebagai gerakan
perempuan Islam untuk menjadi rahmatan
lil-‘alamim.
Kedua, gerakan melalui
pendidikan.Aisyiyah sejak awal menaruh
perhatian pada dunia pendidikan dengan
menyelenggarakan pendidikan yang
modern, bukan pesantren tradisional yang
jamak dijumpai pada masa itu. Diawali
‘Aisyiyah bergerak dengan komitmen pada Tapi di akhir zaman ini banyak wanita
nilai-nilai bahwa perempuan dan laki-laki merendahkaan dirinya sendiri tidak
memiliki potensi yang sama untuk memandang betapa berharganya dirinya itu.
menggerakkan dan mengembangkan Perlu banyaknya edukasi serta ceramah
dakwah, termasuk dalam beramal shaleh keagaamaan dan lain sebagainya Jadi
dalam kehidupan tanpa diskriminasi. Peran pengetahuan agama dan kesadaran diri
‘Aisyiyah dalam perempuan mendidikan sangat diperlukan didalam masyarakat serta
dan mengajarkan bahwa hak perempuan para pemuda / pemudi.
sama seperti laki-laki. Perempuan bisa
Bahkan sampai sekarang ‘Aisyiyah masih
menjadi pempimpian dan menjalankan hak
sangat berperan dalam dunia
dan cita-citanya yang sesuai dengan ajaran
pemberdayaan, Pendidikan, Kesehatan dan
islam.
sosial . Berikut untuk penjelasannya :
Gerakan pemberantasan kebodohan yang
• Pemberdayaan
menjadi salah satu pilar perjuangan
'Aisyiyah terus dicanangkan dengan
Sebagai organisasi perempuan yang
mengadakan pemberantasan buta huruf
bergerak dalam bidang keagamaan dan
pertama kali, baik buta huruf arab maupun
kemasyarakatan, Aisyiyah diharapkan
latin pada tahun 1923. Dalam kegiatan ini
mampu menunjukkan komitmen dan
para peserta yang terdiri dari para gadis dan
kiprahnya untuk memajukan kehidupan
ibu-ibu rumah tangga belajar bersama
masyarakat khususnya dalam pengentasan
dengan tujuan meningkatkan pengetahuan
kemiskinan dan ketenagakerjaan.
dan pemajuan partisipasi perempuan dalam
Muhammadiyah dan Aisyi’yah
dunia publik.
memberikan keleluasaan untuk kaum
Ajaran Islam dalam menempatkan kaum perempuan bekerja diluar rumah.
perempuan dalam derajat yang tinggi Pemberdayaan masyarakat bertujan untuk
bahkan lebih tinggi dari derajat laki-laki. meningkatkan kemampuan masyarakat
Islam mengangkat derajat wanita dari dalam semua aspek seehingga mampu
penindasan. Dalam Islam dan Al-quran menciptakaan masyarakat yang mandiri
tidak pernah mengajarkan untuk terbebas dari kemiskinan dan
membedakan gender bahkan sampai ras. keterbelakangan sehingga dapat
Islam datang dengan ajaran yang memberi mengembangkan kehidupan masyarakat.
perlindungan terhadap wanita juga semua Pemberdayaan perempuan merupakan
umat di dunia. salah satu upaya yang untuk meningkatkan
kesejahteraan perempuan dan upaya untuk
Islam benar-benar menempatkan wanita meningkatkan harkat dan martabat
pada tempat yang terhormat. Seperti masyarakat dan mengurani tingkat
perintah untuk menghormati Ibu, jaminan
masuk surga untuk orangtua dan anak kemiskinan dan kekerasan yang dialami
perempuan,menutup aurat, perintah oleh pihak perempuan. Dalam ‘Aisyiyah
menundukkan pandangan, tetap Kesetaraan partisipasi perempuan dalam
menyayangi perempuan haid, memberikan pembuatan keputusan bukan sekedar
hak waris kepada perempuan, memberikan tuntutan keadilan, ataupun demokrasi,
kesempatan yang sama antara laki-laki dan melainkan juga dipandang sebagai kondisi
perempuan untuk belajar dan berkarya, yang deperlukan agar kepentingan kaum
mencintai istri sebagai rekan rumah tangga perempuan dapat diperhitungakan, tanpa
dan lain-lain. pertisipasi aktif perempuan dan pernyatan
perspektif perempuan disemua tingkatan pendidikan yang memberikan rasa aman
pembuatan keputusan, tujuan kesetaraan, serta menyenangkan bagi anak didik selama
dan pembangunan tidak akan tercapai. proses belajar mengajar. Materi yang
disampaikan oleh seorang guru sebaiknya
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan yaitu
disesuaikan dengan minat anak dan tahap
seperti :
perkembangannya, karena setiap anak didik
mereka mampu saling belajar satu dengan memiliki keunikan atau perbedaan kondisi
yang lain, saling bertukar informasi dan jasmani dan rohani. Belajar sambil bermain
keterampilan, saling menguatkan satu merupakan cara yang paling baik untuk
dengan yang lain. membangun rasa percaya mengembangkan kemampuan anak, selain
diri perempuan membina dan itu bermain juga merupakan cara alamiah
mengembangkan aktivitas produktif di bagi anak didik untuk menemukan
bidang sosial ekonomi kaum perempuan lingkungan.
desa memberdayakan kaum perempuan
Dalam pelaksanaannya, lembaga
ekonomi lemah dalam memenuhi
pendidikan Aisyiyah menggabungkan
kebutuhan rumah tangganya, bahkan bisa
pendidikan Al-Islam dan
membuka lapangan pekerjaan dan
Kemuhammadiyahan (AIK) dengan
mengurangi kemiskinan.
kurikulum pendidikan nasional sehingga
lulusan dari lembaga pendidikan Aisyiyah
dapat disetarakan dengan lulusan lembaga
• Pendidikan pendidikan milik pemerintah atau swasta
lain. Materi AIK merupakan pendidikan
Aisyiyah kemudian mengembangkan
Agama Islam yang dirancang oleh
pendidikan seperti yang dilakukan
organisasi Muhammadiyah dan diterapkan
Muhammadiyah, yang bagi dunia
oleh semua sekolah milik Muhammadiyah
perempuan kala itu termasuk hal baru.
dan Aisyiyah. Materi ini tidak hanya
Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah
dikembangkan melalui ilmu pengetahuan
dan Aisyiyah ialah sistem pendidikan
saja, namun juga pembentukan kepribadian
modern yang memadukan agama dengan
murid yang dikembangkan melalui materi
ilmu pengetahuan dan etos kemajuan. Sejak
Al-Qur’an, Aqidah, Akhlak, Ibadah,
awal, ‘Aisyiyah memandang pentingnya
Muamalah dan Kemuhammadiyahan
memberikan bekal nilai-nilai dasar kepada
Sekarang, terdapat lebih dari 20 ribu unit
anak-anak, termasuk yang masih berusia
taman kanak-kanak yang dimiliki
dini. Sejak 1919, ‘Aisyiyah mendirikan
‘Aisyiyah. Penyelenggaan pendidikan
kelompok bermain atau Taman Kanak
aisyiyah dari Taman Kanak-Kanak sampai
Kanak yang disebut Fröbel..Dalam
tingkat Perguruan Tinggi, salah satunya
perkembangan selanjutnya, TK itu menjadi
Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Busthanul
Atfhal (TK-ABA). Jadi, sejak awal Dalam Muhammadiyah Pendidikan
berdirinya, ‘Aisyiyah mengamati menjadi dasar utama untuk memberantas
bagaimana keadaan masyarakat, kemudian kebodohan dalam penerus bangsa.
memahami bahwa di dalam diri anak-anak Perempuan juga berhak melanjutkan
mesti ditanam sedari dini nilai-nilai akhlak Pendidikan setinggi dan sejauh apapun
yang baik, akidah, kemanusiaan, tidak ada batasan, agar perempuan dapat
kebersamaan, dan lain-lain. Bagi Aisyiyah, membangun negeri ini dengan baik. Tetapi
TK merupakan salah satu lembaga harus tetap berpegang pada keagamaan.
Apa maknanya? Kiai dan Nyai Ahmad Aisyiyah dalam gerakan ksehatan dan
Dahlan menaruh perhatian yang besar sosial mempraktikkan Al-Ma’un (QS Al-
terhadap generasi penerus, baik itu laki-laki Ma’un 1-7). Melalui Al-Ma’un lahir
maupun perempuan. Anak-anak mesti pilantrofi Islam dalam bentuk Rumah Sakit,
ditanamkan dengan nilai-nilai ajaran Islam, Poliklinik, Panti Asuhan, dan usaha-usaha
dan juga potensinya dikembangkan, pemberdayaan masyarakat yang membawa
dididik, agar bisa menjadi kader-kader yang pada kemajuan hidup kahir dan batin. Al-
baik di masa depan. Dengan pendidikan- Ma’un merupakan praksis teologi
lah, mereka bisa melihat dunia. Dengan pembebasan bagi kaum dhu’afa-
pendidikanlah, mereka bisa memahami mustad’afin yang lemah dan tertindas atau
nilai-nilai ajaran Islam untuk kemudian dilemahkan. Al-Ma’un membuktikan
menjadi lentera yang memandu mereka bahwa Islam sebagai agama amaliah yang
dalam hidup bermasyarakat, berjuang, mencerahkan yaitu membebaskan,
berkehidupan dalam konteks kebangsaan. memberdayakan, dan memajukan
kehidupan mereka yang tidak beruntung
• Kesehatan
dalam kehidupannya.
Dunia kesehatan juga menjadi konsen Sebagai bentuk kepedulian aisyiyah
dakwah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah terhadap bangsa di bidang kesehatan,
sejak awal. ‘Aisyiyah juga memiliki amal aisyiyah melakukan berbagai upaya
usaha dalam bidang kesehatan, semisal diantaranya adalah memberikan edukasi
berbagai klinik dan rumah-rumah sakit. terhadap berbagai komunitas baik
Saya kira, inilah makna dari Islam kelompok ibu-ibu maupun remaja
berkemajuan, di mana organisasi mengenai kesehatan. dibentuknya balai
perempuan (Aisyiyah) memiliki sakinah aisyiyah yang dapat memberikan
kesempatan yang sama dalam berkiprah di dampingan terhadap masyarakat terutama
jalan dakwah amar ma’ruf nahi munkar perempuan untuk melakukan diskusi
melalui segala lini kehidupan. Kini mengenai kesehatan, konseling dan
‘Aisyiyah telah memiliki klinik dan rumah pendampingan. Itu juga dapat membantu
sakit lebih dari 125 yang tersebar di pengurangan angka pernikahan dini,
berbagai daerah. Bila jumlah itu kelahiran dini, serta tingkat kematian pada
digabungkan dengan yang dimiliki bayi dan ibu. Program bidang kesehatan
Muhammadiyah, maka bisa menjadi 500 diarahkan pada meningkatnya derajat
unit lebih. Di samping sebagai aset, itulah kesehatan masyarakat khususnya
modal sosial kami untuk kepentingan perempuan, bayi dan anak-anak yang
dakwah keumatan dan kebangsaan. berbasis pelayanan kesehatan dan
Pemberdayaan ekonomi perempuan juga komunitas berdasar sprit AlMa’un.
menjadi konsen Aisyiyah, melalui Bina
usaha Ekonomi Keluarga (BUEKA),
UMKM, Koperasi, dan Sekolah Wirausaha • Organisasi dan Sosial
Aisyiyah. Pada intinya, bahwa kehadiran
‘Aisyiyah berada dalam perspektif Islam
berkemajuan, membawa misi rahmatan lil Kaum wanita muslim di Kauman telah aktif
‘alamin. Perkembangan sejarah yang kami bergerak di bidang sosial-keagamaan sejak
lalui telah satu abad belakangan ini. Kami tahun 1914 dalam suatu perkumpulan
terus mengembangkan pelbagai layanan bernama Sopo Tresno (Mu’arif dan
keagamaan dan sosial. Setyowati, 2014:18). Informasi mengenai
Sopo Tresno sendiri masih terbatas. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah para kaum
Pembentukan Sopo Tresno bertepatan laki-laki dan perempuan dididik untuk
dengan terbitnya surat keputusan menjadi manusia yang berhati mulia serta
pengesahan berdirinya Muhammadiyah. mampu mengayomi masyarakat dan kaum
Muhammadiyah sendiri didirikan pada yang lemah. Pemuda/pemudi dalam
tanggal 18 November 1912 di tengah proses naungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
penyatuan wilayah Nusantara, yang dapat membantu saudara kita yang
merupakan aktualisasi dan realisasi dari mengalami kesulitan seperti bencana alam,
proses perkembangan pemikiran rasional banjir, gempa bumi dan lainya. Yang
terhadap Islam di Indonesia Para wanita memberikan contoh dan dukungan besar
yang tergabung dalam Sopo Tresno itu kepada mereka yang mengalami kesulitan
antara lain Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti serta dapat merasakan hal tersebut.
Dalalah, Siti Busyro, Siti Wadingah, dan
Masih tentang pendidikan. pada 1922,
Siti Badilah (Suratmin, 1990:68). Dari
‘Aisyiyah merintis tempat shalat khusus
anakanak wanita yang rata-rata baru berusia
bagi perempuan. Namanya, Mushala
belasan tahun itu, Sopo Tresno nantinya
‘Aisyiyah di Kauman, Yogyakarta.
menapakkan kaki dalam gerakan wanita di
Pendirian itu juga melalui refleksi atas
Indonesia. Anak-anak gadis ini merupakan
nilai-nilai yang ada di masyarakat. Mushala
putri-putri Muhammadiyah yang dididik
bukan hanya tempat untuk
untuk tidak hanya memahami pengetahuan
menyelenggarakan shalat berjamaah, tetapi
religus saja, tetapi juga harus peduli dan
juga (tempat) berkumpulnya para remaja
mengabdi kepada masyarakat luas.
dan kaum perempuan umumnya untuk
Menurut Soeratno, anak-anak wanita
mendapatkan pendidikan. Jadi, di sana
tersebut juga telah dipersiapkan untuk
mereka tidak hanya untuk (menunaikan)
menjadi para pengurus awal organisasi
shalat, tetapi juga dididik, semisal mengaji
wanita dalam Muhammadiyah itu. Melalui
Alquran atau berdiskusi tentang persoalan
pembinaan dan peningkatan pemahaman
sosial kemasyarakatan.
Islam, anakanak wanita yang potensial
dididik menjadi pemimpin itu diharapkan Kehadiran ‘Aisyiyah memiliki peran yang
memiliki sikap hidup dan kecakapan yang sangat strategis dalam kehidupan
turut memiliki andil dalam pembaruan kebangsaan atau keindonesiaan. Mengapa?
pemikiran. imulai dari pengajian sampai Karena, ‘Aisyiyah menjadi salah satu
dengan pembentukan amal usaha dilakukan inisiator terselenggaranya kongres itu
oleh para wanita Muhammadiyah itu tanpa bersama dengan organisasi-organisasi lain,
harus tergantung pada kelompok ataupun semisal Wanita Taman Siswa, dan lain-
organisasi lain. lain.
Munculnya dan bertambahnya organisasi Aisyiyah menjadi salah satu warisan
perempuan dan anak-anak, beberapa Ahmad Dahlan yang paling berharga, tentu
pergerakan nasional mulai membentuk saja juga dengan peran krusial sang istri,
bagian perempuan dalam struktur Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan.
organisasi mereka, dan mengundang Hingga tahun 1938, Aisyiyah telah
perempuan untuk bergabung.Semuanya menghasilkan lebih dari 2.000 orang
bertujuan meningkatkan martabat muballighah dan mengelola banyak sekali
perempuan dengan memberikan bidang sekolah perempuan.
rumah tangga, menjahit, kursus tentang
cara merawat dan mendidik anak. Di
KESIMPULAN
Organisasi ‘Aisyiyah merupakan organisasi
perempuan muslim yang ada di Indonesia,
organisasi ini pertama kali dibentuk dengan
sebuah perkumpulan yang bernama sopo
trisno yang kemudian berganti nama
menjadi sebuah organisasi ‘Aisyiyah. Awal
program yang diadakan adalah program
pemberdayaan perempuan dari bidang
pendidikan, sehingga munculah majelis
pendidikan yang program-programnya
untuk memberikan pengajaran kepada para
perempuan agar bisa baca tulis yang
kemudian berkembang ke aspek kehidupan
yang lain seperti kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
2005 Universitas Negeri Semarang Hesti
Lestari “PERAN MUHAMMADIYAH
DALAM PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Ida Yuliati ”SEJARAH
ORGANISASI AISYIYAH DAN
PERANANNYA DALAM
PENGANGKATAN DERAJAT KAUM
WANITA DI SEMARANG TAHUN 1967-
1997” tahun
Journal Pendidikan Sejarah,Volume
5,No.2, Juli 2017 oleh Artono
“PERKEMBANGAN MAJELIS
KESEHATAN ‘AISYIYAH BABAT
TAHUN 1990-2005”
MELALUI GERAKAN ‘AISYIYAH”
tahun 2019/2020 Universitas
Muhammadiyah Matara

Anda mungkin juga menyukai