Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya (ipteks) dapat
dikatakan seperti pedang bermata dua yang berarti dapat digunakan untuk
memahami keseluruhan manusia dan alam atau dapat pula untuk
menghancurkannya.Manusia dengan kelebihannya yang memiliki akal dan
pikiran, dalam kemajuan teknologi merupakan makhluk yang paling berkuasa di
alam ini.Penemuan-penemuan yang pada mulanya bertujuan untuk kesejahteraan
manusia dapat menjadi boomerang terhadap hidupnya apabila prinsip-prinsip
ekologi diabaikan.
Maka dari itu ekologi harus dipelajari dan dimengerti oleh setiap manusia
karena ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubunngan
timbal balik antar makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang
ada disekitarnya.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Sejarah Ekologi ?
1.2.2 Apa Pengertian Ekologi ?
1.2.3 Apa saja Prinsip-prinsip ekologi ?
1.2.5 Apa yang di maksud dengan Populasi,komunitas,ekosistem,habitat?
1.2.6 Bagaimana Interaksi antarorganisme ?
1.3  Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui Sejarah Ekologi
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian ekologi
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui prinsip-prinsip ekologi
1.3.4 Mahasiswa dapat mengetahui Populasi, Komunitas, Ekosistem, dam
Habitat.
1.3.5 Mahasiswa dapat mengetahui Interaksi antarorganisme

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Ekologi
Dalam pandangan historis, ekologi tidak begitu jelas. Ini disebabkan
karena perkembangannya yang berangsur-angsur. Catatan Hipocratus,
Aristoteles, dan filosof lainnya, merupakan naskah kuno yang berisi rujukan
tentang masalah-masalah ekologi, meskipun tidak menggunakan nama
ekologi. Baru pada abad ke-16 dan 17 ayang timbul dari natural history yang
kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan
obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI.
Nama tersebut baru dikemukakan oleh seorang ahli biologi Jerman yang
bernama Earns Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860.
Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18
telah menyumbang kepada pokok persoalannya walaupun etiket “ekologi”
tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih dikenal
sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori
pengkajian “rantai-rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang
penting dalam ekologi mutakhir.
Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan
berkembang terus dengan cepat. Apalagi saat dunia sangat peka terhadap
masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu manusia.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan selalu berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
Ekologi adalah ilmu studi tentang interaksi antara organisme dan
komponene lingkungan hidup dan yang tidak hidup. Masing-masing variasi
organisme di bumi bergantung pada beberapa hal lain mengenai makhluk
hidup dan non hidup lainnya di lingkungannya. Ekologi adalah ilmu
pengetahuan yang luas yang melinatkan pengumpulan informasi tentang
organisme dan lingkungannya, mengamati dan mengukur interaksi yang
mencari pola dan berusaha menjelaskan pola-pola tersebut.

2
Dalam ekologi meskipun diaadakannya ekologi tidak disebutkan sampai
1866, informasi dan pemahaman ekologis selalu penting bagi manusia.
Sebelum pengembangan pertanian sekitar 10.000-12.000 tahun yang lalu
nenek moyang kita mendaptkan semua makanannya dengan cara memburu
binatang dan mengumpulkan tananman dan biji-bijan, karena makhluk
hidup sebagai satu kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Semua
organisme beinteraksi dengan organisme lain di lingkungan sekitar mereka.
2.2.4 Interaksi antarorganisme
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi
secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi
antarpopulasi adalah sebagai berikut. Alelopati merupakan interaksi
antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon
walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah
alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat
menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi
terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
1.  Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah
yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas
sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam
organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas
sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan
dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam
bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran
organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas
cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran

3
energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya
pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda
misalnya laut dan darat. 
2.  Interaksi Anta rkomponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk
ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya
menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran
energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi. 
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila
keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika
perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
2.3.1 Sifat-Sifat Penduduk
Populasi adalah sekolompok organisme yang termasuk dalam spesies
yang sama dan tinggal ditempat tertentu pada waktu bersamaan. Semua
bass yang tinggal di kolam selama periode waktu tertentu membentuk
populasinya karena mereka tersolasi di kolam dan tidak berinteraksi
dengan bass yang tidak tinggal di kolam lainnya.
Batas-batas populasi dapat dipaksakan oleh cirri lingkungan, seperti
tepi danau, atau mereka dapas dipilih secara sewenang-wenang untuk
menyederhanakan studi populasi.
Seseorang dapat lahir dan bereproduksi atau mungkin mati. Sebuah
studi populasi secara keseluruhan berbicara tentang berapa banyak
individu yang lahir, berapa banyak yang meninggal, dan begitu juga
dengan populasi ukuran.
2.3.2 Ukuran Populasi
Ukuran populasi adalah jumlah individu yang dikandung populasi.
Ukuran adalah property penduduk yang mendasar dan penting namun
sulit untuk diuukur secara langsung. Jika populasi kecil dan tersusun

4
dari organisme yang tidak bergerak, seperti tanaman, ukurannya dapat
ditentukan hanya dengan menghitung individu. Meskipun individu
telalu banyak, terlalu lulas, atau terlalu mobile, untuk dihitung dengan
mudah, dan ilmuan harus memperkirakan juumlah individu dalam
populasi.
2.3.3 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk mengukur seberapa padat populasi.
Pengukuran ini selalu dinyatakan sebagai jumlah individuper satuan
luas atau volume. Misalnya kepadatan populasi manusia di Amerika
Serikat sekitar 30 orang per kuadrat persegi
2.3.4 Dispersi
Dispersi populasi ketiga adalah disperse (di SPUHR zhuhn).
Dispendon adalah distribusi spasial individu dalam populasi. Dalam
distribusi yang mengelompok. Individu di kelompokkan bersama.
Dalam distribusi mutarmasi. Individu dipisahkan oleh jarak yang cukup
jauh. Dalam distribusi rundom, lokasi masing-masing individu tidak
bergantung pada lokasi individu lain dalam populasi.
Distirbusi yang seragam dapat dihasilkan dari perilaku social
dimana individu dalam tempat tinggal yang sama tinggal sejauh
mungkin satu sama lain. Misalnya seekor burung dapat menemukan
sarangnya untuk memaksimalkan jarak dari sarang burung lainnya.
2.2 EKOLOGI KOMUNITAS
2.4.1 Predator
Hubungan antara predator dan mangsa mempengaruhi ukuran
setiap populasi dan mepengaruhi di mana dan bagaimana masing-
masing spesie hidup. Contoh pemangsa termasuk pemangsa karnivora
yang makan anietas dan pemakan herbivore yang memakan tanaman.
Banyak jenis organisme dapat bertindak sebagai predator atau mangsa.
Semua heterotrof adalah predator atau parasit atau keduanya.
2.2.2 Adaptasi Predator

5
Seleksi alam lebih menyukai evolusi temuan adaptasi predator,
menangkap, dan memakan mangsa. Musalnya ular berbisa memilki
indra penciuman akut dan memilki lubang peka panas dibawah setiap
lubang hidung. Lubang-lubang ini memungkinkan ular berbisa
mendeteksi mangsa yang sehat, bahkan dalam kegelapan.Banyak ular
menggunkan racun untuk membunuh mangsanya.
Daya tahan predator bergantung pada kemapuannya untuk
menangkap makanan, namaun kelangsungan hidup mangsa bergantung
pada kemampuannya untuk tidak tertangkap. Oleh karena itu seleksi
alam juga mendukung adaptasi pada mangsa yang memungkinkan
mangsa melarikan diri, mengindari, atau menagkal predator.
1. Adaptasi Pada Hewan
Hewan dapat dihindari dimakan oleh karnivora dengan cara
yang berbeda. Beberapa organisem melarikan diri saat pemangsa
mendekat. Yang lain melarrikan diri dari deteksi dengan
menyembunyikan atau dengan menyerupai objek yang tidak dapat di
makan.
2. Adaptasi Pada Tumbuhan
Adaptasi pada tumbuhan ini tidak bisa lari dari predator,
namun banyak tanaman yang telah berevolusi adaptasi yang
melindungi mereka dari ancaman. Pertahanan fisik seperti duri tajam,
rambut lengket dan daun yang keras, bisa membuat tanaman lebih sulit
untuk di makan, tanaman juga telah mengembangkan berbagai
pertahanan kimia yang beracun. Bahan kimia ini hasil dari
metabolisme tanaman dan disebut senyawa sekunder..
Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam
penelitian. Seseorang yang akan melakukan penelitian dapat
memusatkan diri pada proses-proses, tingkat-tingkat, lingkungan-
lingkungan, organisme-organisme, atau masalah-masalah dan
membuat sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadap keseluruhan
mengenai biologi lingkungan.

6
3. Kestabilan dan Kekayaan Spesies
Komunitas merupakan salah satu ciri masyarakat yang paling
penting adalah bagaimana respon terhadap ganggunan. Gangguan
adalh peristiwa yang mengubah masyarakat atau mengubah
ketersediaan sumber daya. Contoh gangguan abiotik adalah
kekeringan, kebakaran, banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi,
dan badai. Contoh gangguan hewan meliputi gajah yang merobek
pohon saat meberi makan. Gangguan manusia meliputi pembekuan,
pemotongan, paving, pembajakan, dan pemotongan lahan.
Gangguan memepngaruhi hampir semua komunitas
dibeberapa titik. Sejumlah organisme bahkan mungkin bergantung
pada jenis distalabilitas tertentu agar bisa bertahan. Misalnya pinus
Lodgepole.
Gangguan juga bisa menciptakan peluang bagi spesies yang
sebelumnya belum pernah menempati habitat menjadi stabil. Stabilitas
adalah kecenderungan masyarakat untuk menjaga kondisi yang relative
konstan. Oleh karena itu, stabilitas berkaitan dengan resistensi
masyarakat terhadap gangguan.
2.3 EKOSISTEM
Ekosistem ialah suatu sistem dimana terdapat keseimbangan ekologis.
Dalam UURI Nomor 32 (1997, pasal: 1 ayat 4) disebutkan bahwa ekosistem
ialah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

2.5.1 Biomas Utama


Blomes berdebu dengan adanya tumbuhan dan hewan yang khas,
namun biasanya ditanam oleh tumbuhan dominan dan mapeles,
kehidupan tanaman. Misalnya pohon oak. Tumbuhan ini merupakan
tmubuhan yang dominan di hutan yang terdampar. Karakteristik blom

7
utama adalah tundra hutan tropios, hutan beriklim sedang , talga, pada
rumput, savanna, chaparral dan gurun.

BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Manusia seharusnya menyadari kedudukan dan tanggung jawab dirinya,
serta bagaimana idealnya beretika dengan ekosistemnya, dimana di dalam
ekosistem berlaku hukum timbal balik yang saling menguntungkan. Suatu
ekosistem akan berlangsung dalam batas-batas hukum alam antara satu
komponen dengan komponen lainnya.

8
Kehidupan manusia sangat tergantung kepada komponen-komponen lain
dalam ekosistem itu sehingga secara moral alam manusia dituntunt untuk
bertanggung jawab kepada keutuhan, kelangsungan, keseimbangan, dan
kelestarian alam yang menghidupi dirinya sebagai wujud dari komitmen dan
integritasnya terhadap ekosistem.
Dalam ekologi juga mempelajari tentang hubungan manusia dengan
lingkungannya, telah dijelaskan dalam isi makalah bahwa manusia merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan baik dari segi positif
maupun dari segi negatifnya. Telah dijelaskan juga bahwa manusia merupakan
makhluk yang hidup memerlukan lingkungan untuk hidup.

1.2 Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, kami mengharapakan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sofyan Mufid. 2010. Ekologi Manusia. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Djamal Irwan, Zoer’aini 2005..Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Sinar
: Bumi Aksara.
Heddy, Suwasono, dkk. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta : Rajawali
Indrawan, mochamad, dkk. 2007 Biologi Konservasi Edisi Refisi. Yayasan Obor
Nasrudin anshori CH, sudarsono, SH. Kearifan Lingkungan dalam Perspektif
Budaya Jawa. 2007.Yayasan Obor Indonesia:Jakarta

9
10

Anda mungkin juga menyukai