Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
A. KONSEP DASAR LANSIA
2.2 ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa
factor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain :
2.3 KLASIFIKASI
4. Artritis Gout (Pirai). Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang
mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak
terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia
pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa
menopause.
2.3 OSTEOARTRITIS
1.Umur.
2.Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih
sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama
pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih
banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran
hormonal pada patogenesis osteoartritis.
3.Genetik
4.Suku.
5.Kegemukan
2.6 PATHWAY
2.7 MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama
waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa
kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat. Terdapat
hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi , krepitasi, pembesaran sendi,
dan perubahan gaya berjalan.
2.8 PENATALAKSANAAN
1. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
osteoartritis, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas
dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid
bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun
tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.
2. Perlindungan sendi
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus
menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan
seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
4. Dukungan psikososial
5.Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada
tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus
dimulai dari dokter karena biasanya pasien enggan mengutarakannya.
6. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang
meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat.
Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi
rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi
dingin dan obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pamanasan. Berbagai
sumber panas dapat dipakai seperti Hidrokolator, bantalan elektrik,
ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi dari pancuran panas.
Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan
memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis.
Latihan isometric lebih baik dari pada isotonic karena mengurangi
tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul pada
tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh
karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periarticular memegang peran
penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka penguatan
otot-otot tersebut adalah penting.
7. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan
sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi.
Tindakan yang dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi
ketidaklurusan atau ketidaksesuaian, debridement sendi untuk
menghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pebersihan osteofit.
2.10 KOMPLIKASI
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya
prosesgranulasi di bawah kulit yang disebut subkutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi nyosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
4. terjadi splenomegali.
Splenomegali merupakan pembesaran limfa, jika limfa membesar
kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih
dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel – sel darah
akan meningkat.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Biodata
Nama, umur, jenis kelamin, status, alamt, pekerjaan, penanggung
jawab. Data dasar pengkajian psien tergantung pada keparahan dan
keterlibatan organ – organ lainnya ( misalnya mata, jantung, paru –
paru, ginjal ) tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan
keberadaan Bersama bentuk – bentuk artritis lainnya.
b. Riwayat Kesehatan
- Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan atau pada tungkai
- Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode / waktu sebelum
pasien mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada sendi.
c. Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing – masing sisi
( bilateral ),amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan
pembengkakakn.
- Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi – sendi
sinoval
Catat bila ada deviasi ( keterbatasan gerak sendi ).
Catat bila ada krepitasi
Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan
Lakukan inspeksi dan palpasi otot -otot skelet secara
bilateral.
- Catat bila ada atrofi tonus yang berkurang
- Ukur kekuatan otot
- Kaji tingkat nyeri, derajat, dan mulainya
- Kaji aktivitas / kegiatan sehari – hari
d. Aktivitas / istirahat
Gejala : nyeri sendi karena Gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan
stress pada sendi, kekuatan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral
dan simetris.
Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu
senggang, pekerjaan, keletihan.
Tanda : malaise
Keterbatasan rentang gerak, atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelainan
pada sendi.
e. Kardiovaskuler
Gejala : fenomena Raynaud jari tangan / kaki ( missal : pucat
intermitten, sinosis, kemudian kemerahan pada jari sebelumm warna
embali normal ).
f. Integritas ego
Gejala : factor -faktor stren akut / kronis. Missal : finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ).
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya
ketergantungan pada orang lain ).
g. Makanan / cairan
Gejala : ketidakmampuan untuk menghasilkan / mengkpnsumsi
makanan / cairan adekuat : mual, anoreksia, kesulitan mengunyah
Tanda : penurunan berat badan, kekeringan pada membrane mukosa.
h. Hygiene
Gejala : berbagai kesulitan untuk melaksanakna aktivitas perawatan
pribadi, ketergantungan.
i. Neurosensory
Gejala : kebas, kesemutan pada tangan dan kaki, hilang sensai pada jari
tangan.
Gejala : pembengkakan sendi simetris
j. Nyeri / kenyamanan
Gejala : fase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi ).
k. Keamanan
Gejala : kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, lesi kulit, ulkus kaki.
Kesulitan ringan dalam menangani tugas rumah tangga. Demam ringan
menetap kekeringan pada mata dan membrane mukosa.
l. Interaksi social
Gejala : kerusakan interaksi sisoal dengan keluarga/ orang lain,
perubahan peran, isolasi.
m. Riwayat psiko social
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup
tinggi apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada sendi –
sendi karena ia merasakan adanya kelemahan – kelemahan pada
dirinya dan merasakan kegiatan sehari – hari menjadi berubah. Perawat
dapat melakukan pengkjaian terhadap konsep diri klien khususnya
aspek body image dan harga diri klien.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut / kronis b/d agen pencedera, distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/ proses destruksi sendi
b. Kerusakan mobilitas fisik b/d deformitas skeletal, nyeri,
ketidaknyamanan, intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx : nyeri akut / kronis b/d agen pencedera, distensi jaringan oleh
akumulasi cairan / proses inflamasi, destruksi sendi.
Kriteria hasil :
a. Menunjukkan nyeri hilang/ terkontrol
b. Terlihat rileks, dapat tidur/ beristirahat dan berpartisipasi dalam
aktivitas sesuai kemampuan.
c. Mengikuti program farmakologis yang diresepkan
d. Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam
program kontrol nyeri.
INTERVENSI RASIONAL
Kaji nyeri, catat lokasi Membantu dalam
dan intensitas ( skala 0- menentukan kebutuhan
10 ). Catat factor – manajemen nyeri dan
factor yang keefektifan program
mempercepat dan tanda
– tanda rasa sakit non
verbal. Matras yang lembut/
Berikan matras/ Kasur empuk, bantal yang besar
keras, bantal kecil. akan mencegah
Tinggikan linen tempat pemeliharaan kesejajaran
tidur sesuai kebutuhan. tubuh yang tepat,
menempatkan setres pada
sendi yang sakit. Peninggi
linen tempat tidur
menurunkan tekanan pada
sendi yang terinflamasi/
nyeri
Mengistirahatkan sendi
Tempatkan / pantau -sendi yang sakit dan
penggunaan bantal, mempertahankan posisi
karung pasir, gulungan netral. Penggunaan brace
trochanter, bebat, brace. dapat menurunkan nyeri
dan dapat mengurangi
kerusakan pada sendi.
Mencegah terjadinya
Dorong untuk sering kelelahan umum dan
mengubah posisi. Bantu kekakuan sendi.
untuk bergerak di tempat Menstabilkan sendi,
tidur, sokong sendi yang mengurangi Gerakan/ rasa
sakit di atas dan bawah, sakit pada sendi.
hindari Gerakan yang
menyentak.
Anjurkan pasien untuk Panas meningkatkan
mandi air hangat atau relaksasi otot, dan
mandi pancuran pada mobilitas, menurunkan
waktu bangun dan atau rasa sakit dan melepaskan
pada waktu tidur. kekakuan di pagi hari.
Sediakan waslap hangat Sensitivitas pada panas
untuk mengompres sendi dapat dihilangkan dan
– sendi yang sakit luka dermal dapat
beberapa kali sehari. disembuhkan.
Pantau suhu air
kompres, air mandi, dan
sebagainya.
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Evaluasi / lanjutkan Tigkat aktivitas/ latian
pemantauan tingkat tergantung dari
inflamasi/ rasa sakit pada perkembangan/ resolusi
sendi dari proses inflamasi.
Pertahankan istirahat tirah Istirahat sistemik
baring/ duduk jika dianjurkan selama
diperlukan jadwal aktivitas eksaserbasi akut dan
untuk memberikan periode seluruh fase penyakit yang
istirahat yang terus penting untuk mencegah
menerus dan tidur malam kelelahan mempertahankan
hari yang tidak terganggu. kekuatan
Bantu dengan rentang Mempertahankan/
gerak aktif/ pasif, demikian meningkatkan fungsi sendi,
juga latihan resistif dan kekuatan otot dan stamina
isometris jika umum. Catatan : latihan
memungkinkan. tidak adekuat menimbulkan
kekakuan sendi, karenanya
aktivitas yang berlebih
dapat merusak sendi.
Ubah posisi dengan sering Menghilangkan tekanan
dengan jumlah personel pada jaringan dan
cukup. Demonstrasikan meningkatkan sirkulasi.
bantu Teknik pemindahan Mempermudah perawatan
dan penggunaan mobilita. diri dan kemandirian
pasien. Teknik pemindahan
yang tepat dapat mencegah
robekan abrasi kulit.
Posisikan dengan bantal, Meningkatkan stabilitas
kantung pasir, gulungan ( mengurangi resiko
trokanter, bebat, brace. cidera ) dan
mempertahankan posisi
sendi yang diperlukan dan
kesejajaran tubuh,
mengurangi kontraktor.
DAFTAR PUSTAKA
Interpretasi:
Jika skore kurang dari 60: memerlukan bantuan pada beberapa aktivitas
Jika skore >60- <90 : memerlukan bantuan minimal/ringan
Jika skore 90 : mandiri
Alat bantu: _Tidak ___Kruk ___Pispot disamping tempat tidur ___Tripot
___Walker __√_Tongkat ___Kursi roda___Lain-lain, sebutkan_______________
2. NUTRISI DAN METABOLIK
Jenis makanan saat
Diet/makanan pantangan yang dijalani saat ini: ¿¿ Tidak √ Ya Macam: gorengan,
gula dan karbohidrat olahan, produk susu.
Program diit saat ini: _ Tidak __√_Ya Macam: nasi, lauk, pauk,buah, air putih.
Jumlah porsi setiap kali makan:_ porsi Frekuensi dalam 1 hari : 2x/ sehari. Pagi
jam 7.00, malam jam 19.00
Nafsu makan: √ Normal ___Bertambah ___Berkurang ___Penurunan sensasi rasa
___Mual ___Muntah ___Stomatitis
Berat badan saat ini: 54 Kg Tinggi badan: 157 cm Fluktuasi berat badan 6 bulan
terakhir: ¿¿ Tidak naik/turun 78 Kg turun 54 Kg
Kesukaran menelan: _√ Tidak ___Ya ___Padat ___Cairan
Gigi palsu: √ Tidak Ya __bagian atas ___bagian bawah
Gigi ompong: √ Tidak Ya ___bagian atas __bagian bawah ___sebagian besar
Jumlah cairan/minum:_ __<1ltr/hari _√ 1-2ltr __>2ltr/hari
Jenis cairan:
Riwayat masalah penyembuhan kulit √√ Tidak ada ___Penyembuhan abnormal
___ada ruam ¿¿ kering ___ada luka/lesi ___pruritus
Pengkajian determinan nutrisi: _√ baik/tdk ada risiko ¿¿ risiko moderate ___risiko
tinggi (lihat lampiran form 1)
3. ELIMINASI
Kebiasaan defekasi (BAB): 1 kali/hari ___kali/minggu Tgl Defekasi terakhir : 30
Januari 2021 pagi pukul 05.00
Pola BAB saat ini: √dalam batas normal (DBN) ___Konstipasi ___Diare
___Inkonentisia ___Nyeri ___Keluar darah Warna faeces: _______
Colostomy:__ √Tidak ___Ya. Dapat merawat sendiri Colostomy:___Ya
___Tidak
Kebiasaan BAK: ± 7 kali/hari Jumlah_ > 300 cc/hari __Malam sering
berkemih ___Kesukaran menahan/beser ___nyeri/disuri ___menetes/oliguri
___anuri
Warna urin: ___kuning jernih _
Alat bantu:___Folley kateter ___kondom kateter ___ngompol
4. TIDUR ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur: 6 jam/malam hari 2 jam/tidur siang Nyenyak tidur ¿¿
√Ya___Tidak Masalah tidur __√ tidak ada ___Ya terbangun malam hari
___Sulit tidur/insomnia ___mimpi buruk nyeri/tdk nyaman ___Ggg psikologis,
sebutkan _______________________________________________
5. KOGNITIF-PERSEPTUAL
Keadaan mental:__ √stabil ___Afasia ___Sukar bercerita ___disorientasi
___kacau mental ___menyerang/agresif ___tidak ada respon
Pengkajian emosional:___ ada masalah emosional _√_tidak ada masalah (Lihat
lampiran form 2)
Berbicara:__√ Normal ___Bicara tidak jelas ___berbicara inkoheren ___tidak
dapat berkomunikasi verbal, Bahasa yang dikuasai:__√_Indonesia Lain-
lain:____________________________________________________________
Kemampuan memahami: √ √ Ya ___Tidak
---
Auskultasi:
Lobus Ka.atas__√_DBN Suara abnormal__________________________
Lobus Ki.atas _√_DBN Suara abnormal__________________________
Lobus Ka.bawah _√_DBN Suara abnormal__________________________
Lobus Ki.bawah _√_DBN Suara abnormal__________________________
Bunyi jantung: _√_DBN ___Bunyi abnormal___________________________
Pembesaran vena jugularis: _√_Tidak ___Ya
Edema Tungkai: __√_Tidak ___Ya
Sebutkan: ______________________________________________________
Nadi kaki kanan (pedalis): _√_kuat ___lemah ___tak ada
Nadi kaki kiri (pedalis): _√_kuat ___lemah ___tak ada
3. Metabolik Integumen
Kulit:
Warna: _√_DBN ___Pucat ___Sianosis ___Kuning/ikterik ___Lain-
lain_____
Suhu kulit: DBN _√_ Hangat ___Dingin
Turgor__DBN ___Buruk
Edema: _√_tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)__________________________
Lesi: _√_tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)____________________________
Memar: _√_tidak ada ___Ya
(jelaskan/lokasi)__________________________
Kemerahan: _√_tidak ada ___Ya
(jelaskan/lokasi)_______________________
Gatal-gatal:_√_tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)_______________________
Terpasang selang infus/kateter:_√_Tidak ___Ya________________________
Mulut:
Gusi:_√_DBN ___Stomatitis
___Perdarahan___________________________
Gigi:__√_DBN ___Caries __ Berlobang
Abdomen:
Bising usus:√__Ada ___Tidak ada
Asciters_√_Tidak ___Ya
Nyeri tekan:_√_Tidak ___Ya Jelaskan ______________________________
Kembung:__Tidak _√__Ya Teraba massa/tumor:__√_Tidak ___Ya
Regio________________________________________________________
4. Neuro Sensori
Pupil: √ Sama ___Tidak sama ___Kiri: ___Kanan: ___Ki dan Ka
Rekasi terhadap cahaya Isokor
Kiri:_√_Ya ___Tidak/sebutkan____________________________________
Kanan:_√_Ya ___Tidak/sebutkan___________________________________
Keseimbangan:
1) keseimbangan berdiri:___bantuan penuh _√__bantuan sebagian
mandiri. Jumlah skore 10
2) Kecepatan berjalan : Skore 8
3) berdiri dari kursi : jumlah skore 10 ( Lihat lampiran form 8)
Genggaman tangan: _√_ Sama kuat ___Lemah/paralisis (__Ka__Ki)
Otot kaki: Sama kuat __√_Lemah paralisis (__Ka _√_Ki)
Parastesia/kesemutan: ¿¿ Tidak √ Ya Sebutkan Kaki kiri
Anastesia: _√_Tidak ___Ya Sebutkan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis H GDP/G HDL/LD Uric Ureu Wida Lain Lain
b D 2 Jam L Aci m l -2... -2...
PP /VLDL d
Hasi
l
Tgl
2. Foto Rontgen
3. ECG :
4. USG :
5. Lain-lain :
DAFTAR PENGOBATAN SEKARANG (diresepkan)
Nama Obat Dosis Cara Pemberian
Lampiran Form 1:
No Indicators Score
1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah dan jenis 0
makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 0
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 1
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol setiap harinya 0
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat makan 0
makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 0
7. Lebih sering makan sendirian 0
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau lebih setiap 0
harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 1
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, memasak 0
atau makan sendiri
Total score 2
American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory Gerontological Nursing, 2001
Lampiran Form 2
1. Pengkajian masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
1) Apakah klien mengalami susah tidur : YA
2) Ada masalah atau banyak pikiran : TIDAK
3) Apakah klien murung atau menangis sendiri : TIDAK
4) Apakah klien sering was-was atau kuatir : TIDAK
Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban ya ada 1 atau lebih
Pertanyaan tahap 2
1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan : YA
2) Ada masalah atau banyak pikiran : TIDAK
3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain : TIDAK
4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter : TIDAK
5) Cenderung mengurung diri : TIDAK
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah emosional ada atau ada
gangguan emosional
Gangguan Emosional
Kesimpulan: Ada gangguan emosional.
Lampiran Form 3
2. Pengkajian tingkat kerusakan intelektual
Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status questioner)
Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini:
Lampiran form 4
3. Identifikasi aspek kognitif
Dengan menggunakan MMSE ( Mini Mental Status Exam )
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : benar
Musim : hujan
Tanggal : benar
Hari : benar
Bulan : benar
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada?
Negara: indonesia
Propinsi: jatim
Kabupaten/Kota: malang
Panti
Wisma
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (missal : kursi, meja,
kertas), kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab :
1. Kursi
2. Meja
3. Kertas
4 Perhatian dan 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100
Kalkulasi kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
1. 93
2. 87
3. 82
4. 78
5. 75
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada
poin ke-2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 9 Menanyakan kepada klien tentang benda (sambil
menunjukkan benda tersebut)
1. Boneka
2. Kursi
3. Minta klien untuk mengulangi kata berikut:
“tidak ada, dan, jika, atau tetapi)
Klien menjawab:
( dapat mengulangi dengan urut)
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri 3 langkah.
4. Ambil kertas ditangan anda
5. Lipat dua
6. Taruh dilantai
Perintahkan kepada klien untuk hal berikut ( bila
aktifitas sesuai perintah nilai satu poin)
7. “ tutup mata anda
8. Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat dan
9. Menyalin gambar 2 segilima yang saling
bertumpuk
Total nilai 30 30
Interpretasi hasil :
24-30 : tidak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan: Ada gangguan kognitif sedang
Lampiran form 5
Pengkajian kecemasan
Lampiran form 6
Pengkajian Depresi
Geriatric Depression Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing, 2006
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
6. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 0
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
.
Jumlah 2
Interpretasi: Pasien Tidak depresi
Jika diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Lampiran Form 7
Interpretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4-6 = Disfungsi sedang
>6 = Fungsi baik
Lempiran Form 8
Pengkajian Keseimbangan
1. Evaluasi keseimbangan dan langkah dari Tinetti (1993) :
Prosedur : dudukkan klien pada kursi yang keras dan mempunyai sandaran tangan
1. Keseimbangan duduk : 1
0 = belajar atau slide di atas kursi
1 = stabil dan aman
2. Bangkit : 0
0 = tidak mampu tanpa bantuan
1 = mampu, tapi menggunakan tangan untuk membantu
2 = mampu, tanpa menggunakan lengan
3. Mencoba untuk bangkit : 1
0 = tidak tanpa bantuan
1 = mampu, tetapi membutuhkan lebih dari satu usaha
2 = mampu, meningkat dalam satu upaya
4. Keseimbangan segera setelah berdiri (lima detik pertama) : 1
0 = tidak kokoh (sempoyongan, pindah-pindah kaki, badan bergoyang-goyang)
1 = kokoh dengan menggunakan walker atau tongkat, pegangan sesuatu
2 = berdiri tegak, kaki rapat tanpa alat bantu / pegangan
5. Keseimbangan berdiri : 1
0 = tidak kokoh
1 = berdiri dengan kaki melebar (jarak antar kedua kaki lebih dari 4 inchi atau menggunakan walker atau
tongkat, pegangan sesuatu)
6. Sentuhan (klien pada posisi maksimum dengan kaki sedekat mungkin bersama-sama. Pemeriksa mendorong
ringan pada tulang dada klien tiga kali dengan telapak tangan) : 1
0 = mulai jatuh
1 = sempoyongan, badan bergoyang tapi dapat mengendalikan diri
2 = kokoh berdiri
7. Memejamkan mata (dengan posisi seperti pada no 6): 0
0 = tidak mampu kokoh
1 = kokoh berdiri
8. Berputar 360 derajat: 0
0 = tidak mampu melanjutkan langkah (berputar)
1 = dapat melanjutkan langkah (berputar)
0 = tidak kokoh (sempoyongan, bergoyang-goyang)
1 = berdiri kokoh
9. Duduk: 1
0 = tidak aman (kesalahan mempersepsikan jarak, jatuh diatas kursi)
1 = menggunakan bantuan tangan atau tidak menggunakan pergerakan yang halus
2 = aman, menggunakan pergerakan halus
Jumlah skor :
(Skor 16 : skore keseimbangan baik)
#Dari Brady R et al: geriatric falls prevention strategies for the staff (1993)
Mengendap
pada jaringan
sendi
Terjadi
pembentukan
topus pada
persendian
Kesulitan dalam
menggerakkan
sendi
Gangguan
mobilitas fisik
Degenerative
2. Klien mengatakan nyeri dirasakan saat fungsi seluruh
terlalu banyak melakukan aktivitas (P) tubuh
Do :
Nyeri sendi,
1. Wajah klien tampak meringis saat
kaku sendi,
menahan nyeri. kram, dan nyeri
punggung
2. TD 200/150 mmHg
3. Nadi 82 x/m
4. RR 24 x/m
5. Suhu 36,6ºC
dini
11.Ajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan ( missal,
berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi )
3 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi berbagai peran dan 1. Untuk mengetahui peran yang ada
keperawatan selama 3x12 jam periode transisi sesuai tingkat dan transisi sesuai tingkat
Ny. Y tidak mengalami resiko perkembangan perkembangan
harga diri rendah situasional, 2. Identifikasi peran yang ada 2. Untuk mengetahui peran yang ada
dengan kriteria hasil : dalam keluarga dalam keluarga tersebut
1. Penilaian diri positif 3. Identifikasi peran yang tidak 3. Untuk mnegetahui peran yang
meningkat terpenuhi tidak terpenuhi
2. Penerimaan penilaian 4. Fasilitasi adaptasi peran 4. Untuk memfasilitasi adaptasi peran
positif terhadap diri keluarga terhadap perubahan keluarga terhadap perubahan yang
sendiri meningkat peran yang tidak diinginkan tidak diinginkan
3. Minat mencoba hal baru 5. Diskusi perubahan peran yang 5. Untuk mengetahui peran yang
meningkat diperlukan akibat penyakit atau diperlukan akibat penyakit atau
4. Perasaan bersalah ketidakmampuan ketidakmampuan
meurun 6. Ajarkan perilaku baru yang 6. Agar klien memiliki peran baru
dibutuhkan oleh pasien yang dibutuhkan oleh klien saat ini
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI