Anda di halaman 1dari 4

KIMIA

Larutan asam-basa  Indikator asam basa


 Teori Asam Basa - Kertas lakmus merah & biru
- T.A.B Arrhenius Asam : lakmus menjadi merah
asam: Senyawa yg jika dilarutkan dalam air menghasilkan Basa : lakmus menjadi biru
ion 𝐻 + Netral : lakmus tidak berubah
basa: Senyawa yg jika dilarutkan dalam air menghasilkan - Kertas indikator universal
ion 𝑂𝐻 −
(+): mampu menjelaskan proses netralisasi lebih baik
dibanding teori-teori sebelumnya, dapat menerangkan
aktivitas katalis dari asam dalam reaksi-reaksi tertentu.
(-): Hanya dapat menjelaskan sifat asam-basa jika suatu zat
dilarutkan dalam air, tidak dapat menjelaskan sifat basa
amonia & natrium karbonat yg tidak mengandung ion
𝑂𝐻 − namun menghasilkan ion 𝑂𝐻 − saat dilarutkan dalam air.
- T.A.B Bronsted-Lowry pH < 7 : asam, pH = 7 : netral, pH > 7 : basa
asam: Donor Proton (𝐻 + )
basa: Akseptor Proton (𝑂𝐻 − )  Reaksi dalam Lar.Elektrolit
(+): Dapat menjelaskan sifat asam-basa kation dan anion, - R. penetralan : Senyawa asam & larutan basa. Contoh :
sifat asam-basa zat pada pelarut dan larutan selain air, a) asam + basa → garam + air
bahkan tanpa pelarut, dan zat yang bersifat amfoter/ HNO3 + KOH → KNO3 + H2O
amfiprotik (dapat berupa asam / basa) b) asam + oksida basa → garam + air
(-): tidak dapat menjelaskan sifat asam-basa yang tidak 2HCl + CaO → CaCl2 + H2O (l)
melibatkan transfer proton. c) asam + ammonia → garam
- T.A.B Lewis HCl + NH3 → NH4Cl
asam: Akseptor pasangan e- - R. Pendesakan logam : logam mengganti ion (+) dari
basa: Donor senyawa pereaksi. Contoh :
(+): Dapat menjelaskan sifat asam-basa yang tidak a) logam + asam → garam + gas hidrogen
melibatkan transfer proton, sifat asam-basa oksida asam & Mg + HCl → MgCl2 + H2
oksida basa, sifat asam-basa senyawa yang memiliki b) logam + garam → garam + logam
pasangan elektron bebas, sifat asam-basa senyawa organik Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
seperti protein & DNA. c) logam + asam → garam + air + gas
(-): Hanya dapat menjelaskan sifat asam-basa zat / ion yang Cu + 4HNO3 → Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO2
mencapai kaidah oktet & sifat asam-basa senyawa kovalen. - R. Metatesis : pertukaran pasangan ion dari 2 pereaksi yang
 Penggolongan asam basa merupakan lar. Elektrolit. Contoh :
- Asam kuat (terion sempurna) a) garam 1 + asam 1 → garam 2 + asam 2
1) semua asam gol.VIIA (HCl, HBr, HI, 𝐻𝐶𝑙𝑂4 ) kec. HF AgNO3 + HBr → AgBr + HNO3
2) 𝐻2 𝑆𝑂4, 𝐻𝑁𝑂3 b) garam 1 + basa 1 → garam 2 + basa 2
- Asam lemah (terion sebagian) NH4Cl + KOH → KCl + NH4OH
Semua asam selain asam kuat. Contoh :  Titrasi asam basa
HCOOH, 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻, HF, 𝐻2 𝐶𝑟𝑂4, 𝐻2 𝐶2 𝑂4, HCN - asam kuat-basa kuat
- Basa kuat (terion semupurna) Contoh : lar. HCl dan lar. NaOH
1) semua basa gol.IA (LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH) - asam lemah-basa kuat
2) 𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 , 𝑆𝑟(𝑂𝐻)2 , 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 Contoh : lar. 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 dan lar. KOH
- Basa lemah (terion sebagian) - basa lemah-asam kuat
Semua basa selain basa kuat.. Contoh : Contoh : lar. 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 dan lar. HCl
𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 , CuOH, 𝑁𝐻3 , 𝑁𝐻4 𝑂𝐻
Hidrolisis garam -Asam lemah berlebih & basa kuat
Reaksi penguraian ion-ion garam oleh air Ex. : 5 ml HCN 0,1 M dengan 5 ml NaOH 0,01 M
 Jenis garam berdasarkan asam basa penyusun  Larutan penyangga basa
- Garam dari asam kuat-basa kuat, bersifat netral (pH=7) Campuran basa lemah & kation garamnya. Berupa :
Tidak terhidrolisis, contohnya KCl : -Basa lemah & garamnya
𝐾 + + 𝐻2 𝑂 → tidak bereaksi Ex. : 𝑁𝐻3 dengan NH4Cl
𝐶𝑙 − + 𝐻2 𝑂 → tidak bereaksi -Basa lemah berlebih & asam kuat
- Garam dari asam kuat-basa lemah,bersifat asam (pH<7) Ex. : 10 ml 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,5 M dengan 10 ml KOH 0,1 M
Terhidrolisis sebagian, contohnya 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 :  pH larutan penyangga
𝑁𝐻4 + + 𝐻2 𝑂 → 𝑁𝐻3 + 𝐻3 𝑂+ -asam (pH < 7)
𝐶𝑙 − + 𝐻2 𝑂 → tidak bereaksi [𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ]
[𝐻 + ] = 𝐾𝑎
- Garam dari asam lemah-basa kuat, bersifat basa (pH>7) [𝑎𝑛𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚]
Terhidrolisis sebagian, contohnya 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 :
atau
𝑁𝑎+ + 𝐻2 𝑂 → tidak bereaksi
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− + 𝐻2 𝑂 → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 𝑂𝐻 − [𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ]
- Garam dari asam lemah-basa lemah, sifat tergantung [𝐻 + ] = 𝐾𝑎
[𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑛𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚]
Ka & Kb (Ka>Kb : asam, Ka=Kb : netral, Ka<Kb : basa)
Terhidrolisis sempurna, contohnya 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 : -basa (pH > 7)
𝑁𝐻4 + + 𝐻2 𝑂 → 𝑁𝐻3 + 𝐻3 𝑂+ [𝑏𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ]
[𝑂𝐻− ] = 𝐾𝑏
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− + 𝐻2 𝑂 → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 𝑂𝐻 − [𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚]
 Nilai pH atau
-Asam
[𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ]
[𝑂𝐻− ] = 𝐾𝑏
[𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚]

 Cara menjaga pH
pH = -log [𝐻 + ] -lar. Penyangga asam
Penambahan [𝑯+ ] : kesetimbangan bergeser ke kiri,
-basa asam dengan basa membentuk asam lemah.
Penambahan [𝑶𝑯− ] : kesetimbangan bergeser ke
kanan, basa dengan asam membentuk air.
-lar. Penyangga basa
Penambahan [𝑯+ ] : kesetimbangan bergeser ke
pOH = -log [𝑂𝐻 − ] kanan, asam dengan basa membentuk asam lemah.
Penambahan [𝑶𝑯− ] : kesetimbangan bergeser ke
pH = 14 - pOH kiri, basa dengan asam membentuk air.
-tergantung harga Ka & Kb  Penyangga dalam tubuh
-Luar / ekstra sel
𝐻2 𝐶𝑂3 / 𝐻𝐶𝑂3 − (penyangga karbonat)
Pada penurunan pH tubuh
𝐻𝐶𝑂3 − (aq) + 𝐻 + (aq) → 𝐻2 𝐶𝑂3 (aq)
Pada kenaikan pH tubuh
𝐻2 𝐶𝑂3 (aq) + 𝑂𝐻 − (aq) → 𝐻𝐶𝑂3 − (aq) + H2O (l)
Larutan Penyangga / buffer -Dalam / intra sel
Larutan yang dapat mempertahankan pH dengan
𝐻2 𝑃𝑂4 − / 𝐻𝑃𝑂4 2− (penyangga fosfat)
penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran
Pada penurunan pH tubuh
 Larutan penyangga asam
Campuran asam lemah & anion garamnya. Berupa : 𝐻𝑃𝑂4 2− (aq) + 𝐻 + (aq) → 𝐻2 𝑃𝑂4 − (aq)
-Asam lemah & garamnya Pada kenaikan pH tubuh
Ex. : 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 dengan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 𝐻2 𝑃𝑂4 − (aq) + 𝑂𝐻 − (aq) → 𝐻𝑃𝑂4 2− (aq) + H2O (l)
Kelarutan (s) & hasil kali kelarutan (Ksp)  Sifat koloid
Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut -Efek tyndall
dalam sejumlah pelarut tertentu. Semakin besar nilai dapat menghamburkan cahaya.
kelarutannya, semakin mudah zat tersebut larut dalam Penyebab : ukuran partikel
pelarut tertentu. koloid agak besar
(dibanding larutan)
Koloid Larutansuspensi
Ex. : sorot lampu mobil di daerah berkabut, berkas cahaya
yang melalui ventilasi
-Gerak brown
 Hubungan Ksp dan s dalam air Gerak zig-zag partikel koloid secara acak & tidak teratur
jml ion Ksp S
2 Ksp = 𝑆 2 Penyebab : tumbukan tidak
S = √𝐾𝑠𝑝 seimbang yang berlangsung terus
3 Ksp = 4𝑆 3 3 𝐾𝑠𝑝 menerus antara partikel zat
S= √ 4 terdispersi & medium pendispersinya
4 Ksp = 27𝑆 4 4 𝐾𝑠𝑝
S = √ 27 -Adsorbsi
5 dapat menyerap ion ke permukaannnya, sehingga koloid
5 Ksp = 108𝑆 5 𝐾𝑠𝑝
S = √ 108 bermuatan listrik. Digunakan dalam pemutihan gula tebu,
Jika jumlah ion sama, semakin ↑ Ksp. maka (s) juga ↑ penjernihan air menggunakan tawas / aluminium,
pengobatan diare / keracunan dengan norit
 Kelarutan dalam ion senama -Elektroforesis
Ion senama adalah ion yang sama dengan kation/anion dari
Gerak partikel koloid ke arah suatu electrode jika dialiri
elektrolit sukar larut.
arus DC. Koloid (-) menuju elektrode (+), begitu pula
Contoh : 𝑃𝑏𝑆𝑂4 akan ter ion menjadi 𝑃𝑏 2+ dan 𝑆𝑂4 2− kebalikannya. Digunakan untuk menghilangkan gangguan
 Pengendapan partikel pencemar pada asap buangan dengan alat Cottrel
Rumusan / persamaan Qc = Ksp -Koagulasi
-Qc < Ksp, Penggumpalan partikel koloid sehingga membentuk
Larutan belum jenuh (tidak / blm mengendap) endapan karena kerusakan stabilitas sistem koloid.
- Qc = Ksp Mekanik → krn pemanasan, pendinginan, pengadukan
larutan tepat jenuh (akan mengendap) Kimia → krn penambahan zat elektrolit.
-Qc > Ksp -Koloid pelindung
Larutan lewat jenuh (telah mengendap) Dapat melindungi koloid lain dari koagulasi dengan
membentuk lapisan pada koloid yang dilindunginya. Ex.:
Sistem Koloid Gelatin di es krim, kasein di susu, lecithin di mayonnaise
Koloid merupakan campuran yang ukuran partikelnya -Dialisis
antara larutan & suspensi. Ex : susu, darah, keju, nasi, Pemisahan ion pengganggu dengan memasukkan koloid
roti, santan, dll. yang tercampur ke pembungkus dari kertas selofan, lalu
 Jenis koloid dimasukkan air mengalir sehingga ion pengganggu akan
lepas melalui pori-pori kertas. Ex. : mesin cuci darah pada
penderita gagal ginjal
-Koloid liofil & liofob
Liofil : zat terdispersi suka pada mediumnya, kental, lebih
stabil, dari zat organik (lem, karet, dll)
Liofob : zat terdispersi tidak suka pada mediumnya, encer,
kurang stabil, dari zat anorganik (sol AgCl, sol 𝐶𝑎𝐶𝑂3 , dll)
 Pembuatan koloid
-Cara dispersi
Memperkecil partikel besar hingga berukuran koloid
: peptisasi, busur bredig, mekanik, homogenisasi
-Cara kondensasi
Pembentukan partikel-partikel koloid dari larutan
: reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap

Anda mungkin juga menyukai

  • XI Quran Hadis
    XI Quran Hadis
    Dokumen40 halaman
    XI Quran Hadis
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat
  • Xi Pkwu
    Xi Pkwu
    Dokumen8 halaman
    Xi Pkwu
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat
  • XI Penjasorkes
    XI Penjasorkes
    Dokumen4 halaman
    XI Penjasorkes
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat
  • Xi PKN
    Xi PKN
    Dokumen18 halaman
    Xi PKN
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat
  • XI Matematika Peminatan
    XI Matematika Peminatan
    Dokumen6 halaman
    XI Matematika Peminatan
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat
  • XI Matematika Wajib PDF
    XI Matematika Wajib PDF
    Dokumen20 halaman
    XI Matematika Wajib PDF
    Fadillah Nur Rahma
    Belum ada peringkat
  • XI Fisika
    XI Fisika
    Dokumen23 halaman
    XI Fisika
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat
  • XI Bahasa Indonesia
    XI Bahasa Indonesia
    Dokumen9 halaman
    XI Bahasa Indonesia
    ChupDk
    Belum ada peringkat
  • XI Fikih
    XI Fikih
    Dokumen21 halaman
    XI Fikih
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat
  • Keunggulan PT Aice
    Keunggulan PT Aice
    Dokumen6 halaman
    Keunggulan PT Aice
    Syauqie Alifian W
    Belum ada peringkat