Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

OLEH

Nama : Hen Billy Herson Libing


NIM : PO530333219317
TINGKAT II B

PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Fisiologi Tumbuhan


2.2 Ciri Sel Dan Organel Tumbuhan
2.3 Proses Fotosintesis
2.4 Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Disekitar kita banyak sekali kita jumpai berbagai macam jenis


tumbuhan. Ada tumbuhan yang baru mulai berkecambah dan ada tumbuhan
yang tingginya sudah melebihi tinggi badan, dan bahkan lebih dari itu.
Selama ini kita tidak pernah memperhatikan pertumbuhan tumbuhan-
tumbuhan yang ada disekitar kita tersebut. Tumbuhan-tumbuhan tersebut
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Fisiologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang aktifitas makhluk hidup.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang
terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida
dengan bantuan energi cahaya  atau foton matahari. Dalam fotosintesis,
dihasilkan glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Hampir semua makhluk
hidup sangat bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu
menyusun senyawa organik dari senyawa anorganik   dinamakan organisme
autrotof(Silvikultur, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan di pengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang
mempengaruhi perkambangan pada tumbuhan sangat beragam, sehingga
keadaan yang terjadi pada tanaman itu juga sangat berbeda-beda.
Pengelompokan unsur hara makro dan mikro tersebut dilihat dari jumlah
(kualitas) yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara makro(nitrogen,fosfat,
kalium, karbon, hidrogen, kalsium, magnesium, sulfur, ogsigen) dibutuhkan
dalam jumlah relatif banyak sebesar ≥ 1000 µg-1 berat kering tanaman,
sedangkan unsur hara mikro sebesar≤ 100 μg-1 berat kering tanaman
(Oertli1979)Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7 unsur
mikro(tembaga, besi, zinc, boron,molibden, klor, mangan). 9 unsur makro
dan 7 unsurmikro inilah yang disebut sebagai unsur -unsuresensial. Kultur
jaringan adalah metode perbanyakan vegetatif dengan menumbuhkan sel,
organ atau bagian tanaman dalam media buatan secara steril dengan
lingkungan yang terkendali.Tanaman bisa melakukan kultur jaringan jika
memiliki sifat totipotensi, yaitu kemampuan sel untuk beregenerasi menjadi
tanaman lengkap kembali.
1.2. Rumusan masalah

1. Apa pengertian fisiologi tumbuhan ?


2. Bagaimana ciri sel dan organel Tumbuhan
3.  Bagaimana proses fotosintesis ?
4.  Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian fisiologi tumbuhan


2. Untuk mengetahui ciri sel dan organel Tumbuhan
3.  Mengetahui proses yang terjadi pada fotosintesis
4.  Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fisiologi Tumbuhan


Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan
aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya.
Dengan mempelajari fisiologi kita akan memperoleh gambaran serta wawasan
yang luas terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme.
Ratusan macam reaksi kimia terjadi di dalam setiap sel hidup untuk
mengubah dan menghasilkan bahan-bahan yang penting bagi pertumbuhan
dan perkembangan organisme. Dalam fisiologi juga dipelajari tentang
bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan suatu organisme.
Fisiologi tumbuhan  adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-
fenomena penting di dalam tumbuhan, meliputi:

 Aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan.  

 Proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap


perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya
sebagai hasil dari respon tersebut.  

 Fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel, dan organel sel dalam
tumbuhan serta fungsi setiap komponen kimia (ion, molekul atau
makromolekul).

Tumbuhan adalah tonggak dari sebagian besar ekosistem terestrial.


Beberapa hal penting tentang tumbuhan adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai mahluk hidup, tumbuhan menunjukkan sejumlah aktivitas,
yaitu:
o   Bertukar  senyawa   kimia   dengan   lingkungannya,   tanpa  
banyak   kehilangan senyawa kimia penyusun tubuhnya.  
o   Menyerap dan menggunakan energi dari luar.  
o   Mensintesis bahan kimia yang diperlukan serta mengganti bahan
yang hilang ke lingkungan atau rusak.
o   Sebagian selnya megadakan pembelahan atau penggabungan, kalau
tidak akan mati.
2.      Beberapa sifat khas tumbuhan adalah melakukan proses fiisiologi
yang  berbeda dengan mahluk lain, misalnya:
o   Merupakan mahluk autotrof dalam metabolisme karbon.  
o   Tidak dapat berpindah dan hanya mencapai daerah yang
sempit, sehingga hanya mampu menggunakan sebagian kecil
lingkungan. 
o   Sangat tergantung kepada bahan mineral dari tanah, sehingga
kebutuhan hara tidak banyak jenisnya.
3.      Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsip
fisika dan kimia. Metode-metode yang digunakan dalam fisiologi
tumbuhan umumnya diturunkan dari kima dan fisika. Selain itu,
anatomi tumbuhan juga dipakai dalam mernpelajari fisiologi
tumbuhan. Sekarang ini, biologi molekuler mulai merevolusi kajian
tentang tumbuhan, contohnya para ahli tumbuhan telah menemukan
beberapa gen yang mengontroi perkembangan bunga dan telah
mempelajari fungsi-fungsi gen tersebut.
4.      Pada organisme hidup, struktur sangat erat kaitannya dengan
fungsi. Takkan ada fungsi kehidupan tanpa adanya struktur gen,
enzim, molekul lain, organel, sel, jaringan, dan organ. Tumbuhan
adalah struktur yang tumbuh sendiri. Melalui proses perkembangan
yang meliputi: pembelahan sel, pembesaran sel, serta spesialisasi
sel atau diferensiasi, suatu tumbuhan bermula dari 1 sel tunggal
kemudian menjadi organisme multiseluler. Selanjutnya, tumbuhan
terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya dengan adanya
daerah embrionik (meristem).
5.      Tumbuhan tumbuh dan berkembang di lingkungan dan
berinteraksi dengan lingkungan melalui banyak cara, misainya:
perkembangan tumlbuhan dipengaruhi oleh suhu, cahaya, gravitasi,
angin, dan kelembaban.
2.2 Ciri Sel Dan Orgnel Tumbuhan

Sel tumbuhan memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, umumnya


berukuran mikroskopis, artinya hanya dapat dilihat dibawah pengamatan
mikroskop. Meskipun sel merupakan unit terkecil, namun di dalamnya masih
terdapat bagian-bagian yang lebih kecil lagi dan berperan dalam melakukan
aktivitas hidup sel itu sendiri atau disebut dengan organel.

Jenis organel pada sel tumbuhan bermacam-macam dan masing-masing


memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Organel-organel apa
saja yang menyusun sel tumbuhan? Bagaimana karakteristik yang
dimilikinya? Apakah fungsi dari setiap organel yang menyusun sel tumbuhan
tersebut? Mari kita simak penjelasannya pada subtopik dibawah ini.

Ciri-ciri Sel Tumbuhan

1. Memiliki dinding sel.


2. Memilki plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas).
3. Memilki vakuola yang besar.
4. Ukuran nukleusnya lebih kecil dibandingkan vakuola.
5. Bentuk selnya tetap.
6. Penyimpanan energinya dalam bentuk butiran pati.

Fungsi Sel Tumbuhan

1. Mengatur semua aktivitas tumbuhan.


2. Berperan langsung dalam proses tumbuh kembang tumbuhan.
3. Menyimpan dan membawa sifat genetik tumbuhan.
4. Menyusun dan menjaga bentuk tubuh tumbuhan.

Struktur Sel Tumbuhan

Secara umum, struktur sel terbagi atas sel eukariotik dan sel prokariotik.
Sel tumbuhan tergolong ke dalam sel eukariotik. Sel eukariotik merupakan
sel makhluk hidup bernukleus yang dibungkus oleh membran. Ciri-ciri sel
eukariotik adalah sebagai berikut:

1. Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah.


2. Bahan gen berada di dalam inti sel.
3. Memiliki organel seperti badan golgi, mitokondria, retikulum
endoplasma, ribosom, dan kloroplas (pada tumbuhan).
4. Bahan gen (DNA) berbentuk seperti pita ganda yang tersusun spiral
saling melilit (double helix).
Bagian-bagian/Organel Sel Tumbuhan

1. Dinding sel

 Dinding sel tipis dan berlapis-lapis.


 Diselaputi oleh membran sel/membran plasma.
 Dibedakan atas dinding sel primer dan dinding sel sekunder.

Dinding Sel Primer Dinding Sel Sekunder

 Tersusun atas selulosa,


 Tersusun atas protoplasma
hemiselulosa, pektin, dan
dan beberapa senya lainnya
beberapa senyawa lainnya

 Memiliki kandungan  Memiliki kandungan


selulosa yang lebih sedikit selulosa yang lebih banyak

 Lebih tipis dan elastis  Lebih tebal dan kaku

 Hanya dimiliki oleh sel  Hanya dimiliki oleh sel


muda yang sedang dewasa.
bertumbuh
 
.

2. Membran Sel/Membran Plasma

 Terletak diantara dinding dan isi sel sitoplasma.


 Tersusun dari senyawa kimia lipoprotein (gabungan senyawa lemak
dengan protein).
 Bersifat selektif permeabel, artinya membran sel hanya dapat dimasuki
oleh zat atau molekul tertentu saja.
 Memiliki fungsi diantaranya untuk:

1. Batas antarsel.
2. Melindungi isi sel agar tidak keluar.
3. Mengatur keluar masuknya berbagai macam zat.
4. Reseptor dari luar, seperti hormon, bahan kimia, rangsangan
mekanik, dan rangsangan listrik.

3. Plastida

 Mengandung DNA, ribosom, sejumlah enzim, dan beberapa jenis


protein.
 Umumnya memiliki zat warna (pigmen), namun ada juga yang yang
tidak memiliki zat warna disebut leukoplas. Berdasarkan
kandungannya, leukoplas sendiri terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

1. Amiloplas, plastida yang mengandung amilum.


2. Proteinoplas, plastida yang mengandung protein.
3. Elaioplas, plastida yang mengandung lemak.

 Berdasarkan kandungan pigmennya, plastida terbagi menjadi kloroplas


dan kromoplas.

1. Kloroplas = plastida yang sebagian isinya merupakan klorofil


2. Kromoplas = plastida yang mengandung pigmen-pigmen dominan
selain klorofil seperti pigmen merah, jingga, kuning yang
banyak terdapat pada bunga, buah, dan biji.Memiliki fungsi
diantaranya untuk:

1. Fotosintesis
2. Mensintesis asam lemak dan terpen.

4. Vakuola

 Dibungkus oleh selapis membran yang disebut tonoplas.


 Terdapat beberapa macam senyawa kimia, seperti garam mineral,
karbohidrat, asam amino, dan antosianin (pigmen pada bunga).
 Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin
besar.
 Memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan zat cadangan makanan.
5. Badan Golgi/Aparatus Golgi

 Badan golgi pada tumbuhan disebut diktiosom.


 Jumlahnya dapat mencapai ratusan pada setiap sel.
 Berbentuk seperti kantung pipih yang dibatasi oleh membran.
 Memiliki fungsi diantaranya untuk:

1. Proses sekresi.
2. Membentuk dinding sel.
3. Menghasilkan lisosom.
4. Membentuk akrosom.

6. Ribosom

 Terletak di dalam RE, sitoplasma, dan nukleolus.


 Jumlahnya bergantung pada keaktifan sel. Semakin aktif suatu sel,
maka jumlahnya akan semakin banyak.
 Memiliki fungsi sebagai tempat sintesis protein.

7. Retikulum Endoplasma (RE)

 Terletak di dalam sitoplasma.


 Berdasarkan keberadaan ribosom, terdapat dua jenis RE, yaitu:

1. Retikulum endoplasma kasar, merupakan RE yang terdapat


ribosom. Berperan dalam pembentukan membran dan protein.
2. Retikulum endoplasma halus, merupakan RE yang tidak terdapat
ribosom. Berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir
racun, dan penyimpanan kalsium.Secara keseluruhan memiliki
fungsi diantaranya untuk:

1. Tempat pelekatan ribosom.


2. Memperkaya senyawa protein hasil sintesis ribosom.

8. Mitokondria

 Berbentuk lonjong
 Dibungkus oleh selapis membran yang terdiri dari membran luar dan
membran dalam (krista). Krista memiliki banyak lekukan yang
berfungsi untuk memperluas permukaan saat berlangsungnya respirasi.
 Jumlahnya bervariasi, bergantung pada tingkat metabolisme.
 Memiliki fungsi sebagai penghasil energi karena terlibat dalam proses
respirasi yang bersifat aerob.

9. Mikrotubulus
 Berbentuk silinder atau tabung yang tidak bercabang dengan diameter
25 nm.
 Tersusun atas protein tubulin yang terangkai dalam susunan terpilin.
 Protein tubulinnya terdiri dari alpha-tubulin dan betatubulin.
 Memiliki fungsi diantaranya untuk:

1. Memberi bentuk sel.


2. Membantuk pengangkutan bahan-bahan di dalam sel.

10. Nukleus (Inti Sel)

 Ukuran organel lebih besar dibandingkan dengan organel sel lainnya


(kecuali dengan vakuola).
 Berbentuk bulat oval.
 Bagian nukleus meliputi:

1. Membran inti (karioteka), pembungkus sekaligus pelindung inti.


2. Nukleoplasma, merupakan matriks di dalam nukleus.
Mengandung berbagai macam enzim, protein, kromosom, dan
nukleolus.
3. Kromatin/kromosom, mengandung DNA.
4. Nukleolus, mengandung banyak kromosom, yaitu benang-benang
halus DNA.Memilik fungsi diantaranya untuk:

1. Mengatur semua kegiatan sel.


2. Tempat penyimpanan protein.
3. Tempat penyimpanan informasi genetik.
4. Berperan dalam pembelahan sel.

11. Sitoplasma

 Koloid yang dapat berubah dari fase sol ke fase gel.


 Terdiri dari medium semi cair yang disebut sitosol.
 Meliputi semua substansi yang ada di dalam sel, namun diluar
nukleus.
 Memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel.

12. Badan Mikro

 Berukuran kecil dengan ukuran 0,3 – 1,5 µ


 Terbungkus oleh selapis membran yang terdiri dari peroksisom dan
glioksisom.
Peroksisom Glioksisom

 Mengandung banyak enzim


katalase dan oksidase yang
 Merupakan membran yang
berperan dalam metabolisme
dihasilkan RE
lemak (mengubah lemak
 Mengandung banyak enzim
menjadi gula)
katalase yang berperan dalam
 Energi hasil metabolisme
metabolisme lemak dan
digunakan saat perkecambahan
fotorespirasi
biji

2.3. Proses Fotosintesis


          Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis
makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan
karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang
diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini
berasal dari fotosintesis . Fotosintesis berasal dari dua kata yaitu Photo yang
berarti Cahaya dan Synthesis yang berarti proses  pembuatan atau
pengolahan. Proses fotosintesis merupakan proses mengolah bahan yang
sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan menggunakan bantuan dari
cahaya.
            Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis
adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon
dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah.  Karbon dioksida diubah
menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau
reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya
matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat
pada tumbuhan. Proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan
terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat
menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk
membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan
sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui  respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan.  Secara umum reaksi yang terjadi
pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas.  Pada proses
respirasi, gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen
untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang
disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap
cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.  Meskipun seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian
besar energi dihasilkan di daun.  Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang
bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari
ataupun penguapan air yang berlebihan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan
secara sederhana sebagai berikut.
    2.4. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan  
    Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1.      Pertumbuhan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis dan meristem
(titik tumbuh) di titik tumbuh primer dan sekunder.
2.      Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel.
Misalnya penyerapan air kedalam vakuola yang menyebabkan sel membesar
serta terbentuknya jaringan, organ, dan individu melalui proses diferensiasi
sel atau spesialisasi.
3.      Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai dengan perkecambahan
biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang
sempurna, yang kemudian tumbuh menjadi besar. Setelah mencapai masa
tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji. Berdasarkan lama
hidupnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga, yaitu tumbuhan semusim/tahunan
(annual), dwi tahunan (biennal), dan menahun (perennial).
Fase-fase dalam pertumbuhan :
1.      Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam
biji). Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin
tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila
proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Proses perkecambahan Struktur yang pertama muncul, yang menyobek
selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula
adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat
epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis
perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hypogeal.
2.      Epigal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang
dibawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga
dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang hijau.
3.      Hypogeal
Perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang
teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi
kotiledon tetap di   dalam tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (pisum
sativum).

 Fisiologi Perkecambahan

Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi


tanaman baru. Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri
ketika radikula memanjang atau muncul melewati kulit. Perkecambahan biji
dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
1.      Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam
embrio dan membasahi protein dan koloid lain.
2.      Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan
aktivitas metabolik.
3.      Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.
4.      Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.
Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan
primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat
meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang
tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat
jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan
terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke
arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam
membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga
hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan
sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan
aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya.
Dengan mempelajari fisiologi kita akan memperoleh gambaran serta wawasan
yang luas terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme.
2.      Proses fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil
yang sempurna. Dan Fotosintesis melalui dua tahap, yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap. Reaksi terangmenggunakan sinar matahari sedangkan reaksi
gelap hanya melibatkan proses kimiawi.

3. Sel tumbuhan memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, umumnya


berukuran mikroskopis, artinya hanya dapat dilihat dibawah pengamatan
mikroskop. Meskipun sel merupakan unit terkecil, namun di dalamnya masih
terdapat bagian-bagian yang lebih kecil lagi dan berperan dalam melakukan
aktivitas hidup sel itu sendiri atau disebut dengan organel.

Jenis organel pada sel tumbuhan bermacam-macam dan masing-masing


memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Organel-organel apa
saja yang menyusun sel tumbuhan? Bagaimana karakteristik yang
dimilikinya? Apakah fungsi dari setiap organel yang menyusun sel tumbuhan
tersebut? Mari kita simak penjelasannya pada subtopik dibawah ini.

Ciri-ciri Sel Tumbuhan

7. Memiliki dinding sel.


8. Memilki plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas).
9. Memilki vakuola yang besar.
10. Ukuran nukleusnya lebih kecil dibandingkan vakuola.
11. Bentuk selnya tetap.
12. Penyimpanan energinya dalam bentuk butiran pati.

Fungsi Sel Tumbuhan

5. Mengatur semua aktivitas tumbuhan.


6. Berperan langsung dalam proses tumbuh kembang tumbuhan.
7. Menyimpan dan membawa sifat genetik tumbuhan.
8. Menyusun dan menjaga bentuk tubuh tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Acehpedia. 2010. Fungsi Unsur Hara.
(http://acehpedia.org/fungsi_unsur_hara ). Diakses pada 21 Agustus 2016
Dixon, R. A. Gonzales. 1994. Plant Cell Culture. Apractical Approach
Second Edition. Oxford University press: Oxford
Ginta, J. 2005. Unsur Hara Mikro Yang Dibutuhkan Tanaman.
(http://www.nasih.staff.ugm.ac.id/pnt3404/4%209417.doc ). Diakses pada 21
Agustus 2016
Lakitan, Benyamin.2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada
Pratiwi, D.A., dkk. 2007. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi. Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Rahardja, PE. 1998. Kultur Jaringan Perbanyak Tanaman Modern. Penyebar
Swadaya. Jaka

Anda mungkin juga menyukai